Kanaya tidak pernah ada perasaan pada Bian saat pemuda itu menyatakan cinta nya tapi lambat laun rasa itu tumbuh untuk Bian, saat perasaan itu mulai tumbuh subur sebuah kenyataan harus dia terima tentang alasan selama ini sang kekasih mendekatinya. Aya sapaan Kanaya sakit hati mendengar sendiri kenyataan itu dari mulut kekasihnya. Apa yang akan dilakukan oleh Aya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon E.Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masih Hujan
Kevin Calling...
"Heh monyet, mana adek gue?" Bian menjauhkan kepalanya dari ponselnya sejenak saat Kevin berteriak begitu dia mengangkat telfonnya
"Salam dulu kali nyet" ujar Bian
"Hilih sok sok an, mana Aya? kenapa hape nya ga bisa dihubungi?" sembur Kevin
Bian menoleh ke Aya dan menyuruh mengecek ponselnya, dan Aya memperlihatkan ponselnya yang sudah mati karena kehabisan daya
"Halo, Halo lo dengerin gue ngomong gak?" Kevin berteriak lagi
"Ponselnya Aya mati, batre abis"
"Buruan pulangin adek gue" Kevin ngomel lagi
"Sabar nyet ni lagi ujan gede" Jelas Bian
"gue ga mau tau, pokoknya jam 9 lu berdua belum nyampek rumah gue gibeng lo"
"Iyee elah" Bian buru-buru mematikan ponselnya sebelum Kevin mengomel lagi
Bian melihat jam tangannya yang menunjukkan pul 8 malam, beberapa orang yang berteduh bersama mereka memilih nekat saat dilihat hujan yang belum ada tanda tanda mereda, meninggalkan 4 orang saja termasuk Bian dan Aya
"Sorry ya Ay, lo jadi kedinginan karena kehujanan gini gara gara gue ajak jalan" sesal Bian sambil menoleh ke arah Aya
"apasih Bi, gapapa kali orang gue juga suka jajan.. lagian kan ini diluar prediksi juga" ujar Aya santai
mereka berdua pun terdiam sambil duduk berdua dan memandang hujan yang turun, sebelum Bian mengalihkan pandangan jadi memperhatikan wajah Aya dalam diamnya
"ni hujannya udah ganti gerimis, cabut aja yuk takut ntar gede lagi" ajak Aya pada Bian di sampingnya yang membuat Bian kaget karena sempat melamun memandang wajah Aya
"Lo gapapa nanti basah?" Bian ragu karena langit masih gerimis walaupun sudah tidak sederas tadi
"Gapapa lagian juga udah deket rumah kan" jawab Aya
"Yaudah yuk.." Bian mengulurkan tangannya untuk menggandeng tangan Aya
"Eh.." Aya tersentak saat telapan tangan Bian menggenggam hangat jemarinya
"Biar gak kedinginan" bisik Bian sambil menyunggingkan senyum tipisnya
...*********...
10 menit kemudian mereka sudah sampai di depan gerbang rumah Aya. Gadis itu kemudian turun dari motor dan bertanya pada Bian
"mau mampir?"
"Iya, gue ga mau abang lo mencak mencak nantinya" Bian terkekeh yang membuat Aya tersenyum dan membuka pagar rumahnya agar motor sport Bian bisa masuk. Sebelum Bian turun dari motornya dia sudah disambut Kevin di depan pintu dengan muka seramnya
"jam 20.30" ucapnya sembari melihat jam di ponselnya
"Untung belum jam 9 malem, kalo lewat udah gue sikat lo" lanjut Kevin dengan garang
Bian hanya nyengir mendengar omelan temannya
"Sorry tadi ujan gede banget jadi kita neduh dulu" Bian mendekat ke arah Kevin
"lagi hoki bener lo bisa lama berduaan sama Aya"
"Apasih bang, cuma jajan doang" Aya cemberut
"Pikiran lo cuma jajan, beda sama pikiran cowok dek" Kevin mengingatkan
"Emang cowok mikir apaan?" Aya bingung
"Alhamdulillah adek gue agak lemot jadi ga sadar kalo buaya lagi beraksi" Kevin meletakkan tangannya di dada
Selama 19 tahun Aya hidup, dia jarang berdekatan dengan lawan jenis hanya ada Kevin dan papa Adam, jadi dia tergolong sebagai wanita yang "tidak peka" dengan kode kode yang diberikan oleh cowok lain
Pernah ada cowok yang deketin dia waktu SMA, dan itupun ga deket lagi karena takut dengan Kevin sang Abang. Pernah denger kata-kata ini nggak
"Kalo anak perempuan sudah merasa cukup kasih sayang di rumahnya, dia tidak akan mudah jatuh pada perhatian laki-laki di luar rumahnya"
...********...
jangan lupa vote, like dan komen nya ya biar author semangat