Llyode seorang pemuda kaya raya yang tidak dapat menikmati kehidupannya, ia selalu merasa hampa walaupun bergelimpangan harta.
Mungkin itu semua bisa terjadi karena kurangnya perhatian dan kasih sayang kedua orangtuanya yang terlalu sibuk akan urusan duniawi.
Dan di suatu momen tiba-tiba hal tidak terduga terjadi kepadanya.
Penasaran akan kelanjutannya? Ikuti terus ceritanya dan beri saran serta like, ★5 and vote!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon _ASMODEOUS_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wajah Asli Lucy
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Maaf sebelumnya author lupa memberitahukan sesuatu yang penting kepada kalian, yah telat dikit gk ngaruh :v
Tingkatan kultivasi di dunia ini ada 9 yaitu : Kelahiran, Transformasi, Emperor, Bumi, Langit, Saint, Semi Immortal, Immortal dan God. Level skill di bagi menjadi 5 tingkatan (Bumi, Langit, Bintang, Illahi, Surga)
Untuk yang bertanya mengapa level Llyode pake angka ? Itu karena Llyode sendiri bukanlah suatu kehidupan yang sedari awal ada di dunia ini jadi ia tidak terikat terhadap level yang ada di dunia ini sebelumnya.
Namun untuk lebih jelasnya mungkin dapat author buat rinciannya :
Level 1-10 \= Kelahiran.
Level 10-25 \= Transformasi
Level 25-45 \= Emperor
Level 45-70 \= Bumi
Level 70-100 \= Langit
Level 100-135 \= Saint
Level 135-175 \= Semi Immortal
Level 175-220 \= True Immortal
Level 220-270 \= GOD
Level 270-? \= ???
Yah kurang lebih begitulah, kalau ada yang ingin di tanyakan oleh komen-komen aja asalkan jangan lupa di like dulu oke?
Sekian penjelasan singkatnya, mari kembali ke cerita.
***
Llyode yang telah keluar dari hutan pergi menuju kota bersama dengan wanita ras Elf yang bernama Lucy.
Ia bercerita bahwa kedatangannya kemari adalah untuk mencari tahu jejak ayahnya yang tiba-tiba menghilang sekitar 2 tahun yang lalu setelah pamit pergi menjalankan tugas.
Lucy sendiri tidak tahu tugas seperti apa yang di jalankan oleh ayahnya, namun setelah 2 tahun lamanya ayahnya tak kunjung kembali yang membuat keluarganya khawatir dan ibunya pun jatuh sakit karena memikirkan keadaan ayahnya.
Mungkin bagi sebagian ras elf lainnya 2 tahun itu hanyalah waktu sebentar saja, namun bagi dirinya dan keluarganya kepergian tanpa kabar sosok ayahnya Lucy sangat memberikan beban yang cukup berat.
Karena sedari awal ayahnya tidak pernah pergi berlama-lama tak kunjung kembali seperti saat ini.
Llyode pun turut prihatin, ia seperti ada kesamaan antara dirinya dan Lucy. Namun Lucy sedikit beruntung sedari awal dulunya ia selalu tinggal bersama keluarganya secara utuh tidak seperti dirinya.
"Lantas kemana tujuan berikutnya kamu akan pergi?" tanya Llyode.
"Mungkin untuk saat ini aku akan menyelusuri seluruh benua ini terlebih dahulu dan apabila masih tidak ada tanda-tanda keberadaan ayahnya maka ia akan pergi ke benua Galin bagian selatan" ucapnya.
"Ahh kalau begitu apa tidak masalah kalau ku temani? Sampai ayahmu ketemu saja setelah itu kita berpisah, lagipula aku juga tidak tahu tujuan harus pergi kemana setelah meninggalkan kota ini" ucap Llyode.
Lucy terdiam sejenak untuk memikirkannya, ia mungkin tidak perlu khawatir tentang keselamatan mereka berdua karena Llyode cukup kuat untuk melindungi dirinya sendiri.
Setelah sekian lama menimbang-nimbang, saat ia akan memutuskan secara tiba-tiba Llyode berkata kalau mereka telah sampai di kota.
Dan secara langsung pergi menuju ke arah Sekte Phoenix berada, orang-orang terkejut saat melihat Llyode dan Lucy berjalan dengan santainya menyeret para murid sekte Phoenix.
Mereka berbisik-bisik dan secara terang-terangan memandangi Llyode dengan raut wajah permusuhan.
Namun Llyode tidak memperdulikannya, ia dengan tenang berjalan dan akhirnya sampai di depan Sekte Phoenix.
Sedangkan Lucy sendiri gugup dan sedikit khawatir, karena ia tidak tahu bahwa akan di bawa ke Sekte Phoenix berada padahal mereka sudah membuat para muridnya sedemikian rupa.
Dan juga para murid yang di hajar oleh Llyode mengungkapkan bahwa mereka adalah murid langsung dari para tetua. Apa jadinya nanti kalau para tetua mengetahui bahwa para muridnya di buat demikian oleh Llyode.
Segala pikiran buruk dan rencana untuk melarikan diri memenuhi pikiran Lucy, walaupun begitu ia tidak berencana melarikan diri sendiri saja karena Llyode sudah membantu dirinya sebelumnya.
"Sebaiknya kita kembali saja Llyode, tinggalkan saja mereka disini" ucap Lucy ketakutan.
"Tenang saja, mereka tidak akan bisa berbuat apa-apa" ucap Llyode menenangkan Lucy dan meyakini dirinya bahwa semua tidak akan terjadi masalah apapun melainkan pihak sekte sendiri yang akan menanggung pertanggungjawaban nya.
Lucy sulit mempercayai nya karena sekte sebesar dan sekuat Sekte Phoenix tidak mungkin akan menundukkan kepalanya walaupun para muridnya sendiri yang salah.
Namun Llyode tetap tidak peduli dan segera menyuruh murid penjaga gerbang membuka pintunya serta memberitahukan kepada para tetua dan master sekte perihal kedatangannya.
Walaupun terjadi sedikit keributan namun dapat segera teratasi karena kedatangan tiba-tiba tetua Lao.
Entah mengapa tetua satu ini instusi nya sangatlah di luar nalar, seakan-akan ia pasti tahu setiap marabahaya yang akan datang.
Tetua Lao menepuk keningnya dan berkeringat dingin saat melihat Llyode bersama dengan para murid inti yang terikat dibelakangnya.
'Kesialan macam apa yang sedang terjadi pada kami, ya dewa..?!' pikirnya.
Ia pun melihat salah satu pemuda yang ternyata adalah salah satu muridnya yang baru-baru ini ia angkat.
'Matilah aku..'
"Tetua Lao, senang bertemu kembali denganmu.."
"Atau mungkin kamu tidak senang bertemu denganku lagi?" ucap Llyode sambil terkekeh kecil melihat ekspresi pahit di wajahnya.
"Ahh tidak Llyode, senang bertemu denganmu.."
"Kali ini apa yang membawa mu kemari?" ucap tetua Lao.
"Lebih baik kita bicarakan didalam saja bagaimana tetua Lao? Tidak etis kalau kita membicarakannya sekarang" ucap Llyode sambil melihat sekitar yang sudah ramai di perhatikan oleh para murid-murid.
"Kau benar, mari kita lanjutkan di aula.. master sekte nanti akan menyusul" ucap tetua Lao menuntun Llyode.
Sedangkan Lucy hanya bisa terdiam gugup dan tidak bisa berkata-kata karena tidak mengerti apa sebenarnya yang sedang terjadi sekarang ini.
Seorang calon tetua agung dari Sekte Phoenix berbicara dengan santainya dan ada sedikit rasa segan terhadap pemuda yang belum berumur 20?
"Ahh Llyode, sebelumnya bisa lepaskan dulu mereka?" ucap tetua Lao sambil berjalan.
"Hahaha maaf tetua tidak bisa" ucap Llyode dengan tertawa kecil yang menampakkan keramahan. Namun tidak dengan aura yang dikeluarkannya, walaupun sesaat dan tipis tapi tetua Lao dapat merasakannya.
'Hahh sialan kalian semua sungguh, beraninya kalian melibatkan sekte dengan masalah besar ini' ucap tetua Lao dalam pikirannya.
Llyode pun telah sampai di dalam ruangan aula yang sebelumnya pernah ia datangi waktu pertama kali mengunjungi sekte.
Walaupun ada kursi yang di sediakan, namun Llyode tetap memakai kursi yang ada di toko sistem begitu pun dengan Lucy di berikan kursi spesial oleh Llyode.
Melihat perlakuan yang pemuda itu berikan kepada wanita misterius tersebut membuat tetua Lao menebak-nebak ia pasti adalah kekasihnya dan mungkin saja alasan mengapa Llyode kemari itu karena mereka murid-muridnya mengganggu kekasihnya.
Tidak lama menunggu, akhirnya master sekte datang bersama dengan para tetua lainnya. Terlihat dari wajahnya mereka semua gugup namun berusaha di sembunyikan.
"Nak Llyode, senang bertemu denganmu kembali.."
"Yah master sekte senang juga bertemu denganmu lagi, tapi kalau bisa sih jangan terlalu bertemu juga" ucap Llyode bercanda gurau.
"Hahaha baik-baik aku mengerti, jadi perihal apa yang ingin kamu sampaikan sehingga mengumpulkan kami?" tanya Master Sekte.
"Tidak ada, hanya masalah sederhana saja sebenarnya namun aku takut kalau kejadian ini terekspos publik atau bahkan sampai benua lain tau.. ahh sudahlah aku tidak bisa membayangkannya" ucap Llyode sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Para tetua dan master sekte semakin di buat gugup dengan pernyataan tersebut, mereka penasaran masalah seperti apa sebenarnya yang terjadi saat ini.
"Apa sebenarnya yang terjadi nak Llyode? Bisa kamu ceritakan?" tanya master sekte.
Llyode mengangguk dan menceritakan semuanya namun dengan sedikit bumbu drama.
Para murid yang terikat sangat-sangat lah terkejut disaat melihat master sekte dan para tetua mengabaikan keadaan mereka.
Dan seakan-akan mereka menghormati pemuda di depannya itu.
Para murid itu sudah ketakutan setengah mati dengan nasib mereka kedepannya, mungkin di asingkan dan di kurung masihlah lebih baik tapi mereka yakin hukumannya tidak akan seringan itu apalagi saat ini mereka menyinggung sosok yang bahkan master sekte segan kepadanya.
Setelah menceritakan nya suasana di ruangan tersebut menjadi hening, raut wajah ragu terlihat di wajah para tetua dan master sekte.
'Bukankah kamu saja yang terlalu berlebihan karena beberapa murid kami menyinggung wanita ini? Mengapa harus membuat para murid kami sampai seperti itu?' begitulah kira-kira apa yang ada di pikiran semua orang.
[Sepertinya mereka sedang berpikir bahwa masalah ini sepele tuan]
'Hahaha yah raut wajah mereka menunjukkan bahwa masalah ini terlalu sepele, tapi tunggu sebentar lagi.. mereka pasti cemas dan takut setengah mati' ucap Llyode.
'Bisakah kamu membuka penyamaran mu itu?' kemudian ia bertanya kepada Lucy melalui telepati nya.
Lucy terkejut dan ragu untuk menyetujuinya.
'Tenang saja ada aku disini' ucap Llyode meyakinkan nya.
'Kalau kita bisa membuat Sekte Phoenix bergerak, maka itu dapat memudahkan mu dalam mencari keberadaan ayahmu..'
Mendengar hal tersebut membuat Lucy akhirnya memutuskan untuk percaya dan mengikuti Llyode sepenuhnya. Karena ia tengah berusaha untuk membantunya mencari ayahnya.
Seketika Lucy membuka penutup kepalanya dan menghilangkan ilusi yang menutupi wajah sebenarnya.
SC: Pinterest
'Ahh~ indah sekali..' pikir Llyode yang terjatuh sepenuhnya dalam pesona cantiknya Lucy saat pertama kali melihat wajah yang sebenarnya.
Walaupun yang sebelumnya pun terlihat cantik. Namun saat ini ia dapat melihat wajah Lucy yang sesungguhnya tanpa ada ilusi sedikitpun.
Kulit putih serta mata putih dengan bulu matanya yang lentik menambah kecantikannya, di dukung dengan rambutnya yang putih berkilauan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
memang sekarang zaman nya kurang minat dalam hal membaca....
banyak aspek-aspek yang mempengaruhi, terutama masalah bertahan hidup dihingar
bingar dunia ini