NovelToon NovelToon
Pengawal Tampan

Pengawal Tampan

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:34.9k
Nilai: 5
Nama Author: Agus budianto

Varel adalah seorang mantan prajurit yang berhenti karena suatu insiden yang besar.

Kini dia menjadi seorang pengawal dari seorang wanita cantik yang bernama Cintia. Cintia adalah wanita yang terkenal begitu cantik bak seorang Dewi di kota itu.

Cintia selain cantik juga begitu arogan terhadap Varel. Tapi Varel juga dengan profesional menjalankan tugasnya untuk melindungi Cintia.

"Kamu jangan terlalu dekat dengan ku!" marah Cintia kepada Varel.

"Oh, baiklah," jawab Varel.

Seorang pembunuh tiba-tiba saja muncul dan langsung menembakkan pistolnya ke arah Cintia. Cintia tampak terkejut dan begitu ketakutan.

Peluru itu melesat dan akan menembus dada Cintia, akan tetapi Varel sudah lebih dulu menarik dan memeluk tubuh Cintia, lalu jatuh bersama untuk melindunginya.

"Kamu... beraninya memelukku," marah Cintia yang sedang terbaring di lantai sambil di peluk Varel.

"Eh..." Varel seolah tidak percaya dirinya baru saja menolongnya, tapi justru malah di makinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 11 PERASAAN DAN PERHATIAN

Salah seorang pria mulai berjalan mendekati Cintia yang sedang duduk.

"Nona cantik, bisakah saya duduk di sebelah anda?" tanya pria itu.

"Silahkan," jawab Cintia dengan sedikit takut.

Ketika pria itu duduk, Cintia juga langsung berdiri dan hendak bergeser ke bangku yang ujung.

"Nona mau kemana," ujar pria itu sambil menarik tangan Cintia.

"Apa yang mau kamu lakukan, lepaskan aku!" Cintia terlihat begitu takut.

Varel juga langsung bangkit dan menangkap tangan pria itu dan mencengkram dengan kuat.

"Ah sakit," teriak pria itu dan melepaskan tangan Cintia.

Cintia segera bersembunyi di balik tubuh Varel.

"Brengsek, lepaskan tanganku atau aku akan menghajarmu," ujar pria itu mencoba melepaskan tangannya.

"Tanganmu berani menyentuh wanita ku," ujar Varel dengan dingin.

"Apa, wanitaku?" ucap Cintia terkejut dalam hati seolah salah dengar.

"Apa mungkin Varel menyukaiku," pikir Cintia.

"Karena tangan mu ini beraninya menyentuhnya sembarangan, maka kamu akan kehilangan nya," ujar Varel kepada pria itu.

"Buk, krak," Varel langsung meninju pergelangan tangan pria itu hingga terdengar suara patahan tulang yang keras.

"Aaaa..." pria itu berteriak kesakitan memegangi tangannya yang telah patah.

Kedua rekan pria itu juga terkejut dengan apa yang di lakukan oleh Varel ini. Segera kedua orang itu langsung menyerang Varel.

kedua orang itu melayangkan tinjunya ke arah Varel, namun tinju dari Varel lebih dahulu dengan cepat menghantam mereka.

Seketika kedua orang itu langsung terjatuh ke jalan dan tersungkur. Mengetahui bahwa Varel begitu hebat, mereka bertiga pun hanya bisa lari dari sana.

"Nona tenang saja, mereka sudah lari," ujar Varel.

Cintia tidak terlalu memperdulikan tentang pria-pria tadi, tapi kini pikiran Cintia memikirkan perkataan Varel barusan, di mana Varel menyebutkan bahwa Cintia adalah wanitanya.

"Nona, kenapa anda tampak bengong?" tanya Varel.

"Varel, kenapa kamu tadi menyebut bahwa aku adalah wanitamu?" tanya Cintia.

"Itu karena saya adalah pengawal nona, jadi saya harus selalu menjaga nona," jelas Varel.

"Hanya seperti itu sajakah?" tanya Cintia lagi.

Varel tampak tidak mengerti maksud dari cintia ini.

"Nona sebenarnya apa yang anda pikirkan?" tanya balik Varel.

Terlihat raut wajah sedikit kecewa dari Cintia yang tidak bisa di jelaskan.

"Sudahlah, tidak usah di bahas lagi," ujar Cintia.

Cintia kemudian langsung berjalan pergi dari halte itu walaupun hujan masih sangat deras.

"Bodoh, apa yang aku pikirkan barusan," ucap Cintia dalam hati.

Melihat Cintia menerobos derasnya hujan, Varel juga hanya bisa ikut hujan-hujanan mengikutinya dari belakang.

Setelah belasan menit mereka berdua telah sampai di rumah. Terlihat baju mereka berdua yang sudah basah kuyup.

"Nona sebaiknya anda segera mandi dan berganti pakaian agar tidak terkena demam," ujar Varel.

"Kamu jangan sok perhatian kepadaku, atau itu akan membuatku salah paham" balas Cintia.

"Kata-kata mu tadi hampir membuat ku salah paham, jadi tolong cukup lakukan saja tugasmu dengan benar," sambung Cintia berjalan pergi menuju ke kamarnya.

Varel sendiri tampak bingung dengan sikap Cintia yang sering berubah-ubah ini, dan Varel hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Kemudian kini mereka berdua telah berada di perusahaan, Cintia yang datang terlalu siang juga hanya bisa bekerja lembur hari ini.

Pukul 9 malam Cintia baru selesai mengerjakan semua tugasnya dan kini sedang dalam perjalan pulang bersama Varel.

Sampai di rumah tiba-tiba saja Varel menatap lekat wajah Cintia, Alhasil Cintia terlihat mulai salah tingkah.

Varel mulai melangkah dan mendekat wajahnya ke wajah Cintia, seketika Cintia menjadi panik dan mencoba mundur tapi sudah terhalang tembok.

"Varel, apa yang mau kamu lakukan?" tanya Cintia dengan gugup.

"Kamu diam saja dan jangan bergerak!" ujar Varel.

Seketika jantung Cintia berdegup begitu kencang dan tidak karuan.

"Apa dia hendak mencium ku, tapi ini adalah ciuman pertama ku," pikir Cintia.

"Kami juga tidak memiliki hubungan apapun, sialan aku harus bagaimana sekarang?" pikir Cintia lagi.

Terlihat wajah Cintia mulai memerah dan perlahan memejamkan matanya.

"Pek," tiba-tiba Varel menyentil sesuatu di bawah bibir Cintia.

"Sudah mati," ujar Varel mulai menjauh dari Cintia.

Cintia juga seketika membuka matanya dan mengetahui bahwa Varel baru saja menepuk nyamuk di bawah bibirnya dan bukan berniat untuk menciumnya.

"Ada nyamuk di bawah bibirmu, jadi aku membunuhnya," ujar Varel.

Namun Cintia seketika menjadi sangat kesal, wajahnya yang memerah semakin menjadi merah.

"Plak," Cintia langsung menampar Varel dengan keras.

"Dasar brengsek," ujar Cintia.

Cintia langsung pergi dengan wajah merah menuju ke kamarnya. Sementara Varel hanya bengong sambil memegangi pipinya yang sakit.

Sampai di kamarnya, Cintia masih tidak percaya bahwa dia sempat berpikir bahwa Varel hendak menciumnya.

Cintia tidak habis pikir jika sampai Varel tahu tentang itu, tentu saja dirinya akan sangat memalukan.

"Kenapa dengan diriku ini," ucap Cintia sendiri.

"Tidak mungkin, aku tidak mungkin suka kepadanya kan?" sambungnya sendiri sambil berbaring menggelengkan kepalanya.

Gara-gara kepikiran hal ini Cintia pun terjaga dalam tidurnya, sehingga baru pukul 1 malam dirinya baru bisa tidur nyenyak.

Esok hari jam 8 pagi pintu rumah di ketuk dari luar. Cintia yang mendengarnya segera turun untuk membukanya.

"Siapa yang datang pada jam segini?" ujar Cintia sambil membukakan pintu.

Begitu pintu terbuka Cintia terlihat terkejut karena yang adalah adalah Andini.

Mereka berdua mulai saling memandang satu sama lain untuk beberapa saat, hingga akhirnya Andini mulai tersenyum dengan terpaksa kepada Cintia.

"Hai," sapa Andini.

"Ada keperluan apa ya?" tanya Cintia.

"Apakah Varel ada, aku ada urusan dengannya," jawab Andini.

Cintia tidak menyangka, ternyata kedatangan Andini untuk bertemu dengan Varel dan terlebih lagi dia bisa tahu bahwa Varel tinggal di sini.

"Halo, apakah Varel ada?" tanya ulang Andini.

"Ya, dia ada," jawab Cintia.

"Apakah aku boleh masuk dan bertemu dengannya?" tanya Andini.

"Tentu saja silahkan," jawab Cintia.

Cintia meminta Andini untuk duduk di sofa ruang tamu, sementara Cintia pergi memanggil Varel.

"Hei, ada seseorang wanita cantik yang mencarimu," ujar Cintia kepada Varel dengan nada ketus.

"Maksudnya?" tanya varel.

"Orangnya ada di ruang tamu, cepat temui sana, jangan biarkan dia menunggu," ujar Cintia langsung pergi begitu saja.

Cintia kembali di ruang tamu dan langsung duduk di sofa berhadapan dengan Andini.

Varel yang penasaran juga langsung pergi ke ruang tamu dan tampak terkejut melihat Andini sedang duduk di sofa.

"Eh, kamu ada di sini," ujar Varel kepada andini.

Melihat Varel yang telah muncul, Andini seketika tersenyum manis kepadanya.

"Aku sengaja datang untuk bertemu denganmu," balas Andini.

"Kalo begitu tunggu sebentar, aku akan membuat minum dahulu," Varel mulai pergi ke dapur.

Setelah Varel pergi, Andini dan Cintia mulai saling mencuri pandang. Api pertikaian dan perselisihan seolah berkobar di antara mereka.

"Nona Andini seorang artis yang sangat terkenal dan banyak di puja para lelaki, untuk apa mencari Varel yang hanya seorang pengawal pribadiku?" tanya Cintia.

"Apa nona Cintia merasa keberatan dengan itu?" tanya balik Andini.

"Hehe, jangan katakan bahwa nona Andini tertarik dengan varel," ujar Andini.

"Ya, aku sangat tertarik dengannya, apa itu menjadi masalah buat nona Cintia," balas Andini.

Andini dengan terang-terangan mengatakan bahwa dirinya sangat tertarik dengan varel.

"Ternyata dia menyukai Varel, tapi kenapa aku merasa kesal dan tidak terima?" ucap Cintia dalam hati.

1
Sulaiman Efendy
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Erik Raraawi
pantas saja sepih pembaca, karena judul dan isi cerita berbeda.
Izana Asnawi
lanjut Thor...seru...semangat💪💪💪😘😘😘❤️♥️❤️♥️❤️
Kalbera Art: sudah taman ya kak terima kasih sudah membaca, jangan lupa ikuti ya masih banyak novel seru lainnya
total 1 replies
Izana Asnawi
lanjut Thor💪💪😘😘❤️♥️❤️♥️❤️
ABIMANYU CHANNEL
vanesha A
Ipunkjr4
lanjut kk thor semangat
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti ya kak biar author semakin semangat menulis terima kasih
total 1 replies
Ipunkjr4
luar biasa KK thor semangat cerita menarik
Wijaya Ronny
Luar biasa
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti ya kak biar author semakin semangat menulis terima kasih
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
like
ABIMANYU CHANNEL
kasih yg mantab mantab lah
Anonymous
Lanjut tor
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti biar author semangat ya kak😁
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
bagaimana ksah varel selanjutnya..
kita temukan jawabannya pada chapter2 yg akan datang
Jamilah Hidirmanto: oke/Drool/
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
rio si pecundang
Devlin Yo William
mantul boz
Iyan Syamudrah
wah,akan ada usaha untuk saling merebut nih
AbhiAgam Al Kautsar
di pinjam yaaa
AbhiAgam Al Kautsar
ternyata...
Juprianto
Luar biasa
Kalbera Art: Jangan lupa untuk like dan ikuti ya terima kasih 🙏
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
waaaaaaah
DD
memakainya 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!