NovelToon NovelToon
My Fantasy Came True

My Fantasy Came True

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Time Travel / Identitas Tersembunyi / Dunia Lain / Kaya Raya / Romansa
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Leticia Arawinda

aku sangat terkejut saat terbangun dari tidurku, semuanya tampak asing. Ruangan yang besar, kasur yang sangat luas serta perabotan yang mewah terlihat tampak nyata.
aku mengira semua ini adalah mimpi yang selalu aku bayangkan sehingga aku pun tertawa dengan khayalanku yang semakin gila sampai bermimpi sangat indah.
namun setelah beberapa saat aku merasa aneh karena semua itu benar-benar tampak nyata.
aku pun bergegas bangun dari kasur yang luas itu.
"kyaa!!" teriakku sangat kencang saat aku menatap cermin yang besar di kamar itu.
wajah yang tampak asing namun bukan diriku tapi aku sadar bahwa itu adalah aku.
semuanya sangat membingungkan.
aku pun mencubit pipiku dan terasa sakit sehingga aku tahu itu bukanlah mimpi.
"wajah siapa ini? bukankah ini sangat cantik seperti putri kerajaan" gumamku merasa kagum.

apakah semua ini benar nyata atau memang hanya sebuah mimpi indah?

🌸🌸🌸
nantikan kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leticia Arawinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Keesokan harinya.

Ivander tampak sibuk namun ia masih menyempatkan waktu untuk mengajariku menunggang kuda lagi. Namun hari ini dia hanya sebentar saja mengajariku dan itupun aku menunggangnya sendiri.

Awalnya memang sangat menakutkan namun karena tubuh ini dulunya sudah terbiasa membuatku seolah mahir menunggang kuda.

Ivander sangat yakin bahwa meskipun aku tidak mengingat apapun namun reaksi tubuh dan kemampuan yang dimiliki akan selalu ingat bahkan mengikuti.

Setelah selesai berlatih menunggang kuda, kamipun kembali ke dalam mansion.

“Istriku..” panggilnya saat berjalan berdampingan.

“Iya suamiku, kenapa?”

“Apa kamu bisa menemaniku ke pesta yang akan di adakan di istana nanti malam?” tanya Ivander ragu.

Keadaan yang sungguh tidak terduga, hatiku sangat senang bahkan mungkin sudah berteriak di dalamnya.

Hal yang sangat ingin kulakukan, datang lebih cepat dari yang ku pikirkan.

“Istana yang selalu ku bayangkan.. keindahannya, kemegahannya serta orang-orang di dalamnya.. kyaa.. aku sangat penasaran dan antusias” dalam benakku.

Mataku melebar dan berbinar lalu menatap Ivander dengan rasa terimakasih yang tak terucap.

“Tentu saja bisa suamiku” jawabku dengan riang.

“Hmm.. sayang, kenapa kamu terlihat sangat senang?” Ivander merasa teralihkan.

Dia merasa ada sesuatu yang sedang di nanti istrinya di istana sehingga memuatnya sangat senang.

“Aku hanya penasaran suamiku. Kenapa kamu murung?” tanyaku merasa heran.

“Hmm.. aku hanya merasa kamu tidak pernah tersenyum seperti itu di depanku tapi hanya mendengar kata istana saja sudah membuatmu tersenyum semanis itu. Aku sangat cemburu dan mungkin karena ada dia kan? Haa.. maaf sayang, aku mau mandi dulu” ucapnya dengan raut wajah kecewa.

Aku tidak pernah melihat ekspresi Ivander yang seperti sekarang ini.

Dia berjalan sendiri setelah mengantarku di depan kamarku. Saat itu aku melihat dia sangat sedih namun aku tidak mengerti maksud dari ucapannya.

“Dia? Maksudnya dia siapa? Apa Ivander berfikir kalau ada orang lain yang ku pikirkan? Huh! Ternyata Ivander tipe yang cemburuan, ya? Ckck.. Ivander memikirkan hal yang tidak perlu. Siapa yang akan ku pikirkan? Aku sendiri saja tidak tahu apa yang harus kulakukan” gumamku.

Aku pun masuk ke kamar dengan antusiasnya dan bersiap untuk mandi.

Para pelayan hari ini datang lebih banyak dan bersikap sama antusiasnya denganku. Mereka menyiapkan air di bak mandi dengan kelopak bunga dan wewangian yang cukup berbeda.

“Rose.. kenapa mereka sangat bersemangat sekali?” bisikku ke Rose yang sedang menggosok punggungku.

“Malam ini Nyonya harus tampil paling cantik di pesta, mereka sangat senang jika ada acara pesta seperti ini dan bersemangat mendandani Nyonya sebaik mungkin” jawab Rose sambil tersenyum.

Rupanya mereka melakukan yang terbaik untuk mendandaniku agar tampil terbaik di pesta. Perasaanku menjadi semakin senang namun tiba-tiba aku teringat raut wajah Ivander saat itu.

“Apa dia masih marah atau dia masih berfikir hal yang tidak jelas? Huft.. kuharap dia bisa menata pikirannya dan kembali tersenyum kepadaku karena hatiku terasa sesak jika dia bersikap tidak seperti biasanya” dalam benakku.

Akhirnya aku pun selesai mandi dengan dibantu oleh pelayanku kemudian aku pun tidak sabar untuk melihat gaun yang akan ku kenakan.

Terlihat beberapa gaun terpajang di kamarku dan tersusun rapi namun ada satu gaun yang menonjol di antara gaun itu.

Gaun berwarna biru yang dipadukan dengan warna abu serta di hiasi banyak hal yang mewah dan berkilauan seperti berlian.

“Nyonya.. Tuan mengirimkan gaun ini” kata Rose menunjukkan gaun yang paling menarik mataku.

“Wah.. bagus sekali Rose” jawabku kagum.

“Iya Nyonya. Tuan juga mengenakan pakaian yang senada warnanya dengan gaun Nyonya. Pasti tidak akan ada yang bisa mengalahkan keindahan dari Nyonya dan Tuan” ucapnya sangat percaya diri.

Aku tersenyum melihat Rose yang selalu memuji dan bersikap baik kepadaku.

Dia dan pelayan lainnya membantuku hingga aku pun tampil sangat cantik dengan mengenakan gaun berwarna biru ini.

“Wah.. Nyonya sangat cantik”

“Kyaa.. bagaimana bisa? Nyonya pasti yang paling cantik di kekaisaran ini. Benar kan?”

“Iya benar”

“Kyaa.. Tuan pasti senang melihatnya”

Mereka sangat heboh ketika melihatku sudah tampil cantik berkat tangan lihai mereka.

Mereka seperti orang yang bekerja di salon dan sangat profesional, aku sangat kagum dengan hair style ini karena membuat diriku tampil berbeda.

“Apa ini yang di maksud kecantikan alami yang sesungguhnya? Padahal ini hanya riasan yang sederhana tapi bagaimana bisa ada wajah secantik ini. Terima kasih Tuhan karena memberikan kesempatan yang sangat berharga. Aku merasa senang bisa menjadi Casandra yang sangat cantik ini” dalam benakku.

Tok..Tok..Tok..

“Istriku” panggilnya di depan pintu.

Para pelayan sangat antusias dan tidak sabar melihat reaksi dari Tuannya saat melihat diriku.

Ceklek!..

Rose membukakan pintu dan mengatakan ke Ivander bahwa aku sudah siap.

Ivander berjalan mendekat ke arahku.

Dia menatapku lekat-lekat dengan senyum di wajahnya kemudian Ivander meminta para pelayan itu pergi. Mereka merasa senang setelah melihat reaksi Tuannya yang terpesona dan tidak bisa berkata apa-apa di hadapan istrinya yang sangat cantik.

Terlihat mereka berjalan sambil tersenyum dan memberikan ruang untuk kami bisa berdua.

“Istriku, kamu sangat cantik.. cup” Ivander mencium punggung tanganku lalu menatapku dengan tatapan yang dalam.

“Uh.. suamiku” ucapku merasa tergelitik dengan wajah yang memerah.

Malam itu Ivander tampil dengan maksimal dan terlihat sangat tampan mengenakan setelan dengan warna yang senada dengan gaunku.

“Istriku.. apa sebaiknya kita tidak jadi pergi saja?” Ivander membisikkannya dengan suara yang rendah dan posisi yang sangat dekat.

Dia seolah sedang menggodaku dengan pesonanya yang mematikan.

Wajahnya seolah memanggilku untuk menyentuhnya dan merasakan kehangatan tubuhnya.

“A, apa maksudnya suamiku?” tanyaku sambil mengalihkan pandanganku ke arah lain.

“Cup” Ivander mencium keningku.

“Aku tidak mau kecantikanmu di lihat oleh orang lain. Sayang, bisakah kita disini saja?” ucapnya dengan putus asa.

Ivander terlihat posesif dan bersikap aneh lagi bahkan terkesan cemburu tanpa sebab.

“Suamiku.. bukankah ini acara yang penting? Aku tidak tahu apa yang ada dalam pikiranmu tapi apapun itu sepertinya aku tidak seperti yang kamu pikirkan. Sekarang ini hanya ada kamu yang aku tahu dan ku kenal. Tidak ada orang lain yang ingin ku temui karena aku hanya akan fokus denganmu dan memulihkan ingatanku” ungkap ku dengan jelas.

Grep!..

Ivander memelukku dengan erat.

“Maafkan aku sayang.. aku memang pria penakut. Padahal kamu tidak akan melakukan hal yang tidak benar tapi rasanya sangat sulit jika melihat banyak mata yang akan menatapku dengan tatapan penuh nafsu. Aku bisa saja menyingkirkan mereka tapi aku tahu kamu pasti tidak suka” ucapnya sambil mengernyitkan dahinya.

“Oh.. ternyata suamiku pencemburu, ya? Aku suka dengan sisimu yang ini suamiku tapi kamu tidak perlu khawatir karena kamu sangat tampan dan tidak ada yang bisa di bandingkan denganmu” jawabku sambil memberikan pujian.

Wajah Ivander memerah setelah mendapatkan pengakuan yang sangat ingin ia dengar. Dia menutupi wajahnya lalu terlihat jelas seringainya.

1
Riss Si Author
semangat ya
Riss Si Author
ini keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!