NovelToon NovelToon
Bukan Wanita Suci

Bukan Wanita Suci

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Cinta pada Pandangan Pertama / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Arif C

Aku adalah wanita yang tak bisa bekerja. Satu-satunya cara untukku mendapatkan uang adalah menjajakan diri. Akan kutukar harga diri menjadi uang, demi menghidupi ibu.

Dia memang tidak mengajariku untuk melakukan hal ini. Tapi ini adalah satu-satunya cara untuk kami bertahan hidup.

"DASAR PELAC*R!"
"TIDAK PUNYA HARGA DIRI!"
"BAGAIMANA RASANYA DITIDURI BANYAK LAKI-LAKI?!"

... dan masih banyak lagi cemoohan yang aku terima dari mereka. Jika mereka lebih suci dariku, kenapa mereka tidak membantu masalah ekonomi kami? Jika saja ada yang membantu, aku tidak perlu susah payah digagahi oleh banyak pria hanya untuk uang!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arif C, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11

"Kurang ajar kamu, Lukas. Kamu sudah menjeratku terlalu dalam di lembah nista ini," cerca Laura dalam hatinya.

Kemudian Lukas meminta Laura segera bersiap gantilah bajumu dengan pakaian terbuka lainnya.

"Aku menunggumu di luar. Jangan sampai aku menunggu lama, atau aku akan bertindak tegas!" Perintah Lukas dilandasi dengan ancamannya. Laura hanya bisa pasrah dan menuruti keinginan Lukas.

Lukas pun segera keluar dari kamar Laura dan menunggu di luar pintu, agar Laura segera mengganti pakaiannya untuk dibawa bertemu dengan Jimmy.

Laura kemudian mengganti pakaiannya. Sebenarnya ia merasa sangat risih jika harus mengenakan pakaian yang terbuka dan minim seperti itu.

Tetapi jika Laura membantah lagi, maka Lukas akan kembali mengancamnya. Apalagi mengaitkannya dengan keselamatan Rossa.

Laura tentu tidak ingin, hal itu terjadi. Walau Laura tahu sebenarnya Lukas sudah mengambil keuntungan darinya.

Laura yakin jika Lukas sudah menerima uang bayaran dari Jimmy. Sama seperti saat kesucian Laura dibeli oleh Gibson.

Laura berpikir sampai kapan penderitaannya di klub malam itu berakhir.

Sebab ia sudah tak ingin lagi untuk menjadi penari erotis apalagi menjual kehormatannya.

Setelah Laura siap, ia kemudian keluar dari kamarnya. Lukas begitu terkesima melihat kecantikan Laura yang saat itu mengenakan dress mini berwarna jingga, dengan riasan yang ringan.

"Kamu sangat cantik sekali, Laura,” puji Lukas. Tetapi Laura tidak menghiraukan pujian Lukas

Kemudian Lukas segera menggandeng tangan Laura untuk menuju ke klub malam itu lagi.

Namun sebelumnya Lukas kembali memberi peringatan kepada Laura, agar tidak macam-macam.

Jika Laura sampai bertingkah lagi seperti saat bersama Gibsom, maka lagi-lagi Rossa lah yang akan menjadi sasarannya.

Laura kembali tidak berdaya. Rossa seperti kartu mati bagi Laura untuk selalu menuruti keinginan Lukas.

Lukas lalu membawa Laura untuk menemui Jimmy yang sudah menunggu lama di klub malam itu.

"Selamat malam, Jimmy. Maaf kami sudah membuatmu menunggu lama," suara Lukas mengejutkan Jimmy yang sudah mulai jenuh dan risau.

Jimmy pun kemudian melihat Lukas datang bersama Laura. Ia begitu terkesima dengan kecantikan Laura yang yang kini membuat jantungnya berdegup kencang.

"Tidak apa-apa, Tuan Lukas. Aku juga belum menunggu terlalu lama," kata Jimmy.

Perasaan gundah dan kesalnya hilang seketika setelah melihat Laura di hadapannya.

Saat Lukas datang lagi dengan membawa Laura. Gadis yang sangat diharapkannya selama ini.

Jimmy kemudian bangkit dari posisi duduknya. Ia menggenggam tangan Laura dan mengecup punggung tangan gadis itu.

Laura merasa risih dengan apa yang dilakukan oleh Jimmy, walaupun Jimmy memperlakukan Laura dengan hormat.

Tetapi bagi Laura, Jimmy akan menginjak-injak harga dirinya karena sudah membayarkan sejumlah uang pada Lukas.

'Apa yang pria ini pikirkan sampai ia ingin dilayani olehku?' pikir Laura. Ia banyak menundukkan kepalanya daripada melihat wajah Jimmy yang terus saja memperhatikannya.

"Bagaimana penampilan Laura, Jimmy? Apakah kamu senang bisa bertemu dengan Laura?" tanya Lukas. Jimmy pun menganggukkan kepalanya.

"Aku sangat senang sekali bisa bertemu dengan Laura, Tuan. Sungguh dia semakin cantik setelah mengenakan pakaian ini, dia seperti bidadari," puji Jimmy.

Matanya tidak bisa teralihkan pada Laura, karena ia begitu takjub dengan pesona yang terpancar dari wajah cantik Laura dan tubuh indahnya.

"Baiklah kalau begitu, Jimmy. Kamu bisa membawa Laura selama semalam, tetapi segera pulangkan dia. Kalau tidak anak buahku yang akan menjemputnya," papar Lukas. Jimmy pun menganggukkan kepalanya sambil merangkul pinggang ramping Laura.

"Terima kasih, Tuan Lukas. Aku pasti akan segera membawa Laura ke tempat ini lagi," jawab Jimmy sambil tersenyum dan mencium pipi kiri Laura.

Laura sebenarnya merasa sangat jijik dengan perlakuan Jimmy kepadanya. Tetapi ia tidak berkuasa sama sekali untuk bisa melawan Jimmy dan juga Lukas.

Jimmy kemudian membawa Laura dan meninggalkan Lukas di klub malam itu. Laura sempat menolehkan wajahnya dan memandang Lukas.

Dalam hati Laura berkata tega sekali Lukas berbuat demikian kepada dirinya. Tetapi Lukas malah tersenyum lebar sambil melambaikan tangan kepada Laura.

Lukas sudah merasa menang dengan menaklukkan Laura, agar bisa menuruti segala keinginannya.

Jimmy kemudian membawa Laura ke mobilnya yang berwarna hitam. Ia memperlakukan Laura seperti seorang Ratu.

Jimmy bahkan membukakan pintu mobil untuk Laura.

"Silakan, Laura!" ucap Jimmy sambil tersenyum pada Laura. Laura hanya terdiam, ia tak mau menanggapi perkataan Jimmy kepada dirinya.

Laura pun duduk di kursi depan di samping Jimmy. Jimmy pun selalu duduk di belakang kemudi.

Tangannya kemudian merengkuh tangan Laura lagi lalu menciumnya. Laura hanya pasrah.

Walaupun ia merasa jijik dengan perlakuan Jimmy kepada dirinya. Jimmy tidak terlalu tampan, bahkan usianya mungkin sepuluh tahun di atas Laura.

Laura berpikir mengapa Jimmy tidak menikah saja, daripada ia berkeliaran di malam hari untuk mencari kepuasan sesaat.

"Kamu siap pergi bersamaku, Laura? Aku akan membawamu ke rumahku," ajak Jimmy. Laura masih terdiam seribu bahasa.

la malah mengalihkan pandangannya dari Jimmy dan lebih suka memandang pemandangan di jendela mobil itu meski malam sudah larut.

Jimmy memaklumi sikap Laura yang berbeda dari gadis penghibur lainnya. Sebab Jimmy tahu kalau Laura belum berpengalaman.

Tetapi kecantikan dan keindahan tubuh Laura membuat Jimmy tergila-gila pada Laura, sehingga Jimmy memutuskan untuk membayar jasa Laura kepada Lukas.

Karena ia ingin menikmati tubuh Laura hanya dalam satu malam saja. Selama perjalanan Laura masih tidak melontarkan sepatah kata pun kepada Jimny.

Hatinya sangat cemas, jantungnya berdegup sangat kencang, kaki Laura pun begitu lemas.

Sebab Ia sebenarnya tidak mau untuk bisa melayani Jimmy. Tetapi jika Laura menolak tentu akan gawat bagi dirinya dan juga Rossa.

Kemudian sampailah Laura di sebuah rumah yang cukup besar. Jimmy kemudian menghentikan mobilnya di garasi rumah itu.

la kemudian keluar dan membukakan pintu untuk Laura.

"Silakan, Laura. Ini rumahku, mari masuk," kata Jimmy dengan penuh sopan santun.

Laura hanya tersenyum tipis lalu melangkahkan kakinya, kemudian Jimmy merangkul lagi pinggang ramping Laura.

Laura ingin sekali bisa menampar pipi Jimmy karena bersikap layaknya Laura adalah istrinya. Tetapi ancaman dari Lukas membuat Laura kembali tidak berdaya.

Jimmy dan Laura pun masuk ke dalam rumah itu, dan Jimmy langsung membawa Laura ke dalam kamar utama yang begitu besar.

Laura ingin sekali bisa kabur dari rumah itu dan pergi entah ke mana. Tetapi sekali lagi Laura khawatir dengan keselamatan Rossa, jika Lukas tahu Laura kabur.

"Kamu mau minum, Laura?" tanya Jimmy. Namun Laura Menggelengkan kepalanya.

"Tidak, terima kasih," ucap Laura singkat. Jimmy pun kemudian tersenyum pada Laura.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!