Menikah Dengan Psikopat

Saat Nur membuka pintu "cekleeek?" Nur menatap kaget dengan wajah penuh amarah melihat pria di depannya. "Ada apa kau kemari!", bentaknya sambil melotot.

Ternyata Joni ada di depan pintu dengan cepat menarik tangan Nur memeluk erat tubuh seksi Nur,semakin Nur berusaha melepaskan diri, Joni semakin erat memeluk nya , Joni mengelus rambut dan berbisik di telinga.

"Sebaiknya kau jauhi Agus,aku akan bertanggung jawab dan menikahimu."

Nur menatap joni penuh heran dan amarah yang membara di hatinya.

"Aku tidak ingin menikah dengan mu , aku tidak mencintaimu ,aku membencimu,"tatap Nur penuh kebencian.

Sekali lagi Nur berusaha melepaskan pelukan Joni,namun pelukan Joni malah semakin erat dan erat.

Agus datang dengan wajah geram , mendorong Joni melepaskan pelukan Joni,mendaratkan bogem mentah di pipi Joni,

"Bukkkk...!"

Nur kaget dan terkejut merasa bingung apa yang akan dia lakukan sekarang ,Agus yang kesal menarik kerah baju Joni dengan tatapan membunuh.

*Brengsek...! Bukkkkk...! Apa yang kau lakukan pada Nur?"Bentak Agus dengan mata yang menyala.

Agus menatap tajam Joni menarik mencengkram erat kerah baju.

Joni tertawa licik mengusap dinding bibirnya yang berdarah.

"Kau tanya saja kekasihmu,dia tau segalanya, iya kan sayang...?"

Joni mendekat ke arah Nur tersenyum menahan sakit di bibir, Agus menghadang dan mendorong Joni terlihat habis kesabarannya.

Agus menatap wajah Nur yang ketakutan ,cemas,dan terlihat bingung.

"Nur katakan padaku,apa kejadian kemaren ada hubungannya dengan dia..kenapa dia panggil kamu sayang...? "

Agus menunjuk ke arah Joni dengan wajah merah kesal.

Nur meneteskan air mata, mengingat kejadian yang hina itu.

"Jangan ribut di sini ,bapak ku sedang sakit,ayo kita bicara di tempat lain." Nur menarik tangan agus dengan lembut.

Joni memegang tangan Nur tersenyum ,menghentikan langkahnya.

"Jangan lupa apa yang pernah aku katakan padamu...?" Ucapnya dengan tatapan intimidasi. Nur melepaskan genggaman Joni dengan kesal.

"Kalau tidak ada Nur , Sudah ku patahkan tangan itu," ucap Agus dalam hatinya geram menatap tajam Joni.

Nur dan Agus pergi meninggalkan Joni menuju tepi danau,tempat Nur dan Agus biasa bertemu,Agus menatap sang pujaan hati, penasaran dan cemas.

"Nur katakan padaku apa yang terjadi, aku mohon jangan buat aku gelisah..."

nur menatap agus penuh kesedihan ,air mata mengalir tiada henti,mencoba mengucapkan kata dengan dengan terbata bata.

"Aaaa...Aku dan Joni ada...Telah....Aku..."Nur menangis terdedu sedu.

Agus semakin bingung dan memegang bahu Nur dengan lembut.

"Ada apa Nur ? Kau dan Joni ada apa... Telah apa...?" Ucap Agus mulai tak sabar.

*"Joni telah... Me...Me...Mengambil kesucianku...Hik Hik..." Nur dengan wajah tertunduk sedih dan cemas juga malu menghadapi Agus .

Bagaikan tertusuk seribu pedang menancap di hatinya,Agus terkejut berjalan mundur diam menahan rasa sakit hati dan kecewa.

Wajah Agus memerah marah ,Agus mengepalkan tangannya, kemudian Agus menatap Nur dengan tatapan tajam seperti tatapan singa yang akan menerkam.

Berjalan mendekati Nur langkah demi langkah,Nur menatap Agus yang terlihat sangat marah membuat Nur ketakutan.

"Aaapa kau marah,Pada ku...? Aaa. aku tidak bersalah, aku dipaksa,maaf kan aku...Heggg...Heggg..."

Tatapan agus berubah lembut memeluk Nur dengan erat .

"Ini salahku yang tidak bisa menjagamu, aku harusnya tidak langsung pergi, harusnya aku menemanimu..."Ucap Agus meneteskan air mata menyesal atas semua hal yang sudah terjadi.

Nur balas memeluk Agus erat. "Ini salahku, bukan salah mu,kalau saja aku lebih kuat dan bisa menjaga diriku dengan baik, aku yang terlalu lemah..." . Ucap Nur dengan airmata yang terkucur deras mengalir di pipinya.

Agus mengelus elus punggung Nur dengan lembut menenangkan.

"Ayo kita menikah..." Kata Agus dengan lembut.

Nur terkejut mendengar kata kata Agus, matanya terbelalak menatap mata Agus, menautkan keningnya.

"apa aku tidak salah dengar?"Nur merasakan hal yang aneh,apa kau serius...? Aku sudah tak suci lagi, aku tak pantas untukmu..."

Agus dengan wajah serius, "aku serius Nur, cintaku tidak sebatas ragamu ,tapi aku juga mencintai jiwamu yang berhati cantik, tidak masalah jika kau sudah tak suci lagi,aku tidak akan pernah meninggalkanmu.

"Aku tidak akan membiarkan Joni hidup tenang, berani beraninya dia menyentuh milikku. Aku pastikan kehancuran joni akan lebih dari aku,hidup Nur harus tetap di tangan ku."Gumam Agus di dalam hatinya.

Nur menatap Agus penuh haru memeluk Agus erat merasa bahagia,Nur tidak menyangka Agus setulus ini padanya.

Agus pun memeluk Nur menyembunyikan wajah menyeringai penuh misteri,ada apakah dengan Agus.