NovelToon NovelToon
JODOHKU Anak Pemilik Toko Bangunan

JODOHKU Anak Pemilik Toko Bangunan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Yatim Piatu / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fixs u

Nathan rela bekerja apapun untuk bertahan hidup,hingga akhirnya dia bekerja di sebuah toko bangunan milik koh jun seorang keturunan tionghoa.
Siapa sangka anak koh jun yang bernama Alicia malah jatuh hati pada Nathan yang notaben - nya buruhnya. Apakah koh jun setuju dengan hubungan mereka? Dan bagaimana usaha Nathan selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fixs u, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11

  "Dugaan sementara karena asmara dan dalang pelaku adalah saudara Candra,teman nona Alicia." jawab pak Fajar kepala polisi itu.

  "APAA!!?" kata Alicia terkejut mendengar penjelasan pak fajar,begitu juga dengan Nathan. Dia tak habis pikir,kenapa hanya karena cinta,seseorang bisa berbuat sekeji itu. Nara yang mendengarnya juga tak kalah kaget,Nathan hampir kehilangan nyawanya hanya karena seseorang cemburu padanya.

  "Kalau begitu saya permisi Koh dan semuanya" pamit pak Fajar. Diikuti Koh jun dan bu Selly juga pulang meninggalkan ketiganya. Situasi pun mendadak menjadi canggung,Alicia ingin meminta maaf pada Nathan tapi dia merasa tak berbuat apa apa. Sementara Nathan hanya bisa diam tak tau harus bagaimana.

   "Mbak Cici maaf ya mau tanya,sosok Candra yang dikatakan tadi apakah teman atau mantannya mbak Cici?" tanya Nara sebenarnya hanya ingin tau saja,

Wughh,

Pertanyaan Nara yang biasa tapi menambah rasa canggung antara Nathan dan Alicia.

   "Hanya mantan mbak,mantan SMA dan sudah selesai." Jelas Alicia sama persis dengan yang dia ceritakan pada Nathan dulu sebelum keduanya jadian. Sesaat ruangan itu menjadi hening kembali. Nara tak lagi bertanya,dia melirik Nathan yang diam dengan mata terpejam.

  "Mbak Cici,kalau begitu aku permisi dulu ya,udah mau magrib." kata Nara lalu keluar ruangan. Alicia hanya mengangguk lalu mendekat ke ranjang Nathan,

   "Mas?"

   "Hmm,iya." jawab Nathan lembut sambil membuka mata.

   "A-aku minta maaf." kata Alicia terbata.

  "Minta maaf kenapa dek?" tanya Nathan yang tak paham.

   "E-soal Candra,karena sudah bikin mas kaya gini hiks.." jelas Alicia disertai isakan.

   "Hust udah jangan nangis ,sini duduk di dekatku" pinta Nathan melirik ke ranjang sebelahnya. Alicia pun menurut,

   "Kalau tidak berbuat salah jangan minta maaf ya,Semua ini sudah terjadi,sudah digariskan sama yang diatas." kata Nathan menenangkan,berusaha bersikap dewasa. Alicia hanya terdiam,menatap wajah pemuda yang sudah merenggut hatinya itu. Sementara Nathan juga menatap bibir mungil nan ranum gadis itu. Perlahan Alicia memajukan wajahnya,pelan...pelan

Cup,

    "Terima kasih atas pengertiannya Mas." ucap Alicia lirih,dengan wajah merona merah. Malu,tentu saja ini ciuman pertama baginya begitu juga dengan Nathan.

   "Sayang,selamat pagi." sapa Roy pagi itu ketika masuk ke ruangan praktek Nara.

   "Pagi juga kak." jawab Nara datar.

   "Nanti malam keluar yuk,udah lama kita gak dinner bareng." kata dokter Muda itu sambil duduk di depan meja Nara.

   "Aku sibuk kak,maaf ya."

   "Sibuk apa? Kenapa belakangan ini kamu selalu menolak jika kuajak keluar, susah sekali sih?" tanya Roy sedikit gusar. Dia merasa Nara belakangan acuh padanya,bahkan seperti menjauhinya.

   "Sekali lagi maaf kak,aku keluar dulu mau visit pasien." jawab Nara bergegas keluar ruanganya,ditemani suster.

   "Cih,wanita tak tau diuntung. Dia pikir aku betah pacaran denganmu yang hanya boleh mengobrol saja,dasar sok suci!" geram roy ketika di ruangan itu sendiri. Dia mengeluarkan ponselnya,lalu men dial nomor,

   "Hallo,sayang sudah datang belum?" tanya Roy ketika panggilan nya diangkat.

   "Sudah sayang,ini baru saja nyampek. Kenapa nih masih pagi udah telfon?" jawab suara wanita di seberang.

   "Kangen sayang,kamu ke ruanganku ya setelah ini?" pinta Roy.

  "Gak mau ah,nanti kalau Na.." tut tut,suara wanita itu terputus. Roy pun mencoba menelepon kembali,tapi tak diangkat. Diapun kembali ke ruanganya.

Sementara di koridor rumah sakit,

   "Maaf dok,apa dokter serius berhubungan dengan dokter Roy?" tanya suster asisten Nara bernama Lala,

   "Maksudmu apa La?" tanya Nara ketika mereka berjalan di koridor rumah sakit.

  "Maaf ya dok,banyak rumor miring tentang dokter Roy. Suka genit pada dokter wanita di sini. Apa dokter Nara tidak tahu?"

  "Benarkah? Jangan bergosip La,dosa lho." jawab Nara santai sambil berjalan menuju belokan depan,setelah belok tampak Adisty sahabatnya sedang berjalan di depannya sambil menelepon.

   "Kenapa nih masih pagi udah telfon?" jawab Adisty. Nara dan Lala berjalan pelan mengekor dibelakang Adisty. Terdengar tawa manja Adisty setelah mendengar jawaban dari lawan bicaranya.

   "Gak mau ah,nanti kalau Na.." ucap Adisty terpotong ketika tubuh nya berbalik karena merasa ada seseorang di belakang nya. Betapa kagetnya Adisty melihat Nara dibelakangnya, dengan segera dia memutus sambungan telfon nya.

  "Ehm,masih pagi udah pacaran aja." tanya Nara pada sahabatnya itu yang sekarang sedang terkejut.

   " N-nara? Astaga ngagetin aja loe," jawab Adisty gugup menyembunyikan debar jantung yang mau copot.

  "Sama orang mana lagi Ty,mesra amat." goda Nara. Sementara Lala hanya diam menundukan wajah.

  "Loe ini,selalu aja kepo Ra,udah ahh aku mau ke ICU dulu,daa.. Nara." jawab Adisty pada dokter cantik berjilbab itu sambil berbalik lalu berjalan cepat menuju ruang ICU.

  "Yuk La,kita lanjut" kata Nara mulai berjalan lagi.

   "B-baik dok" jawab Lala yang dari tadi hanya diam.

Sementara di ruang perawatan Nathan,Alicia baru selesai menyuapi Nathan. Kini Nathan sudah bisa duduk bersandar. Tak lama Bu Ida dan Dinda datang menjenguk.

   "Assalamualaikum," salam Bu ida ketika masuk.

  "Waalaikumsalam" jawab Alicia dan Nathan.

  "Bu Ida,mbak Dinda. Mari silahkan masuk." jawab Alicia ramah.

  "Terima kasih nak Cici,gimana keadaanmu Than?" tanya bu Ida mendekat ke ranjang Nathan,dengan Dinda mengekori di belakang.

  "Alhamdullilah,sudah jauh lebih baik bu. Ibu Ida dari rumah kah?" tanya Nathan basa basi.

   "Iya nak,kami dari rumah Nak. Sekalian mau periksa kandungan nya Dinda. Sebenarnya ibu ada perlu sama kamu Than." kata bu Ida sambil melirik pada Alicia sedangkan Dinda hanya menunduk sambil menghirup nafas panjang.

   "Ada apa bu? semoga saja saya bisa bantu." tanya Nathan,sedangkan Alicia merasa tak enak dilirik bu Ida.

   "Saya permisi ke kantin dulu ya." ucap Alicia mulai melangkah menuju pintu.

   "Tidak nak Cici,jangan pergi dulu. Biar Dinda berbicara dulu. Ayo ngomong Din?" pinta Bu Ida,Alicia pun tak jadi melangkah.

    "M-maaf ya Than dan mbak Cici. S-sebenarnya aku." kata Dinda yang terbata itu terhenti. Nathan dan Alicia pun saling pandang karena tak paham,

   "Kenapa Din,bicaralah." kata Nathan.

   "Iya mbak,ngomong aja ada apa?" tambah Alicia.

   "A-aku,maksudku aku ingin mencium bau badanmu Than,bukan bukan maksudku bayi dalam perutku ingin begitu." ucap Dinda sambil menunduk,sudah 2 hari ini tiba -tiba dia ingin sekali mencium bau tubuh pemuda tetangganya itu.

   "Apa?!" kata Nathan yang kaget dengan kata Dinda,sementara Alicia hanya diam,dia tau bahwa ngidam perempuan hamil itu memang aneh - aneh,tapi kenapa harus Nathan begitu perang kata di dalam benaknya.

   "Maaf nak,sudah 2 hari ini Dinda ngotot ingin kesini. Ibu juga gak tau lagi harus gimana menurutinya?" ucap Bu ida dengan wajah tertunduk,Alicia jadi ikut trenyuh mendengar kata ibu paruh baya itu. Sementara raut wajah Nathan terlihat keberatan,

   "Mas,kasian mbak Dinda lagi hamil lho. Pasti berat baginya memenuhi rasa ngidamnya." kata Alicia ikut membantu Bu Ida.

   "Tapi..?"

  "Mas,!" potong Alicia sebelum Nathan melanjutkan keberatanya. Akhirnya Nathan pun mengangguk,Alicia dan Bu ida pun tersenyum. Dinda pun segera mendekat ke tubuh Nathan, Dia mendekatkan hidungnya pada dada Nathan,menghirup bau badan itu walau tercampur bau obat.

Alicia yang melihat hal itu,hanya bisa menggigit bibir bawahnya. Ada rasa cemburu mulai mengusik hatinya. Sementara Nathan dari tadi menutup matanya,karena rasa canggung dan tak nyaman. Dinda pun entah sadar atau tidak mulai mengendus naik,pelan...pelan

   "Mas!"

1
Suaebah Suaebah
hai thor salam kenal.semangat..
mampir dan menyimak dulu thor.
/Rose//Rose/
eka siti N
follow aku ya kak
eka siti N
Mampir nih, jangan lupa mampir juga ya "cinta di usia senja" hehe
Afrina Wati
Luar biasa
Selfi Selfi
semangat Thor...

terus lanjutkan =^._.^= ∫

Saling suport yuk🤗
Kisin Gindam
teruskan
Amelia Quil
Karya thor selalu membuatku terhanyut dalam ceritanya.
Gohan
wah, jalan ceritanya bikin gue deg-degan 😱
Olivier Mira Armstrong
keren banget thor, aku suka karakter tokohnya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!