Follow ig 👉 @sifa.syafii
Fb 👉 Sifa Syafii
Seorang gadis berusia 18 tahun bernama Intan, dipaksa Bapaknya menikah dengan Ricko, laki-laki berusia 28 tahun, anak sahabatnya.
Awalnya Intan menolak karena ia masih sekolah dan belum tahu siapa calon suaminya, tapi ia tidak bisa menolak keinginan Bapaknya yang tidak bisa dibantah.
Begitu juga dengan Ricko. Awalnya ia menolak pernikahan itu karena ia sudah memiliki kekasih, dan ia juga tidak tahu siapa calon istrinya. Namun, ia tidak bisa menolak permintaan Papanya yang sudah sakit sangat parah.
Hinggga akhirnya Ricko dan Intan pun menikah. Penasaran dengan kisah mereka? Yuk langsung simak ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
Pagi hari ketika Ricko bangun, Intan sudah tidak ada di sampingnya. Ia pun melihat jam di ponselnya ternyata sudah pukul 07.00 pagi. Ia pun memakai kaosnya dan keluar dari dalam kamar Intan.
"Di mana Intan, Bu?" tanya Ricko pada Bu Romlah yang sedang menyapu di ruang tengah.
"Sudah berangkat ke sekolah jam enam tadi, Rick. Kalau mau sarapan, langsung ke meja makan saja ya," jawab Bu Romlah.
"I-iya, Bu. Ricko mandi dulu saja," balas Ricko lalu masuk ke dalam kamar Intan lagi mencari handuk Intan. Setelah itu ia keluar dan menuju kamar mandi.
Setelah mandi ia duduk di meja makan dan makan sarapan yang tersedia di meja makan. Ricko mengambil lele goreng dan sayur rebus serta bumbu pecel.
"Mmm ... enak banget dari pada masakan bi Ira," gumam Ricko setelah menyuap sarapannya.
Sementara itu di luar rumah, tetangga Bu Romlah pada penasaran dengan mobil yang terparkir di depan rumah bu Romlah. Ketika bu Romlah menyapu teras rumah, tetangganya menghampirinya.
"Ini mobil siapa, Mbak?" tanya bu Tina seraya menunjuk mobil Ricko.
"Ricko, anaknya Pak Bambang," jawab bu Romlah sambil terus menyapu.
"Bukannya pak Bambang sakit dan sudah lama tidak menginap di sini, Mbak?" tanya bu Tina lagi.
"Lalu kenapa, Mbak? Memangnya tidak boleh kalau anaknya juga menginap di sini? Kita itu sudah seperti keluarga dengan pak Bambang," balas bu Romlah.
"Ya ... tidak apa - apa sih. Ya sudah aku pulang dulu mau menjemur cucian," pamit pu Tina lalu pergi.
Jangan sampai tetangga tahu kalau Intan sudah menikah. Bisa - bisa mereka mengira Intan hamil di luar nikah karena menikah di saat ia masih sekolah. Batin bu Romlah.
Setelah menyapu, bu Romlah masuk ke dalam rumah dan mendapati Ricko sedang sarapan di dapur.
"Mau minum apa? Kopi apa teh, Rick?" tanya bu Romlah pada Ricko.
"Tidak usah repot - repot, Bu. Air putih ini saja sudah cukup," jawab Ricko sungkan.
"Nggak usah sungkan. Kamu sudah jadi bagian dari keluarga ini sekarang. Kamu sudah ibu anggap seperti anak ibu sendiri. Ibu buatin kopi ya?" ujar bu Romlah.
"Iya, Bu. Terima kasih," balas Ricko.
"Oh iya, Bu, Ricko minta nomor ponselnya Intan ya?" tambah Ricko.
"Dari kemarin ke mana saja? Dua hari bersama masa belum tukeran nomor ponsel?" tanya bu Romlah menyindir. Ricko hanya membalas dengan tersenyum. Setelah mendapatkan nomor ponsel Intan, Ricko segera pamit untuk pergi bekerja.
***
Setelah guru Biologi keluar kelas, Melly, Vina, dan Rita segera mengerubungi Intan.
"Udah ngapain aja?" tanya Vina tidak sabar.
"Maksudnya?" tanya Intan balik.
"Sama suamimu," jelas Rita tahu ke arah mana pertanyaan Vina.
"Sssssttttt jangan keras - keras. Nanti yang lain pada tahu. Ini hanya rahasia kita berempat oke?" ujar Intan sambil berbisik. Ketiga temannya pun menyatukan jempol dan jari telunjuk mereka menandakan OK.
"Yuk ke kantin dulu. Udah laper nih. Nanti keburu bel masuk malah enggak makan kita," ajak Melly. Yang lain pun setuju.
Sesampainya di kantin, seperti biasa Adit menghampiri Intan.
"Kamu kenapa nggak masuk 3 hari, Ntan?" tanya Adit khawatir.
"Mmmm ... aku ... aku diajakin bapak menjenguk temannya yang sakit di rumah sakit luar kota, Dit," jawab Intan.
"Kenapa aku telepon nggak diangkat?" tanya Adit lagi.
"Ada bapak. Aku takut dimarahi, Dit. Kamu kan sudah tahu aku dilarang bapak pacaran selama masih sekolah," jawab Intan.
"Iya aku paham. Aku akan tetap menunggumu, Ntan," ujar Adit sambil tersenyum.
"Dit, lebih baik kamu jangan nunggu aku. Kamu bebas pacaran dengan yang lain," balas Intan menyarankan. Intan tahu bahwa pernikahannya dengan Ricko hanya satu tahun saja, tapi kemarin Intan mendengar pak Bambang meminta Ricko berjanji untuk tidak menceraikan Intan. Intan tidak tahu bagaimana akhir dari pernikahannya.
"Tapi aku hanya menyukaimu, Ntan. Aku akan sabar menunggumu," balas Adit dengan bersungguh - sungguh.
***
CAST PEMERAN FIGURAN
ADIT (Aditya Rizky)
Jangan lupa tinggalin komennya ya. Aku tunggu. Terima kasih 🥰