NovelToon NovelToon
Suami Untuk Alea

Suami Untuk Alea

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

Gara-gara sahabat baiknya hamil menjelang kenaikan kelas 12, impian Alea untuk mengukir kisah kasih di sekolah dengan Dion, kakak kelasnya, harus buyar sebelum terwujud.

Dengan ancaman home schooling dan dilarang melanjutkan kuliah, Alea harus menerima keputusan ketiga kakak laki-lakinya yang mengharuskan Alea menikah dengan Yudha, sahabat Benni kakak keduanya.

Pernikahan tanpa cinta itu membuat hidup Alea kacau saat tidak satu pun dari kakaknya yang mau percaya kalau Yudha memiliki rahasia kelam sebelum menikahi Alea.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menanti Kelahiran

Rencana seminggu di Semarang akhirnya mundur karena Yudha sudah memutuskan untuk mengakhiri kontrak kerja dengan perusahaan Kemal sebelum waktunya.

Yudha minta Imam dan Ario untuk mengurus legalitas dan kompensasi yang berkaitan dengan pemutusan kontrak kerjasama tapi yang menjadi kendala besar adalah keberatan Kemal yang menolak permintaan Yudha.

Bukan Karina yang jadi alasannya tapi murni karena bisnis. Kemal bahkan menjanjikan akan menjamin Karina tidak akan ikut campur dalam urusannya dengan Yudha.

Tidak terasa langit sudah kembali gelap. Yudha beranjak dari kursi kerjanya lalu merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Masih ada beberapa karyawan yang bekerja di ruang depan termasuk Imam dan Ario.

Handphone Yudha bergetar dan bibirnya langsung menyunggingkan senyum begitu membaca nama Alea.

“Halo sayang,” sapa Yudha sambil terkekeh.

Biasanya Alea akan langsung mengomel dan Yudha sudah bisa membayangkan bagaimana menggemaskan wajah istri kecilnya kalau sedang misuh-misuh.

“Mas Yudha lagi dimana ? Aku lagi di rumah sakit mengantar Kak Lia, kak Barry masih dalam perjalanan dari kantor.

Sepertinya sebentar lagi Mas Yudha akan dipanggil om dan aku dipanggil kakak,” ujar Alea sambil tertawa.

“Kok begitu ? Kita kan suami istri, jadi kalau aku dipanggil om, kamu dipanggil tante lagipula kamu adiknya Kak Barry, mana mungkin dipanggil kakak oleh keponakanmu ?”

“Aku nggak mau dipanggil tante, berasa tua banget. Belum juga lulus SMA masa udah jadi tante-tante.”

“Tante muda,” ledek Yudha sambil tertawa.

Alea tidak langsung menjawab hanya terdengar pantulan suara orang sedang berbincang, sepertinya Barry baru datang dan bertanya sesuatu pada adiknya.

Karena menunggu cukup lama dan Alea lupa mematikan handphonenya, Yudha pun berinisiatif memutuskan panggilan telepon istrinya. Kalau urusan di sana sudah beres, Yudha yakin Alea pasti akan menghubunginya kembali.

Tidak lama notifikasi pesan masuk berbunyi, ternyata dari Benni yang memberi kabar di grup 4 pria kalau Lia sudah di rumah sakit. Yudha langsung membalas kalau ia sudah tahu dari Alea.

Tidak lama Alea kembali menghubunginya.

“Maaf tadi keputus soalnya kak Barry datang-datang langsung tanya ini itu bikin aku bingung mau jawab yang mana. Untung aja nggak lama ada suster yang keluar dan bilang kalau kak Lia masih harus menunggu sampai pembukaannya lengkap.”

“Nggak apa-apa. Barry pasti panik karena belum punya pengalaman.”

“Panik sih panik tapi malah ngomel-ngomel sama aku, bilang begini begitu kayak aku sudah pengalaman aja jadi ibu hamil. Nikah aja belum lolos masa percobaan.”

Yudha malah tertawa mendengar omelan Alea.

“Mas Yudha kok malah ketawain aku ?”

“Bukan menertawakan kamu dimarahi Kak Barry tapi ucapan kamu, Alea sayang. Mana ada masa percobaan di dalam pernikahan ?”

Yudha bisa mendengar helaan nafas berat Alea.

“Maaf aku tidak bisa menemanimu saat ini. Aku janji akan….”

“Aku nggak apa-apa, beneran,” ujar Alea dengan nada lebih pelan dan tidak lagi emosi.

”Aku tahu kamu gadis kuat tapi sudah seharusnya seorang suami berada di dekat istrinya.”

“Nggak usah alai deh. Kita belum jadi suami istri beneran, baru sekedar tinggal satu atap tapi…..”

Yudha menunggu Alea melanjutkan kalimatnya tapi gadis itu malah diam, hanya terdengar helaan nafas berat membuat Yudha merasa bersalah.

“Alea.”

“Prita ?” desis Alea.

“Alea ! Alea !”

Panggilan telepon langsung diputus usai Alea menyebut nama sahabatnya. Yudha mencoba menghubungi kembali tapi Alea tidak mengangkat teleponnya:

Yudha menghela nafas mencoba menghalau rasa khawatirnya.

Semoga saja Alea tidak benar-benar bertemu Prita, batin Yudha.

***

Alea yang bergegas mengikuti perempuan yang sekilas mirip Prita, memakai celana jeans dan kemeja biru bergaris putih.

Pandangannya beredar ke sekeliling ruangan tapi sosok perempuan yang tertangkap matanya tidak terlihat di situ, hanya ada 5 pasangan sedang menunggu di depan ruangan bertuliskan R.10.

Alea menghela nafas dan baru sadar kalau ia sedang berdiri di depan pintu masuk dengan petunjuk poli kandungan.

Hatinya berkata kalau perempuan itu pasti Prita. Mengingat sahabatnya sedang hamil, tidak aneh kalau Prita datang ke poli kandungan di rumah sakit ini.

Alea masih berdiri beberapa saat, menunggu pintu yang bertuliskan R.10 itu terbuka, berharap melihat Prita keluar dari ruangan itu.

Sayangnya Alea harus menelan kecewa karena pasangan yang keluar bukan Prita dan perempuannya tidak memakai kemeja biru bergaris putih.

Handphone Alea bergetar dan terlihat nama Barry Pramudya muncul di layar. Alea langsung menekan tombol hijau sambil berjalan balik ke arah lift.

Gara-gara kesal dengan omelan Barry, Alea turun ke lantai dasar, niatnya mencari cemilan atau minuman manis untuk meredakan rasa kesalnya. Begitu di bawah ia baru ingat pembicaraannya dengan Yudha yang terputus gara-gara Barry datang dan untuk kedua kalinya Alea memutus panggilan dengan Yudha karena tidak sengaja melihat perempuan berkemeja biru.

“Habis cari cemilan di bawah. Aku naik sekarang, Kak,” sahut Alea saat Barry bertanya keberadaannya.

Pikiran Alea benar-benar terusik dengan sosok perempuan yang diyakininya sebagai Prita. Sebagai sahabat, Alea hafal betul cara berjalan Prita dan kebiasaan mengibaskan rambutnya. Meski Alea hanya bisa melihat wajahnya dari samping tapi matanya masih cukup bagus untuk mengenali perempuan itu sebagai Prita.

“Ada masalah, Kak ?”

“Nggak ada tapi perkiraan dokter prosesnya masih agak lama, kemungkinan Lia baru melahirkan di atas jam 12 malam.”

Alea melirik handphone dan tidak menyangka kalau waktu sudah menunjukkan pukul 9.15.

“Kamu pulang saja dengan Pak Agus, ada Bik Jum di rumah yang menemanimu. Kakak akan kasih kabar begitu bayinya lahir.”

“Aku nggak masalah…”

“Nggak usah membantah ! Kamu lagi banyak ulangan dan tugas jadi fokus saja dengan urusan sekolahmu.”

Alea menghela nafas melihat tatapan galak dan suara tegas kakak tertuanya.

Waktu aku mau nikah Kak Barry sampai melow lebay banget, belum 3 bulan galaknya udah kumat lagi !

“Iya, iya. Aku cuma nggak tega ninggalin Kak Barry sendirian.”

“Bara sudah di pesawat dan akan langsung kemari. Mama dan papa juga sudah jalan dari Bandung, mungkin sebentar lagi tiba.”

“Iya, aku pulang dulu. Jangan lupa kabari kalau debay-nya sudah lahir.”

“Hhmmm.”

Alea kembali berjalan ke arah lift di lantai 3 namun baru beberapa langkah, Barry kembali memanggilnya.

“Terima kasih.” Mata Alea membola saat Barry langsung memeluknya erat.

“Terima kasih karena sudah membawa kakak iparmu kemari. Maaf kalau kakak sempat marah-marah sama kamu, rasanya tidak karuan begitu mendengar Lia mau melahirkan. Dia bilang kamu tidak panik sedikit pun hingga membuat hatinya tenang dan bisa fokus mengatasi kontraksinya.”

“Iya nggak apa-apa, aku udah biasa.”

Barry melerai pelukannya lalu mencium kening Alea dengan penuh kasih sayang.

“Yudha belum balik ke Jakarta ?”

“Belum danaku yang suruh jangan balik dulu kalau urusan kerjaannya belum selesai.”

“Kok begitu ? Dia itu suami kamu, mana bisa ninggalin kamu lama-lama.”

“Belum juga 2 minggu Kak, nggak apa-apa. Kasihan juga melihat Mas Yudha nggak bisa fokus mengurus kerjaannya dari Jakarta, lagipula aku juga sibuk banget sama ulangan dan paper.”

“Apa Yudha baik sama kamu, Lea ?”

Alea tersenyum dan mengangguk-anggukan kepalanya.

“Baik banget dan sangat perhatian plus guru privat yang sabar, nggak kayak kakak bertiga yang suka ngomel-ngomel dan paling malas jawab kalau aku tanya soal pelajaran,” cebik Alea.

Barry tertawa dan mengacak rambut Alea dengan gemas.

“Kak Barry iihh…”

“Pulanglah, kakak pasti akan kasih kabar begitu keponakanmu lahir.”

“Hhhmmm, aku pulang dulu , Kak.”

Barry masih berdiri menatap Alea sampai pintu lift tertutup sambil membalas lambaian Alea.

Adik perempuannya masih belum berubah, selalu ingin terlihat baik-baik saja meski matanya tidak bisa berbohong kalau hatinya sedang merasakan sesuatu yang membuatnya resah.

Semoga Yudha bisa membuatmu nyaman dan menjadi tempat bersandar tanpa membuatmu tertekan, Lea. Maafkan kakak yang selalu keras padamu. Kakak sayang padamu.

1
Devi Nurdianti
aduhh siapa LG ini...
ficano
hingga bab ini aku salut atas kesabaran yudha
Baretta: Jarang ketemu Kak 😊😊😊
total 1 replies
Putri Chaniago
sumpah thor benci banget gue dg Alea, suami sendiri g keurus KEPO dg urusan n masalah kebuntingan Prita kalo Prita g pelakor n JALANG g mungkin hamil akibat pergaulan bebas
ficano
next
Devi Nurdianti
sebener ny Prita hamil ank siapa..kok kayak ada sesuatu yg d sembunyikan oleh Yuda..apa jngn2 ank yuda
ficano: kok yudha yg nyembunyikan sih kak?
total 1 replies
Fera Susanti
kenapa Yudha bilang "mdh2an jgn ketemu Prita"....ow..ow misteri nech
lanjut..lanjut
YaT
jangan jangan " rahasia kelam" nya si Yudha, berkaitan dgn Pritta .... jgn bilang Yudha yg menghamili Pritta. 😭
Baretta
Terima kasih Kak 😊😊🙏
ficano
ditinggu up-nya selalu
Karlina S. Wiratmadja
baru mampir thor
Baretta: Santai Kak 😊😊 Ceritanya masih terus di noveltoon
Karlina S. Wiratmadja: sama2, maaf, bacanya gak bisa marathon... karena kesibukan ibu rt..
total 3 replies
Fera Susanti
mdh2an Yudha bersikap tegas seterusnya..good yudha
Aan
Sangat menarik utk dibaca, ceritanya bagus, gaya othor juga okay, sukses selalu ya 😍
Baretta: Terima kasih susah mampir Kak 😊🙏
total 1 replies
Aan
Aku suka ceritanya, gaya penulisannya juga apik, tdk membosankan, salam sukses selalu utk Othor 🥰
ficano
ceritanya menarik, penulisannya bagus banget gak belepotan
Devi Nurdianti
mksh Thor udh up 2x..ttp smngt up ny💪
Devi Nurdianti
yahh...yg d tnggu2 MLM prtm ny malah d tunda🤦
Baretta: Yudha masih menunggu Alea menerimanya sebagai suami Kak, biar bahagia dua-duanya 😊😊
Devi Nurdianti: kalok msh sklah g BLH LBH baik g usah nikah dulu
total 3 replies
Putri Chaniago
kalo g Karina pasti Dion lebih berat k Karina sih
Fera Susanti
deuh siapa lagi ini..
Herman Lim
wah sapa u sok keberatan mank puny hak apa keberatan lagian dah sah kog 🤪🤪
Devi Nurdianti
siapa tu yg kbrtan..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!