NovelToon NovelToon
Hurt Me Again

Hurt Me Again

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Anak Yatim Piatu / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Dedean

Jika sang mentari bisa menyalurkan hangatnya walaupun sesaat, akan ada senja yang akan mengobati kehilangannya. Lalu, pada akhirnya malam lah yang menutupi kesedihannya . Karena semuanya akan pergi pada waktunya . Begitulah hidup, jika kamu siap atas sebuah pertemuan, maka kamu juga harus siap untuk menerima kehilangan. Karena setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan pada akhir episodenya. Lalu, selintas pertanyaan mulai terbesit dipikiran. Untuk apa dipertemukan jika akhirnya dipisahkan? Setiap pertemuan tak ada yang sia-sia, karena disetiap detik,menit bahkan jam yang akan kita lewati bersamanya memiliki makna yang nantinya akan kosa sadari betapa pentingnya. Oleh sebab itu hargai setiap pertemuan sebelum perpisahan menjadi sebuah penyesalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dedean, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 25

"Berani-beraninya kau membuatku menampar princessku. Sekarang kau lihat apa yang akanku lakukan." Bentak Arsen marah sambil mencengkeram kuat wajah gadis itu. Dia merasa menjadi kakak yang sangat kejam saat ini. Dia sangat menyesali apa yang telah dia lakukan kepada gadis lugu itu.

"Lepaskan kak, ini sakit." Lirihnya sambil terus menangis. Tadi rambutnya yang seakan telah tercabut sampai ke akar-akarnya, sekarang wajahnya pun ikut merasakan perih yang luar biasa. Lantas lirihan gadis itu tak digubris sama sekali.

"Apa katamu? Lepaskan? Tidak semudah itu kabur dari sini gadis iblis! Kau harus merasakan apa yang telah princess kami rasakan, bahkan sakitnya harus berkali-kali lipat. Rasanya aku tak segan membunuhmu sekarang juga." Teriak Arsen tak kalah menyeramkannya, seolah sekarang dia menjadi tontonan, tak ada yang menolongnya, bahkan semua yang di sana merasa muak melihat air mata gadis itu.

"Sekarang biar aku yang berbicara! Aku sangat membenci diriku sendiri saat ini. Karena kau, kakak dan adikku meninggalkan rumah ini. Karena kau adik kami merasakan sakit yang luar biasa. Karena kau kami terlihat seperti kakak yang sangat kejam. Kau adalah perempuan iblis! Kau bukan manusia." Bentak Nata yang sedari tadi sudah bersusah payah menahan emosinya

Tamparan  pun membuat gadis itu semakin merasakan panas yang menjalar di pipinya. Rasanya sekarang dia ingin mati saja. Dia tidak kuat melihat bagaimana tatapan tajam para pria tampan itu.

"Maafkan aku." Ucapnya terbata, darah segar pun terus mengalir dari sudut bibirnya.

"Tamparan itu tak sebanding dengan apa yang adikku rasakan." Balas Arsen tajam sambil segera pergi menuju kamarnya, saat ini dia butuh waktu sendiri untuk merenungkan apa yang telah diperbuat kepada adiknya.

"Sekarang juga kau pergi dari sini, atau tidak aku akan segera membunuhmu." Bentak Nata dengan menatap gadis itu penuh kebencian.

"Aku sungguh sangat menyesal mempercayai gadis tak berhati sepertimu." Lirih Adit sambil langsung berlari menuju kamar adiknya.

Sementara Lio pun masih tetap diam, dia membayangkan betapa terluka adiknya itu. Karena kata-kata yang tak pantas dia lontarkan, dia sangat membenci dirinya sendiri. Dia sangat menyesal sekarang karena lebih mempercayai orang asing.

"Aku lelah." Gumam Lio, dia pun segera meninggalkan mansion mewah itu dengan air mata yang tak mampu ditahannya. Dia berniat untuk mencari keberadaan adiknya.

"Karena kau, aku kehilangan kekasihku. Kenapa aku begitu bodohnya mempercayai iblis dari pada kekasihku sendiri." Racau Evan yang sedari tadi bungkam, dia menyesali semuanya.

Semua orang sudah pergi entah ke mana, sementara gadis itu masih tertunduk menahan rasa sakit. Air mata tak hentinya turun.

"Lihat saja kau Lula, aku akan membuat kau juga merasakan apa yang aku rasakan." Gumam gadis itu penuh kebencian. Bahkan sekarang pun dia sama sekali tidak menyesali apa yang telah dia lakukan. Lihatlah gadis itu bahkan memikirkan rencana untuk membalas gadis tak bersalah itu.

****

Kediaman keluarga Lemuel.

Sementara itu, gadis manis itu sudah tertidur nyenyak di dalam mobil sport milik pengusaha muda yang sangat tampan itu.

"Wah malaikatku tidurnya nyenyak banget, sedang tidur saja dia terlihat sangat lucu." Ucap lelaki itu sambil tersenyum tulus.

Karena tak tega membangunkan gadis manis itu, dia pun memutuskan untuk menggendongnya, dengan sangat hati-hati. Lelaki itu membawa gadis itu memasuki kediaman keluarga Lemuel.

"Wah anak nakal, ke mana saja kamu? Perempuan tercantik ini sudah beratus ratus kali menghubungimu." Ucap seorang wanita yang masih terlihat sangat muda dan sangat cantik, padahal dia sudah mempunyai anak lelaki dewasa yang sangat tampan.

"Bisakah Mama memelankan suara, nanti gadisku terbangun." Balas Nathan dengan jengkel karena dari dulu Mamanya tidak pernah berubah. Mamanya seperti terbiasa tinggal dihutan. Tapi bagaimana pun wanita itu adalah wanita terpenting dalam hidupnya.

"Papa akhirnya anak kita membawakan menantu buat kita." Teriak Nadhira histeris kepada suaminya, bukankah sangat kebetulan bukan, nama ibu angkatnya Lula adalah Andhara dan sekarang calon mertuanya  bernama Nadhira.

Karena mendengar teriakan itu, gadis yang masih berada dalam gendongan pria tampan itu pun mulai membuka matanya dan segera terkejut karena untuk kedua kalinya dia berada di pangkuan lelaki tampan itu.

"Aduh turunin Lula Om!" Ucapnya dengan suara khas bangun tidur yang terdengar sangat menggemaskan. Lelaki itu pun segera membawa gadis itu ke ruang tamu, yang di sana sudah duduk manis Papa dan Mama tercintanya. Sementara gadis itu masih bingung di manakah dia berada saat ini, yang jelas mansion ini sama besar dengan mansion keluarga Alexander. Sontak mengingat keluarga Alexander gadis itu pun menunduk lemah, seakan semua kejadian berputar kembali di kepalanya, dia berusaha menahan air matanya.

"What, kau apakan calon menantuku anak nakal!" Ucap Nadhira dengan nada marah sambil menatap tajam putra semata wayangnya itu. Sementara gadis itu langsung menegakkan kembali kepalanya dan langsung terkejut karena ada wanita cantik dan lelaki yang juga sama tampannya dengan lelaki yang menggendongnya itu, walaupun dia terlihat sudah berumur. Dia pun langsung turun dari pangkuan lelaki tampan itu.

"Baby, apa aku menyakitimu" Tanya Nathan sangat khawatir.

"Iya sayang jujur saja, apa anak nakalku ini menyakitimu?" Tanya Nadhira lagi.

"Hmm tidak kok nyonya." Balasnya gugup.

"Panggil Mama yaa dan ini Papa." Tunjuk Nadhira kepada suaminya

"Iya sayang, kamu kan calon menantu kami, jadi panggil Mama Papa saja." Sambung Anton Papa Nathan.

"Sejak kapan Lula jadian sama Om datar ini." Gumam Lula pada dirinya, tanpa dia ketahui gumamannya itu terdengar oleh tiga orang yang berada di dekatnya.

"Ohh jadi kamu belum menyatakan perasaanmu Nathan? Dan lihatlah ternyata kau sudah terlihat sangat tua." Ucap Anton mengejek. Walau sebenarnya dia juga merasa kaget mendengar gadis manis yang memanggil putranya itu dengan sebutan Om.

"Ternyata ketampananmu tidak bisa meluluhkan gadis manis ini." Ejek Nadhira kepada putranya itu. Karena baru kali ini ada wanita yang memanggil putranya dengan sebutan Om.

"Aku sudah menyatakan perasaanku padanya kok Ma, Pa. Tapi gadis manis ini belum menerimanya."

"Ya sudah biar kamu Mama kenalkan kepada sepupu Nathan saja ya, namanya Ivander, enggak kalah tampan kok dari lelaki datar itu, dan dia sangat ramah dan lebih muda dari Om ini." Nadhira pun semakin mengejek dan memanas-manasi anak kakunya itu. Karena baru pertama kali orang tuanya melihat Nathan dekat dengan perempuan dan sampai membawa gadis ini ke rumah.

"What? Apa-apaan sih Ma, Pa. Bukannya ngedukung anaknya malah main jodoh-jodohin sama tuh si Lavender." Balas Nathan kesal karena Mamanya itu malah menyebut sepupunya yang menyebalkan itu.

"Ivander sayang bukan Lavender." Ucap Nadhira menekankan kata-katanya, karena sejak dulu Nathan selalu memanggil Ivan dengan Lavender.

"Terserah deh Ma siapa namanya, o iya baby bukannya aku sudah mengatakan bahwa kamu sekarang adalah kekasihku." Ucap Lelaki itu lembut sambil menatap dalam gadis manis itu. Sontak alunan lembut itu membuat Nadhira dan juga Anton sangat terkejut karena selama ini hanya nada dingin yang terdengar dari anaknya itu, berbicara dengan mereka saja tidak pernah selembut itu.

"Wah apakah ini si Nathan yang datar? Ternyata kamu bisa ngomong lembut juga ya."

"Biar Mama tidak mengenalkan pacar Nathan ke si Lavender!" Balasnya dengan memelas.

"Oke-oke, jadi sayang, siapa nama kamu?" tanya Nadhira bersemangat.

"Nama aku Lula Ma," Balas Lula sangat gugup.

"Wah senang banget dipanggil Mama," Ucap Nadhira sambil memeluk gadis manis itu.

"Mulai sekarang  kamu tinggal di sini ya Lula." Ucap Anton.

"Hmm tapi Pa...."

"Sudah baby, lagian kamu enggak ada alasan buat nolak, kan kamu tidak tahu mau tinggal di mana," potong Nathan. Sementara itu Nadhira dan Anton yang mendengar perkataan anaknya itu sontak merasa sangat penasaran dengan calon menantunya itu.

Seakan tahu apa yang ada dipikirkan orang tuanya, Nathan pun memberikan isyarat bahwa dia akan menceritakan semuanya. Sontak pasangan suami istri itu mengangguk mengerti.

"Ya sudah baby, sekarang waktunya beristirahat." Ucap Nathan.

"Iya sayang, kamu istirahat ya, Nathan kamar Lula yang di sebelah kamu ya." sambung Nadhira.

"Iya.. Iya., Ma, memang begitu, mana bisa aku jauh dari gadis manis ini. Kalau bisa sekamar lebih bagus." Ucap Nathan yang langsung membuat kedua orang tuanya tersenyum melihat anaknya ternyata masih normal, jangan tanyakan bagaimana malunya gadis itu sekarang.

"Tunggu halal dulu" Balas Anton mengode anaknya itu.

"Tenang saja Pa." Balas Nathan sambil mengedipkan matanya. Lula pun hanya bisa menunduk malu mendengar perkataan Om tampan itu.

Setelah mengantarkan gadis itu ke dalam kamarnya, Nathan pun langsung menuju ke ruang pribadi milik keluarganya.

"Cepet Nathan ceritain bagaimana kamu bisa bertemu gadis semanis itu," Tanya Mamanya itu dengan penuh minat.

"Sabar dong Ma, jadi tuh gini, kan aku kemarin malam dicegat sama laki-laki bertopeng, terus pas aku lengah ternyata salah satu dari mereka ingin nusuk aku Ma, Pa. Dan  gadis manis itu tiba-tiba memeluk Nathan, ya dia yang kena tusuk, dan alasan aku tidak mengangkat telepon dari Mama, ya karena aku lagi di rumah sakit"

Mendengar itu pun Nadhira dan Anton merasa sangat terharu karena gadis manis itu ternyata sudah menyelamatkan anak semata wayangnya.

"Ya ampun gadis itu berhati malaikat, awas saja kamu menyakitinya, Mama coret kamu dari kartu keluarga!" Ancam  Mamanya garang.

"Iya Nathan kamu harus menjaganya," Sambung Anton mengingatkan putranya itu.

"Iya Pa, Ma aku janji bakalan jagain Lula karena dia cinta pertama dan terakhir aku, dan lebih mengejutkan lagi, Lula itu anak angkat keluarga Alexander." Sontak kata terakhir Nathan pun membuat kedua orang tuanya terkejut. Faktanya dia hanya Mendengar berita itu, tapi tidak terlalu mengetahui bagaimana wajah anak angkat Alexander itu. Karena sepertinya keluarga Alexander sangat menjaga anak angkatnya itu dari publik.

"Lalu kenapa dia bisa keluar malam?" Tanya Nadhira yang semakin penasaran.

"Ya karena ada temannya yang memfitnah Lula dengan hal keji dan jadilah semua kakak-kakak Lula membencinya dan dia  memutuskan untuk pergi." Ucap Nathan mengakhiri ceritanya.

"Gadis yang malang, padahal dia berhati malaikat.  Sepertinya dia masih sangat muda Nathan."

"Iya Ma, masih kelas 10."

"Hhhh, jadi kamu menyukai bocah SMA?" Tanya  Anton terkejut.

"Cinta tak memandang umur Ma, Pa." Balas Nathan, yang langsung disetujui oleh Mamanya.

****

1
S. M yanie
semangat...
Dedean: Hwaa makasih kak♥️♥️
total 1 replies
horasios
😢Saya menangis ketika membaca bagian yang menyedihkan dari novel ini.
Dedean: Hwaaa iya sad banget :(😿😿😿
total 1 replies
paulina
Buat yang suka petualangan, wajib banget nih baca cerita ini!
Dedean: Hwaaa bener banget kak jangan lupa baca terus yaa😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!