NovelToon NovelToon
Daisy Lovely

Daisy Lovely

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Nikah Kontrak / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: chan_chan

Menikah itu berdasarkan 1 hal , saling mencintai. Tapi tidak denganku, aku menikah karena menggantikan pengantin wanita yang tiba-tiba menghilang begitu saja.
"maafkan aku Henry aku tidak bisa meninggalkan karirku"
Henry meremas kertas berwarna kuning itu dengan marah. Tak hanya dirinya, orang tuanyapun tak bisa menahan kemarahan dan malu yang harus di tanggungnya.
Seorang gadis mendekat dengan senyuman cerah wajahnya manis dengan polesan make up tipis membuatnya semakin cantik.
"menikahlah dengannya"
"apa maksud mama?"
Perdebatan Ibu anak terjadi memicu ketegangan yang sulit terpecahkan, Henry meraih tangan Erica dan menariknya menujua ke sebuah ruangan tertutup, di sana mereka diam sejenak.
Henry dan Erica harus mencapai kesepakatan agar tidak saling merugikan. Mungkinkah mereka akan jatuh cinta seiring berjalanya waktu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Henry bangun pagi-pagi , seperti yang sudah -sudah jika sedang mendapat tamu bulanan kondisi Erica akan menurun , sambil lari pagi Henry mampir ke sebuah apotik membeli obat yang dulu pernah di belinya lalu penghangat yang menjadi penyelamat Erica tiap bulan .

Sampai dirinya pulang Erica belum bangun dari tempat tidur , dia pun membiarkannya tanpa bertanya apapun, dia meletakan obat dan gel penghangat di meja samping tempat tidur lalu dia segera pergi ke kantor .

Menjelang sian Erica baru bangun , dia merasa mual dan perutnya sakit , dia segera ke kamar mandi baru setelah kembali dan berniat untuk kembali tidur dia melihat obat yang di tinggalkan Henry untuknya . ada note berwarna merah muda disana.

~jangan lupa minum obatmu ~

Henry juga menyiapkan segelas air putih di samping obatnya , Erica meminum obat tersebut lalu kembali tidur dengan menempelkan gel penghangat di perutnya , dia akan ke kantor saat makan siang nanti.

Meeting siang ini berjalan lancar , Henry menerima semua masukan untuk memperluas perusahaanya , kali ini Henry memiliki sebuah proyek apartemen di daerah dekat pegunungan , setelah melihat area lokasi tersebut Henry teringat ucapan Erica semalam.

“Ben , kapan kita melihat lokasi ini ?”

“kau ingin melihatnya ?”

“hm”

“tumben , biasanya kau paling malas pergi ke tempat sepert ini”

“sepertinya daerah pegunungan ini menyenangkan “

“mau sekalian mendaki ?”

“haruskah ?”

“kita sudah lama tidak berteman dengan alam, tapi kalau hanya berdua kurang seru , bawa Erica sekalian “

“sepertinya dia tidak pernah ke tempat seperti ini “

“sungguh ? kau ajak saja dia sekalipun tidak pernah , aku juga akan ajak viona “

“kalau begitu kita pergi bersama , tentukan tanggalnya “

“sabtu nanti “

Henry memikirkan sesuatu , sabtu itu 2 hari lagi , berarti belum selesai .

“jangan hari sabtu , minggu depan saja, harusnya dia sudah selesai “

“selesai ? apanya yang selesai ?”

“bukan apa-apa”

Mereka meninggalkan ruang meeting bersama, Henry mulai menyusun rencana dan persiapan jika mereka berangkat mendaki bersama.  Mendadak seharian ini dia sibuk dengan melihat barang-barang yang harus di bawa saat mendaki , dia membaca beberapa tips dan tak kalah penting dia juga harus mempersiapkan diri untuk tetap fit.

“Hen !”

Henry melihat ke arah pintu dimana ada Ben disana .

“ada apa?”

“pergi keluar sebentar “

“aku sibuk “

“sibuk ? sebentar saja “

Dengan enggan Henry pun pergi menemani Ben untuk pergi ke suatu pusat bahan bangunan , sebelumnya ketika Ben pergi ke rumah Viona ada beberapa lampu di rumah itu yang mati, dia berencana mampir ke rumah Viona sepulang kerja malam ini.

“kita sedang apa kesini?”

“aku mau beli sesuatu”

Setelah di dalam mereka berdua berpisah Henry lebih tertarik dengan alat-alat canggih masa kini, sementara Ben mencari lampu yang cocok untuk di pasang di rumah Viona,

Erica bersiap untuk pergi ke kantor , dia bergegas memacu mobilnya karena sudah sangat terlambat , dia tidak bisa ijin tiap bulannya karena sakit ,baru saja Erica turun dari mobil seorang wanita menghampirinya , dengan tanpa basa -basi wanita itu menampar dengan keras Erica hingga hampir terjatuh.

“Erica !”

“hei hei , lihat ke luar , lihat Erica disana “

Bebarapa staf yang ada di kantor berlarian keluar melihat keadaan Erica, namun mereka tidak berani memisahkan , mereka hanya bisa melihat bagaimana Erica kesakitan di jambak oleh wanita yang tak lain adalah Maria ibu tirinya .

“kau yang membuat suamiku  menjauh , gara-gara kau kami akan bercerai , kenapa kau tidak mati saja seperti ibumu , apa kau tidak puas menggangu hidupku “

Erica hanya menangis sambil menahan tangan Maria supaya tidak semakin keras menjambak rambutnya.

“apa yang harus kita lakukan ?”

“panggil Bu Nathalie . cepat”

Salah seorang staf berlari memanggil Nathalie di ruang kerjanya .

“Bu… Bu Nathalie , Erica Bu.”

“ada apa?”

“di bawah ada wanita yang memukul Erica”

“apa!”

Tanpa menunggu Nathalie segera berlari menuruni tangga hingga keluar halaman kantor , Erica dan Maria sudah di pisahkan oleh beberapa penjaga gedung disana, Maria terus berteriak meronta tidak terkendali sementara Erica diam membisu dengan rambut berantakan bahkan bibir juga hidungnya mengeluarkan darah .

“Erica kau tidak apa-apa ?”

Nathalie melihat kondisi Erica dan marah , dia menghampiri Maria lalu menamparnya beberapa kali .

“tidak tahu diri ! kenapa membuatnya menanggung kesalahanmu “ teriak Nathalie

“siapa kau ? beraninya , lepaskan aku , lepassss”

“bawa dia ke kantor polisi !”

Pinta Nathalie pada penjaga yang langsung membawa pergi Maria dari sana , Nathalie mendekati Erica lalu memeluknya , pecah sudah tangisan Erica di pelukan Nathalie.

“tidak apa-apa , Mama yang akan memberikanya pelajaran . tidak apa-apa”

Nathalie menenangkan Erica yang tersedu dalam dekapannya , setelah cukup tenang semuanya pun masuk kembali ke kantor untuk melanjutkan pekerjaanya .

“siapa wanita tadi ?”

“dengar-dengar itu ibu tiri Erica “

“kasar sekali , mereka pasti tidak akur “

“dia yang membuat Ibu kandung Erica mengakhiri hidupnya “

“jahat sekali “

“beruntung ada Bu Nathalie , jika tidak sudah habis Erica di pukul wanita itu”

“dengar-dengar juga Ibu kandung Erica dan Bu Nathalie itu teman lama “

“pantas mereka sangat dekat”

Ketika banyak staf yang membicarakannya kini Erica sedang berdiam diri di ruang kerja Nathalie , Erica nampak sangat syok dengan yang baru saja menimpanya.

“minumlah ini”

Nathalie memberikan air hangat yang di campur madu hingga Erica kembali tenang, perlahan dia membersihkan sisa noda darah di wajahnya lalu menyisir rambutnya semua dia lakukan dengan tatapan kosong penuh kemarahan, Nathalie menyadari hal itu dia pun duduk di samping Erica membantunya menyisir rambut panjang Erica yang beberapa ada yang rontok .

“tidak apa-apa , kau boleh marah “ucap Nathalie

“harus aku apakan wanita gila itu ?”

“kau bisa memenjarakannya “

“jika aku tidak memikirkan Yasmine pasti sudah aku lakukan”

“tenangkan dirimu, kita pikirkan jalan keluarnya. Bagaimana denga Erlan ?”

Erica menggelengkan kepalanya , kali ini Nathalie merasa dia harus bertindak , jika di biarkan Erica bisa terluka lagi.

Erica merasa sangat lelah dan sakit di wajahnya , bekas tamparan Maria masih membekas membuat pipinya membiru lalu bibirnya juga terluka , Nathalie membiarkan Erica istirahat di sofa ruang kerjanya .

Malam harinya Nathalie pergi menemui seseorang dia pun mengubungi Henry agar bisa menjemput Erica di kantor , awalnya Henry menolak karena ada pekerjaan bersama Ben , namun setelah di beritahukan keadaan Erica saat ini oleh ibunya tanpa pikir panjang Henry segera datang ke Noun Art , terlihat wajahnya yang cemas berlari memasuki kantor tanpa memperdulikan staf lain menyapanya .

“Erica !”

Erica melihat ke arah datangnya suara yang memanggil namanya . Henry mendekat lalu memeluk Erica erat , perasaan cemas , marah membuat Henry tak bisa berpikir baik, sementara Erica hanya diam menerima pelukan hangat Henry .

setiap kali aku ada masalah dia pasti datang dan memelukku dengan sangat hangat , nyaman dan tenang berada dalam dekapannya . Henry ... sebenarnya apa yang kau rasakan terhadapku ? apa kau memiliki perasaan padaku ? katakan Hen... katakan jika kau menyukaiku .

1
Tini Timmy
lanjut kk/Smile/
Tini Timmy
lanjut kakak/Smile/
Tini Timmy
benih-benih cinta mulai tiba
Tini Timmy
lanjut kk
Tini Timmy
lanjut kk...
Tini Timmy
semangat nulis nya kk/Smile/
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak😊
Tini Timmy
lanjut....
Tini Timmy: Hai, okee siap kk
Chan_Chan: Hai kaka bab berikutnya udh updt ya 🙏
total 2 replies
Killspree
Halaman terakhir bikin aku ngerasa kosong, seharusnya ada kelanjutannya lagi😔
Chan_Chan: Hai kak,
aku updt tiap hari ya,
di tunggu Bab 3 hari ini. terima kasih🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!