Demi mempertahankan kedai roti peninggalan sang ibu, Alexa harus berurusan dengan rumit serta kakunya pria dingin yang menjebak nya dalam sebuah ikatan pertunangan.
Pria yang selalu tampil jutek itu justru perlahan menaruh perasaan karena sifat Alexa yang konyol,ceria, namun juga bijaksana, beberapa trauma masa lalu yang dialami oleh Lucifer justru membuat pria itu semakin tak ingin kehilangan Alexa, sang kekasih palsu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serigala Dalam Dekapan si Angsa Liar
"Segera panggil dan bawa dokter kemari!! cepatlah!!" Alexa meninggikan suara, raut wajah gadis itu juga terlihat tegas namun juga panik.
Alexa mengayunkan kakinya dengan lebih cepat mengiringi para pengawal yang memapah tubuh besar Lucifer,
Pria bertubuh tinggi tegap itu kini terlihat begitu kesakitan sembari memegangi lengan tangan kanannya yang telah menjadi sumber cairan berwarna merah.
"Alexa? apa yang terjadi Nak?" Madam Levin berbicara lembut meskipun raut wajah khawatir juga tampak menyelimuti.
"Astaga Lucifer? cucuku? ada apa dengan nya Lexa? apa yang terjadi sebenarnya Nak?"
"Ibu!! nenek!!! maaf nanti akan ku jelaskan! Tuan Lucifer harus segera mendapatkan penanganan medis sekarang! tapi dia sungguh bandel dan tak ingin ke rumah sakit! jadi saya meminta pengawal untuk menjemput dan segera membawa dokter pribadinya kemari!" Alexa menanggapi kalimat Nyonya Brigitta juga Madam Levin sembari tetap melangkah menuju kamar si pria dingin.
"Baik! baiklah Lexa! astaga cucuku! apa dia baik-baik saja?"
"Tenanglah ibu! tak akan terjadi apapun pada Lucifer! aku percaya dia pria yang tangguh, terlebih sekarang, ada Alexa di sisinya! cucu kesayangan mu pasti baik-baik saja ibu!" Madam Levin berbicara dengan penuh percaya diri dihadapan sang ibu mertua yang tampak dilanda kekhawatiran.
Tiga puluh menit berlalu,
Ruang kamar Lucifer mendadak terlihat cukup ramai, beberapa pengawal juga tampak berdiri dengan wajah batu di depan ruangan.
"Bagaimana keadaannya dokter? apa lukanya terlalu dalam?"
"Tak perlu mengkhawatirkan hal itu Nona, saya sudah melakukan prosedur penanganan pada luka tembak dengan semestinya! semuanya akan membaik asal Tuan Lucifer bersedia mendengar nasihat yang saya berikan sebelumnya!"
Alexa mengangguk ragu, sebelum akhirnya mengantar sang tenaga medis untuk melangkah keluar.
"Terima kasih dokter atas kehadirannya! saya sungguh tidak tahu bagaimana jadinya jika Tuan Lucifer tidak segera mendapat penanganan! pria itu, aaaaaghh! rasanya saya sungguh ingin memaki dirinya!"
"Jangan sungkan! saya sudah terbiasa untuk diminta hadir secara mendadak seperti ini, Nona! tapi apa Anda-,"
"Alexaaaa!!"
Teriakan dari lisan Lucifer seketika membuat Alexa memalingkan wajah ke dalam ruangan.
"Maaf dokter! saya harus segera masuk ke dalam."
"Saya mengerti," sang dokter turut tersenyum lembut dan sedikit menundukkan kepala dalam menanggapi kalimat Alexa.
Siapa gadis itu sebenarnya? dia cukup lucu tapi juga tegas! tunggu -, apa dia kekasih Lucifer? apa benar Lucifer memiliki kekasih?
Sang dokter nampak menggelengkan kepala sebelum akhirnya melangkah meninggalkan kediaman mewah pasien pribadinya.
*****
"Honey! kenapa kau meninggalkan ku sendiri?" tatapan Lucifer menajam begitu Alexa muncul di dalam ruangan.
"Aku hanya-,"
"Aku tidak suka jika dirimu terlalu ramah pada pria lain!"
"Apa???"
"Apa kau sengaja ingin membuat ku cemburu?" kalimat Lucifer terdengar ketus dihadapan semua orang.
"Astaga! apa yang kau katakan honey?" Lexa seketika mendekati ranjang dan membelai paras garang seorang Lucifer.
"Sebagai calon istriku seharusnya kau lebih memahami bahwa diriku sangat membutuhkan dukungan darimu terlebih disaat aku terluka seperti ini!"
"Oh my pookie! tapi ibu juga nenek-,"
"Aku membutuhkan dirimu honey! hanya dirimu! lagipula mana bisa mom atau grandma memahami ku? mereka bahkan lebih mempercayai berita hoax dari luaran sana ketimbang diriku! itu sungguh membuatku merasa tak dihargai!" Lucifer berbicara dengan nada lemah dan akhirnya menyandarkan kepala pada pundak Alexa.
"Apa? benarkah seperti itu nenek? ibu?" Alexa mengalihkan pandangan meski jemarinya masih sibuk mengusap lembut pipi Lucifer.
"E-ee-, sebenarnya tidak seperti itu Nak! sungguh kami tidak bermaksud untuk meragukan dirimu Lucifer! cucu kesayangan ku! kami hanya-,"
"Alasan kenapa diriku masih enggan untuk menyapa mom juga grandma adalah mereka selalu mencoba untuk menjodohkan diriku dengan gadis yang sama sekali tak ku kehendaki honey! beruntung aku segera menemukan keberadaan mu! jadi aku tak perlu lagi mencemaskan tentang perjodohan2 konyol atau kencan buta yang sempat mereka rencanakan!"
Lucifer terus mengendus-endus tengkuk leher Alexa dengan segala celotehan yang keluar dari lisannya.
Apa-apaan ini? kenapa dia tiba-tiba menjadi sangat manja seperti ini?
Lexa nampak hening, semua penjelasan dari Madam Levin juga Nyonya Brigitta tampaknya tak mampu ia tangkap karena ulah Lucifer.
"My pookie! stop! please-,"
"Mmmm-, i Miss you honey!"
Pergerakan bibir Lucifer sama sekali tak terhenti, pria yang semula tampil garang itu kini justru dengan sengaja memperlihatkan sikap manja nya terhadap Alexa dihadapan sang nenek juga ibu.
"Eehhmmm! sepertinya lebih baik kita keluar sekarang ibu!" Madam Levin seketika melangkah dan menarik pergelangan Nyonya Brigitta untuk meninggalkan ruangan.
"A-apa? kenapa ibu dan nenek harus keluar? kalian bisa-,"
"Mmmmmphh!!!" kalimat Alexa terhenti karena Lucifer meraih dagunya dan membuat gadis itu kembali beradu bibir tanpa aba-aba.
