YOU & ME IN NOVEMBER

...Tiba-tiba sebuah pertanyaan di ajukan oleh Daris tak lama kemudian setelah menatapi Livia untuk beberapa saat dan berkata,...

“Livia ngaca gak tadi?”

...Ucapan Daris membuat Livia syok sedikit karena Daris seharusnya bukan orang yang sangat kepo dengan hal-hal kecil....

...Tapi sebenarnya jika di perhatikan di hari-hari sebelumnya, lelaki itu memang cukup peka akan situasi dan perasaan orang lain terutama Livia....

“Ngaca dong. Emangnya kenapa?” jawab Livia dengan berhati-hati.

“Ga nampak ya ada noda hitam di hidungmu?” tanya Daris lagi.

“HAH? ADANYA?” jawab Livia dengan kaget.

...Livia langsung mengambil ponselnya yang berada di kantong roknya dan melihat dirinya di layar ponsel....

“Rupanya benar, ada noda hitamnya ... mampus, gawat aku nih!” pikir gadis itu.

“Mungkin ... waj-“ ucap Daris yang terputus karena dipotong oleh Livia.

“Loh, tadi perasaan ga nampak. Kok sekarang jadi ada?” ucap Livia dengan bohong.

...Daris pun mengangguk dan menjawab,...

“Iya, mungkin wajahmu entah kena apa tadi di jalan.”

...Livia pun mengangguk dengan keras untuk membenarkan kejadian itu. Daris juga setuju dengan hal itu dan tidak banyak bertanya hal aneh lainnya sebelum ia menyadarinya....

...Livia pun menahan malu karena dari tadi berbuat aksi kocak dengan tingkahnya hari ini. Bahkan parahnya ia sudah bohong ke berapa kalinya untuk menutupi kebohongan lainnya....

...“Pantas dari tadi aku dilihatin Daris. Rupanya wajahku ada noda hitam kayak kucing sejak aku awal masuk kelas. Makanya dia senyum-senyum terus sambil lihat aku terus,” pikir Livia sampai menutup mata menahan rasa malu....

...Livia pun baru sadar perilakunya yang aneh-aneh saja hari ini di mulai dari wajah terkena noda hitam, lalu marah-marah tidak jelas dengan wajah mirip kucing dan menyalahkan orang....

...Malah Livia cocok lagi jika wajahnya menyerupai kucing. Berhubung matanya sipit dan berbentuk tajam dan hidungnya juga pesek sehingga wajah dari samping terlihat rata....

...Sekali lagi, untungnya orang yang kena marah itu adalah Daris yang sabar. Kalau tidak, sudah dihajar babak belur dan kena bully habis-habisan....

...Ternyata pikiran aneh-aneh Livia ketika Daris melihat dan senyum terus menerus rupanya karena wajahnya yang lucu bukan karena hal lain seperti naksir....

...Sehingga gadis itu mengingatkan diri sendiri agar mengabaikan lelaki itu beserta perasaannya juga....

...Lalu setelah Livia mengusap bagian hidung yang terkena noda hitam, Livia pun berpikir sejenak dari mana asal noda ini....

...Lalu baru Ia sadari bahwa hal ini terjadi karena mau menghindari Daris di jalan hari ini....

...Jalan di kota sangat padat dengan kendaraan hingga banyaknya polusi dan debu....

...Terlebih lagi, saat Livia berjalan di pinggir jalan, ada satu truk di depan Livia yang mengeluarkan polusi dan hampir terhirup olehnya. Asap yang di keluarkan sedikit berwarna hitam, sehingga gadis itu tidak dapat mengelak semua wajahnya dan terkena noda hitam di sekitar hidungnya....

...Kemudian guru datang ke kelas dan pelajaran di mulai seperti biasa. Interaksi serta pembicaraan juga tidak terjadi lagi selama pelajaran berlangsung....

...Livia merasa jika dirinya seperti sedang duduk dengan mayat hidup yang tidak bicara dan tidak banyak bergerak....

...Pelajaran berlangsung untuk 3 les dan Livia fokus untuk materi, sementara Daris terkadang diajak bicara dengan laki-laki yang di belakang....

...Rasanya sedikit marah karena lelaki itu cuek dengannya dan membaur dengan yang lain. Tetapi pikiran Livia mengingatkan bahwa itu adalah hal yang bagus karena itu dapat membuat dirinya pelan-pelan melupakannya....

...Setelah 2 jam berlalu, bel pun berbunyi menandakan bel istirahat. Daris pergi keluar dari kelas sementara Livia duduk santai di bangkunya dan sambil mendengar percakapan Farhan....

...Tetapi Livia dari tadi hanya mendengar saja pembicaraan mereka. Hingga tidak tahu bagaimana para lelaki sudah lari membahas tentang perempuan beserta perempuan kemarin yang bernama Livia juga ikut dibahas....

...Maka topik sudah lari ke arah status sosial Daris. Livia dengan cekatannya mengambil kesempatan langsung mengajukan pertanyaan pada Farhan....

“Han, itu Livia yang lu maksud sebenarnya siapa sih?” tanya Livia dengan pura-pura polos agar tidak ketahuan bahwa gadis itu sedang mengorek informasi.

...Farhan pun menjawab dengan tenang seperti biasa dan berkata,...

“Oh, dia itu Livia yang tinggal di Dusun IV juga.”

...Lalu pembicaraan para lelaki itu berlangsung lagi dan gadis itu masih memikirkan cara agar bertanya lebuh tentang informasi Livia itu....

...Percakapan berlangsung dan gadis itu menunggu kesempatan untuk menyela dan akhirnya tiba juga dimana percakapan mereka jeda sebentar dan disitulah Livia bertanya lagi mumpung topik masih belum berganti....

“Dia itu sebenarnya siapanya Daris sampai dibahas begituan?” tanya Livia dengan seni bicara yang halus tetapi tidak bersifat menyerang.

“Aku tahunya sih kata orang dia ceweknya Daris. Mereka juga katanya dekat dan ada saling chat di Whatsapp. Nama lu sama kayak dia, cuman beda di bagian belakang saja,” jawab Farhan dengan santai.

...Untung saja mereka tidak mempunyai perasaan curiga dengan gadis itu yang sudah kedua kalinya bertanya informasi pribadi....

...Livia pun mengajukan pertanyaan terakhir dengan polos dan bertanya,...

“Emang nama belakang Livia itu apa?”

“Livia Syah,” ujar Farhan.

...Informasi sudah cukup di dapatkan oleh Livia dan dia pun berbalik badan kembali dengan posisi tegak lurus meninggalkan percakapan para lelaki itu yang masih seru berbincang....

...Ternyata kebetulan setelah Livia balik badan beberapa detik kemudian, Daris sudah balik ke kelas....

...Lalu ia duduk di bangkunya dan mengikuti pembicaraan di belakang....

...Beruntungnya lelaki itu ternyata tidak mengungkit tentang pertanyaan Livia tadi dan sudah di anggap angin lewat. Maka kali ini Livia selamat....

...Ia juga sudah menemukan jawaban yang perlu ia tahu. Rasanya masih tidak percaya bahwa Daris ternyata sudah ada pacar, tetapi wajah dan fisiknya tidak bisa bohong jika dia tidak ada pacar atau tidak ada yang mengejar....

...Bahkan seumur hidup ini saja, Livia masih belum pernah tertarik dengan laki-laki sampai munculnya keberadaan Daris yang membuat perasaanya tumbuh menjadi semak belukar....

“Ternyata dia sudah ada pacar ya ... kok sakit ya rasanya?” ucap Livia dalam hati.

...Gadis itu pun tampak melamun selama jam istirahat....

“Tapi bukannya bagus ya? Jadi aku bakal pelan-pelan jauh dan lupain,” ucapnya lagi untuk menghibur diri.

...Sesungguhnya tumbuh perasaan suka kepada orang itu cenderung mengalami penderitaan daripada kegembiraan yang dirasakan. Apalagi jika ini hanyalah suka secara diam dan tidak diketahui semua orang. Lalu Livia pun diam saja dari tadi dengan muka datar sedangkan Daris hanya mengikuti pembicaraan para lelaki di belakang....