NovelToon NovelToon
Legenda Li Yuan

Legenda Li Yuan

Status: tamat
Genre:Tamat / Epik Petualangan
Popularitas:6.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mr. Lim's

Li Yuan merupakan seorang pemuda keturunan Klan Li, ia berasal dari Klan Cabang Desa Bambu Kuning di Gunung Guntur.
Bakatnya terpendam, tak ada yang menyadarinya hingga ia berkenalan dengan salah seorang Tetua Sekte beladiri.
Perseteruan Klan Li dan Klan Liu menyeret dirinya sebagai target pembunuhan. Pada peristiwa percobaan pembunuhan atas dirinya ia berhasil selamat dari kematian. Bahkan dalam peristiwa tersebut ia berhasil membangkitkan kemampuan mentalnya saat ia berada di ambang kematian.
Li Yuan mendapatkan warisan tidak ternilai berupa Kitab rahasia Kaisar Kematian, kemampuan mentalis yang ia miliki mengubahnya menjadi pemuda yang multi talenta.
Dengan bakat yang gigih Li Yuan berhasil menapaki jalan bela diri secara bertahap sampai dengan ia menjadi Penguasa Alam Langit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertama Kali Membunuh

Li Yuan menggertakkan giginya, memandang ketujuh orang di depannya dengan dingin. Aura membunuhnya menyeruak dari sikap tenangnya, ia tidak memiliki teknik beladiri.

Hanya mengandalkan kekuatan fisik serta kekuatan tenaga dalam, ia bergerak maju dengan sangat cepat, pedangnya terangkat mengarah ke salah satu dari mereka, dalam sekali tebasan kepala pendekar dari Organisasi Gagak Darah terpisah dari badannya.

Li Yuan tidak menyadari gerakannya, dengan cepat dan brutal ia bergerak menghabisi nyawa tujuh orang pendekar Inti Qi dalam beberapa detik saja. Pemilik rumah makan terkesiap, bola matanya menatap tidak percaya. Sebagai pengusaha rumah makan di Kota Huanxie, ia jelas mengenal sepak terjang Organisasi Gagak Darah sebagai penjahat yang terorganisir. Bahkan ada rumor yang mengatakan, bahwa kelompok ini berada di bawah perlindungan seorang penguasa tiran. Kekuasaan absolutnya yang berada di luar jangkauan hukum, membuat tindakannya tidak pernah dimintai penjelasan.

Dengan terengah-engah, Li Yuan memandang lawan-lawannya yang sudah tewas dengan mengenaskan, sedangkan ia tidak mengalami luka sedikitpun.

“Huh!”

Ia menghembuskan napas dalam-dalam. “Ayah, ibu maafkan aku!”

Batin Li Yuan dalam hati, sisi kemanusiaannya sudah bisa berpikir jernih saat ini. Li Yuan melangkah ke depan mayat-mayat tersebut, lalu menggeledah saku penyimpanannya untuk mencari petunjuk. Ia tidak menemukn apapun, hanya sebuah tato burung gagak pada setiap lengan kiri mereka.

Saat ini ia tidak mengerti tentang identitas mereka, hanya dapat memperkirakan bahwa mereka berasal dari kelompok yang sama serta memiliki satu tujuan untuk membunuh keluarganya. Li Yuan, sangat khawatir jika ini menimpa keluarganya. Ia pasti akan sangat bersedih dan menyesal.

“Aku harus segera mempelajari tekniik bela diri untuk melindungi keluargaku” Ucap Li Yuan sambil menatap ke langit. Dalam hatinya ia merasa bersyukur, pengalaman di Gunung Guntur memberikan beberapa manfaat yang sangat besar.

Ia menggenggam Token Emas pemberian seorang Kakek di Puncak Gunung Guntur, tertera tulisan kuno pada token tersebut, “Sekte Laohu”.

Setelah membereskan keadaan, ia melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya.

Namun baru beberapa langkah, suara teriakan seorang lelaki terdengar memanggilnya.

“Berhenti!”

Li Yuan berhenti dan menolehkan kepala ke belakang, matanya melirik tajam ke beberapa orang pria dewasa yang diperkirakan masih dalam kelompok yang sama. Lima orang pendekar berpedang menatap sinis ke arah Li Yuan, “Kau telah membunuh teman-teman kami, jangan harap kau bisa meninggalkan tempat ini!” Ucap seorang pendekar dengan senjata tombak.

“Jika kalian memiliki kemampuan, majulah!” Balas Li Yuan dengan arogan. Ia tidak menahan diri terhadap penjahat yang akan membahayakan nyawanya. Li Yuan memiliki kepercayaan diri untuk menghadapi para pendekar di hadapannya, mentalnya kini mulai terbentuk secara alami.

“Bedebah!”

Teriak pendekar tersebut sambil mengarahkan tombaknya ke kepala Li Yuan, tidak ada rasa takut di mata Li Yuan. Dirinya menghindari hujaman tombak dengan lincah, lalu menghempaskan sebuah kepalan tinju di dahi lawannya. Tanpa bisa menghindar, kepala pendekar tersebut penyok dan hancur seperti semangka pecah.

Li Yuan mengernyitkan matanya, ia tidak menyangka kekuatannya begitu besar. Padahal seharusnya lawannya itu lebih kuat darinya, sedangkan ia sendiri merasa baru saja menerobos ke tingkat Pondasi Qi. Keempat pendekar lainnya terkesiap, tidak mengira jika seorang pendekar Pondasi Qi mampu menghabisi pendekar Inti Qi tahap awal dengan mudah.

Mereka tetap percaya diri, “Kurang ajar!” seru salah seorang teman dari kelompok tersebut, ia menghunuskan pedang ganda ke arah Li Yuan. Tiga pendekar lainnya juga segera maju membuat serangan kelompok. Seorang diantaranya berhasil dilukai Li Yuan di bagian dadanya, pendekar tersebut segera menelan sebuah Pil dan mengalirkan tenaga dalamnya untuk menghentikan pendarahan dan memperbaiki organ dalamnya yang terluka.

Melihat hal itu, tentu saja Li Yuan tidak bisa membiarkannya. Sebuah tebasan pedang secepat kilat kembali menghantam tubuh pendekar tersebut, dadanya kembali terluka dengan luka robek yang menganga lebih besar. Selang sekian detik ia tumbang dan menghembuskan nyawa terakhir di ujung pedang Li Yuan.

Beberapa temannya menjadi ragu-ragu untuk maju, wajah mereka berubah menjadi pucat menyaksikan rekannya tewas di tangan korbannya. “Ayo maju bersama!” pekik salah satu diantara mereka dan memimpin serangan dengan cepat.

Li Yuan tersenyum dingin melihat aksi musuh di depannya, pengalaman membunuhnya beberapa saat yang lalu mulai terbiasa bagi dirinya. Di bawah tekanan, ia tidak takut lagi berada dalam pertempuran hidup dan mati. “Majulah kalian, aku menanti” Tantang Li Yuan.

Pedangnya kembali terangkat, dengan spontan memblokir serangan horizontal dari pendekar yang muncul di depannya, kakinya bergeser dan menghentakkan tendangan yang sangat keras ke tubuh lawan lainnya yang datang menyusul.

Pandangan Li Yuan sangat jelas, ia seolah melihat segala serangan yang mengarah kepadanya menjadi lebih lambat sehingga ia bisa melakukan serangan balik serta dapat memperkirakan titik serangan yang akan dilakukan oleh musuhnya.

Tebasan pedang Li Yuan kembali merenggut nyawa musuhnya, kali ini dua orang pendekar tewas akibat sabetan pedang Li Yuan yang masih belum membentuk pola. Sabetan pedangnya masih sangat kasar mendarat di tubuh lawannya, seolah terkesan luka yang ditimbulkan terlalu kejam.

Wajar saja jika Li Yuan bertindak seperti itu, ia bukanlah praktisi ahli. Kemampuan membunuhnya murni timbul dari pekerjaan sebelumnya, saat ia masih berburu hewan buas di Kawasan Gunung Guntur.

“Menarik…!”

Seorang pria mengenakan jubah berwarna abu-abu tersenyum lebar. Melihat teman-teman seperjuangannya tewas di tangan Li Yuan, ia tidak sedih atau marah. Ekspresinya nampak datar memandang Li Yuan.

Ada perasaan dingin merasuki tubuh Li Yuan, ia diam tak bisa bergerak. Jiwanya menahan tubuh fisiknya untuk bergerak, ada perasaan tolak menolak di dalam tubuh Li Yuan. Merasa lawannya sudah terkena Teknik Pengekang Jiwa, pendekar tersebut tertawa keras, “Hahaha… rasakan teknik Pengekang Jiwa, kau akan mati menderita” Ucapnya dengan bangga.

Li Yuan yang masih tidak dapat menggerakkan tubuh, napasnya menjadi sesak dan wajahnya mulai pucat. Dalam bayangannya ia sedang dicekik oleh monster yang sangat menyeramkan, tubuhnya besar dan menyeramkan. Sorot matanya yang merah memandang Li Yuan dengan ganas, tenaganya sangat besar dengan aura yang sangat menakutkan.

Li Yuan sangat terkejut dengan kondisi yang dilaminya, jiwanya terus meronta, berteriak namun suaranya tidak bisa keluar diantara bibirnya yang kelu. Ingatannya terus melayang, bayangan masa lalunya saat ia bermain dan berburu di Gunung Guntur terlihat samar, seperti jiwanya tertarik dalam lubang yang sangat gelap.

“Li Yuan, bangun!” Tiba-tiba dalam ingatannya wajah ibunya muncul, memanggil dan mengguncang tubuh Li Yuan. Di bawah alam sadarnya, ia melihat air mata ibunya menetes memandang dirinya. Li Yuan seolah tersadar kembali, ia ingat telah berjanji akan menjaga ibunya, melindungi keluarganya dengan kekuatannya.

“Bangkit!”

"Ayo Bangun!”

Sugesti dalam dirinya terus memecut semangat di dalam indera spiritualnya, kemampuan indera ketujuhnya bangkit saat ia berada di dalam kematian. Li Yuan berhasil sadar, napasnya kembali teratur dan wajahnya terlihat mulai normal kembali.

“Apa?”

“Bagaimana mungkin seorang anak lemah bisa selamat dari teknik Pengekang Jiwa?”

Pria tersebut mundur tiga langkah, dahinya berkeringat cukup deras setelah mengeluarkan energi mental yang sangat besar. Berkali-kali ia meningkatkan kekuatannya, namun ia gagal menarik jiwa Li Yuan yang ia anggap lemah.

Li Yuan yang sudah pulih, merasa jiwanya lebih kuat. Ia seperti bangun dari kematian, ia dapat merasakan persepsi dalam jarak beberapa meter dari tubuhnya. Li Yuan sedikit merasa aneh, namun ia tersenyum senang. Ia dapat merasakan udara bergerak lebih lambat, ia juga dapat merasakan gerakan orang-orang serta deru napas yang keluar dari hidung orang yang berada beberapa meter darinya.

“Apa ini?” Tanyanya dalam hati.

Di sisi berlawanan, seorang pria paruh baya yang tubuhnya sudah terperosok lemah. Tubuhnya bergetar hebat, serangan balik dari energi mental yang dilepaskan Li Yuan hampir saja membuatnya gila. “Jika pemuda itu memiliki kultivasi yang lebih kuat maka sudah pasti aku akan tewas dengan sangat mengerikan” keluhnya dalam hati.

Li Yuan berjalan menghampiri lelaki tua tersebut, tatapannya dingin tanpa ekspresi.

1
Reza Aditiya
kalo novel ini ga ada kelanjutannya ini gw bilang novel gaje alias setengah jadi,soal nya alur nya blom selesai tapi udah tamat,itu organisasi tujuh hantu aja blom MC selesaikan terus masalah dia Rengkarnasi ke dunia Fana dan masalah di alam surgawi blom tuntas kalo ga ada kelanjutannya sih asli novel ga jelas
Reza Aditiya
mc nya terlalu santai
Reza Aditiya
ranah MC di tahap apa?
chtiana 75
Luar biasa
Lonely One
terlalu cepat untuk diekspos
Lonely One
belum tau dia
Lonely One
belum tau dia
Lonely One
hebat
Lonely One
berikan sedikit sentilan
Lonely One
kena mental
Reza Aditiya
tingkat kultivasi MC di pendekar suci apa dewa? ko berubah ubah
Reza Aditiya
kurang seru kalo pas pertarungan ngga ada Penjelasan pertarungan nya kaya suara pertarungan di jelasin kalo cuman penjelasan tapi ngga ada suara pertarungan kurang seru malah membosankan
Kent Bhoga
Bagus . lanjutkan season 2 nya .
Ira
keren
Armen Stmudo
Luar biasa
Lonely One
Yue hao kena mental
Lonely One
so sweet
arfan
jos gandos
rudy tama
Luar biasa
Lonely One
ada juga ternyata episode seperti ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!