GemURUh ombak yang selalu ingin aku dengar jika aku sedang ingin kedamaian dan ketenangan jiwa
Perkenalkan namaku Guruh Prakosa Abimanyu
Aku adalah seorang yang tidak percaya adanya cinta
Menurutku cinta adalah sesuatu yang membuat orang gila dan sakit hati
Jika nanti aku bisa jatuh cinta aku anggap wanita itu sangat hebat
Dan sekarang yang aku inginkan adalah hidup dengan kedamaian tanpa adanya cinta dan wanita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja indraswari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Clarisa telah sampai di apartemen Guruh dan ia mulai naik ke lantai atas
Tok
Tok
Tok
Ceklek
Guruh membuka pintu dan melihat Clarissa yang sudah ada di hadapannya
"Ada apa kamu kesini? Aku sedang malas menerima tamu" ucap Guruh
"Aku membawakanmu nasi Padang, aku minta maaf soal kejadian kemarin" jawab Clarissa
Kemudian Guruh menyuruh Clarisa untuk masuk ke dalam Apartemen
"Dimana Elena? Aku ingin meminta maaf kepadanya" ucap Clarisa yang pura-pura baik
"Dia sedang keluar" jawab Guruh sambil memberikan air putih kepada Clarisa
Guruh meminta Clarisa untuk segera keluar dari apartemennya
"Mas Guruh sakit?" Clarisa langsung menghampiri dan memegang kening Guruh yang sekarang sedang demam
Kemudian Clarisa memapah tubuh Guruh dan membawanya ke kamar
"Istirahatlah, aku akan mengompresmu" ucap Clarisa
Clarisa merasakan bahagia ketika bisa mendekati Guruh kembali
"Selamat tinggal Elena, mulai sekarang aku yang akan menjadi istri Mas Guruh" ucap Clarisa dalam hati
Clarisa kembali masuk ke dalam kamar sambil membawa kain yang sudah ia beri air hangat
"Terima kasih Clarisa" ucap Guruh
Clarisa menganggukkan kepalanya dan ia menatap wajah Guruh yang sangat tampan
Guruh melepaskan kain yang ada di keningnya dan ia mendekatkan wajahnya ke wajah Clarissa
"M-mas Guruh mau apa?" Tanya Clarissa
Guruh langsung mencium bibir Clarisa dan ia merebahkan tubuh Clarisa ke atas tempat tidur
Guruh yang jengkel dengan penghianatan yang di berikan oleh Elena
"Kalau kamu bisa begitu, aku juga bisa" ucap Guruh dalam hati
Kemudian Guruh langsung melepaskan pakaiannya dan ia kembali mencium bibir Clarisa
Guruh yang gelap mata langsung mengajak Clarisa melakukan ritual olahraga bersama
Senyum tipis tersungging dari bibir Clarissa karena rencananya berhasil dan saat ini Guruh telah melakukan ritual dengan dirinya
Hampir satu jam mereka melakukan ritual olahraga dan sekarang mereka langsung memejamkan matanya karena kelelahan
*
Elena telah sampai di depan rumahnya dan ia langsung mengetuk pintu
Tok
Tok
Tok
"Iya sebentar" ucap Papa Mahendra
Papa Mahendra berjalan membuka pintu dan ia langsung terkejut melihat Putri kecilnya
"Papa....."
Elena yang sudah kelelahan akhirnya jatuh pingsan di pelukan Papa Mahendra
"Elena! Bangun Elena!" Papa Mahendra menepuk-nepuk pipi Elena
Mendengar teriakkan Mahendra, Caroline langsung menghampiri suaminya
"Astaghfirullah, Elena kenapa Mas?"
Mahendra membopong tubuh Elena dan membawanya ke kamar
"Cepat panggil dokter Edward" pinta Mahendra
Mahendra mengoleskan minyak kayu putih ke tubuh putrinya yang saat ini sangat dingin sekali
*Ada apa denganmu sayang? Dimana Guruh?" gumam Mahendra
Tak lama kemudian dokter Edward telah sampai dan segera memeriksa kondisi Elena
Mahendra menatap wajah dokter Edward yang sedang memeriksa kondisi putrinya
"Bagaimana keadaannya?" Tanya Mahendra
"Dia tidak apa-apa, hanya kelelahan saja" Jawab dokter Edward
Dokter Edward memberikan obat dan vitamin untuk Elena
"Cantik sekali dia" ucap Dokter Edward dalam hati
Setelah itu Dokter Edward berpamitan kepada Papa Mahendra
Caroline masuk ke kamar dan melihat Elena yang masih belum sadarkan diri
"Dimana Guruh? Apa dia ke New York sendirian?"
Mahendra menggelengkan kepalanya sambil memegang erat tangan putrinya
Beberapa menit kemudian, Elena membuka matanya saat melihat Papanya yang ada di samping tempat tidur
"P-papa...." Elena langsung memeluk erat tubuh Papa Mahendra
"Mas Guruh menceraikan aku, Mas Guruh meninggalkan aku Pa" ucap Elena dengan air mata yang mengalir deras
Papa Mahendra sangat terkejut ketika mendengar perkataan Elena dan ia meminta Elena untuk menceritakan semuanya
"KURANG AJAR SEKALI DIA!! BERANI DIA MEMPERLAKUKAN PUTRIKU SEPERTI INI! PAPA HARUS MEMBALAS PERBUATAN DIA!" Ucap Papa Mahendra yang emosi melihat tingkah Guruh
Elena memegang tangan Papa Mahendra dan meminta untuk tidak usah membalas perbuatan Guruh
"Elena, kamu harus berani membalasnya" ucap Caroline
Mahendra dan Caroline akan membantu Elena untuk membalas dendam kepada mereka yang telah menjebak Elena
"Sayang, jangan menangis lagi. Ada Papa disini" ucap Mahendra
"Ada Mama juga yang akan menjagamu" Caroline merangkul Papa Mahendra dan Elena
Kemudian Caroline meminta Elena untuk makan terlebih dahulu
Di tempat lain dimana Farida dan Ibu Tutik merasakan perasaan yang tidak enak
Kemudian Farida memutuskan untuk menghubungi Kakaknya
"Hallo Kak Guruh" ucap Farida
"Hallo Farida, kakakmu sedang tertidur pulas" ujar Clarissa
"Apa maksud kamu? Dimana Mbak Elena?"
Clarisa langsung menutup ponselnya dan ia kembali mencium bibir Guruh yang sedang tertidur pulas
Farida langsung meminta Aldi yang masih ada disana untuk mengantarkannya ke apartemen Guruh
"Ada apa? Kenapa kamu panik seperti itu?" Tanya Aldi yang langsung melajukan mobilnya
Farida menggelengkan kepalanya karena ia ingin melihat secara langsung apa yang sedang dilakukan oleh Kakaknya
Sesampainya di apartemen milik Guruh, Farida langsung membuka pintu yang tidak di kunci
Farida membelalakkan matanya saat melihat Guruh dan Clarisa tidur bersama
"Astaghfirullah! Apa yang Kak Guruh lakukan? Dimana Mbak Elena?"
Aldi juga tidak menyangka jika Guruh akan tidur dengan Clarisa
Guruh membuka matanya dan melihat Farida bersama Aldi sudah ada di apartemennya
"Apa yang Kak Guruh lakukan? Dimana Mbak Elena?"
"Kakak sudah mengusirnya, karena Kakak tidak suka dengan wanita penghianat" jawab Guruh sambil mencium bibir Clarisa
"Penghianat? Lalu apa yang Kak Guruh lakukan sekarang? Bukankah Kakak juga melakukannya hal yang sama?"
Kemudian Clarisa meminta Farida untuk keluar dari apartemen Guruh
"Yang seharusnya keluar itu kamu!" Ucap Farida yang langsung mendorong tubuh Clarisa
"FARIDA!! Lepaskan dia dan asal kalian tahu kalau kakak akan menikahi Clarisa"
Aldi meminta Guruh untuk memikirkan lagi keputusannya
"Semoga kamu tidak menyesal" ucap Aldi yang langsung menggandeng tangan Farida
Farida langsung menangis di pelukan Aldi dan ia tidak menyangka kalau kakaknya akan menjadi seperti itu
"Ayo sekarang kita cari Elena" ajak Aldi
Farida menganggukkan kepalanya dan mereka berdua segera mencari keberadaan Elena