Catherine Midleson, biasa dipanggil Key. seorang CEO janda. melakukan hubungan terlarang dengan OB bernama Agung
Keduanya menikah dan hamil anak kembar.
Karena penasaran siapa yg kembar, Agung mencari kembaran Key.
Agung menemukan kembaran Key bernama Catharina biasa dipanggil Kay.
Akhirnya menjadi istri ke 2, karena ikatan batin yg kuat.
" Mas naik kudanya pelan pelan, soalnya kuda jinak..!" kata Key, setelah mendapat jatah dari Agung setelah bersama Kay.
hingga keduanya lelah, namun Kay memeluk dari belakang.
" malam ini , aku dobel kan mas..!" kata Kay membuat Key yg terkapar tertawa
" Harus kuat mas!, punya istri dua..!" celetuk Key, istri pertamanya
ikuti Ceritanya di CEO Cantik dan Borondong Nakal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terluka
Malam harinya, sekitar pukul 21:00 Agung baru sampai di kontrakan bibi Nani. Karena ada pekerjaan kantornya yg harus dipelajari. Agung sudah mengirimkan pesan agar Catherine dan Meta jangan ke kontrakan bibi Nani dahulu. Sebelum dirinya dan Maman pergi mengambil barang milik Maman.
Agung berangkat menggunakan motor. Sebab Maman bilang jika barang yg diambil tidak terlalu banyak. Dan cukup bila diangkut pakai motor. Agung melajukan motornya dengan cepat. Sebab tidak ingin kemalaman dan beresiko. Sebab menurut Maman tempatnya sangatlah rawan dengan anak anak nakal. Agung pun paham siapa yg dimaksud yaitu preman yg biasa memalak.
Dan benar saja, sesampainya ditempat Maman tinggal, sudah banyak anak anak muda yg sedang mabuk. Dan salah satunya mencegat Agung dan Maman. Beruntung Maman kenal. Sehingga Maman dan agung bisa lewat.
" Biasanya seperti itu Man?, kalau sama orang yg tidak dikenal..?" tanya Agung.
" Iya Gung, sering aku dipalak. Tapi mau tinggal dimana lagi kalau bukan disini.." jawab Maman.
" Ya udah, ambil dulu barang elu. Gw tunggu disini.." kata agung.
Maman mengangguk, kemudian masuk kedalam bedeng. Biasanya bedeng berisi 2 orang atau 3 orang. Tapi Maman tinggal berdua dengan temannya. Temannya ini juga nasibnya sama seperti Maman namanya Opik. Hanya dirinya hidup mengamen dan juga sering mabuk. Membuat Maman sebenarnya tidak betah.
" Mau kemana lu, bawa tas dan barang barang...?" tanya Opik.
" Aku disuruh bos ku tinggal di kantor. Karena ada ruangan kosong. Ntar aku sering sering deh datang kesini. Soalnya jauh..." jawab Maman mencari alasan.
Agung yg diluar pun mendengarnya. Namun untuk saat ini mengabaikannya. Dan setelah beberapa saat. Maman pun keluar membawa tas dan beberapa kresek untuk dibawa pindah.
Agung dan Maman pun mendorong motornya, hingga jalan raya. Agar tidak berisik serta mengganggu penghuni lain. Namun sebelum sampai jalan raya, Agung dan Maman kembali dicegat oleh beberapa orang.
" Man. Lu mau kemana bawa tas..." tanya salah satu preman yg mabuk.
" Pindah bang...?" jawab Maman. Namun preman itu menengadahkan tangannya.
" Bayar dulu...!" katanya. Namun Maman tidak memegang uang lebih. Sebab setiap gajian pasti sudah dipalak. Bahkan sering kehabisan.
" belum ada duit bang..!" jawab Maman.
" belum gajian...!" lanjutnya.
" Lha elu pindah dari sini berarti elu punya duit tong...!" kata salah satunya.
" Duit kemari. Kalau ga ada duit ga bisa pindah..." kata lainnya..
" Belum gajian bang..!" jawab Maman.
Bugghhh....
Salah satu orang mencoba memukul Maman. Beruntung langsung ditangkap oleh Agung.
" Woy..!!"
" Ada yg sok jagoan disini...!" teriaknya memanggil teman temannya.
Hingga Maman dan Agung pun dikelilingi oleh puluhan orang.
" Habisi dia...!!!" teriaknya.
Dan kemudian Agung pun dikeroyok oleh orang orang di tempat itu. Maman ketakutan dan hanya berjongkok di sebelah motor. Maman melihat Agung melawan preman yg mengeroyoknya. Terlihat Agung sangat menguasai perkelahian itu. Hingga beberapa orang terkapar dan memegang perutnya. Sebagian ada yg muntah muntah. Mungkin karena kondisi sedang mabuk.
Maman melihat Agung sempat tergores pisau yg dibawa salah satu preman itu di bagian lengannya. Namun Agung masih terus melawan. Beberapa pukulan pun sempat mengenai wajahnya. Namun Agung masih sanggup membalasnya. Hingga kini tinggallah satu orang. Maman menganggap itu ketuanya. Hingga Agung pun melawan orang itu.
Agung melancarkan tendangan pamungkas tepat mengenai pelipis dari ketua preman itu. Sehingga ia pun terkapar dan muntah muntah.
" Man ayo lari. Keburu nanti yg lain datang.." kata Agung yg berwajah lebam.
Maman yg mendengar ajakan Agung pun terus naik motor. Dan Agung segera meninggalkan tempat itu. Dari jauh terdengar sirine polisi datang ke tempat itu.
" maaf Gung, aku tidak bisa berkelahi.." kata Maman dekat dengan telinga Agung.
" Ga papa Man, yg penting kamu ga luka. Kasihan bibi Nani, jika kamu terluka..." Maman mengangguk mendengar ucapan Agung. Sehingga Maman pun akhirnya diam, mengikuti tujuan Agung. Maman merasa tidak enak hati, terhadap Agung yg terluka. Tangannya banyak mengeluarkan darah, akibat perkelahian tadi. Muka Agung juga lebam, akibat terkena pukulan.
Dan tak lama kemudian, Agung dan Maman pun sampai di kontrakan bibi Nani. Dan kebetulan bibi Nani masih menunggu Catherine. Sedangkan Meta sudah pulang kerumahnya.
" Agung !!" teriak Catherine
" Wajahmu kenapa nak...!" teriak bibi Nani
Agung tidak menjawab dan langsung dipeluk dan dipapah menuju sofa. Catherine menangis terisak melihat kondisi Agung.
" Ada es batu bi?, buat kompres..!" tanya Catherine masih terisak. Dan saat ini memangku kepala Agung. Kemudian Maman pun bercerita tentang kejadian tadi. Jika dirinya dipalak dan dikeroyok oleh preman yg ada disana.
" Aku minta maaf kak, engga bisa bantu Agung. Karena aku tidak bisa berkelahi.." kata Maman. Catherine hanya mengangguk kecil kemudian geleng geleng kepala.
Bibi Nani datang, membawa baskom berisi air dan es. Serta kain untuk mengompres Agung.
" Disini ada obat obatan engga Yang..?" tanya Catherine, wajahnya sangat dekat dengan Agung yg berada di pangkuannya..
" A..ada di lemari.." jawab Agung dengan kesakitan. Dan Maman pun menuju ke lemari, mengambil obat obatan yg disiapkan Agung.
" Kak, wajahnya cuma lebam. Tangannya yg tergores pisau. Tadi banyak darah yg keluar.." kata Maman.
" Whaaatttt...!!"
" Bangun dulu Yang, jaket copot dulu. Biar aku periksa...!!" kata Catherine gugup, karena mendengar ada luka di lengan Agung.
" Ini luka besar. Ayo ke rumah sakit dulu..!!" kata Catherine. Agung menggelengkan kepala.
" Ke klinik sebelah aja, gang sebelah ada klinik.." jawab Agung.
Agung pun dipapah oleh Catherine dan Maman menuju klinik. Dan bibi Nani pun mengikuti di belakang. Hingga sampailah di sebuah klinik. Walaupun tidak 24 jam. Namun terlihat masih buka. Mungkin masih ada yg periksa.
" Dokter tolong suami saya...!" teriak Catherine yg melihat dokter laki laki yg ingin menutup pintu. Mama. Yg mendengar kata 'suami' pun. bertanya tanya.
" Suami..?" Maman.
" Masya Allah..masuk nak. Ini kenapa bisa sampai begini...?" tanya dokter.
" Dikeroyok preman dokter...!" jawab Maman.
Catherine memapah hingga ke ranjang periksa. Kemudian menemaninya, tangannya mengusap kepala Agung. Wajahnya yg cantik tampak sayu. Matanya juga bengkak akibat menangis.
Dokter pun memeriksa lengan Agung, kemudian membersihkan lukanya.
" Untung ini tidak dalam. Saya kasih obat terus di perban ya. Agar tidak infeksi.." kata dokter. Catherine pun mengangguk. dan Agung hanya diam. Ia memutuskan untuk ke dokter agar Catherine tidak panik. Dokter pun memasang perban untuk luka Agung di lengan. Kemudian memeriksa luka di wajah.
" Kalau wajah hanya lebam saja. Saya kasih salep. Insya Allah akan cepat pulih besok.." kata dokter yg membersihkan luka. Kemudian memberi salep ke luka lebam Agung..
Catherine pun membantu Agung bangun, kemudian membantu berdiri. Bahkan Catherine enggan untuk melepas Agung.
" Pakai nangis segala sih..." kata Agung.
" Engga nangis bagaimana kalau lihat suaminya begini. Kamu sih pakai berantem segala.." jawab Catherine sedikit ketus.
" Bagaimana tidak berkelahi sayang. Orang mereka nyerang duluan..!" jawab Agung.
Maman yg mendengarkan percakapan antara Agung dan Catherine pun penasaran kemudian bertanya kepada bibi Nani.
" Mereka memang suami istri. Belum lama menikah. Jadi kamu tidak usah kasih tahu yg lain.." bisiknya ditelinga Maman.
Bibi Nani juga menjelaskan kenapa mereka tidak boleh diketahui oleh orang lain. Dan itupun nanti dikantornya. Karena ada yg mau diselesaikan keduanya. Terlebih mengenai panti asuhan dahulu tempatnya tinggal. Dan ingin menyelesaikan masalah dengan keluarga Wilson. Maman pun mengerti kenapa Catherine berbuat seperti itu.
" Dan nenek Agung lah yg dahulu ditunggu tunggu man. Sementara Agung yg ditolong oleh Entin. Ibunya Agung yg menyumbangkan jantung kepada ibunya Entin.." kata bibi Nani.
" iya bi, Maman paham sekarang.."
" Ya udah, ga usah cerita ke yg lain masalah ini.." bibi Nani.
" Iya bi..." jawab Maman.
Setelah Catherine membayar administrasi dan obat. Keempatnya kini pulang kembali kerumah bibi Nani.
Diperjalanan, Catherine tidak mau melepas Agung. Bahkan semakin erat menjaga Agung serta memapahnya.
" Ngga bisa main kuda kudaan malam ini.." bisik Agung ditelinga Catherine.
Aduuuuhhh.....
Catherine mencubit Agung di bagian perutnya, membuat Agung mengaduh.
" Kamu lho lagi terluka begini, masih ngomong kuda kudaan.." jawab Catherine lirih.
" siapa tahu kamu pingin Yang ..!"
Aduuuuhhh...
Catherine kembali mencubit Agung. Sementara Maman dan bibi Nani yg didepan menoleh, karena mendengar Agung yg kembali mengaduh. Tapi Agung dan Catherine hanya menggelengkan kepala.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
sabar ta meta,,,,kamu di bohongi agung dan key
maaf jika ada kesalahan kata yang saya sampaikan, niat saya hanya mengingatkan agar karya kakak lebih berkembang lagiii. terima kasihh 🫰🏼