NovelToon NovelToon
Taruhan Cinta Bad Boy Tampan

Taruhan Cinta Bad Boy Tampan

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / cintapertama / cintamanis / Bad Boy / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:47.9k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

"Gue menang taruhan! Gue berhasil dapatkan Wulan!"
Wulan tak mengira dia hanyalah korban taruhan cinta dari Alvero.
Hidupnya yang serba kekurangan, membuat dia bertekad menjadi atletik renang. Tapi semua tak semudah itu saat dia tidak terpilih menjadi kandidat di sebuah event besar Internasional.
Hingga akhirnya seluruh hidupnya terbalik saat sebuah kenyataan besar terungkap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

"Cukup gak ya bensinnya. Tinggal dikit banget." Wulan membuka tutup tangki bensin motornya dan menggoyang-goyangkan motornya. Hanya sedikit bensin yang terlihat. Dia sudah tidak punya uang untuk membelinya. Dia juga tidak mungkin meminta ibunya karena belum setoran.

"Semoga aja cukup." Akhirnya Wulan mengendarai motornya dan melajukannya ke sekolah. Dia harap-harap cemas, takut jika di tengah perjalanan bensinnya sudah habis.

Benar saja, baru setengah perjalanan motornya sudah berhenti. Wulan membuang napas kesal. Dia melihat uang simpanannya yang hanya sisa lima ribu saja. "Apa aku dorong saja ke sekolah? Terlambat gak ya?"

Wulan turun dari motornya dan mendorongnya menuju sekolah. Beberapa saat kemudian ada seseorang yang berhenti di dekatnya.

"Motornya kenapa?" tanya Alvero. Dia membuka kaca helm dan menatap Wulan.

Melihat Alvero, membuat dadanya berdebar tak menentu. Sudah dua kali Alvero datang di saat dia sedang membutuhkan bantuan. "Bensinnya habis," jawab Wulan pelan. Dia melanjutkan langkah kakinya sambil mendorong motornya.

"Lo tunggu sini sebentar," kata Alvero. Dia kembali melajukan motornya.

Merasa tidak enak, Wulan kembali mendorong motornya. Dia tidak mungkin menunggu Alvero dan terang-terangan mengharap bantuannya.

Beberapa saat kemudian, Alvero menghentikan motornya di depan Wulan sambil membawa sebotol bensin. "Udah gue suruh nunggu kenapa lo jalan. Nanti lo capek."

"Sorry gue jadi repotin lo. Besok kalau gue udah punya uang, gue ganti ya."

"Astaga, Wulan. Gak usah. Ngapain lo ganti." Alvero membuka jok motor Wulan lalu mengisi motor itu dengan bensin. "Motor ini memang tua, tapi mesinnya kuat. Jarang mogok kan?"

Wulan menganggukkan kepalanya. "Makasih ya."

"Wulan, lo butuh kerjaan gak?" tanya Alvero sambil menutup jok motor Wulan.

"Iya, sebenarnya butuh. Tapi gue bingung atur jadwal latihan juga."

"Kalau bantu bersih-bersih di klub kamu mau gak? Jadi sebelum dan sesudah latihan lo bisa bersihin kawasan kolam renang. Kalau mau, nanti aku bilang sama Om Sky."

Wulan menganggukkan kepalanya dengan cepat sambil tersenyum. "Iya, gue mau."

"Oke. Yuk, kita berangkat." Mereka kembali menaiki motor masing-masing. Kemudian melaju menuju sekolah.

Setelah sampai di sekolah, beberapa pasang mata menatap kedatangan mereka berdua. Pasalnya, Alvero yang dikenal sangat tampan dan dingin dengan cewek manapun, kini datang bersama wulan. Cewek miskin yang seringkali dibully.

"Gak salah, Vero jalan sama Wulan?"

"Dari kemarin sih katanya Vero deketin Wulan."

Wulan menggaruk tengkuk lehernya. Dia mempercepat langkah kakinya mendahului Alvero agar tidak ada yang membicarakannya lagi.

"Wulan!" Alvero masih saja mengikuti Wulan.

"Lo gak malu jalan sama gue? Semua orang lihatin kita."

Alvero tertawa lalu mengacak rambut kusut Wulan. "Kenapa harus malu?"

Wulan hanya tersenyum kecil. Perlakuan Alvero sudah mampu membuatnya melayang. Tanpa dia tahu, apa yang dilakukan Alvero hanya untuk taruhan.

...***...

"Kamu masih marah sama aku?" tanya Adara. Dia menemui Lukas di samping sekolah sebelum bel berbunyi.

"Jadi Ares yang blokir nomorku?" tanya Lukas.

"Iya. Aku gak tahu dia masuk ke dalam kamar dan ambil hpku. Memang kamu kirim pesan apa sampai buat Kak Ares marah? Pesannya sudah dihapus sama Kak Ares," tanya Adara.

Lukas menarik tangan Adara agar mengikutinya ke belakang kelas.

"Sebentar lagi bel masuk," kata Adara. Dia terpaksa mengikuti Lukas karena tangannya terus ditarik sampai di belakang kelas dekat gudang sekolah.

"Bentar aja." Lukas duduk di kursi usang lalu menarik tubuh Adara hingga terduduk di pangkuannya.

"Lukas, aku ...." Adara akan berdiri tapi tubuhnya masih ditahan Lukas. Dia merasa risih berada di posisi itu.

"Kita kan udah lima bulan jadian, masa kita gak pernah berduaan."

"Kan kita udah sering jalan bareng."

"Jalan bareng kita hanya ke taman dan nonton bioskop."

"Iya, mau kemana? Ke kafe atau ke tempat rekreasi?"

Lukas semakin tertawa karena Adara memang gadis yang sangat polos. "Ke tempat yang hanya ada kita berdua." Lalu Lukas menempelkan dagunya di bahu Adara.

"Hanya kita berdua?" Adara masih saja tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Lukas.

"Upgrade tontonan kamu jadi 18 plus biar kamu ngerti. Hanya kita berdua agar kita bisa saling memadu kasih." Lukas mengusap pipi mulus Adara yang membuat Adara semakin merinding. Dia menepis tangan Lukas dan turun dari pangkuannya.

"Jangan aneh-aneh."

"Kalau begitu, kamu mau melakukannya secara virtual? Nanti kamu pap ya, tapi jangan sampai ketahuan sama Ares."

Adara menautkan kedua alisnya. Mungkin itu yang dimaksud oleh Antares tadi pagi masalah pap.

"Ara!" Antares mendekat dan menarik tangan Adara. "Ngapain lo ajak adik gue ke sini? Lo ada niat buruk kan sama adik gue?"

"Gak ada. Gue hanya ngobrol sama Ara."

Antares menunjuk wajah Lukas dan menatapnya tajam. "Lo dalam pengawasan gue!" Kemudian dia membawa Adara pergi dari tempat itu.

"Sial! Ares selalu aja ikut campur!" Lukas berdengus kesal lalu menendang kaki kursi yang ada di dekatnya.

Adara kewalahan mengikuti langkah jenjang kakaknya. Tangannya masih dicekal dengan kuat. "Kak Ares, tanganku sakit!"

"Kami mau-maunya diajak berduaan sama dia. Dia mau meracuni pikiran kamu? Awas kalau kamu menuruti permintaan kotor Lukas!" Antares melepas tangan Adara. Dia harus menasihati Adara agar bisa menjaga dirinya sendiri.

"Nggak!" Adara melihat tangannya yang memerah karena cekalan dari kakaknya.

"Putusin Lukas! Aku gak suka kamu sama Lukas!"

💗💗💗

Like dan komen ya...

1
Anonymous
Kayanya adik kembarnya anteres itu wulan deh bkan ara,kayanya mereka di tukar
Arcila Putri
sifat Ara ni egois nampaknya
Risma Waty
BTW, tetap ditunggu extra partnya... thanks so much for your writings. Ada nilai2 moral yang dapat dipelajari dari novel2 mbak. Sehat selalu... GBU ❤️
Risma Waty
Mbak, ibunya Ara kok nggak ada? kan dia yg sdh rawat Wulan sejak bayi.. kasihan nggak diikutkan dalam momen bahagia ini.
fb/Ig: Author Puput: iya. 🤭 lupa gak dijelasin ya. 😭 ibunya Ara gak ikut mabuk kendaraan. 🤭
total 1 replies
Salim S
laaah beneran udah nih...masa wulan ga di kenlin sma oma2,opa2,dan para spupunya.....padahal di tungu bangt momen itu nya.next Arnav ya thor......semangat,padahal tiap hari nunggu up nya,sekarang ga ada lagi dong yg di tunggu/Sob//Sob//Sob/makasih thor udah memberikan karya yg epik dan keren...semangat,ku tunggu karya2 mu selanjutnya...
Salim S: bener..
Eva Maulia: arnav yg kakaknya shena ya
total 2 replies
hansen
Keren thor/Smile/
dyah EkaPratiwi
Yah kog sampe sini aja kak,, uup lg dong
jaran goyang
𝐤𝐨𝐤 𝐜𝐩𝐭 𝐱 𝐚𝐧𝐝 𝐧𝐲 𝐤𝐤
jaran goyang
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭𝐦𝐞𝐰𝐞𝐤 𝐚𝐪
jaran goyang
𝐠𝐚𝐤 𝐬𝐛𝐫 𝐲𝐚.... 𝐦𝐤 𝐧𝐲 𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡
Azizah az
udh end ajah 🥺
Azizah az: sabar ya kk, itung² sedekah buat menghibur pembaca, semangat berkarya 👍👍
total 1 replies
jaran goyang
𝐬𝐞𝐫𝐮 𝐛𝐠𝐭𝐬.....
Salim S
seru kayanya kalau ares bisa ngalahin vero di kolam renang,dulu Sky ngaalah ga ikut kejuaraan di jepang dan akhirnya vicky yg ikut sekarang nasib ares sama kaya papa nya....ayo lah thor buat ares balik ke renang dan kalahin vero....
Risma Waty
Papa Sky kan tidak larang kamu bermusik, Ares.. namun prioritas di bisnis krn kamu yg akan lanjutin perusahaan. Ayo, tetap semangat
Risma Waty
Vero berhasil maraih kembali hatinya Wulan..
Ares pasti bisa meraih hatinya Ara
Salim S
bìkin ares balik lagi ke renang dong....masa sama kaya papanya yg harus pensiun dini dari renang...
jaran goyang
𝐨𝐤.... 𝐥𝐠𝐬𝐠 𝐭𝐞𝐦𝐛𝐤 𝐚𝐫𝐚 𝐫𝐢𝐞𝐬
jaran goyang
𝐛𝐫 𝐭𝐚𝐮 𝐤𝐚𝐮 𝐛𝐝𝐨𝐡
jaran goyang
𝐨𝐨 𝐠𝐭... 𝐰𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐤𝐞 𝐮𝐣𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐥𝐡𝐨... 𝐧𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐢𝐧 𝐤𝐚𝐮
Salim S
mending ama dipta aja wulan vero nya cemen ga mau berjuang baru segitu ydah mundur....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!