NovelToon NovelToon
Ketabahan Adikku

Ketabahan Adikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Amie.H

Menjadi anak terakhir kata orang adalah hal sangat menguntung kan, sebab akan dimanja dan mendapatkan full kasih sayang dari orangtua dan kakak-kakaknya.
tapi tidak bagi adikku, meski lahir dari sebagai anak terakhir dari empat bersaudara dia justru banyak menyimpan keinginan bahkan tak jarang mendapatkannya dengan berkerja keras tanpa sepengetahuan orangtua kami.


bagaimana ceritanya, mari ikuti dan pantau terus ceritanya☺️😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amie.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11.

Hari yang di tunggu-tunggu telah tiba, hari ini tepat pukul satu siang lamaran di adakan. Mas billy dengan tante dan juga om nya datang ke rumah beserta ketiga adik sepupu mas billy.

"mbak, mas billy udah dateng tuh" kata nayla.

"ohya? Dimana?" tanyaku yang sudah memakai kebaya lengkap dengan makeup natural hasil tangan rizky.

"masih didepan mbak, yang dateng banyak kata mas husni. Sampe dua mobil" kata nayla membuat ku terkejut, karna setau ku mas billy hanya akan datang dengan tante dan juga om nya.

"masa dek? Wadduhh tempat kita muat gak ya dek?" tanyaku.

"muat lah mbak, makanya kata mama untung aja bikin tenda di tanah kosong ujung sana. Coba kalau didalam rumah sini, pasti gak muat mbak" kata nayla yang langsung aku angguki.

"iyaa nay bener kamu, kalau di rumah pasti ngga muat. Lah orang rumah kita sempit begini" jawabku.

"iyaa makanya itu mbak, yaudah kita tunggu aja sampai nanti di panggil mbak. Sebentar lagi mbak mira sama rina dateng si, udah di jalan. Nanti mbak keluarnya seperti yang kemarin udah di kasih tau sama mbak rina ya mbak" kata nayla, aku pun menganggukan kepala sebagai jawaban.

"assalamualaikum" salam kedua teman ku itu yang sudah berada diluar rumah.

"waalaikumsalam" jawabku dan juga nayla berbarengan.

"waaah ana kamu cantik banget, pangling" kata rina membuatku tersipu.

"apaan si kamu, kamu juga cantik" kataku dengan senyuman.

"eeehh dia maluuu mir hahaha" kata rina kembali menggoda ku.

"ish udah dong rin jangan godain mulu, ntar tambah merah itu muka" kata mira.

"hehe iyaa bener tuh mbak kata mbak mira, oiya mbak ini mbak ana udah boleh keluar belum ya?" tanya nayla.

"belum nay, sabar dulu masih perkenalan calon mertuanya ana sama si billy itu. Nanti kalau udah di panggil baru bisa keluar, gimana kamu udah siapin kan kainnya?" tanya mira.

"udah dong mbak, tenang aja. Nayla udah siapin kainnya. Ini kan bekas yang waktu kemarin nay ulang tahun itu panjang banget, ini ada putih sama biru. Pake yg mana ya mbak?" tanya nayla.

"ini pakai yang biru aja kali ya rin, kalau putih nanti kelihatan dong yang ana asli mana yang palsu" kata mira membuat ketiganya menganggukan kepala.

"yaudah kalo gitu ayok deh kita siap-siap di depan situ, biar nanti kalo di panggil tinggal jalan aja" kata mira.

"iyaaa bener mbak ayok" kata nayla.

"nah, nanti rina sama ana di tengah ya dek. Kamu nyampe kan dek kalo nutupin sampe kepala mereka?" tanya mira.

"nyampe kok mbak, tenang aja" jawab nayla membuat kami terkekeh.

"yaudah, nah tuh udah di panggil. Ayok kita keluar" kata mira.

Kami berempat pun jalan dengan perlahan, dimana aku yang berada di tengah bersama rina sementara nayla dan mita yang memegang ujung dari kain yang ada didepan kami.

"nah ini dia calon mempelai wanitanya, waduh mau main tebak-tebakan ya ini. Hmm mas billy harus nebak nih, jangan sampe salah. Nanti salah juga nikahin anak orang" kata Mc di acara lamaran ini.

Aku dengar suara para tamu undangan menertawakan guyonan dari Mc tersebut.

"Mbak ana?" panggil Mc kepadaku. Aku pun tetap diam.

"iyaaa" jawabku dan juga rina berbarengan.

"waaduuhh suaranya dua mas, apa mbak ana kembar ya?" katanya lagi membuat mas billy semakin malu sepertinya.

"mbak ana ini mas billy ada di sini loh, sama keluarganya mau melamar mbak ana. Mbak ana disebelah mana ya?" tanya Mc lagi.

"tebak" jawabku dan juga rina lagi-lagi berbarengan.

"nah mas billy denger sendiri kan, mbak ana minta di tebak. nah yang mana nih mbak ana nya mas?" tanya Mc tersebut.

"haduh yang mana ya, saya juga bingung" ku dengar suara mas billy yang membuat hati ini merasa semakin deg-deg an.

"mbak ana, kasih kode dong" kata Mc. Aku dan rina pun serempak mengangkat tangan kanan kami secara bersamaan.

"nah, cuma tangannya doang yang keluar nih mas. Gimana? Yang mana nih mbak ana?" tanya Mc lagi pada mas billy yang sangat terlihat gugup.

"emmm kalo di lihat dari tangannya kayanya sebelah kiri ya?" kata mas billy yang bisa menebak dengan benar.

"coba kita liat ya bener gak sebelah kiri, awas ya kalau salah. Nanti bapaknya mbak ana gak jadi nih ngerestuin" kata Mc kembali membuat tawa tamy undangan pecah.

Perlahan kain pun di buka, begitu kain sudah terbuka sempurna aku pun tersenyum kecil melihat mas billy yang membuang nafas nya dengan helaan yang terasa berat sedari tadi.

"nah ternyata bener ya sebelah kiri, alhamdulillah gak jadi gagal nikah ini yaa" kata Mc membuat sorak dari tamu menggema.

"hehehe bercanda ya mas, ayok mas jemput itu calonnya kok diem aja sih. Apa mau saya yang gandeng?" tanya Mc nya lagi membuat tamu undangan tertawa melihat mas billy yang langsung menghampiriku dan memberikan buket bunga yang sedari tadi sudah di pegangnya.

"nah ini dia nih yang akan di pinang oleh mas billy om, tante. Cantik kan?" kata Mc pada perwakilan keluarga mas billy, ketika sampai di depan om dan tante mas billy aku pun menyalami mereka.

Setelah nya, aku dan mas billy melanjutkan naik ke atas panggung kecil yang di sedia kan oleh panitia acara ini.

"baiklah, kita lanjutkan tukar cincin aja langsung ya? Tadi adik lelaki dari mbak ana kan sudah menjelaskan ya bagian dari keluarga mbak ana yang memiliki tiga orang adik, dimana mbak ana sebagai anak tertua. Betul ya mbak ana?" tanya Mc pada ku.

"betul pak" jawabku dengan singkat dan sedikit senyum.

"nah, mas billy sebagai anak tertua pasti ada hal yang ingin mbak ana capai. Apa mas billy bisa menerima apa yang menjadi cita-cita mbak ana sebelum melanjutkan ke jenjang yang lebih serius lagi dalam hubungan ini?" tanya Mc.

"saya dan ana sudah mempunyai kesepakan sendiri pak, bu. saya tidak akan menghalangi ana untuk melakukan apa yang ana cita-cita kan, dan saya juga tidak melarang ana untuk melakukan apa yang ia inginkan. Tentu itu adalah hal yang sewajarnya" jawab mas billy membuat semuanya tersenyum.

"mbak ana, apa ada yang mau di tanyakan pada mas billy. Silahkan?" tanya Mc.

"mas, mohon maaf. Sebagai seorang anak dan seorang kakak ana memiliki tiga adik, dimana adik ana masih membutuhkan tambahan biaya pendidikan selain dari orangtua. Maaf mas, apa mas mengizinkan jika ana tetap memberikan sebagian rezeki ana nanti nya untuk pendidikan mereka. Minimal sampai satu adik ana bisa menggantikan ana membantu bapak dan mama mencari nafkah untuk mereka?" tanyaku pada mas billy yang justru langsung tersenyum lembut.

"tentu ana. aku gak akan melarang ana untuk tetap berbakti pada orangtua, tidak akan melarang ana untuk berbagi rezeki untuk adik-adik. Adik-adik ana juga adik-adik ku, orangtua ana juga orangtua ku" jawab mas billy membuatku tersenyum lega.

"masih ada lagi mbak ana?" tanya Mc.

Aku pun menjawab dengan gelengan kepala.

"gak mau nanyain gitu, berapa nafkah buat mbak ana hehehe biar kita semua tau nih" kata Mc. Lagi-lagi aku pun menggelengkan kepala, kali ini sambil terkekeh kecil mendengar perkataan sang Mc.

"waduh berarti berapa aja nerima ya mbak ana kalau gak mau nanya mah hahaha" katanya lagi.

"iyaa berapa aja nerima, sewajarnya" jawabku pada akhirnya yang langsung mendapat anggukan dri sang Mc.

Acara pun di lanjutkan dengan tukar cincin. aku di pasangkan cincin bermutiara kecil di tengahnya serta ukiran yang bagus dipinggiran ring cincin tersebut oleh mas billy, sementara aku memasangkan cincin perak di jari manis kiri mas billy.

Acara pun berlanjut dengan acara ramah tamah, para tamu undangan di persilahkan mencicipi hidangan yang sudah di sediakan oleh mama dan para tetangga yang turut membantu di acara ku. Setelah semua selesai, rombongan mas billy pun berpamitan pulang. Begitu juga dengan para tamu undangan yang sudah mulai berpamitan, tinggal keluarga inti dan juga para tetangga ku yang masih membantu membersihkan tempat acara.

Bersambung....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!