NovelToon NovelToon
PEMBURU HITAM

PEMBURU HITAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Cintapertama / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Perperangan / Romansa
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: chandra ng

Huang Long seorang anak warga desa biasa harus merasakan kekejaman dunia persilatan. Berada di lokasi dan waktu yang salah membuat Huang Long kehilangan orang tua dan kehidupan di desanya. Setelah selamat dari musibah dan merasa telah menemukan kehidupan yang baik untuk Huang Long dan adiknya, Huang Long dihadapkan pada kenyataan pahit telah keracunan sangat dalam hingga tidak ada yang sanggup menolongnya. Bagaimanakah Huang Long menghadapi semua masalah yang menderanya? Dapatkah Huang Long bertahan hidup?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chandra ng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nadi Langit

Melihat kota Ming dari kejauhan, tanpa terasa waktu lima tahun telah berlalu. Walau kejadian Huang Long tidak dapat merasakan chi membuatnya menjadi bahan pergunjingan sangat tidak menyenangkan, Huang Long tetap merasakan kedekatan keluarga dan teman di Perguruan Pedang Kilat.

“Tap..tap..tap..” beberapa suara langkah kaki mendekati Huang Long. Menoleh ke belakang, Huang Long dapat melihat tiga orang dalam pakaian hitam dan penutup wajah mendekatinya.

‘Hmm..apa yang ketiga orang ini inginkan?’ Huang Long yang merasa hidupnya sudah tidak berarti merasa sangat aneh bila ada yang mengincarnya. “Siapakah kalian? apakah kalian tidak salah sasaran?”

“Tangkap dia” seorang penyerang meminta kedua temannya untuk menangkap Huang Long.

Melihat ketiga orang tersebut benar-benar menyerangnya, Huang Long segera mengeluarkan pedangnya dan berusaha melawan. Huang Long yang tidak dapat menggunakan chi tidak dapat berbuat banyak dalam melawan tiga orang ahli bela diri. Tanpa butuh waktu lama, Huang Long kalah dan ditangkap oleh ketiga orang tersebut.

Perguruan Pedang Kilat, Chen Qiu telah meniadakan latihan pagi setelah melihat halaman pertama buku yang diberikan Huang Long. Di dalam kamarnya Chen Qiu dan Huang Niang membaca dengan seksama isi dalam buku tersebut.

‘Di umur lima tahun saya WANG CHONG YANG telah mengenal ilmu bela diri dan telah berlatih dengan kerasnya…’.

‘Di umur dua puluh tahun, saya telah mempelajari semua jurus yang ada di perguruan…’.

Di umur tiga puluh tahun, semua senior dari perguruanku tidak ada yang sanggup melawanku…’.

Selembar demi selembar Chen Qiu dan Huang Niang terhanyut dalam kisah Wang Chong Yang menjalani hidupnya.

‘Di usia empat puluh tahun, saya menciptakan ilmu ku sendiri dan ku beri nama ILMU SEMBILAN MATAHARI. Dengan ilmu ini, tidak ada seorangpun yang dapat menandingiku. Disaat ingin menyatakan diri sebagai nomor satu dikolong langit saya bertemu dengan lawan yang sepadan’.

‘Setelah bertarung selama tiga hari tiga malam, kami tidak dapat menentukan pemenangnya. Sehingga melakukan perjanjian pertandingan ulang di sepuluh tahun kemudian’.

‘Setelah pertandingan, saya terus berusaha mendorong Ilmu Sembilan Matahari ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Semua usaha dan meditasi bertahun-tahun tidak membuahkan hasil sama sekali’.

‘Tanpa terasa sepuluh tahun berlalu begitu saja dan tibalah saat kami melakukan pertandingan kembali dan kami tetap tidak dapat menentukan pemenangnya kembali.

‘Sepuluh tahun kemudian kami bertanding kembali untuk ketiga kalinya. Di saat saya tidak dapat mendorong Ilmu Sembilan Matahari ke tingkat yang lebih tinggi, lawan yang kuhadapi juga tidak dapat melakukan peningkatan terhadap ilmunya’.

‘Selama lima kali kami bertanding, sebanyak lima kali kami tidak dapat menentukan pemenang dari kedua ilmu. Setelah pertandingan keempat, saya melalang buana melakukan perjalanan kemana saja kakiku menghendaki’.

.’Di umur delapan puluh lima tahun, saya tiba di sebuah desa yang sangat terpencil. Di sana tidak ada seorang pun yang mengenal ilmu bela diri. Dengan beberapa bulan tinggal di desa membuatku melupakan ilmu bela diri’.

Perjalanan Wang Chong Yang membuat Chen Qiu dan Huang Niang mengerti akan kisah seorang ahli bela diri terkuat di dunia persilatan. Walau dia sangat kuat, dia menghabiskan semua waktu dalam hidupnya untuk mengejar ilmu bela diri.

‘Di saat itu saya menyadari Ilmu Sembilan Matahari telah mencapai titik tertinggi yang dapat dicapai oleh tubuh manusia. Bila saya ingin melewati tingkatan yang ada saat ini maka saya harus melepas tubuh manusia ini’.

Perkataan yang diucapkan oleh Wang Chong Yang sangat mengejutkan Huang Niang “Apa bedanya melepaskan tubuh manusia dengan mati?”

Membalikkan lembaran buku ke lembaran berikutnya mereka berdua membaca sisa kisah Wang Chong Yang.

‘Saya telah membulatkan tekad dan menentukan teknik untuk melepaskan tubuh manusia. Teknik ini tidak dapat disebut sebagai sebuah ilmu. Sehingga teknik ini tetap hanyalah sebuah teknik yang kuberi nama NADI LANGIT’.

‘Memisahkan semua chi dalam tubuh menjadi dua bagian untuk melindungi dantian dan alam pikiran. Setelah itu hancurkan semua nadi seluruh tubuh untuk membentuk nadi yang baru dengan chi yang telah tersimpan ke dalam dantian daan alam pikiran’.

‘Dengan masuk ke dalam Hutan Hitam, saya memulai teknik Nadi Langit dan berhasil dalam mempraktekkannya.

‘Manusia berusaha tetapi langit yang memutuskan’.

Selesai membaca seluruh isi buku, Chen Qiu terkejut dengan isi buku yang awalnya hanyalah sebuah kisah perjalanan hingga menjadi sebuah teknik yang dapat membuat seseorang meningkatkan level ilmu bela diri melebihi kemampuan manusia. “Menurutnya tubuh manusia adalah sebuah kurungan yang membatasi ilmu bela dirinya untuk dapat mencapai level tertingginya. Nadi Langit.. menghancurkan tubuh sendiri untuk mendapatkan nadi beratribut dari chi dalam tubuh. Ilmu Sembilan Matahari menggunakan tenaga dalam YANG sehingga nadi yang ditumbuhkan kembali beratribut YANG”.

“Bagaimana dengan kita yang hanya melatih tenaga dalam untuk meningkatkan kecepatan kita?”

“Saya juga tidak dapat menjawabnya. Wang Chong Yang melatih Ilmu Sembilan Matahari sehingga Nadi Langit sangat cocok dengan ilmu yang dipelajarinya. Ilmu Sembilan…” Chen Qiu teringat akan sesuatu yang membuatnya tidak dapat melanjutkan kata-katanya. Menutup matanya dia menyimpulkan “pembunuh yang membakar desamu adalah orang yang telah menemukan Ilmu Sembilan Matahari”.

Mengepalkan tangannya Huang Niang menemukan sedikit titik terang tentang kemalangan desanya. “Tetapi sampai saat ini kita belum pernah mendengar ada yang menggunakan Ilmu Sembilan Matahari”.

“Dari waktu orang tersebut mendapatkan Ilmu Sembilan Matahari, seharusnya dia belum selesai mempelajarinya. Untuk mempelajari sebuah ilmu tingkat tinggi memerlukan waktu yang lama. Aku yakin kedepan kita akan mengetahui siapa yang menjadi dalang pembunuhan di desa”. Setelah menyatakan semua hipotesisnya, Chen Qiu menimbang apa yang sebaiknya dilakukan setelah mendapatkan teknik Nadi Langit. “Saya ingin mencari ayahku. Hanya dia yang dapat menentukan apakah kita dapat mempelajari Nadi Langit”.

“Bagaimana dengan Perguruan Pedang Kilat?” Dengan keberadaan Chen Qiu saja, murid perguruan terus menurun. Huang Niang tidak dapat membayangkan masa depan dari Perguruan Pedang Kilat.

Menutup matanya, Chen Qiu menimbang keputusannya selama beberapa saat. “Kita akan menutup perguruan ini, murid yang ingin mengikuti kita akan tetap bersama kita. Perguruan Pedang Kilat saat ini mendapatkan tekanan dari koalisi para Perguruan Pedang Bayangan. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk menutup perguruan untuk sementara waktu. Mereka tidak akan menyadari bahwa kita memiliki sesuatu yang sangat penting. Kita akan pergi ke wilayah Dinasti Ji”

“Perjalanan kesana membutuhkan waktu setengah tahun lebih. Wilayah kekuasaan kerajaan Ji sangatlah besar. Apakah kamu tahu lokasi keberadaan Ayah?” Huang Niang masih tidak percaya bahwa suaminya memutuskan dengan sangat mudah untuk menutup perguruannya sendiri.

Dengan keyakinannya, Chen Qiu sangat yakin akan dapat mencari keberadaan ayahnya. “Ayah pernah berkata bahwa dia berhutang budi kepada Raja Ji di masa lalu. Perjalanan yang dilakukannya di usia tuanya ke wilayah Ji seharusnya untuk membalas budi Raja Ji”.

1
@🐬Rei Razlan 𝐀⃝🥀
apa cmn nonton doank huang long😅
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
akhirnya bisa juga mulut cewe itu bicara yang baik²
Arif Alfian Aariz
akhirnya ketemu orang baik
Arif Alfian Aariz
semangat ming mei
Arif Alfian Aariz
Huang hai jgn putus asa
Arif Alfian Aariz
cerdas nih Zhao yun
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
kesel banget tuh cewek
chandra zhang: Di awal ngeselin tapi ntar akan menjadi sangat baik walau…
total 1 replies
Kaede Arjuna
nnti biarin aja.. gausah dibantu biar mati 🤣🤣
@🐬Rei Razlan 𝐀⃝🥀
perempuan biadap.. sdh di ajar malah menghina kebalik. kalau tau gausah di ajarin tadi..
Arif Alfian Aariz
wow unpredictable ceritanya
Arif Alfian Aariz
kejam banget
Arif Alfian Aariz
akhirnya ada yang bisa nyelamatin diri
Arif Alfian Aariz
sepertinya ada tujuan tersembunyi 🤔🤔
Arif Alfian Aariz
perjalanan dimulai
Yurika23
aku mampir ya Thor...
sukses terus buat othor dan pembacanya yg setia ..
oiya, support cerita aku juga ya Thor...kapan2 bolehlah mampir...
di ceritaku "Pasukan Penjagal dan puteri yang hilang"
chandra zhang: Thank you kak
total 1 replies
Arif Alfian Aariz
menarik
chandra zhang: Thank you
total 1 replies
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
dantiannya sdh diliputi racun kali😅
chandra zhang: Iya benar kak
total 1 replies
Kaede Arjuna
dlm darah huang leong mengandungi racun..
chandra zhang
Iya benar
Sam
kebaikan dbalas tuba
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!