keluarga kecil Sandra yang pada awalnya harmonis harus hancur karena kehadiran orang ketiga yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri. Lisa yang pada awalnya di pekerjakan oleh Sandra dengan niat membantu perekonomian lisa karena suaminya telah meninggal, tetapi justru kebaikan itu malah menjadi awal petaka untuk rumah tangga nya. lisa tanpa rasa malu menggoda suami Sandra yang bernama Dirga mereka diam-diam menjalin hubungan terlarang di belakang Sandra, pengkhianatan yang Dirga lakukan itu ternyata tidak di landasi kesadaran penuh Dirga karena ternyata Dirga terkena mantra pelet lisa.
bagaimana cara sandra menyadarkan kembali suaminya yang sudah terkena oleh mantra pelet lisa?
akankah rumah tangga Sandra bisa utuh kembali?
ikuti kisah perjalanan Sandra dalam mempertahankan rumah tangganya hanya di Noveltoon....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon niya_23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Dengan pemikiran yang matang akhirnya Sandra memutuskan untuk mengajukan gugatan cerai terhadap Dirga.
Mobil yang di bawa sandra sampai di tujuan ia pun memarkirkan mobilnya di halaman gedung. Wanita cantik dengan tubuh agak berisi itu kemudian berjalan menuju gedung pengadilan agama, ia terdiam sejenak menatap nanar gedung di hadapan nya itu tidak pernah sedikit pun terbesit di pikiran nya untuk menginjakkan kakinya di gedung ini.
Gedung yang menjadi momok mengerikan bagi setiap pasangan suami istri. Dengan ucapan bismillah di hatinya ia mantap memasuki gedung pengadilan agama itu. Tetapi seketika langkahnya terhenti tak kala ponselnya berbunyi dilihat nya layar ponsel miliknya nama sang ibu muncul di sana.
“Assalamu'alaikum Ma,” ucap Sandra dari ujung telepon.
“Hallo Kamu lagi dimana nak? Hati ibu mendadak cemas akan keadaan kamu, kamu di sana Baik-baik saja kan?” Seperti saling terpaut seorang ibu bisa merasakan kesedihan anaknya.
“Iya Mah, Sandra Baik-baik saja Alhamdulillah Sandra sedang di butik mah, “ ucap Sandra berbohong.
“Beneran kamu Baik-baik saja nak? Ko perasaan ibu tidak enak ibu khawatir sama keadaan kamu? Kamu gak bohong kan sama ibu nak, kalau kamu sedang ada masalah kamu cerita yah sama ibu jangan kamu tutupi ingat nak kamu masih punya ibu yang akan selalu ada disisimu,” timpal Ibunya.
Sandra terdiam lidahnya tercekat ingin rasanya ia menghambur ke pelukan sang ibu dan menceritakan kesedihan rumah tangga nya tapi untuk saat ini ia belum siap untuk berkata jujur tentang rumah tangga nya yang sedang di ujung tanduk itu.
“Iya ibu jangan khawatir yah insya Allah Sandra Baik-baik saja, “ jawab Sandra sambil menahan air mata nya.
“Ya sudah kalau begitu nak, kamu Baik-baik yah disana ibu akan selalu berdoa untuk kamu semoga kamu selalu bahagia, “
“Iya bu, Terima kasih ibu juga sehat-sehat yah bu,” ucap sandra lalu menutup telepon dari ibunya.
Sandra menghela napas panjang ia terpaksa harus berbohong kepada ibunya perihal keadaan rumah tangganya agar beliau tidak cemas karena saat ini pun ibu Sandra sedang dalam keadaan sakit. Dilihatnya susana sekeliling gedung perasaan ragu tiba-tiba menggelayuti hatinya sesungguhnya perasaan cinta kepada suaminya itu masih ada di dalam lubuk hatinya.
Tapi apa daya setelah Dirga menikahi Lisa, selama dia bulan ini Dirga semakin jauh dirinya nafkah lahir dan batin tidak lagi diberikan oleh Dirga jalankan hal itu datang ke rumah sandra pun hampa tidak pernah, Sandra tidak mau digantungkan seperti ini oleh Dirga ia ingin status yang jelas agar kedepannya ia bisa melanjutkannya hidupnya dengan lebih baik.
“Bismillah…” ucap Sandra sambil memantapkan langkahnya memasuki gedung pengadilan agama.
***
Laporan Sandra tempo hari ke kantor Dirga rupanya telah di proses. Dan Dirga terbukti melanggar aturan sebagai pegawai negara ia melakukan poligami tanpa persetujuan istri pertama. Hal ini bisa menyebabkan pemberhentian sebagai pegawai negara kecuali istri pertama menandatangani surat bersedia untuk dipoligami jika tidak maka otomatis Dirga harus berhenti bekerja.
Teguran itu telah sampai kepada Dirga. Ia harus memutar otak untuk membujuk Sandra agar mau menandatangani surat persetujuan poligami itu agar ia tidak di pecat dari pekerjaan nya.
“Ah sial, “ umpat Dirga sambil meremas rambutnya kasar. “Kali ini Sandera harus membantuku, “ Ucapnya sendiri.
Dirga pun melancarkan aksinya untuk membujuk Sandra agar kali ini Sandra membantunya, dengan terburu-buru sehabis pulang kantor Dirga menuju ke rumah Sandra yang sudah lama tidak ia datangi.
“Assalamu'alaikum Sandra ini suamimu datang, “ ujar Dirga kencang seraya membuka pintu rumah Sandra perlahan.
“Waalaikumsalam, “ suara lembut seorang perempuan menjawab salam Dirga, dengan cepat ia segera membukakan pintu itu.
“Mbok Minah, Sandra ada di dalam?” tanya Dirga.
“Bapak, iya Pak ibu ada di ada di kamar nya,” Sahut mbok Minah.
Tanpa disuruh masuk ia langsung menuju ke kamar Sandra dengan bekal bunga dan coklat yang dibawanya Dirga berharap bisa meluluhkan hati wanita itu.
“Assalamualaikum,” sapa Dirga sebelum memasuki kamar Sandra dengan perlahan ia membuka pintu kamar itu.
“Mas Dirga! " Sandra terkejut dengan kedatangan Dirga yang tiba-tiba. “Ada apa kamu kesini Mas tumben,” sindir Sandra.
“Ini untuk kamu San,” ujar Dirga sambil memberikan sebuket bunga dan dan coklat kesukaan Sandra.
“Ada apa ini apa kamu mau aku melakukan sesuatu aku yakin kamu melakukan hal ini karena ada yang kamu inginkan dariku, “ Sindir sandra, harus diakui Sandra memang gadis yang cerdas ia bisa membaca situasi dan kebiasaan Dirga.
“Hmm Begini San, sebelumnya aku minta maaf kepadamu dan karena aku jarang menemui mu akhir-akhir ini, aku sibuk sekali dengan urusan kantor, “ kilah Dirga.
“Jujur saja Mas aku sudah tidak peduli, kamu mau datang atau tidak ke rumah ini, “ jawab Sandra ketus.
“Jangan begitu Sandra, bagaimanapun aku ini masih suami kamu kita harus bicara baik-baik,” Pinta Dirga.
“Langsung saja Mas kepada intinya apa sebenarnya yang kamu inginkan dariku! " ucap Sandra ketus.
Tanpa berbelit-belit lagi akhirnya Dirga mengeluarkan secarik kertas yang berisi teguran atas dirinya.” ini," kata Dirga sambil menyodorkan kertas itu kepada Sandra kemudian ia langsung membacanya.
“Apa maksudnya ini Mas, jangan bilang kamu mau meminta aku untuk menandatangani Persetujuan poligami.begitu maksudmu Mas! " ia sudah menduga jika kedatangan Dirga akan membawa maksud tertentu.
“I–iya San, bagaimana kamu mau kan?” Tanya Dirga dengan penuh harap.
“Tentu saja aku tidak mau Mas untuk apa aku capek-capek membuat laporan itu kalau aku akan menandatangani surat persetujuan poligami sebaiknya kamu nikmati saja pemberhentiannya kerja itu Mas, anggap saja hal itu bayaran atas perlakuan mu terhadap ku, “ Tegas Sandra.
“Kamu jangan begitu Sandra kamu pikir dijaman sekarang ini gampang mencari pekerjaan Aku ini sudah berumur San akan sulit bagiku untuk mencari pekerjaan yang bagus, “ Timpal Dirga
“Itu urusan kamu Mas bukan urusan ku. Sebaiknya kamu pergi dari rumah ini aku tidak mau mendengar kata-kata kamu lagi aku cepek akau mau istirahat,” usir Sandra
“Kamu ini semakin kurang ajar terhadapku San, ingat San aku ini suamimu mau bagaimanapun kamu wajib menghargai aku, “ Bentak Dirga.
“Apa aku saja mas yang wajib menghargai kamu sementara kamu sama sekali tidak Pernah menghargai aku ingat Mas kamu ini sudah berselingkuh dengan sahabat ku, dosa itu tidak akan pernah aku lupakan! Sandra balik membentak Dirga tetapi air matanya jatuh tak tertahankan sakit hati itu masih membekas di dadanya.
“Apa aku harus berlutut kepadamu agar kamu mau memaafkan aku? Aku ini manusia biasa San yang tidak luput dari kesalahan Tuhan saja maha Pemaaf masa kamu sebagai hambanya tidak bisa memaafkan aku! kilah Dirga.
“Aku ini bukan Tuhan Mas aku tidak bisa begitu saja memaafkan kamu, “
“Lantas aku harus bagaimana agar aku bisa mendapat maaf dari kamu aku akan melakukan apa saja agar kamu bisa memaafkan aku San,” Mohon Dirga.
...----------------...
...hallo para pembaca novel Sahabatku Maduku Terima kasih sudah membaca novel ini jangan lupa selalu tinggalkan jejak kalian dengan like, subs, komen dan bantu vote yahh... biar author tambah semangat buat update... Terima kasih😘💕 🥰😍...
