NovelToon NovelToon
Iparku Adalah Jodohku

Iparku Adalah Jodohku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Airishna Alba

Ayla tak menyangka kalau pria yang sudah dengan mati matian dia lupakan malah serumah dengannya, bukan jadi suaminya tapi jadi adik iparnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airishna Alba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 salah partner

Semalam, reno di telpon oleh salah satu temannya yang bernama asep. Dia berasal dari keluarga sederhana yang dulu ayahnya bekerja di rumah orang tua reno sebagai tukang kebun.

Semalam dia bilang sedang butuh uang, setelah di pikir pikir, reno bisa meminjamkan uang namun asep harus menemaninya dalam sebuah misi.

Pagi pagi sekali mereka sudah heboh, asep sudah merobek robek baju dengan gunting. Lalu mencoreng coreng wajah dan baju mereka untuk mendalami perannya.

"Sep,, itu apaan coklat coklat gitu. Aman gak tuh, jangan jangan lo sembarangan mungut di tempat sampah ya" Tanya reno menyelidik melihat asep memegang benda yang memiliki tonjolan berwarna coklat lalu mengoleskan ke baju dan wajah..

"Gue gak tau bro, tapi ini udah pasti aman. Karena gue liat kemarin emak gue pake ini buat muka nya. Kepalanya di ikat dengan alat yang bagis alis nya bolong gitu bro.. Lalu emak gue ngolesin ini "

Reno mengerti, mungkin itu pensil alis model baru. Entahlah alat alat wanita sangat aneh.

"Kita harus benar-benar mempersiapkan diri sebelum mulai akting sebagai pengemis,"

ujarReno sambil mempersiapkan kostum kumal dan topi yang sudah dibuat lusuh.

" Gue akan menjadi pengemis paling keren se-dunia!" balas Asep sambil bersemangat.

Mereka pun mulai berjalan ke pasar tradisional dengan wajah penuh semangat. Mereka berniat untuk uji coba terlebih dahulu.

Begitu sampai di pasar, Asep dan Reno segera mencari tempat yang strategis untuk duduk dan memulai aksi mereka. Mereka pun mulai berbicara dengan nada rendah agar terlihat lebih menyentuh hati.

"Aduh, dinginnya hari ini, ya . Gimana ya kita bisa dapat uang banyak kalau begini terus? " ujar Asep sambil berpura-pura menggigil kedinginan tapi malah mirip cacing kepanasan.

"Apaan sih lu, jangan bikin orang-orang di sekitar kita bingung. Kita harus fokus jadi pengemis yang profesional," kata Reno sambil menatap tajam Asep

Asep nyengir,

"Maaf, bro. Gue terlalu semangat nih. Tapi, jujur aja, ini beneran dingin lho."

"Ya iyalah, orang lo cuma pake yang di gunting gunting gitu kayak sisa di makan tikus"

Reno hanya menggeleng-gelengkan kepala sambil tersenyum kecut. Mereka pun mulai memperlihatkan wajah palsu mereka kepada para pengunjung pasar. Banyak orang yang terkejut melihat dua pengemis muda seperti mereka.

"Tolong, tolong... Kami butuh sumbangan untuk makan malam. Tolong derma sedikit, ya ", pinta Asep dengan mata memelas.

Reno ikut-ikutan, " Iya, tolong. Aku belum makan sejak kemarin"

Beberapa orang yang lewat langsung memberikan uang receh kepada Asep dan Reno. Mereka sangat senang melihat hasil penyamaran mereka. Namun, ada satu orang yang tampak ragu-ragu untuk memberikan sumbangan.

"Maaf ya, kak. Ini cuma receh. Semoga bisa membantu kalian ", ujar orang tersebut sambil memberikan uangnya.

Asep dan Reno bersyukur dengan sumbangan itu. Mereka pun langsung mengucapkan terima kasih kepada orang tersebut. Namun, ketika orang tersebut mulai pergi, asep malah berteriak dengan suara keras.

"Terima kasih, kak! Semoga supaya suk... eh, sukses... eh, sori ya, moga makin rame di pasar ini. Aamiin! " ujar asep sambil memberi salam.

Reno langsung menepuk kepala Asep

"Dasar, loo! Salah bicara mulu. Emangnya kita lagi melakukan ritual supaya pasar makin rame ya? "

Asep hanya bisa tertawa gugup sambil menyembunyikan wajahnya di belakang topinya yang hitam. Mereka pun melanjutkan latihan mereka dengan semangat yang baru. Beberapa orang yang lewat terus memberikan sumbangan kepada mereka dengan senang hati.

"Ren, gue beneran seneng banget bisa jadi pengemis hari ini. Ternyata gampang juga ya"

"Sialan lu.. Emang lu mau jadi pengemis beneran hahh ? jangan lupa, ini cuma akting aja ya. Kita harus tetap fokus dan jangan sampai ketahuan identitas asli kita, " kata Reno sambil menegaskan.

Mereka pun terus berakting sebagai pengemis dengan penuh semangat. Banyak orang yang terkesan dengan pertunjukan mereka. Bahkan, ada seorang ibu-ibu yang memberikan mereka makanan dan minuman.

"Aduh, terima kasih ya, bu! Kami promosiin pangsit ibu deh di pasar ini. Pangsit beruang.. !, pangsit merak ...! Silahkan dicoba! " ujar Asep sambil tertawa.

"Apaan sih, sel! Jangan seenaknya promosi makanan orang lain. Malu tau ! " seru Reno sambil memukul pundak Asep.

Mereka pun mulai tertawa bareng sambil menikmati makanan yang diberikan ibu-ibu tadi. Hari itu, Asep dan Reno benar-benar menikmati peran mereka sebagai pengemis di pasar tradisional.

Mereka belajar banyak hal dan tentu saja, mereka merasa senang bisa bersama-sama menjalani petualangan yang berbeda dari biasanya.

"Bro, besok kita coba jadi tukang ojek online ya! Pasti seru! "ujar Asep sambil mengusulkan ide baru.

" Terserah deh tapi jangan ajak ajak gue,, "

Mereka pun melanjutkan misi mereka yang sesungguhnya karena merasa sesi latihan sudah cukup, akting mereka juga lumayan.

Siang itu, Reno dan Asep bersembunyi di gang kecil dekat kafe tempat Ayla bekerja. Tentu saja Mereka berdua masih mengenakan pakaian usang dan topi untuk menyamar sebagai pengemis.

"Lo siap?" Reno bertanya kepada Asep.

"Iya, bro! Aku siap jadi pengemis super!" Asep menjawab dengan semangat.

Mereka berdua tertawa dan memulai "operasi" mereka.

Saat Ayla keluar dari kafe, Reno dan Asep segera memulai peran mereka. Reno memainkan peran pengemis tua, sedangkan Asep berperan sebagai pengemis muda yang lincah.

Ayla terkejut melihat dua pengemis baru di depan kafe. Padahal tadi tidak ada siapa siapa.

Reno berusaha berbicara dengan nada bergetar, "Anak cantik, kami lapar. Tolong kasih sedikit uang."

Asep menambahkan, "Iya, mbak! Kami pengemis profesional!"

"Awww.. Shhh,, apaan sih lu cubit cubit gue ah " Bisik asep

"Mana ada pengemis professional, gila! " Tegur reno dengan sangat pelan

Saat Ayla kembali ke kafe, seorang pria paruh baya mendekati Reno dan Asep.

Pria itu menyerahkan uang"Pak, saya kasih ini untuk Anda berdua."

Asep terkejut "Wah, terima kasih, Pak! Ini banyak banget!"

Reno tersenyum lalu membuat suaranya sedikit serak

"Terima kasih, Pak. Semoga Tuhan memberkahi Bapak."

Asep langsung melompat dan berteriak,

"Yes! Kami kaya!"

Reno tertawa getir "Diam, bro! Jangan terlalu bersemangat mana ada pengemis jingkrak jingkrak mirip topeng monyet, lu kan akting belum makan dua hari"

Ayla melirik keluar dari kafe dan melihat kejadian itu. Dia tertawa dan berkata, "Pak-pak pengemis ini lucu banget!"

Reno mulai khawatir Ayla curiga dengan perilaku mereka. Asep semakin sulit menyembunyikan kegembiraannya.

Kemudian Seorang ibu muda mendekati Reno dan Asep dengan membawa keranjang makanan.

Ibu muda itu berjongkok dan berkata

"Pak, saya bawa makanan untuk Anda berdua. Silakan dinikmati ya."

Asep terkejut "Wah, mbak! Ini baik banget!"

Reno tersenyum "Terima kasih, mbak. Anda sangat baik hati."

Asep langsung membuka kotak makanan dan menemukan nasi goreng favoritnya.

Asep berteriak "Yes! Nasi goreng! Kami kaya dan kenyang!"

Reno menepuk jidatnya..

"Kayaknya gue salah pilih partner deh.. Awas lu ya kalo sampe penyamaran Kita ketahuan, gue gantung lo di pohon kencurr"

Asep hanya mengacungkan jari nya membentuk v dan lanjut makan.

1
Aksara_Dee
salam kenal, mampir di karyaku ya Thor, Antara Letnan Tamvan dan CEO Ganteng
AteneaRU.
Tunggu tiap hari untuk update cerita ini, terima kasih thor!
Airishna Alba: terimakasih
total 1 replies
Pluto
Mantap jiwa!
Rowan
Penulisnya jenius! 🌟
Airishna Alba: semoga suka ya.. aku baru pertama kali bikin nih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!