NovelToon NovelToon
Pembalasan Grizella Yang Sebenarnya

Pembalasan Grizella Yang Sebenarnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Deby Dindarika

Grizella yang sangat menantikan ulang tahun ke 6 nya di hari itu, malah menjadi hari dimana adik yang sangat ia sayangi meninggal dunia, menjadikan papa dan mama Grizella tidak lagi menyayanginya, bahkan mereka membenci Grizella, hanya karna satu kesalah pahaman yang tidak ia perbuat.

Sampai dimana Grizella yang sedang di hukum oleh keluarganya dengan di tinggalkan di gubuk kecil yang ada di tengah hutan.

Disana, Grizella bertemu dengan Clarissa, yang akan mengubah semua kepribadian buruk Grizella saat ini.

Tetapi, Clarissa yang sudah membangun kepribadian Grizella menjadi lebih kuat dan sudah banyak berjasa padanya, malah pergi meninggalkan Grizella untuk selamanya.

Clarissa meninggalkan banyak kenangan, jasa, dan organisasi mafia yang sudah ia bangun.

Karna Clarissa sang pemimpin sudah tidak lagi memimpin organisasi itu, Grizella lah yang menjadi orang kepercayaan Clarissa untuk menggantikannya, menjadi the next Queen.

ikuti kelanjutan ceritanya yukk (つ≧▽≦)つ

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deby Dindarika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11 Kantin

Kring ... kring ... kring ....

Bel pertanda istirahat pertama berbunyi.

Mereka yang perutnya sudah berisik ingin segera di isi pun pergi ke kantin, termasuk Kiara.

Kini hanya ada Grizella dan Nathaniel di dalam kelas.

Setelah Grizella membereskan alat tulisnya, dia pun merogoh tas untuk mengeluarkan bekal yang tadi pagi belum dia habiskan, bahkan masih banyak.

Dia juga membawa sebotol susu, 1 buah apel, dan 2 buah pisang, setelah mengeluarkan apa yang mau dia makan, Grizella pun memakannya dengan lahap, karna tadi pagi juga dia baru memakan lima suap karna guru sudah memasuki kelas.

Nathaniel yang sedang memainkan telepon genggam nya pun melihat sekitar, ternyata sudah sepi, hanya menyisakan dirinya dan Grizella yang sedang makan.

Nathaniel memperhatikan Grizella yang sedang makan, ia tersenyum tipis melihat Grizella yang makan dengan lahap.

Nathaniel menggeser kursinya lebih dekat dengan meja Grizella sembari badannya menghadap melihat Grizella yang sedang makan, Grizella tidak menggubrisnya.

Saat Grizella ingin mengambil dan membuka botol susu yang ada di mejanya, Nathaniel lebih dulu mengambil botol itu dan membukanya, lalu diberikan kepada Grizella.

Tentu saja di terima lalu di minum oleh Grizella.

Tidak ada percakapan diantara mereka.

Setelah meminum susu nya, sekarang Grizella membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Nathaniel yang sedang memperhatikannya sedari tadi.

Grizella menatap mata Nathaniel, yang tatapan itu bisa dia artikan, tatapan rindu, bahagia dan terharu didalam netra indah Nathaniel.

Mata Nathaniel dan mata Grizella bertemu.

Tiba-tiba, mata Nathaniel berkaca kaca.

Setelah sekian lama dia tidak melihat mata hazel yang indah milik Grizella, setelah sekian lama tidak bertemu, setelah dia bisa melewati eksperimen yang sering kali tubuh dia dimasuki selang, di suntiki berbagai macam cairan dan di biarkan di dalam toples raksasa.

Kali ini dia bertemu dengan orang yang sangat dia rindukan, orang yang mengirim dia kedalam labolatorium itu sekaligus orang yang menolongnya, Nathaniel tidak membenci Grizella karna dia menjadikannya eksperimen, justru Nathaniel berterimakasih kepada Grizella, karna berkat Grizella, dia masih hidup sampai saat ini.

Setelah puas memandangi mata Grizella, Nathaniel memeluk Grizella erat, melepas rindu yang selama ini dia pendam.

"Hiks ... i Miss you, Chloe." Nathaniel tidak bisa lagi membendung air matanya, dia langsung menangis ketika dia memeluk Grizella, di balas dengan elusan lembut di punggungnya.

Tidak lama, Grizella melepas pelukannya, dia tidak ingin Nathaniel terus menerus menangis, dia pun mengambil tisu yang ada di tas nya, mengelap air mata dan ingus yang sedikit keluar dari hidung Nathaniel karna manangis.

"Hiks hiks ... Huwaa ...."

Grizella yang melihat Nathaniel semakin menangis pun segera memasukan pisang yang sudah dia kupas kedalam mulut Nathaniel yang sedang terbuka, otomatis Nathaniel menghentikan tangisannya, mengunyah pisang yang ada di mulutnya.

Sementara Nathaniel mengunyah, Grizella merapihkan rambut Nathaniel yang sedikit berantakan dengan jarinya.

"Jangan menangis, kau terlihat jelek ketika menangis," ucap Grizella berharap Nathaniel tidak akan menangis lagi.

"Apa kau lapar?" Grizella tau jika Nathaniel lapar, buktinya 2 pisang yang ia bawa habis dimakan Nathaniel.

"Lapar dongg, bentar yaa." Nathaniel beranjak dari duduknya, sedikit menggeser kursi untuk mengambil minuman yang ada didalam tasnya.

"Sekarang aku harus meminum ini loh Chloe." Nathaniel memperlihatkan apa isi didalam botol minumnya itu.

"Darah?" tanya Grizella seolah lupa jika Nathaniel dan yang lainnya adalah vampir.

"oh ... aku lupa, maaf," lanjutnya.

"Tapi ini enak lohh Chloe, mau coba?" ucap polos seorang Nathaniel.

"Engga dong iel." gemas Grizella mengunyel pipi Nathaniel.

'Sepertinya enak, apa aku boleh mencoba nya, Grizella?'

'kau sudah tau jawabannya, tentu saja tidak, Brizella.'

"Ehh, dompet gue mana, masih di tas kali ya. Ck, males banget balik lagi ke kelas." Kiara yang merasa dompet dia tidak ada pun baru menyadarinya saat sudah beberapa langkah lagi memasuki kantin.

Mau tak mau Kiara pun putar balik untuk kembali ke kelas dan mengambil dompet yang sepertinya masih ada didalam tas.

Sesampainya di kelas, dia tidak langsung masuk kedalam, karna dia melihat Nathaniel yang sedang di suapi oleh Grizella.

"kenapa sih mereka jadi deket, nyesel gue balik lagi kesini, tau gitu pinjem aja dulu sama Aira." Kiara yang kesal karna melihat adegan itu pun kembali ke kantin dan mencari temannya Aira.

Kiara berniat meminjam uang Aira saja dulu, dia tidak jadi mengambil dompet didalam tas nya yang ada di kelas.

"Udah abis ya? Tapi aku masih laper, ke kantin aja yuk, biar ketemu yang lainnya juga," ajak Nathaniel saat bekal yang Grizella bawa sudah habis olehnya.

Bahkan Grizella saja baru memakan 3 sendok, sisa nya dia suapkan untuk Nathaniel, alhasil Nathaniel yang menghabiskan bekal milik Grizella.

Tapi Grizella senang, artinya masakannya itu enak.

Entah bagaimana Nathaniel masih lapar padahal dia memakan cukup banyak bekal milik Grizella.

"Yukk." Grizella yang menyetujuinya pun segera membereskan alat makan dan yang lainnya kedalam tas.

Setelah membereskan apa yang harus dibereskan pun mereka pergi beranjak dari kursi dan meninggalkan kelas tersebut, berjalan menuju kantin yang sudah dipenuhi siswa siswi yang kelaparan.

Grizella dan Nathaniel melihat sekeliling, semua meja di dekatnya penuh, tapi ternyata ada satu meja di ujung kantin yang tidak di isi, mereka berdua memutuskan untuk menempati meja itu, karna hanya meja itu yang kosong.

Nathaniel melihat meja yang juga kosong di dekat jendela, Nathaniel ingin mengajak Grizella untuk pindah kesana.

Belum juga Nathaniel berbicara, empat anak laki laki dengan satu wanita memasuki kantin, penampilannya seperti berandal sekolah, dengan baju yang dikeluarkan, tidak memakai dasi, kancing dibuka dan dipadukan dengan rambut yang berantakan namun menambah kesan keren pada mereka.

Sedangkan wanita yang bersama mereka memiliki dandanan menor dan emm ... seperti bukan seorang siswi, ia memakai rok di atas lutut, juga seragam yang sangat nge-pas di badannya, membuat lekukan juga tonjolan yang ada disana ter ekspos.

Mereka berlima menuju meja yang tadinya Nathaniel ingin mengajak Grizella untuk pindah kesana.

Saat mereka memasuki kantin, suasana kantin yang tadinya riuh ricuh riweuh pun tiba tiba hening, tidak ada yang berani berbicara.

"Emang ada apa dengan mereka?" Nathaniel yang heran pun bertanya kepada Grizella, sayangnya Grizella juga tidak tahu, Grizella jarang sekali pergi ke kantin, karna dia lebih sering memakan bekal di kelas dan menghabiskan waktu di perpustakaan sampai bel masuk berbunyi.

Bersamaan dengan keempat siswa yang terlihat berandalan itu duduk, Lima siswa juga kini memasuki kantin, penampilan mereka berbanding terbalik dengan yang baru saja.

Kelima siswa yang juga sangat tampan ini terlihat rapih dan enak dipandang, dengan baju yang dikancingkan, memakai dasi, dan model rambut masing-masing yang agak berantakan tapi terkesan rapih.

Kantin yang tadinya sunyi sepi karna kedatangan berandal tadi, kini menjadi riuh ricuh lebih riweuh kembali ketika kelima cowok idaman itu memasuki kantin, kini kantin dipenuhi dengan teriakan siswi yang mengagumi ketampanan mereka.

Grizella yang sejak tadi menunduk dan memainkan kuku jari nya juga kaget saat suasana kantin tiba tiba menjadi sangat berisik, entah apa yang terjadi, sampai dirinya melihat ke arah pintu kantin dan menemukan pria-pria kesayangannya dipandangi banyak pasang mata

Mereka memang tampan, ketampanan mereka patut diakui.

"sini sama kita aja duduknya ganteng."

"Ini kursi disini kosong, disini aja,

Lo awas ah!"

"Sama aku aja sini, aku sendiri, gak ada yang nemenin."

"Sama kita aja ganteng!"

"Disini aja disini!"

Banyak tawaran yang menawarkan mereka untuk duduk bersama, karna melihat sekeliling kantin, meja disana sudah semua terisi, tapi tawaran itu tak di hiraukan kelima siswa itu, mereka lebih memilih mencari meja yang mungkin masih ada yang kosong.

'Anjir ganteng-ganteng banget woyy, gantengan mereka daripada cowok yang lagi gue incer,' ucap dalam hati seorang wanita disana.

Saat melihat ke pojok kantin, ada yang melambaikan tangan kepada mereka.

Nathaniel, Nathaniel yang melambaikan tangan kepada mereka, menandakan mereka duduk bersamanya.

kelima siswa tampan itu pun berjalan menuju meja Nathaniel dan Grizella.

"ehh kok ke meja nya si cupu sihh"

"Kok kesana? Eh tapi si cupu berdua sama cowok ganteng"

"Kok mereka mau satu meja sama si cupu sih"

'Iisshh ... Kok sama si Grizella sih,' kesal wanita itu.

Banyak sekali nyinyiran kepada mereka yang mau mau saja satu meja dengan Grizella, tapi tetap saja, tidak mereka hiraukan.

1
Lhina Bright
ceritanya bagus,
Lhina Bright
yuhuuuuu thor diriq mampir yaaaa.../Grin//Grin//Grin/
Deby Dindarika
penyusup*
Amalia Mirfada
Ceritamu bikin aku susah move on thor, keep writing 👏👏
Deby Dindarika: makasiii~(つˆДˆ)つ。☆
total 1 replies
Sadako
Jangan berhenti menulis, thor! Suka banget sama style kamu!
Deby Dindarika: AAAA... SENENG BANGET ADA YANG KOMEN ಥ‿ಥ
makasii semangat nya😭❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!