NovelToon NovelToon
Bintang Antariksa

Bintang Antariksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Romansa
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: ajab_alit

Aku adalah anak perempuan yang memiliki nama “Upeksa Nayanika”. Aku suka buku dan hal-hal yang menakjubkan. Tapi tanpa ku sadari… aku juga salah satu dari bagian hal yang menakjubkan. Hidupku aneh setelah kejadian itu muncul. Tapi, Apakah aku akan bertahan dengan hal menakjubkan itu? Maukah kamu mengenal ku lebih dalam wahai para bintang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ajab_alit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 9

“Serius, Nay,” ucap Calleta yang tak percaya dengan pernyataan itu. Naya mengangguk dengan wajah datar sampai-sampai Calleta tak menganggap kalimat barusan sebagai candaan. “tapi, Abya selalu cuek sama kamu.”

“Iya, kalo disekolah,”

“Jadi, kalo dirumah sifatnya beda lagi?”

Naya mengangguk, membuat mata orang yang ada di depannya menjadi berbinar. Tapi, binaran itu berhenti saat sebuah spidol melayang ke kepala mereka, mereka pun mengeluh kesakitan karena benda panjang itu.

“Bukan pak guru pelakunya,” ucap anak perempuan dengan rambut digerai dan poni terbelah dua. Anak itu memakai baju seragam sekolah SD Bunga Teratai. Tapi, hanya Naya yang bisa melihatnya. Naya menoleh ke kiri, dirinya melihat Timira yang sedang berdiri di sebelah kirinya, sosok itu menatap pak guru dan salah satu teman kelasnya yang sedang berada didepan tanpa berkedip.

‘Siapa yang lempar jadinya?’ ucap Naya dalam fikirannya. Timira menunjuk ke bangku yang ada di dekat jendela, bangku yang ada di baris ke tiga, tempat duduk Abya. Sosok itu kini sedang menatap Naya datar sambil memutar mutar pulpennya menggunakan jari. Setelah Naya melihat ekspresi Abya, dirinya melihat ke Calleta yang sedang bingung.

“Si pangeran tampan nyuruh kita diem,” ucap Naya setelah lama tak mengeluarkan suara.

###

BRAKK!!

Abya memukul meja Naya dengan keras, membuat empunya yang sedang duduk disana terkejut bukan main. Naya yang awalnya sedang asik bebicara dengan siska, kini menatap Abya dengan kondisi jantung berdetak cepat.

“Ikut aku. kita harus bicara penting sekarang,” ucapnya dengan tatapan dingin. Siska yang berada di situasi itu menelan ludahnya kasar, baru kali ini ia melihat Abya seperti singa mengamuk. Berbeda dengan Siska, Naya menatap mata dingin itu seperti tak akan ada apa-apa yang terjadi di antara mereka. Ia menatap Abya seperti menatap orang pada umumnya.

“Mau bicara apa? mau kemana?”

“Ke tempat di mana hanya ada kita berdua.” Naya mengangguk, perlahan-lahan otaknya paham dengan situasi yang sedang terjadi padanya. Naya pun bangkit dari kursinya, lalu menatap sosok anak laki-laki itu dengan serius. Ia mengulurkan tangannya, dirinya sudah siap jika anak laki-laki itu membawanya pergi entah kemana. Abya menatap tangan itu dan wajah Naya secara bergantian. Kemudian, ia menghempaskan tangan Naya. Naya memegang tangannya yang baru saja di hempaskan. Ia terkejut, baru kali ini Abya melakukan hal seperti ini padanya.

“Kita hanya bicara. Tak perlu saling memegang tangan.” Abya melangkah ke arah pintu dengan raut wajah yang masih sama seperti sebelumnya. Sekarang Naya mulai takut. Ia berfikir, apakah temannya ini kerasukan makhluk gaib atau ini salah satu dari efek sihirnya. “Kenapa kau masi diam disana. Ayo jalan.” Naya tersentak di tempatnya. Ia pun segera menyusul abya yang menunggunya di depan pintu kelas.

Siska yang melihat kejadian tadi hanya bisa diam. Dirinya menatap pintu kelas yang tak dilalui siapapun sambil berfikir. Hingga akhirnya dirinya sampai ke kesimpulan yang sangat tidak masuk akal.

‘Kurasa Abya sedang menstruasi,’ batin Siska. Ia menganggukkan kepalanya seolah-olah tau kenapa si biang onar itu bisa sangat marah. Padahal aslinya ia tak tau apa-apa.

Disisi lain, Naya dan Abya duduk di rumput halaman belakang sekolah mereka sejak lima menit yang lalu. Naya menunggu mulut teman laki-lakinya itu mengeluarkan suara sambil berfikir ‘apa yang salah darinya sehingga Abya bisa semarah tadi.’ Mereka berdua terdiam, yang satu sedang sibuk dengan fikirannya dan satu lagi tak tau harus memulai dari mana. Mereka terus memandangi langit sejak lima menit yang lalu.

“Tolong jangan berkata seperti itu lagi,” ucap Abya membuat Naya tersentak. Naya melihat ke arah Abya dengan kerutan di dahinya. “Jangan berbicara seolah-olah aku menyukaimu.”

Abya menatap Naya yang juga sedang melihatnya. Angin pun menghampiri mereka. Benda tak berwujud itu membuat helaian rambut mereka menari.

“Kenapa? wajarkan jika seorang teman menyukai temannya?”

“Wajar, jika aku bukan temanmu.”

“Kenapa kau berbicara seperti itu?”

“Karena aku takut,” ucap Abya dengan raut wajah penuh kecemasan. Dirinya teramat takut dengan suatu ingatan masa lalu. Ingatan yang benar-benar ingin ia lupakan.

###

Dua tahun yang lalu.

Tanggal empat belas februari merupakan hari yang paling menyebalkan bagi Abya. Setiap tanggal ini dirinya pasti akan mendapatkan coklat yang tak terhitung jumlahnya, mungkin satu kantung plastik tidak akan cukup untuk cokelat-cokelat itu.

Makanya, setiap tanggal itu tiba, ia pasti akan bersembunyi dari para anak perempuan. Biasanya ia akan datang lebih pagi, menaruh tasnya di bangku, lalu pergi ke tempat paling ternyaman menurutnya, yaitu halaman belakang sekolah. Murid-murid disini tak pernah datang ke tempat itu, kecuali dua orang. Abya dan-

BRUKK!!

“Nah, selamat Abya kau mendapatkan coklat lagi,” ucap anak kecil dengan rambut gelombangnya yang pendek. Ya, orang itu adalah Naya, ia adalah orang kedua yang selalu datang ke tempat ini selain Abya. Kini bocah itu membawa tas bekalnya yang terisi oleh banyaknya coklat. Ia membawa tas itu sambil tersenyum ke arah Abya.

“Apakah siswi dikelasmu itu gila?” tanya Abya yang terkejut dengan makanan-makanan manis itu. Sebenarnya, Abya bukanlah orang yang menyukai makanan manis. Jika ia diberikan coklat, maka coklat yang harus ia terima adalah coklat hitam. Jadi, tidak mungkin ia menghabiskan coklat yang diberikan oleh siswi disekolah ini.

“Mungkin, sedikit gila. Lalu, alasan mereka bisa seperti itu adalah karena kau.”

“Kenapa karena aku?”

“Karena kata mereka kau tampan. Tapi, menurutku kau itu seperti kodok, sama sekali tidak ada ketampanan disini.” Naya menunjuk muka Abya. setelahnya, ia tertawa karena melihat ekspresi Abya yang konyol setiap kali tanggal empat belas februari tiba.

“Terserah kau saja lah. Ooiya, kau bisa makan coklat-coklat itu.” Abya menurunkan tangan Naya. Dirinya menatap wajah Naya yang senang karena perkataannya. Karena sudah mendapatkan izin, naya pun mengambil salah satu coklat yang berada di tasnya. Ia menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, ini adalah reaksi yang biasanya Naya tunjukkan jika makanan yang ia makan enak.

Abya tersenyum. Ia suka sekali melihat perilaku bocah itu saat makan makanan manis, benar-benar terlihat seperti bocah.

“Oh, iya,” naya merogoh tas yang berisi coklat itu karena teringat akan sesuatu. Abya yang melihat sosok itu mengangkat satu alisnya. “Dapat,” ucapnya lagi setelah ia mendapatkan barang yang ia inginkan.

Naya mengambil satu coklat dari tas itu. Ia mengangkat coklat itu, membuat makanan yang dibungkus dengan plastik selofan dan diikat dengan pita merah, kini menempel di pipinya. “Lihatlah, ada coklat spesial diantara semua coklat ini,” ucap Naya diakhiri dengan senyuman.

Abya melihat coklat itu lekat. dari warnanya yang gelap terlihat jelas bahwa coklat itu bukanlah coklat biasa. “apa itu dark chocolate?” naya mengangguk, ia menyerahkan coklat itu pada Abya. Abya pun menerima coklat itu karena coklat itulah yang bisa ia makan.

“Omong-omong siapa yang memberikan cokelat ini padamu?” tanya Abya sambil membuka ikatan pita merah yang menghiasi bungkusan coklat itu.

“Tidak ada. aku yang membuatnya.” Abya menghentikan aktivitasnya. Ia menatap Naya dengan tidak yakin. seorang naya memberikan sebuah coklat? ia yakin pasti dunia sedang kiamat.

“kau tidak berbohong kan?”

Naya memiringkan kepalanya. “Tentu saja aku tidak berbohong. memangnya salah memberikan coklat kepada teman.”

“Tidak salah. Tapi, jika kau yang melakukannya itu kesalahan.” Abya memasukkan satu coklat itu ke dalam mulutnya. rasa kakao yang intens serta rasa pahit dan manis yang seimbang, membuat Abya menikmati coklat yang menurut banyak orang pahit. sangat disayangkan karena coklat itu hanya berjumlah lima butir.

“Alasannya?”

“Karena kau selalu mengambil coklatku ketika tanggal ini tiba. Lalu, kau juga pernah mengatakan, untuk apa membuat coklat kalau temanku saja sudah sumber dari coklat-coklat itu,” ucap Abya masih menikmati coklat dari Naya. Naya melihat ke arah langit, ia menerima setiap angin yang menghampirinya. Dirinya menutup mata, menikmati angin-angin itu dengan ketenangan.

“Ya itu memang benar. Tapi mungkin kau akan senang jika ada coklat yang bisa kau makan. Jadi, lebih baik aku membuat coklat pahit itu.”

Abya tersenyum menatap bungkusan coklat itu. Benar apa yang dikatakan bocah itu, kali ini rasa bingung dan rasa senang bercampur dalam dirinya. Sesuatu yang tak mungkin terjadi, sekarang terjadi bagaikan keajaiban. “Btw, coklat ini enak.”

“Benar kah?” ucap Naya yang langsung mengalihkan pandangan ke Abya yang juga sedang melihatnya.

“Iya, mungkin karena sosok orang yang memberikannya. Jadi rasa enak coklatnya bertambah,” ucap Abya sedikit menggoda anak kecil itu.

“dih, gombal,” ucap Naya yang setelahnya melempar pasir ke arah Abya. Naya tertawa dan Abya juga ikut tertawa. Tanaman yang menjadi saksi akan pertemanan mereka bergoyang-goyang karena angin. Langit biru dan angin juga menjadi saksi dari dua makhluk bumi itu. mereka semua menjadi saksi dari hari yang awalnya Abya benci kini menjadi hari yang seharusnya ia hargai. Abya ingin sekali memberhentikan waktu di hari ini. rasanya hari ini sangat berarti baginya. Tapi, keinginan itu ia batalkan karena hari itu menjadi hari penyesalannya.

1
Yusup Muzaki
terasa kdunia pantasi ...walw ceritanya masih blom dpahami
ajab_alit: nanti lama-lama juga ngerti kok, kak.
total 1 replies
Shinn Asuka
Setting ceritanya memang hebat banget! Bener-bener dapet jadi mood baca di dunia fiksi ini. ❤️
ajab_alit: terimakasih
total 1 replies
XVIDEOS2212
Gak sabar lanjut baca!
Debby Liem: tuiiooooo
ajab_alit: untuk kelanjutan akan saya up besok. di tunggu saja ya/Smirk/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!