Bocil minggir dulu yaa...
sinopsip >>>>👇🏻
Reisya yang sangat bucin di manfaatkan oleh Stanley pacarnya sebagai tempat pelampiasan nafsunya. Reisya yang terlanjur menyerahkan dirinya pada Stanley menyusun rencana agar bisa memiliki Stanley bahkan sampai di gerebek dan di paksa menikah.
Dipermalukan, di keluarkan dari sekolah dan ancaman penjara membuat Stanley jadi mulai membenci Reisya. Terlebih saat kebohongan tentang kehamilan palsu Reisya, Stanley kian dendam. Untuk membalas sakit hatinya, Reisya di paksa menikah lagi dengan seorang pria asing bernama Evrard untuk membuatnya hamil sungguhan. Itulah awal Reisya menjalani hidup poliandri.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna juna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22.
"( Kita sudah menikah. Tak apa jika kita bercinta) " ucap Evrard.
Evrard menjelaskan dengan bahasa inggris , mungkin Reisya bisa mengerti bahasanya. Ia ingin mudah berkomunikasi dengan gadis yang sudah menjadi istrinya itu.
" Sex?" tanya Reisya
" Yes " jawab Evrard singkat
" No !! " tegas Reisya. Meski cuma bisa bilang yes no , kata sex sudah tidak asing di telinganya. Tujuan Evrard jelas tak jauh jauh dari berhubungan intim. Karenanya ia menolak.
Evrard bengong. Ia benar bingung kini. Kenapa Reisya menolaknya padahal tadi mereka sudah menikah. Dan lagi tadi Stanley menyuruhnya menghamili Reisya. Ia benar benar tak mengerti.
.
.
" Menjauh !" Reisya menepiskan tangan Evrard dan kemudian ia menuju ke lemari pakaiannya. Ia mencari baju ganti karena ia tak membawanya . Tadi ia datang dengan baju kebaya karena di suruh Stanley. Kini ia harus berganti baju karena gerah dan juga susah bergerak bebas.
Ia mengambil kaos karena tak ada baju lain. Kemudian ia masuk ke kamar mandi. Karena terlalu gerah , ia mandi dulu sebelum berganti baju.
Saat keluar dari kamar mandi , ia mengenakan kaos Evrard yang kedodoran . Kaos itu seperti daster saja dikenakan olehnya. Ia melihat Evrard sudah berganti piyama namun masih duduk di sofa sambil mengutak atik laptop nya. Entah apa yang di kerjakannya.
.
.
' Jadi aku benar benar harus tidur seranjang dengan bule itu ?
Stanley benar benar tega...Meninggalkan aku sekamar dengan bule asing ini '
.
.
.
.
Reisya begitu sedih mengingat semua nya. Namun karena tak mau lebih stres lagi , iapun memilih tidur. Ia membaringkan tubuhnya di ranjang tersebut karena terlalu capek badan dan pikiran.
.
.
.
' Stanley bodoh ! ' makinya dalam hati.
.
.
Evrard yang mengantuk menutup laptopnya. Ia pun kemudian melangkah menuju ke tempat tidurnya dimana Reisya telah terlelap ke dalam mimpinya. Ia sesaat memandangi Reisya , dan kemudian ia mendaratkan sebuah ciuman di kening Reisya.
" ( selamat malam istriku ) " Evrard mengucapkan dalam bahasa negaranya sendiri.
Akhirnya iapun ikut juga membaringkan tubuhnya di sebelah Reisya. Sesekali ia masih merasakan Reisya yang terisak. Seolah tangis kesedihannya terbawa kedalam mimpinya. Andai ia tahu kenapa istrinya itu bersedih. Capek, bingung , ia hanya ingin cepat tidur dan mengistirahatkan badan dan pikirannya.
.
.
.
.
.
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
.
.
.
.
.
' Stanley pergi . Dia sudah tidak mencintai ku lagi. Dia mencampakkanku... '
.
.
Dalam keadaan setengah sadar pun, Stanley masih terbawa dalam alam mimpinya. Kesedihan di tinggalkan oleh pria yang di cintainya itu menyakiti hatinya dengan begitu mendalam.
.
.
.
.
' Ah..tidak... Stanley tidak pergi. Dia ada di sini. Dia ada di sisi ku, ini tubuhnya. Dia memelukku...dia... menyentuhku dengan manis dan mesra seperti biasa... '
.
.
" Aaah ..." Reisya mengeluarkan suara desah manjanya saat merasakan sebuah rasa manis dan indah itu lagi.
.
.
.
' Ehm.... rasa ini tetap sama. Ini kenikmatan seperti biasa yang di berikan Stanley saat bersamaku. Gerakan cepat dan kuatnya...Ini nyata....'
.
.
.
Setengah sadar Reisya merasakan tubuhnya berguncang. Seperti mendapat tekanan yang menggerakkan tubuhnya. Kadang pelan dan kadang cepat. Gerakan intens itu terkadang juga menghentak kuat dan menekan. Rasanya begitu sesak dan menggebrak hingga puncak dasar terdalam. Dan itu terasa begitu nyata.
.
.
.
' Ini bukan mimpi....'
.
.
.
.
Reisya perlahan membuka matanya. Dan samar samar karena ia belum sepenuhnya tersadar, ia melihat sesosok tinggi besar sedang berada di atas tubuhnya. Mengarahkan gerakan terpusat, cepat , keras dan kian menguat.
" Aaaarghh " Sosok itu mengeluarkan suara erangan nya sembari kian erat memeluk tubuh . Dan suaranya itu persis seperti suara Stanley saat mencapai puncaknya.
" Maine frau....." ucapnya sembari memberikan ciuman di bibir Reisya saat ia mendapat kepuasan pelepasannya. Ia bahkan menumpahkan semuanya di dalam sana.
Reisya seketika tersadar sepenuhnya, ia begitu terkejut saat melihat kaos yang di kenakannya tersingkap ke atas sampai ke bukit kembar squisi nya. Dan juga sosok yang kokoh yang menopang kakinya itu ternyata adalah Evrard bukan Stanley. Ya, dia Luca Evrard Yousouffa. Sosok suami keduanya.
.
.
.
.
' Ini...ini... Ini tidak mungkin. Dalam mimpi aku bermesraan dengan Stanley, tapi dalam kenyataan aku malah bercinta dengan Evrard. TIDAK . INI MIMPI BURUK !! BURUK SEKALI !!!!!"
.
.
.
.
" Apa yang kau lakukan , BRENGSEK ??!! "
Reisya yang marah mendorong tubuh Evrard sekuatnya hingga Evrard terlepas dari dirinya dan jatuh terbaring di sebelahnya.
Kemudian ia menarik selimut dan menutupi tubuhnya.
.
.
.
' Apa yang sudah di lakukan bule ini? Dia menyentuh tubuhku. Dia melakukan nya saat aku tidur ?? Rendah sekali !!'
.
.
" ( sayang) .. " Evrard pun tak urung terkejut dengan sikap istrinya yang begitu kasar mendorongnya.
Reisya bergegas menuju ke kamar mandi sambil menyeret selimut yang membungkus tubuhnya.
' BRUAK !!'
Reisya menutup pintu kamar mandi itu dengan begitu keras untuk meluapkan kemarahannya. Sesudah itu ia menyalakan shower .
Ia mengguyur kepalanya dan juga seluruh tubuhnya. Kemudian mengambil sebotol sabun dan sebuah puff mandi. Lalu ia mengeluarkan semua isi botol sabun cair itu dan mulai menggosok gosok tubuhnya dengan keras.
.
.
.
.
' Hilang...hilang , aku harus menghilangkan semua bekas sentuhan pria itu di tubuhku. Aku jijik . Ini menjijikkan. Sangat menjijikkan . Pria itu menyentuhku, menjamah tubuhku, aku wanita rendah , aku kotor, aku seperti seorang wanita murahan,
Aku istri Stanley , tapi bule itu juga melakukannya. Dan parahnya , suamiku sendiri yang menyuruhnya...
Stanley marah , dia benci padaku, dia mencampakkan aku, dia membuangku, memberikanku pada pria asing ini.....
KEMANA PERGINYA CINTAMU STANLEY ..'
.
.
.
.
" Stanley.... Hu...hu..." Reisya terus menggosok tubuhnya sembari menangis pilu.
" ( sayang )..." Evrard telah mengenakan kembali pakaiannya, ia yang mengkhawatirkan Reisya bergegas menuju ke kamar mandi.
Suara tangis Reisya terdengar jelas bersamaan dengan suara jatuhnya guyuran air shower yang membasahi tubuhnya.
" (Sayang...sayang..). " panggil Evrard berkali kali sambil mengetuk pelan pintu kamar mandi.
Namun Reisya mengabaikannya. Ia terus menangis sambil menggosok tubuhnya meski gelembung sudah membludak keluar. Bahkan ia kian keras menggerakkan tangannya menggosok gosok seluruh badannya sehingga kulit putihnya pun memerah.
Evrard menghembuskan nafas panjang. Ia seolah mengerti kenapa Reisya begitu . Ia tahu , ia melakukan semuanya dengan serba cepat. Bahkan terlalu cepat. Perjumpaan pertama, berkenalan, menikah dan berhubungan. Semua terlalu kilat.
Tadi pagi saat ia bangun tidur , ia begitu tergoda oleh tubuh Reisya. Kaos nya yang kedodoran itu tersingkap ke atas akibat gerakan gelisah Reisya yang tak bisa tertidur nyenyak karena teringat Stanley.
Tubuh putih , halus mulus yang tidur membelakanginya itu menunjukkan bongkahan bulat belakangnya yang terbuka. Segitiga kecil yang menutupi justru kian membuat Evrard tergoda. Sebagai laki laki biasa jelas ia tergiur tubuh molek wanita itu. Dan karena merasa sudah menikahi wanita itu maka iapun merasa tidak salah jika melepaskan hasratnya pada istri nya itu.
Bahkan saat ia masih ragu ragu untuk melakukannya, kedua tangan Reisya justru memeluknya. Padahal kala itu Reisya sedang tertidur. Dalam alam bawah sadarnya saja , ia lebih jujur.
Mungkin Reisya hanya malu saja karena baru bertemu dan langsung menikah. Sehingga ia berlagak jual mahal dan tak mau di sentuh walau sebenarnya juga menginginkannya.
Namun ternyata setelah bangun, ia benar benar di kejutkan oleh sikapnya. Ia marah besar dan mengurung diri di kamar mandi.
Lantas kenapa ia menikahi wanita itu , dan di suruh menghamilinya jika ia tidak mau di sentuh olehnya. Semuanya sungguh sulit ia mengerti. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa hubungan istrinya dengan pemuda bernama Stanley itu ? Ia ingin tahu semuanya...