Kumpulan Cerpen Remaja

Hari ini aku lebih cepat pergi kesekolah dari biasanya, karena kemaren aku tidak masuk sekolah.

Tapi suasana di sekolah sudah ramai, tapi kebanyakan cowok, aku ngak ambil pusing, ku langkahkan kakiku menuju kelasku.

Di dalam kelas aku menemukan cewek manis yang lagi cemberut. Dina, dia teman baikku.

"Hai Din, kok murung?" sapaku dan duduk di kursiku kemudian aku masukkan tasku ke dalam laci meja.

"Gua lagi kesel!' jawabnya acuh.

"Kenapa?" penasaran juga gua.

"Cowok gua udah lari"

"Lari dari rumah? Kenapa?"

"Bukan.."

"Lantas?"

"Lari daru gua"

"Lho, kenapa?"

"Lo belum tau ya?" tanyanya, aku cuma menggeleng.

"kita kedatangan cewek baru kemaren." sambungnya lalu diam beberapa detik.

"Cewek itu sangat cantik, dulunya pemenang Ratu kecantikan tingkat nasional, pindahan dari jakarta." jelasnya dan kembali terdiam lagi.

"Sehingga semua cowok sejagat raya ngejar dia, sampe cowok gua ikutan ngejar dia, aahhh... Hiks hiks.." sambungnya lagi dengan sedikit drama tangisan yang tidak mengeluarkan air mata.

"Oh, jadi karena itu para cowok subuh - subuh sudah datang ya?" tanyaku sedikit bernada bercanda. Dia hanya mengangguk dengan bibir manyun. Aku sedikit kesal juga, jangan - jangan cowok Idola gua naksir dia juga, wah... Apes deh wajah pas - pasan seperti aku.

Aku jadi ikutan manyun dengan meletakkan daguku di antara kedua tanganku dan meletakkan siku tangan di atas meja.

"Udah Din, kalau dia cinta sama Lo, pasti dia akan kembali lagi ke elo." ucapku menenangkan dia, sekalian menghibur diriku sendiri.

"Kalau enggak?"

"Lo cari yang laen."

"Gila lo!"

"Kenapa?"

"gua sudah cinta berat sama dia.. Aahhh.. Hiks hiks" drama lagi.

"Ya.. Kita lihat saja deh nanti, gimana jadinya. Oya, siapa nama cewek itu?"

"Putri"

"Oh, sesuai dengan Gelarnya."

Tak berapa lama, bel tanda memulai pelajaran telah berbunyi. Anak - anak mulai memasuki kelasnya masing - masing dengan riuhnya.

***

Ketika jam istirahat aku mencoba untuk curi - curi lihat dengan cewek baru tersebut gimana sebenarnya kecantikan yang di perebutkan para cowok - cowok seantero ini. Tapi setelah ku cari kemana - mana belum juga nongol batang hidungnya.

Aku mencoba mencari lagi, ternyata ada di taman belakang, lagi di kerumuni Lebah, eh.. Cowok.

Lama dia ku perhatikan, setelah itu kupikir - pikir, kukira - kira dan kutilik - tilik, ternyata dia sangat cantik. Pantasan semua cowok ngejari dia, aku menarik nafas dalam dan berlahan berlalu, sambil berjalan dengan gontai aku berfikir, pasti ^Pangeran^ juga mengejar dia, aku manyun sambil sesekali menendang krikil yang ada dekat kakiku.

Oh ya, mungkin kalian penasaran mengapa aku menyebutnya ^Pangeran^. Begini, dulunya.. Oh, pertamanya ada seorang cowok bernama Satria, orangnya keren abis, memiliki postur tubuh yang gagah dan Macho istilahnya, apa lagi gayanya beh, top lah.

Konon katanya dia pemenang Model cowok begitulah, anak sultan tajir, sehingga para ciwi - ciwi ngejari dia mulu dan parahnya lagi siapa yang tidak mendapatkannya bisa stress, kagak tau juga kenapa.

Terus terang saja ya, aku juga naksir sama dia, tapi hasrat untuk memiliki itu aku kubur dalam - dalam. Masalahnya wajahku biasa - biasa saja, tubuhku juga kurang ideal, ramping tapi tidak tinggi.

Masalah gaya, aku juga biasa - biasa saja, tidak seperti teman - teman yang lain, yang selalu mengikuti tren. Dan juga kelebihanku sedikit saja, he he he.. Kalau misal suka sesuatu itu aku tidak seantusias teman yang lain. Jadi wajah datarku ke lebihanku ha ha ha.