NovelToon NovelToon
Between Orion And Cassiopeia

Between Orion And Cassiopeia

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Claudia Diaz

Sekuel novel Rain & Sunny

Cinta itu berhak memilih kepada siapa ia akan berlabuh dan juga cinta itu tidak memandang status.

Begitulah yang dirasakan pemuda bernama Cyril Orion Stevenson. Ya, ia merasakan cinta itu tumbuh dalam hatinya secara tak sadar.

Jantungnya seakan digedor paksa oleh sesuatu yang bernama cinta kala melihat Irene Cassiopeia Jonathan sang sepupu.

“Jika cinta berhak memilih, lantas mengapa cinta kita seolah ada yang menghalangi?"

- Cyril Orion Stevenson -

“Aku tahu bahwa aku juga mencintaimu, tapi aku juga tahu bahwa perasaanku padamu adalah sebuah kesalahan."

- Irene Cassiopeia Jonathan -

Akankah mereka dapat bersatu?
Atau justru menemukan cinta yang lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Claudia Diaz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mahasiswa Misterius

“Jadi Paman itu bernama Hero, hmm ... dilihat dari wajahnya, aku agak sangsi, jika itu orang yang dimaksud Papa," pikirnya dalam diam.

Mahasiswa itu melanjutkan langkahnya menuju ke tempat yang ia tuju. Di sisi lain Triton saat ini berada di ruangan Jupiter. Rasa gelisah yang membelenggu dirinya coba ia lepaskan dengan sedikit bercerita pada sahabatnya yang sudah dianggap adik sendiri itu.

“Kau sungguh-sungguh menghabisi 150 orang itu hanya seorang diri?" tanya Jupiter yang hatinya diliputi rasa penasaran, ”kau benar-benar mengerikan, Bro."

“Dia berusaha menjatuhkan bisnis yang dimiliki Stevenson. Aku hanya memberikan salam perkenalan agar dia berpikir dua kali jika ingin mencari masalah dengan keluarga kami, itu saja," Triton membela diri. Oh, bahkan wajahnya terlihat sangat menyebalkan di mata Jupiter.

“Salam perkenalkan dengan menebas 150 orang menggunakan katana andalanmu itu, atau bahkan menggunakan machete yang pernah kau gunakan untuk bertarung di atap rumah sakit 20 tahun lalu. Kau ini sebenarnya assassin atau apa?"

“Oh, ayolah! Bukankah kau juga sudah biasa?"

“Maaf saja, tapi aku cukup waras untuk tidak melawan 150 orang seorang diri. Kau tahu, manusia normal mungkin akan mati jika melakukan itu," Jupiter berkomentar.

“Aku manusia normal, nyatanya aku bisa melakukannya, dan Puji Tuhan aku tidak mati, Nak," Triton menjawab dengan enteng, hal itu membuat Jupiter mendengus kesal.

Triton termenung sejenak, pikirannya melayang pada seorang mahasiswa yang tak sengaja menabraknya tadi.

“Hei, Jupiter."

“Hng?"

“Bisa kau menyelidiki seseorang untukku, nanti?"

“Siapa?"

“Dia seorang mahasiswa dan itu ... mahasiswamu."

“Ha?" Jupiter membeo, untuk apa kakaknya ini menyuruhnya, menyelidiki seorang mahasiswa?

“Sebenarnya, sebelum aku kemari, aku tak sengaja ditabrak oleh seorang pemuda, ia merupakan salah satu mahasiswa di sini, tapi saat mataku bersirobok dengannya, aku merasakan perasaan tak nyaman ... ya, seperti ada bahaya yang mengintaiku. Aku seperti sedang diawasi."

Kali ini Jupiter yang terkejut. Ia tahu siapa Triton dengan instingnya yang tajam dan tidak pernah meleset.

“Kak, jangan mulai ...."

“Ini baru dugaanku saja, siapa tahu dugaanku meleset," Triton berkata dengan senyum yang dipaksakan.

“Omong kosong macam apa itu? Kita semua tahu siapa dirimu, Si Kelinci Gemas yang ber-insting tajam terhadap sesuatu."

Triton hanya tersenyum menanggapi, “Jika itu benar, tolong katakan pada anakku untuk berhati-hati. Tidak hanya mereka berdua, tetapi juga semua keponakanku yang lain. Aku rasa pertarungan ini akan menjadi pertarungan besar yang lebih berbahaya, daripada menghabisi gangster murahan yang menculik istri sang beruang dahulu dan ...."

“.... Aku rasa, akan ada pengorbanan besar kali ini. Kuharap kalian baik-baik saja."

“Maksudmu?" Jupiter mulai bertanya-tanya.

“Kau akan mengetahuinya nanti setelah semuanya terjadi, tapi aku berharap, semua bayanganku tak akan pernah menjadi kenyataan, adikku. Aku pergi dulu, akan kukirimkan fotonya padamu, nanti. Sampai jumpa," Triton keluar dari ruangan Jupiter, meninggalkan Jupiter yang termenung dengan sejuta pertanyaan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Saat Triton menuju ke parkiran, ia dikejutkan oleh Cassie yang menyapa dirinya, “Uncle!"

Suara yang sedikit cempreng serupa dengan sang ibu itu, membuat Triton mengalihkan atensinya, “Halo, Sweety. Sepertinya kau bersemangat sekali hari ini?"

“Kebetulan Uncle ada di sini. Bagaimana kalau Uncle mencoba masakan Cassie. Cassie sedang kesal dengan Rion," Cassie merajuk di depan sang paman.

“Memang kau sendiri sudah makan?"

“Aku memang membawa banyak bekal. Dan ini sebenarnya jatah Orion, tapi berhubung dia membuatku kesal, jadi, kuberikan saja pada Uncle. Lagipula, aku ingin membuktikan pada Uncle bahwa aku bisa masak enak. Karena kata Uncle Galaksi dan Uncle Titan, juga Uncle Jupiter, Uncle itu masternya memasak."

Triton hanya mengangguk saja menanggapi curahan keponakan polosnya ini. Cassie langsung menyodorkan kotak bekal yang diterima Triton dengan senang hati.

“Uncle," panggil Cassie.

“Hng?" Triton menjawab disela kunyahannya.

“Sebenarnya Cassie iri pada Orion, Leander, Arche, dan juga Carina," ucap Cassie dengan kepala tertunduk.

“Iri kenapa?"

“Ya karena ayah mereka adalah ayah yang serba bisa, maksudku ayah yang bisa melakukan pekerjaan yang biasa perempuan lakukan, sementara Daddy? Memasak telur mata sapi saja, Daddy berlari menjauhi kompor dan berakhir telurnya gosong," cerita Cassie pada Uncle kesayangannya ini.

“Uhuk ... uhuk!" Triton terbatuk-batuk, ia merasa shock dengan cerita keponakannya. Sepayah itukah, Si Hujan Badai Halilintar dalam memasak? Sampai-sampai ada drama menjauh dari kompor saat memasak telur mata sapi.

“Ha-ha-ha ...." gelak tawa mengalun merdu dari bibir mulut Triton, setitik air mata keluar dari ujung matanya karena merasa geli, “daddy-mu memang payah dalam hal itu ... dari dulu, tidak bisa memasak, malas bersih-bersih. Bahkan melipat baju pun harus membutuhkan waktu setidaknya satu jam, apa yang dipegangnya akan cepat rusak dan terlalu irit ... tapi terlepas dari itu semua, dia adalah ayah yang baik untuk putri satu-satunya, Cassie."

Cassie memandang penuh sang paman, dan Triton balas menatap manik musang gadis itu, ”Ayahmu, adalah seseorang yang lembut dan baik. Ia selalu menjadi garda terdepan jika putrinya dilukai. Tidak ingin terlihat lemah di hadapan sang putri. Selalu berusaha terlihat sempurna di hadapan anaknya. Terutama di hadapanmu."

Cassie terus mendengar tanpa ada niatan untuk menyela, “Setiap orang tua punya cara sendiri untuk membahagiakan putrinya, meskipun tidak sesuai dengan apa yang anaknya inginkan, tapi percayalah suatu saat kau akan memahami apa yang dilakukan ayahmu."

“Kalau aku tanya apa kelebihan, Daddy. Apa Uncle bisa menjawabnya?"

“Kelebihan ayahmu, hanya anak-anaknya yang mengetahuinya, jika kau dapat merasakannya, maka kau dapat melihat kelebihannya. Kelebihan seseorang tidak harus terletak pada bakat. Ya, aku mengatakan ini, bukan berarti ayahmu tak berbakat, tentu ia punya, tapi dia memiliki kelebihan lain yang lebih berharga dibandingkan bakatnya."

Triton masih menyantap bekal buatan keponakan cantiknya itu hingga suapan terakhir, “Masakannya sudah lumayan, hanya kurang garam sedikit saja."

“Ihh ... kenapa masih kurang, tidak bisakah Uncle mengatakan enak, atau sempurna?!" Cassie memprotes, tidak terima dengan penilaian Triton. Membuat Triton mengerutkan kening, ya ampun jika seperti ini keponakannya sangat menyebalkan sekali mirip sekali dengan ibunya. Yang tadi minta penilaian itu siapa, kenapa dia sangat marah setelah mendapat penilaian?

Matanya yang berkilat marah menatap kesal sang paman. Dengan bibir berbentuk hati yang sedikit dimajukan. Oh, sangat mirip dengan Beruang Grizzly itu. Ingatkan Triton untuk melarang keponakannya yang satu ini mengikuti ajang memasak.

“Daddy sedang apa di sini?!" Entah dari mana datangnya makhluk aneh satu ini yang sayangnya adalah anak sulungnya. Membuat Triton terkejut saat ia tengah minum sebotol air mineral dan tak sengaja air yang belum masuk ke kerongkongan itu menyembur keluar mengenai sang putra.

Brush!

Sontak Cassie menutup mulutnya dengan tangan, sementara Orion hanya memejamkan mata sambil mengumpat dalam hati karena terkena semprotan air jiwa dari sang ayah.

“Daddy menjijikkan!" Orion memekik kesal.

“Itu salahmu, Bocah kurang ajar. Mengagetkan orang tua itu merupakan hal yang tidak terpuji. Kau ingin aku terkena serangan jantung, huh?!" marah Triton. Bukannya terlihat menyeramkan saat melotot, tetapi Triton justru terlihat menggemaskan, bahkan sangat. Membuat para mahasiswa yang kebetulan lewat berusaha menahan tawanya.

“Lagipula kenapa juga Daddy ada di sini dan berduaan dengan Cassie. Orang akan berpandangan aneh, dan menganggap kalian pasangan sugar daddy dan sugar baby-nya," Orion berpendapat.

Pletak!

Sebuah tinju mendarat di kepala Orion dengan kerasnya membuat anaknya memekik kesakitan, “Auch!"

“Mulutmu benar-benar, sopan sekali kau?!"

Di tengah adu mulut mereka, mata Triton tak sengaja menangkap sosok yang ia ingin ketahui. Dengan lincah tangannya meraih ponselnya dan bergerak seolah berperan seperti fotografer.

Orion mengerutkan kening, melihat apa yang dilakukan ayahnya itu.

“Sepertinya Daddy sedang menyelidiki seseorang, tapi siapa?" pikir Orion. Di sisi lain mahasiswa itu menyeringai sambil menatap Triton, Orion, dan Cassie.

1
Miyatun Nasa
1🐠+1🌹for U
Claudia Jung 🐻🐰: Thank you 🙏🥰
total 1 replies
Miyatun Nasa
masih di belum.di kirim sama JNT
Claudia Jung 🐻🐰: Ora JNE wae, Mak?
total 1 replies
Miyatun Nasa
mulutmu yon
Claudia Jung 🐻🐰: Gek Sinau biologi kok
total 1 replies
Miyatun Nasa
eksklusif man
Claudia Jung 🐻🐰: iya dungs
total 1 replies
Miyatun Nasa
pohon mangga belakang rumahku buahnya jatuh ke selokan terus terseret arus pas banjir , hilang jauuuuhhh sekali
Claudia Jung 🐻🐰: Eman-eman 😭
total 1 replies
Miyatun Nasa
ora mudeng aku
Miyatun Nasa: sami sami . lop yu tu
Claudia Jung 🐻🐰: Artinya, Matur nuwun Lik. love you
total 2 replies
Miyatun Nasa
harusnya kamu yang masak buat daddy
Claudia Jung 🐻🐰: Rion males Masak
total 1 replies
Miyatun Nasa
gak jelas lu Dad , lebih baik gk tau selamanya, tp suatu saat jadi tanggung jawab mu
Claudia Jung 🐻🐰: Abot Mak
total 1 replies
Miyatun Nasa
senjata rahasia mu ya
Claudia Jung 🐻🐰: Heemm? 🤣
total 1 replies
Marlina Bachtiar
Kirain Pedrosa moto gp 🤣🤣🤣
Claudia Jung 🐻🐰: bukan atuh 🤣
total 1 replies
Marlina Bachtiar
bagus,ikuti hatimu 👍
Claudia Jung 🐻🐰: Cassie: “Siap Eonnie."
total 1 replies
Marlina Bachtiar
waduh,
Cassie sasaran empuk nih 😣
Claudia Jung 🐻🐰: huum 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Marlina Bachtiar
tuh kan, hati"
Claudia Jung 🐻🐰: ihiiik
total 1 replies
Marlina Bachtiar
Triton takut anak dan keponakannya yg jadi sasaran musuh 😁
Claudia Jung 🐻🐰: Triton peka memang
total 1 replies
Marlina Bachtiar
Anak dari musuhnya ya 🤔
Claudia Jung 🐻🐰: entah?
total 1 replies
Marlina Bachtiar
udah sehati nih 🤭
Claudia Jung 🐻🐰: cieee
total 1 replies
Marlina Bachtiar
Betul tuh 👍
Claudia Jung 🐻🐰: Orion realistis, Kek bapaknya
total 1 replies
Marlina Bachtiar
🤣🤣🤣
Claudia Jung 🐻🐰: 😍😍😍😍😍😍😍
total 1 replies
Marlina Bachtiar
tau aja kl ada gratisan 🤣🤣🤣
Claudia Jung 🐻🐰: gratis lebih enak
total 1 replies
Dewi Payang
Hancurkan durinya, ayo Orion...
Dewi Payang: Mantap👍👍
Claudia Jung 🐻🐰: Orion: “Akan kuhancurkan!"
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!