NovelToon NovelToon
Hutang Cinta Liam & Elena

Hutang Cinta Liam & Elena

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Playboy / Konflik etika / Beda Usia / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: Seraphine E

Berawal dari Elena yang menolong seorang pria asing saat sedang mendaki gunung, membuat Elena harus kehilangan seluruh tabungan yang dia simpan untuk masa depannya. Sementara pria itu kabur melarikan diri dari rumah sakit keesokan harinya dengan meninggalkan sepucuk surat.
Kesal karena merasa tertipu, Elena bertekad membuat Liam untuk membayar hutangnya beserta bunganya.
Tapi dirinya malah terjebak dalam situasi romantis dan berbahaya.
Kelanjutannya bisa dibaca sendiri ya, masih on going...

Dukung terus Author, bisa like, vote, komen atau follow.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seraphine E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

"Terima kasih untuk makanannya, ternyata kau bisa memasak" kata Sophia pada Elena.

"Bukankah tadi aku sudah bilang kalau aku membelinya" balas Elena.

Sophia terdiam beberapa saat, sebelum dia mulai bicara kembali. Jelas sekali jika kehadirannya di apartemen Liam membuat Elena tidak nyaman. "Liam, kurasa lebih baik aku segera pulang. Maaf jika aku merepotkan kalian. Selamat malam" pamit Sophia.

"Terima kasih sudah mampir"

"Aku akan datang lagi lain kali" kata Sophia.

"Lebih baik jangan" balas Elena

"Eh, kenapa?!!"

"Karena aku tidak menyukainya" kata Elena seraya tersenyum licik.

Liam kemudian menemani Sophia sampai taxi yang dipesannya tiba, disela - sela menunggu Sophia bertanya kepada Liam.

"Liam, apa kau pernah berpikir kalau Elena menyukaimu?" tanya Sophia.

"Apa? Tidak mungkin, usia kami berbeda jauh. Tidak mungkin hal itu terjadi?" kata Liam.

"Bagaimana denganmu?" tanya Sophia sambil menoleh.

"A-apa yang kau bicarakan?" jawab Liam gugup.

"Sekarang ini bukan hal yang aneh dengan pasangan yang memiliki perbedaan usia yang cukup jauh, meskipun kau menikahinya tidak akan ada yang memprotesmu. Selain itu, kurasa Elena juga gadis yang baik" kata Sophia.

"Kau berpikir terlalu jauh, aku tidak mungkin menyukai anak kecil sepertinya. Hubungan kami hanya sebatas kenalan antara kreditur dan debitur. Dia juga akan pergi dari apartemenku setelah dia mendapatkan asrama di kampusnya" jelas Liam.

"Dia memang gadis yang baik, meskipun sedikit ceroboh. Tapi aku tidak pernah berpikir untuk menjalin hubungan dengannya seperti yang kau pikirkan" lanjut Liam lagi.

"Ahhh, maaf kalau aku banyak bertanya padamu"

"Untuk berjaga - jaga, tolong rahasiakan kalau aku dan Elena tinggal bersama dari yang lain. Kurasa akan terlihat buruk jika orang - orang mengetahui kami tinggal bersama"

"Baiklah" kata Sophia. "Taxi-ku sudah datang, sampai jumpa besok di kantor" sahut Sophia.

Sepulangnya dari mengantar Sophia giliran Liam yang dibuat heran dengan sikap Elena, "Elena, apa kau sedang mengalami masa puber?" tanya Liam.

"Memangnya paman pikir aku umur berapa. Lain kali kalau kau membawa temanmu kemari setidaknya bilang padaku, aku kan juga tinggal disini. Apa kau mengabaikanku karena aku menumpang disini?" tanya Elena.

"Maaf, aku lupa mengabarimu. Lain kali aku akan memberitahumu kalau aku membawa temanku kemari" jawab Liam santai.

...****************...

Keesokan harinya di kantor baru, Liam bertemu dengan beberapa mantan koleganya dulu di divisi inteligen. Tidak banyak yang menyapanya bahkan rata - rata semua mengabaikan kehadiran Liam seolah pria itu tidak pernah ada dihadapan mereka.

"Paman...." Teriak Elena.

"Kau sudah datang? Iya, aku dipanggil sebagai saksi atas kejadian kemarin. Kau janji akan menemaniku kan?" seru Elena.

"Iya, aku akan menemanimu dan bertindak sebagai walimu. Kakakmu sudah memberikan ijin" jawab Liam.

Keduanya lalu menuju ke lantai 5 dimana Elena akan memberikan kesaksiannya atas kasus penyerangannya beberapa hari yang lalu. Tidak banyak yang ditanyakan oleh petugas padanya, karena keberadaan Liam proses tanya jawab pun bisa berlangsung singkat.

"Paman, apa kau akan bekerja di luar hari ini?" tanya Elena.

"Kenapa kau bertanya begitu?" tanya Liam balik.

"Bukan apa - apa, mungkin aku bisa ikut denganmu"

"Tidak"

"Hah? Kenapa??"

"Kau kan sudah memiliki tugas bersama dengan Aaron dan Piper. Apa kau sudah menyelesaikan tugas itu?" tanya Liam tajam.

"Belum sih, tapi kalau aku sudah menyelesaikannya aku boleh kan ikut denganmu" rajuk Elena.

"Tetap tidak"

"Ahhh, menyebalkan"

Dari kejauhan Julia, Felix dan Holden memperhatikan captain mereka yang terlihat kerepotan dengan ulah Elena yang sedang merajuk manja padanya. "Mereka berdua terlihat seperti ayah dan anak"

"Tentu saja bodoh, usia mereka saja terpaut jauh. Apa kau pikir mereka akan terlihat seperti sepasang kekasih" sergah Felix.

"Mungkin saja" kata Julia. Sambil menghabiskan kopi dari mesin penjual kopi yang dia beli pagi ini, Julia tersenyum kepada kedua rekannya. "Kalian berdua tidak tahu apa - apa tentang isi hati wanita. Mau taruhan denganku, kalau mereka berdua bisa menjadi sepasang kekasih?" tanya Julia.

"Heyyyy, tidak. Aku tidak mau. Aku selalu kalah taruhan denganmu" tolak Holden.

"Aku juga" tolak Felix melakukan hal yang sama.

...****************...

Elena baru saja keluar dari kelasnya setelah pagi ini menghadiri panggilan untuknya sebagai saksi. Sudah beberapa hari ini dia juga tidak melihat keberadaan Naomi, "Kira - kira dia kemana ya? Sudah beberapa hari ini aku tidak melihatnya di kelas. Apa dia sakit?" tanya Elena pada dirinya sendiri.

"Elena!! Sedang apa kau disitu?" teriak Nyssa dari kejauhan. Gadis berhijab yang tampak cantik dengan balutan pashmina menutupi kepalanya itu menghampiri Elena.

"Tidak sedang apa - apa. Nyssa, apa kau tahu kenapa Naomi belakangan ini tidak hadir?" tanya Elena.

Nyssa diam beberapa saat, dia melirik ke kanan kiri memastikan sesuatu, "Kau tidak tahu? 3 hari yang lalu Naomi mengalami kecelakaan. Sekarang dia sedang dirawat dirumah sakit" kata Nyssa sambil berbisik.

"Yang benar? Tapi kenapa kau memberitahuku dengan berbisik begini?" tanya Elena.

"Ada yang bilang Naomi mengalami kecelakaan setelah kabur dari orang - orang yang memper*kosanya. Kudengar dia menerima tawaran sebagai seorang model, dan disanalah dia diperko*sa. Kondisi Naomi benar - benar parah dan mengerikan, wajahnya hancur akibat kecelakaan itu" kata Nyssa lagi.

Darah Elena berdesir mendengar penuturan Nyssa, model? diper*kosa? Firasat Elena ternyata tidak salah tentang tempat mereka bekerja sebelumnya.

"Apa kau tahu dimana dia dirawat sekarang?" tanya Elena.

"Dia dirawat di St Mary Hospital, apa kau mau kesana? Kalau kau mau kesana aku ikut denganmu" kata Nyssa.

"Kalian mau pergi kemana?" tanya Aaron yang sudah ada dibelakangnya.

"Kami mau pergi ke rumah sakit, temanku dirawat disana" kata Elena.

"Biar aku mengantar kalian, aku membawa mobil kemari" sahut Aaron.

Ketiganya lalu bergegas menuju rumah sakit tempat Naomi dirawat, sesampainya disana Elena tak bisa menahan air mata yang jatuh dari matanya. Seperti yang dikatakan oleh Nyssa, kondisi Naomi sangat parah, hampir seluruh wajahnya ditutup oleh perban. Kaki dan tangan pun juga harus di gips karena beberapa tulangnya patah. Disamping ranjangnya tampak ayah dan adik - adiknya menemani.

"Apa kalian teman Naomi?" tanya seorang wanita paruh baya yang akan masuk kedalam ruang rawat Naomi.

"Be-benar Nyonya, kami teman kuliah Naomi" jawab Elena gugup.

"Masuklah, kurasa Naomi akan senang dengan kehadiran kalian" kata wanita itu. Wajahnya terlihat lelah, dia lalu berdiri disamping ayah Naomi yang rupanya seorang tuna rungu, dengan menggunakan bahasa isyarat ayah Naomi menyapa Elena dan juga yang lain.

"Kami Elena, Nyssa dan Aaron" kata Elena memperkenalkan diri.

"Apa yang terjadi dengan Naomi? Apa bibi bisa menceritakannya padaku?" tanya Elena.

Wanita itu menoleh sebentar ke arah Naomi, "Apa kalian bisa membantu Naomi untuk mendapatkan keadilannya?" tanya ibunya.

...****************...

Hari ini upload satu bab dulu ya, jangan lupa rate dan like jika kamu menyukai novel ini.

Semakin banyak yang baca semakin semangat author upload lebih banyak.

Mohon dukungannya untuk bisa menjadi 40 & 80 bab terbaik ^^

1
davil_14
bagus
Gabutz
lanjut thor yang banyak
Gabutz
akhirnya yang ditunggu tunggu
Risna Sari
seru
Gabutz
kpn update thor udh lama gak update aku bolak balik buat liat apa udh update atau belum tapi ternyata belum. lanjutttttt ya thor
Gabutz
masih nunggu update, tetap semangat dan sehat selalu yaa thor
Gabutz
kpn update thor?
Gabutz
double up ya thor
Gabutz: ganti yang kemarin gak update
total 1 replies
Gabutz
lanjut thor ceritamu makin seruuuu
Gabutz
lanjut
Gabutz
kyknya Elena tinggal dirumah aron karena permintaan Liam deh
Gabutz
lanjutttt double update thor
Gabutz
lanjuttttt
Neneng Dwi Nurhayati
keren ceritanya kak
Gabutz: pake sekaliiii malah
total 1 replies
Gabutz
lanjut
Gabutz
kpn update?
Gabutz
kapan double/triple updatenya thor 😀
Gabutz
lanjut thor
Gabutz
lanjutttt thor
Gabutz
lanjutttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!