NovelToon NovelToon
Kenangan Lama Dan Baru Mora

Kenangan Lama Dan Baru Mora

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Keluarga
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Herwanti

“Duaar,”suara tembakan mengarah ke kepala Sara. Setelah Sara tewas ada truk yang menabrak mobilnya dari belakang membuat dia tewas di wajah yang tidak dikenali.
“Kenapa mama lama sekali menjemputku,”ucap Mora yang menuggu di depan taman kanak-kanak bersama dengan gurunya.
Bagaimana kisah Mora setelah mamanya meninggal?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KLdBM 11

Di saat Mora sedang berbaring karena lelah dia mendengar langkah kaki yang menuju ke kamarnya. Mora menuggu sampai pintu kamarnya terbuka itu adalah ibu tirinya yang datang. Dia melemparkan baju yang sudah tidak laya untuk dikenakan oleh Mora saat pesta pertunangan nanti. Ibu tirinya dengan wajah dinginnya mengatakan,”Jangan membuat malu keluarga kita karena kamu tidak memiliki pakaian bagus ya.”

Mora hanya diam saja hingga ibu tirinya kembali dengan pintu dia tutup sedikit keras. Mora melihat pakaian yang diberikan oleh ibu tirinya. Dimana pakaian yang sudah kelewatan masa jayanya, tapi lumayan untuk Mora kenakan.Pakaian itu berwarna coklat dengan renda warna putih dibagian dada dan roknya. Di pakaian itu juga terdapat hiasaan seperti bunga. “Semoga saja malam ini tidak terjadi masalah yang akan terjadi,”kata Mora yang menaruhnya di lemari.

Karena tadi Mora sudah membereskan kamarnya, tapi saat dia berjalan-jalan dia melihat tidak banyak pelayan di rumahnya. Mora yang tidak tahu hanya bisa membaca buku yang dia taruh di meja karena tidak ada yang mencurigakan untuk keluarganya. Malam tiba dimana Mora mengunjir rambutnya dengan pakaian yang diberikan oleh ibu tirinya. Dimana para tamu sebagian telah datang dari atas Mora melihat Bela bersama dengan ibunya.

Dimana gaun yang dipakai oleh Bela sangat mencolok dan mewah berbeda dengan pakaian yang dikenakan oleh Mora saat itu.”Apa ini rencana ibu tiri untuk membuat aku malu didepan pesta pertunanganku sendiri,”batin Mora.

Di berjalan menuruni anak tangga hingga Bram melihat dia langsung menyuruh Mora untuk berdiri disampingnya. Apa lagi saat itu Taizan juga sudah datang ke tengah pesta. Bram mengumumkan kalau pesta hari ini adalah untuk kembalnya Mora dari desa karena pemulihan kesehatan atas kepergian ibu kandungnya. Dia juga mengadakan pesta ini untuk mengumumkan pertunangan antara kedua belah keluraga. Tapi anehnya Bram tidak memberitahukan siapa yang akan bertunangan saat itu.

Setelah memberitahukan itu Bram mendekati para tamu hingga Mora berdiri disamping Taizan. Mora juga menanyakan tentang kondisi Taizan saat diluar negeri. Karena dia tidak membalas suratnya, Taizan hanya mengatakan kalau dia sibuk diluar negeri dan tidak sempat untuk berkirim surat kepadanya. Mora yang tahu itu hanya bisa tersenyum hingga dia ingin merasa pergi ke kamar mandi.

Mora pergi dan Taizan yang sedang berjalan ke arah tamu yang dia kenal. Mora yang pergi ke kamar mandi mencuci tangan dan berpikir,”Kenapa ayah tidak memberitahukan nama siapa yang akan bertunangan.”

Karena merasa ada yang aneh Mora mencari tahu tentang apa yang direncanakan oleh Bram. Setelah selesai Mora kembali tapi saat hendak ingin masuk ke dalam pesta Mora mendengar beberapa gosip dari para tamu.

Dimana pesta pertunangan itu untuk Bela dan Taizan. Di tambah ada lagi yang mengatakan Bela dan Taizan sangat serasi saat melihat pakaian mereka berdua. Mora yang melihat kearah keduanya yang saat itu sedang asik berbincang menatap pakian keduanya.”Pakaian yang serasi jadi ini rencana ibu tiri dan ayahku. Mereka ingin memberikan Taizan kepada Bela,”guman Mora yang tersenyum dimana dia juga bersandar untuk menangkan hatinya.

Sambil bersembunyi Mora juga mendengar tenang dirinya yang sudah dibuang oleh ayahnya. Ada juga yang mengatakan kalau dirinya itu yang harusnya bertunangan dengan Taizan tapi melihat pakaian yang dikenakan oleh Mora. Kalau Mora yang membatalkan pertunangan yang sudah disepakati oleh Ibunya dari dulu. Mora mendengar sedikit aneh dan masih mendengarkan pembicaraan orang lain hingga salah satu dari pelayan berbisik,”Kenapa nona Mora tidak mau gaun itu dan memilik pakaian yang lusuk itu. Apa dia tidak suka dengan tuan muda Taizan ya.”

“Kenapa mereka mengatakan kalau aku tidak menerima gaunnya,”guman Mora yang masih bersandar. Tapi setelah melihat ke depan dimana para tamu yang mengerumuni Bela dan Taizan berpikir kalau mereka sedang menjalin hubungan. Mora berjalan ke arah mereka berdua tapi ada pelayan yang menghadang kalau tuan Bram mencari Mora di ruang kerja.

Mora pergi dengan pelayan itu dengan mata masih memperhatikan wajah kedua orang yang sedang tersenyum. Saat itu hati Mora sedikit merasakan sakit hati dimana seperti ayahnya yang membuat dia. Tapi Mora yang harus kuat tetap harus bertahan sampai dia bisa keluar dari rumah yang sudah bukan menjadi miliknya ini. Didepan pintu ruang kerja Bram dia mengetuk pintu hingga terdengar suara kalau Mora boleh masuk ke dalam.

Mora berjalan masuk tampak Bram ayahnya yang duduk di kursi kerjanya. Mora berjalan mendekatinya dan bertanya,”Ayah kenapa memanggil saja?.”

“Ayah hanya ingin tahu pihak sekolah kamu di desa sudah merekomondasikan di mana setelah kamu pindah?,”ucap Bram.

“Pihak sekolah Mora menyalurkan saya di sekolahan biasa saja ayah. Tapi kenapa ayah ingin tahu soal itu?,”ucap Mora yang mecari tahu.

“Aku hanya ingin melihat kalau kamu tidak akan memalukan keluarga kita saja karena kamu baru saja pulang dari desa,”ucap Bram dengan wajah dinginnya. Karena Bram sudah membaca surat dari sekolahan yang lama kalau selama ini Mora hanya mendapatkan nilai rata-rata sudah membuat dia malu. Jika Bram salah memasukan dia ke sekolah unggulan Mora akan membuat malu dirinya.

“Baguslah jika kamu di tempatkan di sekolah yang rata-rata dengan otak kamu yang juga rata-rata itu. Jangan sampai kamu membuat malu Bela yang mendapatkan nilai bagus dan sekolah bagus,”ucap Bram yang sama sekali tidak perduli dengan perkataannya. Tapi Mora yang mendnegar itu hanya tertunduk saja hingga Bram berkata,”Mulai sekarang biaya sekolah kamu dan keperluan kamu. Ayah tidak akan mengurusnya karena kamu tidak memiliki bakat sama sekali. Jadi carilah uang kamu sendiri untuk membiayai sekolah dan hidup kamu ayah tidak akan memberikan kamu sedikit uang.”

“Kenapa begitu ayah akukan juga anak ayah, tapi kenapa ayah sama sekali tidak memberikan aku uang saku. Uangnya sedikit juga tidak masalah,”ucap Mora yang sedikit memelas.

“Untuk apa aku memberikan uang kepada anak bodoh seperti kamu lebih baik uang itu aku berikan kepada Bela yang sudah mendapatkan juara dari berbagai lomba,”kata Bram. Setelah berkata seperti itu Bram menyuruh pelayan untuk membawa Mora ke loteng. Apa lagi saat itu pesta masih berlanjut dan belum selesai.

Mora yang duduk di kasur menatap ke arah jendela kalau dirinya akan menderita di rumah yang dulu dia tinggali.”Kenapa ayahku tidak suka denganku ya,”ucap Mora yang membaca buku novel unutk mengisi kekosongan dirinya.

Tapi saat dia hendak membaca novel itu dia terpikirkan satu hal tentang gosip yang beredar. Mora yang ingin meminta bantuan Jeremi dan Jaya tapi melihat kondisinya saat ini yang tidak ada ponsel atau Laptop hanya membuat dia murung.”Kurasa besok aku harus pergi ke warnet untuk memberikan pesan itu. Tapi lebih baik juga aku membeli laptop dan ponsel juga,”guman Mora kembali menatap ke buku yang sudah dia buka. Tapi apa yang akan terjadi setelah ini apa kehidupan Mora akan baik atau akan menemukan hal yang menarik lainya?.

1
Lhisa Amira Nhatasya
lanjut dong author jgn dibikin penasaran
Lhisa Amira Nhatasya
kasihan skli mora🥲🥲
Tasya ✨
saya mampir yah kak. 😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!