NovelToon NovelToon
Memeluk Luka

Memeluk Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta setelah menikah / Pengganti / Cerai / Keluarga / Angst
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: fromAraa

terkadang tuhan memberikan sebuah rasa sakit kepada para hambaNya sebagai perantara, agar mereka lebih dekat dengan tuhannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fromAraa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

malam kelabu

..."tuhan memberikanmu sebuah ujian hidup bukan karena Dia mau memberimu sebuah hadiah di penghujung waktu, melainkan karna kamu harus membayar semua dosa yang pernah dilakukan sebelum ujian itu datang padamu"...

...✓✓✓...

Yang sakit bukan hanya kamu...

Yang lelah bukan hanya kamu...

Yang mau istirahat bukan hanya kamu...

Yang meminta bukan hanya kamu...

Di dunia yang luasnya bagai tak berujung ini, banyak sekali orang-orang yang sakitnya melebihi apa yang kamu rasakan saat ini. Tapi mereka tak se berisik kamu, Mereka tak sebanyak kamu ketika meminta, Mereka tak pernah ingin membelot dari jalan takdirnya, Mereka tak pernah ingin menyerah untuk hidupnya sendiri...

Karna mereka tau, bahwa tuhan telah menyiapkan ujian yang lebih berat ketika mereka menyerah untuk melanjutkan hidupnya...

Apapun keyakinan yang kamu miliki, ketahuilah bahwa tuhan tak pernah menguji seorang hambanya diluar batas kemampuan yang mereka miliki.

Tuhan bukan tak mendengar segala doa yang kau panjatkan, tuhan bukan tak menyayangi dirimu, tuhan bukan tak mau mengabulkan permintaanmu...

Justru tuhan sangat perduli pada dirimu sehingga Dia masih memberimu sebuah ujian di dalam hidup. Hidup yang hanya satu kali ini, tentu lah pasti banyak sekali manusia yang menginginkan sebuah kebajikan selalu menyertai dan mengiringi setiap langkah kakinya.

Tapi tuhan lebih tau apa yang terbaik untukmu, apa yang lebih kau butuhkan saat ini dan seterusnya...

Tuhan tak pernah menutup mataNya, tuhan tak pernah menutup telingaNya, Dia tau semua yang kau lakukan disini, di atas semesta ini...

Bahkan ketika kau menyakiti orang lain, tuhan masih enggan menegurmu dengan hal-hal berat bagimu. Lalu bagaimana bisa seorang hamba seperti dirimu berani berprasangka buruk padaNya?

Dunia itu sifatnya sementara. Jangan mudah terkecoh lalu terbuai dengan segala sesuatu yang ada di bumi ini. Bahkan ketika membahas perihal cinta, justru rasa cinta yang berlebihan itu lah yang membawamu kepada kehancuran jiwa...

...✓✓✓...

Suasana malam ini terasa begitu mencekam bagi sebuah raga yang terbiasa hidup dalam keramaian diluar sana. Dingin yang terasa menusuk hingga ke dalam tulang rusuk mereka, bahkan secangkir cokelat panas pun tak bisa menaklukkan dinginnya malam ini.

Kota metropolitan ini memang terlihat tak pernah beristirahat meski sejenak. Banyaknya manusia yang berlalu lalang di setiap sudut kota dan jalanan malam ini sudah bisa membuat orang-orang menilai bahwa kota ini benar-benar tak pernah beristirahat dengan normal kecuali saat virus covid-19 menyerang beberapa tahun lalu.

Sedikit berbeda dengan kebanyakan orang, seorang wanita dengan tubuh yang semampai berdiri di sebuah balkon kamar nya malam ini. Sembari mengeratkan sebuah selimut tebal yang ia gunakan untuk membungkus dirinya di sana.

Malam ini memang terasa sedikit berbeda dari biasanya. Biasanya orang-orang di kota ini tak pernah mau lepas dari pendingin ruangan guna menyejukkan raga mereka yang tak tahan akan panasnya kota ini.

Tapi malam ini, jakarta benar-benar terasa sedikit lebih dingin daripada biasanya.

Serayu belum berniat masuk ke kamar, dirinya masih setia berdiri diatas balkon itu, menunggu seorang laki-laki yang sudah hampir satu tahun ini menjadi suaminya.

Wanita itu beberapa kali menghela nafas yang sedikit berat untuk ia atur. Negative thinking adalah salah satu hobi baru nya semenjak menikah dengan jovandra.

Bukan, bukan tentang keburukan yang mungkin akan dilakukan oleh suaminya saat serayu tak melihat. Tapi tentang hidup nya hingga akhir nanti.

Berprasangka buruk tentang sebuah takdir tuhan yang belum tentu terjadi memang tak begitu baik. Tapi serayu hanyalah seorang manusia yang juga punya prasangka terhadap segalanya.

Serayu selalu mencoba untuk berprasangka baik setiap harinya, tapi melihat jovandra yang masih saja sering menangis di dalam kamar yang dulu ia tempati bersama nilam, membuatnya enggan untuk terlepas dari prasangka buruknya itu.

Serayu sudah mencoba beberapa cara agar jiwanya tetap bisa tenang seperti saat sebelum dirinya hidup dengan jovandra. Hingga ia rela melakukan konsultasi privat dengan rekan kerja nya sendiri.

Namun semua itu tetap terasa sia-sia baginya. Tak menemukan titik terang dari segala prasangka yang selalu bersarang dalam hati dan pikiran miliknya.

Seakan serayu telah menelan ludah nya sendiri. Mau bagaimana pun orang lain memberimu sebuah tali, kalau jiwamu tak berniat bangkit untuk meraih tali itu, semua tak akan pernah berhasil...

Entahlah...malam ini pikirannya sedang sedikit kacau.

Setelah cukup lama berdiri di sana sembari melamun, serayu memutuskan untuk masuk ke kamarnya. Sejujurnya ia sangat ingin beristirahat, tapi jovandra tak kunjung pulang juga. Sudang menjadi sebuah kebiasaan bagi serayu untuk beristirahat setelah suaminya pulang bekerja.

Jovandra selalu menyuruh serayu untuk istirahat terlebih dahulu, tapi serayu selalu menolak dengan alasan "sudah menjadi kewajiban seorang istri untuk melayani suaminya"

Tapi malam ini mata serayu tak bisa diajak berkompromi, bertemu banyak pasien membuat dirinya sedikit kelelahan hingga tak bisa menahan kantuk yang menyerang.

Mata hazel itu perlahan mulai menutup, tak perduli dengan segala pikiran yang masih berkecamuk dalam kepalanya. Tidur adalah hal yang paling mudah untuk melupakan segalanya meskipun hanya sejenak.

Tak lama setelah mata hazel itu tertutup dengan sempurna, seseorang membuka kenop pintu dari luar. Membuka pintu kayu itu dengan perlahan, terlihat sosok laki-laki jangkung yang berdiri di ambang pintu itu. Netranya tak berpaling dari sosok wanita yang sudah menyelami alam mimpinya di atas tempat tidur.

Jovandra mendekat perlahan, berusaha tak menimbulkan suara agar tak mengganggu serayu yang sudah terlelap dengan nyaman di sana. Jovandra duduk di pinggiran kasur itu, tangannya terulur mengusap surai serayu dengan lembut agar sang empu tak bangun karna merasa terganggu dengan sentuhannya.

"Maaf ra...maaf karna selama kamu menikah sama saya, saya sudah banyak menyakiti hati kamu. Baik itu secara disengaja maupun tidak"

Jovandra sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan, dikecupnya kening milik serayu, cukup lama jovandra melakukan itu. Sebelum dirinya berniat pergi membersihkan diri, jovandra menyempatkan untuk menatap sejenak wanita yang tengah terlelap itu.

Wanita yang suaranya selalu bisa membuat jovandra mengalihkan atensinya hanya untuk dirinya... Wanita yang rengkuhan nya melebihi secangkir cokelat panas di bulan desember... Wanita yang jiwanya seluas samudra... Wanita yang selalu mementingkan dirinya ketimbang diri sendiri...

Jovandra tak ingin dan tak suka jika harus menebak apa yang sedang terjadi saat ini. Tapi, apakah begini rasanya dicintai? Apakah begini rasanya mendapatkan cinta yang belum pernah di rasakan oleh dirinya? Apakah seperti ini rasanya merasakan kembali sebuah cinta yang selalu di sangkal keberadaannya?

Jovandra tak ingin terlalu lama larut dalam pikirannya malam ini, ia segera bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah sangat lengket hingga membuat dirinya merasa tak nyaman.

Suara gemericik air di kamar mandi terdengar sampai keluar. Ternyata serayu belum sepenuhnya tidur...

Serayu membuka matanya kembali dengan posisi tidur yang masih sama seperti saat ia berbaring tadi. Dadanya terasa begitu sesak, nafasnya keluar tak beraturan di sana.

Entahlah...serayu masih saja menyangkal perasaan itu. Rasa yang kian hari kian semakin bisa dirasakan oleh dirinya...

Serayu kembali menutup matanya ketika mendengar suara pintu kamar mandi yang telah terbuka. Kembali berpura-pura tidur meski sebenarnya serayu memang sudah sangat lelah.

Tapi serayu mendengar jovandra yang membuka sebuah laci nakas yang ada di samping tempat tidur mereka, mengambil sebuah benda dan membawanya menuju ke balkon.

Jovandra mulai menyalakan sebuah pemantik api yang ada di tangannya, membakar puntung rokok yang sudah ia siapkan, merokok di malam hari sambil menikmati suasana kota jakarta malam ini tak begitu buruk, pikirnya.

Tapi tunggu, sejak kapan jovandra merokok?

To be continued...

1
Yaka
best quote🖐️🔥
Tajima Reiko
Aku jadi terbawa suasana dengan ceritanya, bagus sekali! ❤️
fromAraa: terima kasih/Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
Shinn Asuka
Kakak penulis, next project kapan keluar? Aku udah kangen!
fromAraa: nanti yaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!