Terdapat tiga tingkatan dunia yang berada di alam semesta ini, yaitu :
-The Heavens (Alam Surga).
-The Mortal Realm (Alam Bumi).
-The Earth (Alam Fana).
The Mortal Realm (Alam Bumi)
Terdapat banyak para Kultivator hebat yang menguasai tempat tersebut, yang di mana yang terkuat lah yang berkuasa yang lemah di tindas dan bahkan nyawa nya juga tidak di hargai.
Di mana terdapat seorang pemuda sampah yang tidak bisa ber-Kultivasi dari Keluarga Bangsawan yang telah terlupakan. Di mana ia mempunyai keinginan yang kuat demi membalas kan dendam orang tuanya.
Bagaimana kah petualangan pemuda tersebut dalam membangkitkan Kultivasinya dan memalaskan dendam orang tuanya.
Baca cerita lengkapnya di Novel TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Y. Septra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch- 10. Pembalasan Dendam Ji Wu.
Ch- 10. Pembalasan Dendam Ji Wu.
Setelah beberapa saat Yu Xuan telah pulih sepenuh nya
Kemudian Yu Xuan berterima kasih kepada sosok berjubah putih tersebut.
"Terima kasih karena telah menyelamat kan ku". Ucap Yu Xuan kepada sosok berjubah putih tersebut.
"Kau tidak perlu berterima kasih, aku juga hanya kebetulan lewat". Ucap sosok berjubah putih tersebut.
"Baik lah kalau begitu aku akan pergi sekarang". Ucap sosok berjubah putih tersebut.
"Kalau boleh tau siapa anda sebenar nya?". Tanya Yu Xuan kepada sosok berjubah putih tersebut.
"Suatu saat nanti kau akan pasti akan mengetahui nya". Ucap sosok berjubah putih tersebut kemudian ia menghilang.
"Siapa sosok itu sebenar nya aku merasa pernah bertemu dengan nya sebelum nya, tapi aku lupa di mana". Ucap Yu Xuan.
Kemudian Yu Xuan pergi dari reruntuhan bangunan penginapan yang sudah hancur tersebut, lalu pergi pulang.
"Baik lah kalau begitu aku akan pulang saja, guru juga mungkin sudah menunggu". Ucap Yu Xuan yang kemudian pergi ke arah gerbang keluar kota Zhimo.
Setelah beberapa saat Yu Xuan telah sampai di depan gerbang kota Zhimo, tak lupa ia juga membayar penjaga gerbang kota Zhimo itu.
"Baiklah sekarang aku akan pulang, dan mungkin perjalanan kali ini tak secepat ku naik kuda sebelum nya, ha.. Jika saja kuda itu tidak ku biar kan lepas begitu saja". Ucap Yu Xuan yang menyesal karena melepas kan kuda nya sebelum nya.
Kemudian Yu Xuan melanjut kan perjalanan nya dengan jalan kaki Di saat perjalanan Yu Xuan melihat ada sekumpulan orang orang yang seperti sedang menghalangi jalan nya, tepat di jalan di mana ia mengalahkan bandit sebelumnya.
Yu Xuan yang menyadari bahwa orang orang tersebut adalah bawahan ketua bandit yang sebelum nya telah ia kalah kan, ia pun sedikit tersenyum karena para bawahan ketua bandit sebelumnya kini kembali ingin melawannya.
"Haha seperti nya mereka tidak merasa jera malah masih ingin mencari masalah dengan ku". Ucap Yu Xuan.
Tetapi di tengah tengah sekumpulan bandit tersebut ada seseorang yang sedang duduk di atas pedang terbang.
"Apakah itu adalah kakak ketua bandit sebelum nya, ketua bandit tersebut ada berkata bahwa kakak nya akan membalas kan dendam nya". Ucap Yu Xuan di dalam hati.
"Seperti nya akan terjadi hal yang menarik". Ucap Yu Xuan yang kemudian sedikit tersenyum.
Setelah beberapa saat Yu Xuan pun semakin dekat dengan sekumpulan bandit bandit tersebut.
"Kakak kedua pemuda itu lah yang telah membunuh kakak ke lima". Ucap salah satu bandit di sana kepada pria gendut yang duduk di atas pedang terbang.
"Apa kah kau yakin? Ku rasa bocah itu tidak mungkin bisa membunuh Ji Lie". Ucap pria gendut tersebut.
"Aku tidak berbohong kakak kedua memang dia lah yang telah membunuh kakak ke lima". Ucap bandit sebelum nya.
"Hm... Aku akan mempercayai mu kali ini". Ucap Ji Wu.
Terlihat Yu Xuan telah sampai tepat di depan para bandit tersebut.
"Apa kah kau yang telah membunuh Ji Lie?". Ucap Ji Wu kepada Yu Xuan.
"Jika kau merasa begitu? Dan juga siapa Ji Lie? ". Tanya Yu Xuan.
"Jangan berpura pura bodoh sialan". Ucap Ji Wu kesal.
"Cih... Sialan berani nya kau membunuh Ji Lie, Cepat bunuh pemuda itu dan bawakan kepala nya padaku". Ucap Ji Wu.
Serang...
Terlihat sekumpulan para bandit tersebut menyerang Yu Xuan.
"Jurus Ke empat Kitab Naga Halilintar Ungu, Cakar Naga Halilintar Ungu". Ucap Yu Xuan yang kemudian terlihat samar samar lesatan cakaran Naga Halilintar Ungu yang mengarah kepada para bandit bandit tersebut.
Seketika serang Yu Xuan menumbangkan setengah dari para bandit tersebut.
Ji Wu yang melihat hal tersebut sedikit terkejut karena bagaimana bisa Yu Xuan mempunyai jurus yang begitu kuat.
Apa lagi jurus tersebut adalah jurus fisik yang di mana sedikit para kultivator yang memilih untuk melatih jurus fisik, kebanyakan mereka lebih memilih jurus pedang atau pun jurus yang lain, seperti Busur, Kapak, Tombak, Sabit, dll.
"Bagaimana bisa ia memiliki jurus itu?.. Haha.. Menarik aku akan mengambil jurus tersebut". Ucap Ji Wu yang tersenyum lebar melihat jurus Yu Xuan.
"Jurus Pertama Kitab Naga Halilintar Ungu, Tinju Naga Halilintar Ungu". Seru Yu Xuan, Terlihat lesatan energi tinjuan Yu Xuan mengarah pada para bandit bandit yang masih tersisa.
Terlihat Yu Xuan telah selesai menghabisi para bandit bandit tersebut, kini yang tersisa hanyalah Ji Wu.
"Haha.. Seperti nya kau berhasil mengalah kan mereka, tetapi tidak dengan ku jangan anggap remeh diri ku". Ucap Ji Wu.
"Baik lah jika mau mu begitu ayo sini lawan aku". Ucap Yu Xuan.
Yu Xuan telah melupa kan sesuatu, hal itu adalah pesan dari Qian Fan, "jangan lah sekekali kau meremeh kan musuh mu".
"Seperti nya ada hal yang ku lupa kan, tapi sudah lah mungkin itu bukan hal yang penting". Ucap Yu Xuan dalam hati.
Kemudian Ji Wu mulai menyerang Yu Xuan duluan, dengan mengguna kan pedang terbang milik nya.
Yu Xuan yang melihat hal tersebut bertanya tanya bagaimana Ji Wu bisa menerbangkan pedang tersebut.
"Jurus pertama Pedang awan petir Tebasan Kilat". Seru Ji Wu kemudian terlihat pedang milik Ji Wu melesat dengan kecepatan yang tidak bisa di lihat dengan mata telanjang menuju ke Yu Xuan.
Wusshhh...!!
Booom...!!
Yu Xuan yang melihat hal itu segera menghindar, tetapi walaupun ia menghindar tetapi ia tetap terkena dampak dari ledakan petir dari pedang tersebut.
Terlihat Baju yang di kenakan Yu Xuan terbakar dan darah mengalir dari sudut bibir nya.
"Sialan... Ternyata pedang tersebut memiliki atribut spesial". Ucap Yu Xuan yang kemudian mengusap darah yang mengalir di bibir nya.
Terlihat sosok berjubah putih sebelum nya sedang memperhatikan pertarungan Yu Xuan dan juga Ji Wu, di atas dahan pohon besar di atas mereka.
"Seperti nya aku terlalu meremeh kan nya". Ujar Yu Xuan yang kemudian mulai serius lalu ia mengeluarkan pedang hitam milik nya dari Cincin Spasial nya.
"Seperti nya hal yang ku lupakan adalah pesan dari guru yaitu jangan pernah meremeh kan musuh". Ucap Yu Xuan dalam hati.
"Akhir nya kau mengerti juga Yu Xuan jangan lah kau sekekali meremeh kan musuh mu". Ucap sosok berjubah putih tersebut yang tak lain adalah Qian fan yang sedari awal menyaksikan pertarungan Yu Xuan dan juga Ji Wu.
Kemudian Yu Xuan membalas serangan Ji Wu sebelum nya dengan jurus pedang milik nya.
"Jurus pertama pedang asura seribu pedang asura" Seru Yu Xuan kemudian terlihat pedang hitam milik Yu Xuan mengganda menjadi seribu lalu pedang pedang tersebut melesat ke arah Ji Wu.
Wussshhh....!!
Boomm...!!
Boomm...!!
Ji Wu yang tak sempat menghindar dari serangan Yu Xuan pun hanya bisa berlindung dengan menggunakan jurus perlindungan.
"Sialan... Bagaimana bisa pedang itu menjadi banyak, aku harus berlindung, Jurus perlindungan, cangkang kura kura besi". Ucap Liu Wen.
Tetapi hal tersebut tak mempengaruhi jurus pedang Yu Xuan, pedang pedang tersebut terus menyerang ke arah Ji Wu dan membuat pertahanan nya hancur lalu membunuh nya di tempat.
"Hah... Hah... Seperti nya dia telah kalah, aku juga telah kehabisan energi Qi milik ku". Ucap Yu Xuan yang kelelahan.
"Seperti nya aku akan bersembunyi terlebih dahulu untuk memulihkan energi Qi milik ku". Ucap Yu Xuan yang kemudian ia pergi ke salah satu pohon di sana dan duduk dengan posisi lotus, lalu kemudian ia meminum pill yang di berikan Qian Fan sebelum nya.
"Syukur lah kau baik baik saja Yu Xuan, aku akan menunggu mu". Ucap Qian Fan kemudian Qian Fan pergi meninggal kan Yu Xuan.
Setelah beberapa saat energi Qi milik Yu Xuan telah pulih sepenuh nya.
"Seperti nya tadi ada seseorang di atas sana". Ucap Yu Xuan yang melihat dahan pohon yang di mana Qian Fan sebelum memperhatikan pertarungan nya dengan Ji Wu.
"Ah mungkin saja itu hanya perasaan ku saja". Ucap Yu Xuan yang kemudian kembali melanjut kan perjalanan nya pulang ke rumah.
Setelah beberapa hari kemudian Yu Xuan telah sampai di depan halaman gubuk Qian fan.
Kemudian Yu Xuan mengetuk pintu masuk gubuk tersebut.
Tok...tok..
Tok..
"Seperti nya kau sudah pulang Xuan'er". Ucap Qian Fan yang kemudian membuka kan pintu tersebut.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...