NovelToon NovelToon
Kami Berbeda

Kami Berbeda

Status: tamat
Genre:Horor / Fantasi / Tamat
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: xzava

Empat orang perempuan sebaya, bisa melihat makhluk tak kasat mata yang ada di sekitarnya. Walaupun mereka takut tapi itu tidak menghalangi mereka untuk membicarakan makhluk yang mereka lihat.

Sampai dimana, salah satu diantara mereka mengetahui suatu fakta yang membuatnya takut apa yang akan terjadi padanya.

Teman-temannya yang mengetahui hal itu tidak tinggal diam, mereka membantu untuk menyelesaikannya walaupun nyawa mereka taruhannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xzava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Tim yang menyusun batu melihat sekitar, ada papan yang tergeletak depan panitia, mereka segera menyusun di atas papan tersebut.

Tim yang mengambil bendera pun sudah berhasil mengambil bendera, tim yang menyusun batu masih berusaha untuk menyusun batu-batu yang mereka kumpulkan tadi.

Tak lama mereka berhasil menyusun batu tersebut. Delis segera menyuruh temannya untuk berbaris, saat ingin melapor tiba-tiba kak Raffi berkata, "Yang melapor jangan ketua tapi kamu," kak Raffi menunjuk ke arah Bulan, sontak bolan membuatkan matanya.

Mau tak mau dia harus bertukar posisi dengan Delis, tapi kak Raffi menyuruh Bulan maju di hadapannya untuk melapor.

Setelah melapor, bulan di suruh kembali ke posisinya dengan berjalan mundur, karena di dalam air itu batu-batu tidak rata akhirnya Bulan terpeleset dan jatuh ke belakang.

Sontak semua temannya tertawa begitupun dengan panitia dan regu lain yang ada disana, tapi kak Raffi langsung menolong Bulan karena merasa bersalah dengannya.

"Terima kasih kak," ucap Bulan menunduk malu.

"Hati-hati lah, kita impas," ucap kak Raffi dengan suara pelan ke Bulan.

Bulan yang mendengar itu memicingkan matanya, pertanda kesal.

Setelah selesai regu P 2B berjalan menuju pos terakhir, sampai disana panitia yang berada disana kaget dengan peserta yang datang, karena mereka sudah sepakat bahwa tidak ada siswa yang di ceburkan seluruh badan.

Pada saat selesai lapor ke panitia, "kenapa kamu kuyup sampai kepala?" Tanya Kak Tomi.

"Jatuh kak," jawab Bulan.

"Kirain kamu diceburkan sama panitia," 

Di pos terakhir mereka tidak menyelesaikan sandi-sandi tapi mereka melakukan baris berbaris yang diarahkan oleh panitia, tidak lama mereka selesai.

"Kembali ke tenda dan langsung bersih-bersih ya, biar gak antri nanti kalian," ucap Kak Kirana.

"Siap kak." Ucap mereka kompak.

Mereka berjalan ke tenda dengan kelelahan. Mereka adalah regu pertama yang selesai, dan jam menunjukkan hampir pukul dua siang.

Mereka bergegas mandi, saat mereka kembali ke tenda setelah mandi, ada kotak nasi di dalam tenda, Delis yang melihat sontak menelpon kakak pendampingnya.

Setelah menelpon ternyata itu adalah makan siang yang sudah disiapkan oleh panitia untuk para peserta yang ikut hiking.

Mereka bergegas makan tanpa berbicara sedikitpun karena kelaparan, setelah makan dan membereskan bekas makan mereka. Ada yang keluar untuk melihat regu-regu lain ada juga yang memilih istirahat.

"Lan tadi ko kamu jalannya gak di jalur sih?" Tanya Ika yang sedang tiduran.

"Gak ada apa apa sih pengen ngusilin kalian aja," jawab Bulan.

"Dasar, kirain kenapa," ucap Ika.

"Pantesan tadi kamu kecebur, karma ternyata," ucap Rosa.

Semua tertawa begitupun dengan Bulan, "Yeee jangan gitulah, sorry gak lagi deh, mungkin nanti," ucap Bulan yang berhasil mendapat pukulan ringan oleh Adel.

Teman-temannya keluar mencari udara segar dan ada juga yang beli jajanan untuk cemilan. Hanya tersisa empat orang di tenda.

"Ternyata oh ternya yaa kamu juga bisa liat mereka," ucap Delis.

"Nah bener tuh, kirain gak bisa liat, mana pura-pura gak tau apa-apa lagi," ucap Chika mengimpori.

"Tadi kamu liat apa?" Tanya Chika ke Bulan.

"Dimana?"

"Pas jalan ke pos 6 itu loh," kata Chika

"Kalian pasti liat lah, jangan nanya lagi," ucap Bulan sambil merebahkan badannya.

"Kita mau mastiin yang kamu liat," ucap Adel.

"Aku liat kakek-kakek sama anak kecil, jalan beriringan, kalau aku nabrak mereka yang lain juga bakalan ikutin karena gak liat, alhasil bakalan ada yang kesurupan di regu kita," Bulan menjelaskan.

"Tapi setelah kamu lewat dia tiba-tiba minggir tau," ucap Chika, "Nah iya tuh, aku juga liat," ucap Delis.

"Ya aku cuma ngomong biar mereka minggir soalnya bakalan banyak orang yang lewat," ucapnya santai.

"Kamu juga bisa komunikasi sama merek?" Tanya Adel yang membuat Bulan menganggukkan kepalanya.

"Bisa tapi aku pura-pura tidak bisa melihat mereka, kalau mereka tahu bakalan susah, bakalan diikutin dan minta tolong terus menerus," ucap Bulan.

"Iya bener juga sih,"

Jadi saat mereka sedang bercerita, tiba-tiba saja ada teman mereka yang berlari ke dalam tenda, dan membawa berita hot.

"Ada yang kesurupan," ucap Mora ngos-ngosan, "Dari regu sebelah," 

"Kesurupan dimana?" Tanya Delis yang langsung bangun dari tidurnya.

"Tuh di lapangan, dia kesurupan di sungai tadi,"

"Waduh gawat," ucap Adel

"Gawat kenapa?" Tanya Shinta

"Aku baru ingat sesuatu, tadi pas kita di sungai aku liat sosok yang ngintip dari balik pohon,"

"Sosok perempuan baju merah itu?" Tanya Chika

"Iya itu,"

Mereka mengintip ke arah lapangan dari dalam tenda, melihat kekacauan yang terjadi di luar. 

Delis mengingatkan teman-temannya untuk tetap membaca istighfar dalam hati, "Ko dia bisa kesurupan sih?" Tanya Delis

"Gak tau juga," jawab Shinta, "Tau ada yang kesurupan dibawa ke tenda panitia aku langsung balik ke tenda takut," sambungnya.

"Sepertinya dia berkata-kata gak sopan deh di sungai," ucap Bulan tiba-tiba.

Semua temannya menoleh ke arah Bulan, "Kesana yok aku penasaran," ajak Bulan ke teman-temannya.

"Ogah kamu aja," ucap Mora

"Ayok," ucap Chika semangat.

Saat Bulan dan Chika beranjak dari duduknya, ternyata Adel dan Delis juga ikut, mereka berjalan ke arah kerumunan siswa.

Tepat pada saat merek berempat sampai dan berhasil menerobos kerumunan tersebut, tiba-tiba siswa yang kesurupan tersebut diam, padahal sebelumnya berteriak teriak.

"Lah diem dia," ucap Chika.

"Haus kali tuh," ucap Adel

"Husst jangan gitu," Delis mengingatkan.

Tiba-tiba saja siswa yang kesurupan tersebut berdiri dan menatap tajam ke arah mereka berempat, lalu dia tersenyum.

Panitia yang berusaha menahan tubuh siswa itu agar tidak lari, "Kalian disini rupanya," ucap siswa kesurupan itu.

Mereka hanya diam saja, Bulan memiringkan kepalanya lalu bertanya, "Kenapa?"

"Kalian tadi melihatku kan? Kalian sopan menyapa dan permisi, tidak seperti siswa ini, sudah berkata kasar buang air kecil sembarangan lagi, sangat jorok,"

"Kalau begitu keluar saja, dia akan diberikan hukuman nanti sama panitia," ucap salah satu panitia.

"Tidak, aku sendiri yang akan memberikan dia pelajaran," dia tertawa melengking.

Karena makhluk tersebut tidak mau keluar dari badan siswa itu, akhirnya dikeluarkan secara paksa oleh guru agama kami.

Siswa kembali ke tenda masing-masing karena panitia membubarkan mereka, agar tidak berkerumun.

Bulan dkk juga berjalan ke tenda tapi dia bersin berkali-kali.

"Aduh keknya kamu kena flu deh Lan," ucap Delis khawatir.

"Aku gada bawa obat lagi, nanti deh minta sama kak Kirana," ucap Chika.

"Ntar kita tanya yang lain siapa tau ada yang bawa obat," ucap Delis.

Ternyata teman satu regunya juga tidak ada yang membawa obat flu, yang ada hanya obat tidur. Saat teman sekelasnya dari regu laki-laki mampir ke tenda mereka, juga ditanyain ada yang bawa obat atau tidak, dan mereka semua juga gada bawa obat flu.

Delis telah menelpon kakak pendampingnya tapi tidak ada respon.

Tepat pukul 4 sore, semua sudah sampai di lokasi perkemahan.

1
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 👍👍👍👏👏👏😘😘😘
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒉𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 👏👏👏👍👍
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒌𝒐𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒃𝒆𝒅𝒂 𝒔𝒊𝒉 😏😏😏
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒋𝒅 𝒌𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒆𝒔𝒏𝒚𝒂
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒕𝒆𝒓𝒏𝒚𝒂𝒕𝒂 𝒐𝒉 𝒕𝒆𝒓𝒏𝒚𝒂𝒕𝒂 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒌𝒂𝒚𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝑩𝒖𝒍𝒂𝒏 𝒅𝒊 𝒈𝒖𝒏𝒂" 𝒅𝒆𝒉 🤔🤔
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒑𝒂 𝑯𝒆𝒍𝒆𝒏𝒂 𝒂𝒏𝒂𝒌 𝒌𝒆𝒑𝒔𝒆𝒌 𝒚𝒂 🤔🤔🤔
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒔𝒊𝒑𝒂 𝒍𝒈 𝒄𝒆𝒘𝒆𝒌 𝒊𝒕𝒖 🤔🤔🤔
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒅𝒂 𝒂𝒑𝒂 𝒚𝒂 🤔🤔🤔
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝑩𝒖𝒍𝒂𝒏 𝒅𝒉 𝒅𝒑𝒕 𝒓𝒆𝒔𝒕𝒖 𝒏𝒊𝒉 𝒅𝒓 𝒄𝒂𝒎𝒆𝒓
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒎𝒌𝒊𝒏 𝒔𝒆𝒓𝒖 👍👍👍
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝑪𝒉𝒊𝒌𝒂 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂𝒕 𝒚𝒂
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒅𝒂 𝒂𝒑𝒂 𝒚𝒂 🤔🤔🤔
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒊𝒕𝒖 𝒔𝒆𝒕𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒏𝒋𝒂𝒈𝒂 𝒌𝒆𝒑𝒔𝒆𝒌
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒚𝒐 💪💪💪💪 𝒑𝒂𝒓𝒂 𝒑𝒐𝒍𝒊𝒔𝒊
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒂𝒌𝒖𝒕 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒏𝒂𝒑𝒂"
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒉𝒂𝒕𝒊" 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒔𝒘𝒆𝒆𝒕𝒏𝒚𝒂 𝑹𝒂𝒇𝒊 😘😘😘
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒔𝒆𝒕𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒏𝒚𝒌 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒆𝒕
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒑𝒂 𝒈𝒖𝒓𝒖" 𝒅𝒊 𝒔𝒆𝒌𝒐𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒊𝒃𝒂𝒕 🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!