Wanita Penawar CEO

" Tidak usah,kau menjauh lah dari ku.Om yang disitu tolong aku, jauhkan pria mesum ini dari ku " Teriak Laura meminta tolong ke Bian

Bian yang mendengar julukan Raynad ia pun mahan tawa agar tidak kebablasan.

Pria mesum,kenapa wanita itu memanggil tuan Raynad dengan sebutan mesum.Kau dalam masalah nona " Batin Bian

Dan kenapa Tuan Raynad mengenalinya,apa aku melewatkan sesuatu "Batin Bian

" Bian jangan coba coba mendekat,kalau aku berani menolongnya tanggung sendiri akibatnya " Ucap Raynad mengancam Bian

" Baik Tuan " Ucap Bian

" Om jangan dengarkan pria mesum ini,aku janji kalau om menolong ku akan aku kasih uang " Teriak Laura berusaha menegosiasikan ke Bian

Maaf Nona aku tidak bisa membantu mu,bonus yang di kasih oleh Tuan Raynad pasti lebih besar dari pada yang kau tawarkan nona " Batin Bian terus meliat ke arah mereka berdua

" Mau kasih uang berapa ke dia " Tanya Raynad dan langsung menarik pinggang Laura untuk mendekat ke tubuhnya

" Tiga juta,Iyah tiga juta lumayan banyak bukan " Ucap Laura dengan percaya diri

" Hahaha,,,tiga juta bahkan aku bisa ngasih bonus sampai dua puluh juta " Ucap Raynad menekan di kata dua puluh juta

" Apaaa,dua puluh juta " Ucap Laura kaget tanpa ia sadar mulutnya membentuk huruf On

Raynad tidak mau menyia-nyiakan kesempatan itu,ia langsung membungkam bibir Laura dengan bibir tebalnya itu.

Perlahan namun pasti, Raynad melum4t bibir Laura dengan lembut.Raynad sudah kecanduan dengan bibir manis Laura ini.

" Ehm,,," Laura memukul dada Raynad untuk berusaha melepaskan diri dari ciuman Raynad namun tenaganya tidak sebanding dengan Raynad

Raynad tidak memperdulikan Laura yang terus meronta dan memukulinya,bahkan Laura mencakar lengan Raynad yang kebetulan lengan kemeja Raynad dilinting ke atas.

" Haa,,,apa aku gak salah lihat Tuan Raynad mencium wanita itu.Dan lihat Tuan Raynad menikmatinya " Ucap Bian lirih ia tak percaya apa yang ia lihat

" Apa yang terjadi dengan Tuan Raynad,selama ini aku belom pernah melihat Tuan Raynad berciuman atau bergandengan tangan dengan lawan jenis " Ucap Bian masih tidak percaya dengan apa yang dilakukan Raynad

" Sepertinya Tuan Raynad,tertarik dengan wanita itu " Ucap Bian

Laura sudah sangat kesal karena Raynad tidak mau melepaskan ciuman nya,padahal ia sudah berusaha untuk melepaskan diri.Akhirnya Laura menginjak kaki Raynad dengan sangat keras,dan bener saja Raynad langsung mengakhiri ciuman itu.

" Arghh,,,kenapa kau menginjak ku " Teriak Raynad merasakan sakit di bagian kakinya

" Rasain,siapa suruh kau mencium ku " Ucap Laura dengan bekaca pinggang

" Aku mencium mu,karena untuk bertanggung jawab " Ucap Raynad dengan enteng nya

" Haa,,,, tanggung jawab macam apa.Mana ada tanggung jawab dengan ciuman " Ucap Laura sangat kesal

" Ada, buktinya barusan.Apa kaui ingin melakukannya lagi " Ucap Raynad mendekat ke arah Laura

" Tidakk,,," Ucap Laura lari menuju ke motornya

" Dasar pria mesum,,,,, " Teriak Laura dah akhirnya ia langsung tancap gas meninggalkan Raynad yang sedang melihat ke arah nya

" Menarik " Ucap Raynad dengan senyuman mengembang di bibirnya

" Wah bahkan Tuan Raynad tersenyum,nona kau telah melelehkan balok es " Guman Bian

Sampai Bian tidak menyadari kalau Raynad melewati dirinya dan berasa di dalam mobil.

" Bian sampai kapan disitu " Teriak Raynad dalam Mobil

Bian pun terdasar dari lamunannya dan segera masuk ke dalam mobil

" Iya Tuan " Jawab Bian

Bian pun melanjutkan mobilnya ke perusahaan.

" Cari tau identitas nya " Ucap Raynad

" Identitas siapa Tuan " Ucap Bian pura pura tidak tau saja

" Nggak usah pura pura bodoh,apa ku potong gaji mu " Ucap Raynad melempar tisu ke arah Bian

" Hehehe,baik Tuan.Kalau boleh tau ada hubungan apa Taun dengan wanita tadi "Tanya Bian penasaran dengan hubungan di antara mereke berdua

" Tidak ada " Ucap Raynad

" Tidak ada,tapi Tuan barusan menciumnya bahkan Tuan menikmatinya" Ucap Bian

" Ciuman barusan hanya untuk memastikan sesuatu " Ucap Raynad dengan wajah tanpa dosa

" Memastikan apa Tuan " Tanya Bian lagi

" Kenapa kau tiba tiba sangat cerewet,Bian " Ucap Raynad menatap tajam ke arah Bian yang sedang melihat dari spion

" Hehehe maaf Taun,aku hanya penasaran saja " Ucap Bian

" Bernti di minimarket depan " Ucap Raynad

" Baik Tuan" Kali ini Bian tidak berani untuk bertanya lagi,Bian takut akan dipotong gaji bukan ini

Mobil berhenti tepat di depan minimarket tersebut,Bian pun turun untuk membeli sesuatu yang di perintahkan oleh Raynad.

Bian rehan dengan permintaan Raynad,karena baru pertama kali Raynad memintanya untuk membelikan minuman botol.Selama ini Raynad sangat memperhatikan pola makannya.

" Belikan aku minuman botol dan beberapa makanan,yang ada didalam " Ucap Raynad

" Tuan serius,menyuruh aku membeli itu semua " Tanya Bian kaget dengan perintah Raynad

" Ditak usah banyak tanya,belikan saja apa yang aku suruh " Ucap Raynad

" Baik tuan " Ucap Bian

Bian turun dan masuk ke dalam supermarket tersebut,entah itu kebetulan atau memang takdir mereka untuk bertemu.

Saat Bian sedang memilih snack,tiba tiba ada yang memanggil nya.

" Om ngapain disini " Tanya Laura

" Apa kau tidak lihat,aku sedang apa " Ucap Bian tanpa melihat ke arah sumber suara

" Iya aku lihat kalau om,sedang memilih snack " Ucap Laura

" Om kesini sama siapa " Tanya Laura ia memeriksa sekeliling untuk mencari keberadaan sosok yang ia kenal

Bian tidak menjawab bertanya Laura,ia masih fokus memilih snack mana yang harus ia ambil.

" Om gak lagi sama pria mesum itu kan " Ucap Laura untuk memastikan tidak ada Raynad

" Tuh orang yang kau maksud" Ucap Bian menujuk ke arah pria yang dimaksud Laura dengan sorot matanya

" Mampus aku,,om jangan bilang yah kalau aku disini.Ples " Ucap Laura memohon ke Bian agar tidak mengatakan ke beradaanya ke Raynad dengan mengatupkan kedua tangannya dia depan dada.

" Ee,baiklah tapi ada syaratnya" Ucap Bian menatap ke arah Laura

" Syarat apa Om " Ucap Laura binggung

" Jangan bilang kalau Om akan mencium ku sebagai syarat yang Om maksud " Ucap Laura seketika ia langsung menutupi bibirnya menggunakan kedua tangan untuk berjaga jaga

" Bisa mati aku kalau mencium mu,aku masih sayang dengan nyawa ku " Ucap Bian

Bian tidak akan berani melakukan itu ke Laura,kalau ia tidak takut mati.Karena Bian tau kalau wanita yang disampingnya sudah di cap milik Raynad.

" Kenapa mati Om " Ucap Laura binggung dengan ucapan Bian

" Gak usah banyak tanya " Ucap Bian

" Terus apa syaratnya om " Tanya Laura

" Bantu aku memilihkan snack dan minuman yang menurut mu enak,jangan sampai salah memilih paham " Ucap Bian

" Kalau itu gampang Om " Ucap Laura mengacungkan jempol

Tak menunggu lama Laura memilih snack dan minuman yang menurutnya enak,Laura tidak sadar kalau ia sudah memasukan snack dan minuman terlalu banyak sampai berjatuhan dari keranjang belanja.