Malang benar nasib Kanaya setelah ia melawan Papanya sendiri dan tidak mendapatkan restu dari sang Papa.
Kanaya nekat menikah dengan Adrian yang ia harap bisa membahagiakannya. Harapan itu ternyata hanyalah harapan semata yang Kanaya bisa bayangkan. Sebab Adrian ternyata tega menjual Kanaya hanya demi uang untuk menyelamatkan perusahaannya.
Kanaya di jual, dan ceraikan oleh Adrian. Namun siapa sangka setelah terusir dan diceraikan, Kanaya kini terbelenggu oleh cinta seorang keturunan mafia, Adam De Costa.
Lantas bagaimana kehidupan Kanaya selanjutnya ? akankah Kanaya bisa menerima Adam dalam hidupnya ?
Ikuti ceritanya dalam novel "Oh My Kanaya" karya Dewi KD. Jangan lupa untuk memberikan support dalam bentuk Like dan Komen yang sebanyak-banyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
Kanaya, Kaysan, dan Kayana berdiri di depan karpet merah dan berjalan begitu anggun dan berwibawa sebagai keturunan keluarga Abraham
Para reporter membidik gambar mereka, dan mereka melemparkan senyuman di wajah mereka masing-masing. Seolah mengatakan pada dunia “Ya, ini adalah Kami !”
Ketiganya kemudian menuju ruang acara, dimana dua orang pelayan dan pengawal yang berjaga sudah menunggu mereka untuk membuka pintu menyambut kedatangan mereka bertiga.
Sedangkan di dalam ruangan itu, Kaisar mengumumkan para para tamu undangan yang ada di dalam, meminta mereka menyambut kedatangan ketiga buah hatinya, penerus keluarga sekaligus pemimpin perusahaan Abraham Company.
Semua mata tamu undangan nampak tertuju pada pintu yang terbuka lebar.
Kayana, Kaysan, dan Kayana masuk ke dalam ruangan itu dengan penuh rasa percaya diri, dan melemparkan senyuman terbaik mereka.
Semua orang menyambut mereka bertiga penuh kekaguman dan bahagia. Namun berbeda dengan Yulia, ia sampai syok dan tak mampu berdiri hingga jatuh di tempat duduknya sendiri.
“Hah ? Apa ?”
Kaisar mengumumkan pada para tamu undangan kalau ia memiliki tiga orang anak, dan menjelaskan identitas mereka.
Tentu saja rekan bisnis Kaisar yang memiliki anak menjadi gencar ingin sekali mengenalkan putra atau putri mereka pada Kaisar. Barang kali mereka bisa berbesanan dengan keluarga Abraham.
“Tidak mungkin !”
Yulia masih terdiam di tempatnya, ia tak menyangka jika sebenarnya Kanaya adalah putri kandung keluarga Abraham. Ia menyesal telah membuang dan memisahkannya dengan putranya sendiri.
Yulia mengambil segelas air putih yang ada di atas meja. Lalu meneguknya hingga kandas. Ia benar-benar tidak menyangka, dan seakan tak percaya kalau Kanaya adalah putri kandung keluarga Abraham.
“Adrian ! Ibu butuh penjelasan dari mu !” kata Yulia menatap tajam Adrian, rasanya Kakinya mendadak tak mampu lagi berjalan karena tak merasa nyaman di acara pesta tersebut. Ia kemudian memilih untuk pulang lebih dulu meninggalkan Adrian dan Serina.
“Ada apa dengan Ibu ?” tanya Serina pada Adrian. Sebab sejak tadi ia memperhatikan sikap Ibu mertuanya itu, seolah seperti syok setelah melihat sesuatu.
Adrian hanya diam tak menanggapi ucapan Serina. Matanya terus lurus ke depan menatap podium dimana terdapat Kanaya, mantan istrinya yang begitu cantik dan terlihat bahagia.
Tentu saja Adrian menyesal lahir batin telah menyia-nyiakan Kanaya. Andai saja ia tak sejahat itu kala masih menjadi seorang suami. Tentu saja Adrian juga yang akan kena dampaknya, menjadi menantu seorang konglomerat nomor satu di tanah air.
Satu kata untuknya ‘BODOH !’
“Sayang !” Serina memecah lamunan suaminya itu yang sejak tadi ia bertanya, namun ia tak tak mendapatkan jawabannya.
“Ah…tidak apa-apa ! Mungkin Ibu lelah !” jawab Adrian asal.
“Bisakah Kau pulang duluan ? Aku sepertinya akan lama disini, sebab banyak rekan bisnis Ku di sini !” kata Adrian berbohong, ia mengatakan itu agar ia bisa berbicara dengan Kanaya empat mata.
Serina sendiri pun juga sudah lelah, ia ingin pulang. Mendengar permintaan suaminya tersebut, tanpa curiga sedikit pun. Ia mengiyakan permintaan suaminya. Pada akhirnya Serina pulang terlebih dahulu.
Setelah Serina pulang, Adrian berjalan mendekati Kanaya yang sedang berdiri di ujung ruangan dengan memainkan ponselnya, dimana Kanaya sedang mengirimkan pesan pada Adam.
Dengan cepat Adrian menarik tangan Kanaya dan membawa Kanaya untuk mengikutinya, masuk ke dalam salah satu kamar hotel yang sudah ia pesan sebelumnya di gedung hotel tersebut.
“Kau !” Kanaya menatap tajam Adrian, dimana ponselnya Kanaya sampai jatuh di atas karpet.
“Kanaya…Aku merindukan mu !” Adrian langsung memeluk Kanaya dengan erat, namun sebisa mungkin Kanaya mencoba melepaskan diri.
Dan begitu pelukan itu terlepas, Kanaya langsung memberikan tamparan begitu keras di wajah Adrian hingga wajah Adrian tertoleh ke kiri.
PLAK
...****************...
pasti kayana ada rasa sm adam.......
jangan lukai perasaannya.
apa mau melarikan diri 🤣🤣🤣🤣