Erland sang King Mafia harus menerima perjodohan yang diinginkan oleh sang Daddy lantaran pernah berjanji akan melakukan apapun demi mendapatkan maaf dari Daddy nya .
" Ini beneran Gila " ucap Erland yang duduk sendiri di sofa kamar nya memandangi foto gadis yang akan menjadi istrinya.
Selain gadis belia calon istrinya adalah anak konglomerat yang sangat nakal suka membuat ulah dimana-mana bahkan dia sangat terkenal dengan kelakuan nya yang membuat orang ngeri dengan kejahilan nya .
" Huftt,,, Aku bisa gila beneran punya istri begini" Erland menarik nafas panjang , ingin kembali meminta Daddy untuk mengganti calon istrinya
Lanjutan novel Aliora untuk Jhonatan ✅
"Karya ini merupakan karya jalur kreatif"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 Datang ke Club
" Apa Syaratnya" tanya Acia yang sangat penasaran dengan suasana malam di club .
" Jam 11 paling lambat kita sudah harus pulang" ucap Erland menatap jam yang masih menunjukkan kurang pukul 9 malam .
" haaa Iya " setuju Acia langsung berlari keruang ganti mengganti baju nya agar cepat .
Erland masuk keruang kerjanya untuk mengambil sejumlah uang cash di brangkas nya .
" Astaga " Erland yang baru masuk kekamar itu meneguk Saliva nya melihat Acia yang duduk ditepi ranjang tengah memakai sepatu , gadis itu sudah siap dengan mini dress hitam nya .
Erland kaget melihat tubuh montok Acia yang tercetak jelas dibalik dress yang ngepas dibadan nya .
" Kupikir dia tepos " geleng kepala Erland memang baru kali ini melihat tubuh Acia secara lebih mendetail karena sejak awal ketemu Bocil itu selalu memakai baju kebesaran, tapi saat memeluk nya Erland bisa merasakan tubuh nya yang berbentuk hanya saja tidak seperti ini juga dalam bayangan Erland .
" Kau ingin joget atau cari teman tidur di club ?" tanya Erland dengan aura dingin nya menatap Acia yang sudah sangat cantik itu .
" ya joget By" jawab Acia semangat mengabaikan ucapan Erland .
" Terus kenapa berpakaian seperti ini" kesal Erland menarik tangan Acia kembali keruang ganti , jika Acia datang seperti ini ke Club yang ada pria-pria akan berfikir bahwa dia adalah Baby club' yang diincar pengusaha dengan bookingan milyaran itu .
" Kan memang seperti ini By biasanya bahkan ada yang lebih pendek dari ini" jawab Acia menatap Erland yang tengah membuka lemari itu .
" itu wanita jalan* Acia" jawab Erland mengambil kemeja hitam nya di lemari lalu melepas satu persatu kancing nya .
" kan kesukaan By" kekeh Acia bergoyang-goyang menatap dirinya di pantulan cermin besar ruang ganti .
" Aku tidak menyukai mereka , aku hanya menjadikan nya pelampiasan" jawab Erland memakaikan kemeja hitam nya pada Acia menutupi mini dress yang di pakainya.
" Aku hanya pelarian disaat kau sepi kau datang,," Acia malah bernyanyi sambil berjoget mendengar pengakuan Erland .
Plakkk
" Diam . Apa kau tidak bisa tenang" kesal Erland yang tengah mengancingkan kemeja itu menampar pelan paha Acia yang begitu nakal sedari tadi bergerak kesana kemari tak bisa diam .
" Ihhhh, dasar Papi galak " hujat Acia berdiri diam membiarkan Erland memasang kancing kemeja kebesaran yang hampir menutupi separuh paha Acia sampai mini dress yang tadi di pakainya tak kelihatan lagi .
" Mini dress nya nggak dilepas dulu Pi ,,, Ehh By ?" tanya Acia semakin memancing Erland yang sudah kesal itu .
" pake celana panjang" Erland mengambilkan Acia celana legging agar kaki mulus Bocil itu tertutupi .
" Haaa Acia kan jadi jelek " rengek Acia dia terima saja di berikan kemeja kebesaran oleh Erland karena dia masih cantik memakai nya tapi kalau di tambah pake legging di bagian bawah kan jadi jelek .
" Cantik cepat pakai sebelum aku berubah pikiran" ucap Erland yang membuat Acia langsung berubah pikiran dan memakai legging itu cepat setelah membuka sepatunya kembali.
Acia meronta-ronta kesenangan menatap dirinya di cermin yang masih tetap cantik walaupun pakaian nya kebesaran bahkan terlihat lebih estetik jadinya .
" Ayok By" ajak Acia menarik tangan Erland yang masih berdiri terdiam bersandar ke dinding itu .
Erland memakai jaket nya lalu menyemprotkan parfum mahal nya keleher dan tangan nya , membuat Acia terpana dengan pesona khas nya .
" Pake ini" Erland memberikan satu masker untuk Acia pakai .
" Mmmh nggak mau , mengapa harus pake masker" tolak Acia langsung merengek saat disuruh pake masker .
" Astaga Acia , Kau ingin Papa mu membunuhku ketika dia tau aku membawa putri kesayangan nya ke Club ?" pertanyaan Erland yang membuat Acia memakai dengan cepat masker itu tanpa bertanya lagi .
" Ayok " Ajak Acia begitu patuh setelah memakai masker .
Erland tersenyum tipis saat sekali dayung dua pulau terlampaui, Bocil itu memang sangat manis sekalipun wajah nya tertutup masker .
............
Malam ini Erland memasuki Club dengan pengawalan cukup ketat sampai 10 bodyguard ikut masuk bersama nya dengan tujuan menjaga Acia .
Tangan Erland melingkar di pinggang ramping Acia saat Bocil manis itu mulai terpana dengan suasana Club yang sangat ramai dan lampu sorot yang berputar-putar belum lagi dentuman musik yang begitu keras .
" Wahhh dia benar-benar berhasil membujuk es balok untuk mencair" kekeh teman-teman Erland yang duduk di kursi pojok menyuruh semua wanita yang menemani mereka pergi begitu melihat Erland yang berjalan bersama Acia .
" Acia apa yang kamu bawa " tanya Erland menatap Bocil itu penuh intimidasi saat melihat setiap orang yang mendekati mereka khususnya wanita yang mendekati Erland selalu meringis kesakitan lalu pergi.
Padahal Erland sudah berniat ingin memanas manasi Acia dan melihat reaksinya ketika ada Wanita yang menggoda nya .
" Jarum " jawab Acia sejujurnya memperlihatkan 3 buah jarum pentul yang di pegang nya .
" Astaga Bocil " geleng kepala Erland pantas mereka pada meringis ternyata di tusuk Bocil itu dengan jarum pentul yang bahkan terkena ujungnya sedikit kekulit saja sudah serasa kena sentrum apalagi di tusuk beneran .
" Sakit Lo" ucap Erland meminta jarum itu agar bisa di buang nya tapi Acia tak mau memberikan.
" siapa suruh gatel " Sebenarnya Acia sangat risih dan sebal melihat wanita-wanita yang sedari tadi mempepeti suami nya.
" Om Ayuk joget " ajak Acia berlari begitu melihat teman-teman Erland dimeja pojok .
" Ayok Gas " setuju mereka langsung berdiri, sudah lama sekali mereka tidak ikut berjoget dibawah lampu sorot mengikuti irama musik karena biasanya mereka ke bar minum lalu bermain sampai pagi dengan wanita-wanita menghibur .
Erland berdiri memegang pinggang Acia di tengah para panggung yang sudah di penuhi oleh orang-orang yang akan ikut berjoget menunggu musik di putar .
Erland tak hanya meminta bodyguard nya untuk berada di dekat mereka tapi juga para sahabatnya sebagai pembatas agar Acia berjoget tak bercampur dengan orang lain .
" Acia dengarkan By , hanya boleh berjoget tidak boleh minum ataupun berdekatan dengan orang lain kecuali By" ucap Erland sebelum musik berbunyi menatap Acia yang terlihat sangat kesenangan berdiri di tengah keramaian orang-orang yang bersiap akan berjoget menunggu musik di putar .
" Iya Byh " patuh Acia yang membuat Erland tersenyum lebar sambil mengelus kepala Acia lembut dan merapikan masker Acia .
Begitu musik di putar semua orang langsung heboh bergojet meluapkan emosi yang ada dalam dirinya sambil berteriak begitupun Acia sampai meronta-ronta berjoget kesenangan .
Erland yang berdiri memang pinggang Acia itu sedari tadi hanya menikmati ekspresi istrinya yang terlihat begitu bahagia seolah semua beban pikiran nya hilang .
Dalam keras nya dentuman musik Erland masih bisa merasakan ponsel di saku nya bergetar .
" Papa" kaget Erland yang langsung Tremor saat Papa Acia menelfon nya .
Next