NovelToon NovelToon
Since The Beginning In You

Since The Beginning In You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Kisah cinta masa kecil / Cinta Murni / Rebirth For Love / Idola sekolah
Popularitas:606
Nilai: 5
Nama Author: Xi Xin

Felyn Rosalie sangat jatuh cinta pada karya sastra, hampir setiap hari dia akan mampir ke toko buku untuk membeli novel dari penulis favoritnya. Awalnya hari-harinya biasa saja, sampai pada suatu hari Felyn berjumpa dengan seorang pria di toko buku itu. Mereka jadi dekat, namun ternyata itu bukanlah suatu pertemuan yang kebetulan. Selama SMA, Felyn tidak pernah tahu siapa saja teman di dalam kelasnya, karena hanya fokus pada novel yang ia baca. Memasuki ajaran baru kelas 11, Felyn baru menyadari ada teman sekelasnya yang dingin dan cuek seperti Morgan. Kesalahpahaman terus terjadi, tapi itu yang membuat mereka semakin dekat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xi Xin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyelesaian Masalah

Sekolah Kamorza, 7:30 ….

Semua orang tercengang mendengar pernyataan dari Felyn, Terutama Nadin dan juga Morgan.

Nadin tak bisa berkata-kata, "Woh😱😲, mana mungkin kan? Felyn sama Morgan? Si es batu? Sejak kapan? Kok Felyn gak kasih tahu apapun? Pantas aja kemarin agak aneh."

Meisa dan gengnya menertawakan apa yang dikatakan oleh Felyn, mereka menganggap itu hanya lelucon saja.

"Hahah, lo mimpi banget tahu gak? Morgan itu gak mungkin mau sama cewe aneh kayak lo!" tegas Meisa sambil mendorong lengan Felyn.

"Terserah, kalian percaya atau tidak, Gue tidak peduli. Gue akan menganggap ini hanya bercandaan aja, jadi berhentilah dan pergi dari sini!" ucap Felyn.

Felyn menerobos rombongan Meisa dan langsung membawa Morgan pergi bersamanya. Orang-orang semakin dibuat heboh apalagi Felyn mengatakan hubungannya dengan Morgan padahal itu tidak benar.

Felyn berbicara sambil berjalan menghampiri Nadin, "Nanti kita bicarakan."

Nadin tidak sempat berbicara, "Fel! Mau ke mana sih?"

Felyn membawa Morgan ke tempat kursi penonton yang ada di lapangan, di sana terlihat sunyi sekali, hanya ada mereka berdua saja. Disitulah Felyn melepas genggaman tangannya pada Morgan, dan mulai menjelaskan semuanya.

"Huffh, sorry Morgan. Gue jadi bawa lo ke sini, abis berisik banget mereka." jelas Felyn sambil menenangkan emosinya.

Morgan hanya terdiam sambil menatapnya dingin.

Felyn menyadari hal itu dan ia lanjut menjelaskan. "Gue cuma mau bantuin lo aja. Kemarin lo udah bantuin gue, jadi anggap kita impas!"

"Gue gak ada utang sama lo dan lo juga gak ada utang sama gue." lanjutnya sambil tersenyum kecil.

Morgan menghela nafas pelan, "Saya bisa mengatasi itu sendiri, kamu tidak perlu melakukan hal itu tadi." Morgan dengan wajah datarnya.

Felyn sedikit merasa bersalah dan minder. "Yang jelas gue cuma niat bantu aja, gue spontan, jadi jangan salah paham!"

Morgan melangkah satu langkah ke depan dan menatap Felyn dengan wajah serius. "Saya tidak peduli terhadap mereka. Makanya saya diam dan mengalihkan pandangan dari mereka." ucapnya.

"Jadi, itu cara lo buat menghindari omongan orang lain?" tanya Felyn.

"Intinya, tidak perlu ikut campur. Hal itu tidak akan mengganggu kamu."

Setelah berbicara seperti itu, Morgan ingin pergi meninggalkan Felyn, tetapi Felyn menahan tangannya dan langsung memberikan sesuatu yang ia bawa sejak tadi.

Morgan hanya terdiam, "Makasih, karna lo kaki gue udah sembuh." Felyn berusaha tersenyum dan lalu berjalan ke arah yang berlawanan dengan Morgan.

Mereka saling berjalan berlawanan arah tapi tetap satu tujuan, menuju ke dalam kelas.

Felyn tiba di kelas lebih dulu dan keadaan kelas sudah kembali seperti biasa. Raut wajahnya sangat sedih dan ia berjalan dengan langkah yang lesu.

Saat ia duduk di kursinya, beberapa anak kelas langsung menghampiri dan mengintrogasinya seperti wartawan.

Ada yang membawa botol air minum sebagai mic dan berbicara dengan Felyn seperti wartawan. Ada juga yang membawa sekop untuk jadi kamera, memakai hp, bahkan ada yang mengangkat kain pel untuk menjadi penyaring suara🤣.

Ehem, kita mulai sekarang. Oke, 1, 2 … Mulai!

"Baiklah, pemirsa. Kembali lagi bersama saya Novita Anggraini, di sekolah SMA Kamorza yang paling the best sejagat raya ini."

"Kali ini kita akan mendengarkan pernyataan dari teman kita Felyn yang mengakui bahwa dirinya adalah kekasih dari Morgan si es batu tampan dari kelas XI Ips 3."

"Kira-kira apa jawabannya tentang berita yang sudah mulai menyebar ke seluruh dunia? Kita langsung tanyakan saja, let's go!"

Nadin yang melihat teman-teman kelasnya membuat Felyn merasa semakin tidak nyaman sangat kesal dengan mereka. "Aih, yang benar saja. Kelakuan mereka bikin naik darah aja." ucapnya dengan wajah kesal.

"Felyn, apa benar Anda adalah kekasih dari Morgan Vatar, es batu tampan dari kelas kita? Mohon penjelasannya secara jelas dan padat!"

Secara bersamaan Nadin langsung menghampiri mereka dan menatapnya dengan wajah kesal, seperti bersiap-siap untuk meledakkan kata-kata yang kurang enak di dengar.

"Kalian dasar kurang kerjaan! Otak kalian pada di tinggal di rumah ya?! Dasar br**ng**k kalian semua!" teriak Nadin. "Tidak liat orang udah diam diganggu aja, gak ada sopan santunnya dah." lanjutnya.

Ih, kenapa sih si Nadin? Gila dia bilang kotor.

Baru kali ini liat Nadin sampe ngomong gitu, njirr. Seremmm!

Kalian sih gangguin si Felyn jadi marahkan si Nadin.

Iya, orang udah kelar juga dari tadi masih aja heboh.

Felyn menarik lengan Nadin dan menegurnya pelan. "Udah, Din. Kamu duduk aja lagi, bentar lagi bel masuk." sarannya dengan wajah lesu dan tidak bersemangat.

Tak lama bel berbunyi ….

Kelas kembali ribut karena semua sudah hadir kecuali Morgan dan beberapa orang saja.

Lo udah siap pr mtk belum?

Udah, tapi ngasal cuy.

LOL, lo kalau bego ya jangan kerjain lah!

Wkwk, masih mending ngerjain daripada gak sama sekali?

Udah, ributin pr aja kalian! Diem napa berisik tahu.

Yee, tinggal di hutan sana kalau gak mau berisik!

Hahaha, ngakak bet gue.

Beberapa menit kemudian Randi datang bersamaan dengan Morgan. Seketika hening, semua langsung melihat dan mata tertuju pada Morgan yang langsung kembali duduk di mejanya, setelah itu suasana kembali berisik.

Randi tak dihiraukan oleh mereka padahal Randi adalah ketua kelas mereka yang seharusnya lebih diperhatikan.

Karena kelas berisik dan dia punya pengumuman penting, ia langsung berdiri di depan kelas dan berbicara pada teman-temannya itu.

"Ya, kalian tidak boleh berisik untuk mendengarkan berita bagus ini." ucapnya dengan santai.

Berita apaan dah ketua?

Paling guru rapat jadi kelas free lagi.

Iya, paling itu aja. Terus kita disuruh buat tugas, terus dikumpul.

Ah, gak seru woi!

….

Kelas kembali berisik dan heboh karena mereka mengira Randi membawa informasi yang sudah biasa terjadi.

Randi menghela nafas dan tenang. "Ah, kalian akan terkejut mendengarnya."

"Ya, cepat lah kasih tahu jangan buang-buang waktu gini lah!" ucap Nadin yang sudah emosi duluan.

Randi minder. "Iya, sabar kalian harus diem dulu!"

Disaat bersamaan, Felyn memperhatikan Morgan yang terus melihat ke luar jendela dan seperti sengaja menghindarinya.

"Jadi, sekolah kita akan kedatangan seorang penulis yang ternyata alumni dari sekolah ini di tahun 2017. Kalian pasti pada gak tahu kan siapa kakak kelas kita yang jadi penulis?" jelas Randi kegirangan sendiri.

Felyn langsung terfokus pada perkataan yang diucapkan Randi karena kata "penulis" yang ia sebut.

Gak tahu, siapa?

Iya, kakak gue gak ada bilang kalau ada penulis alumni sekolah kita lagi.

Entah, kalau di 2017 berarti seangkatan sama si itu...yang jadi penyanyi sekarang.

Iya, siapa tuh….cowo dia, lupa gue namanya.

Lambat bet mikirnya, udah gak usah mikir.

Bukan penyanyi gilak! Gue kayaknya tahu siapa tu cowo

Iya, bukan penyanyi dah.

Randi tersenyum memperhatikan teman-temannya yang saling berbincang tentang siapa dua alumni yang menjadi sukses dari sekolah mereka.

"Lama dah, yg cewe nama penanya Sisin Kim, sekarang jadi penulis termuda yang karyanya udah tembus ke luar negeri. Dan satu cowo, terkenal banget di angkatan 2017, smpe dikira model/artis, namanya Leon. Sekarang jadi dokter di Singapura, padahal dia lulusan terbaik, dan ditawarkan ke Australia tapi dia menolak." jelas Randi panjang lebar sambil tersenyum.

Felyn langsung tercengang mendengar penulis favoritnya ternyata berasal dari sekolah yang sama dengannya.

BERSAMBUNG ….

[Tambahan]

Ini iseng aja, jadi bagaimana nasib kue yang dikasih Felyn ke Morgan? Apa dia makan? Atau dibuang?

Dan jawabannya adalah …..

Pas Morgan lagi jalan lewat kantin, dia ketemu sama Randi yang kebetulan lagi makan, jadi dia langsung kasih ke Randi dengan alasan dia gak suka kue.

Tanpa bertanya si Randi langsung makan tu kue deh sampe habis, terus mereka pun masuk ke kelas bareng.

1
SISIN [Snow Fuyu]
Kisah cinta remaja yang tidak biasa
SISIN [Snow Fuyu]
Yuk mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!