NovelToon NovelToon
Menikahi Sepupuku

Menikahi Sepupuku

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / CEO / Cinta setelah menikah
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Izzmi yuwandira

Bagaimana perasaan kalian jika orang yang kalian cintai, yang selalu kalian jaga malah berjodoh dengan orang lain?
Ini kisah tentang Jean Arsa Anggasta seorang calon CEO muda yang ditinggal nikah oleh kekasihnya. Ia menjadi depresi dan memutuskan untuk tidak mau menikah namun karena budaya keluarganya apabila seorang anak laki-laki sudah berumur 25 tahun maka mereka harus segera menikah. Maka mau tidak mau ia harus menikahi Ashana Daryan Fazaira sepupunya. Seorang gadis yang juga telah dibohongi oleh kekasihnya yang telah berselingkuh dengan sahabatnya.
Lalu apa yang terjadi jika pernikahan tanpa cinta ini dilakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izzmi yuwandira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30

Sudah dua Minggu Raka tidak mendengar kabar Mila, bahkan hari pernikahan nya pun hanya tinggal hitungan hari lagi. Ia benar-benar merasa kehilangan dan merasa tidak bertanggungjawab atas semua yang telah terjadi. Raka hanya bisa pasrah dengan takdir, adapun ia berharap semoga tuhan memberi nya jalan yang terbaik. Raka mengunjungi rumah sakit yang biasa ya kunjungi bersama Mila setiap bulannya, ia melihat poster-poster bayi di dinding rumah sakit. Ia menyentuh poster itu sambil menahan tangis.

"Raka??" Panggil seseorang dari belakang.

Suara itu terdengar familiar, pria itu menoleh dan sangat terkejut melihat seorang wanita dengan perut buncit berdiri di belakangnya. Tanpa berkata apa-apa Raka langsung memeluk wanita itu.

"Kamu kenapa?" Tanya Mila.

Raka tidak bisa menjawab pertanyaan itu, ia masih memeluk Mila. Mila menepuk punggung pria itu. Raka lalu melepas pelukannya dan berjongkok di hadapan Mila.

"Aku minta maaf, maaf... Maafin aku" ucap pria itu.

"Kamu gak perlu kayak gini"

Mila membantunya berdiri dan mengajak nya untuk duduk di kursi antrian.

"Kamu kemana aja? Aku capek cari-cari kamu" ucap pria itu.

"Kamu kan bentar lagi bakal jadi seorang suami, jadilah suami yang baik dan bertanggungjawab untuk Shan" ucap Mila.

"Gimana dengan kamu? Gimana dengan anak kita?" Tanya Raka.

"Aku kan udah pernah bilang, aku gak mau menghancurkan kebahagiaan Shan. Apa yang membuat kamu bahagia aku juga turut bahagia"

Mila menumpahkan air matanya.

"Dan untuk anak ini, aku ingin membebaskan kamu dari tanggungjawab dan rasa bersalah kamu"

Mila semakin menangis.

"Kenapa?? Ada apa??" Tanya Raka.

"Aku udah memikirkan nya dengan matang, dan aku rasa ini keputusan yang tepat untuk menggugurkan nya"

Bagai tersambar petir di siang bolong, Raka benar-benar terkejut dengan pernyataan mila.

"Kamu ngomong apa barusan??"

"Aku gak punya pilihan lain"

"Ada jalan lain dan gak harus aborsi, dia harus tetap hidup. Dia gak salah apa-apa" ucap Raka.

"Aku minta maaf udah menghancurkan hidup kamu, tapi aku akan bertanggungjawab dengan apa yang udah aku lakukan" ucap Raka

"Aku gak mau kamu terbebani, hidup lah dengan bahagia setelah menikah dan jangan pernah temui aku lagi untuk alasan anak ini"

Raka memegang kedua tangan Mila.

"Aku mohon... Jangan bunuh dia, jadilah ibu yang baik"

"Aku gak bisa... Raka, aku gak bisa jadi ibu" ucap Mila.

Mila menangkup kedua pipi Raka dan menghapus air mata pria itu.

"Kamu gak perlu khawatir, setelah ini aku mohon hidup lah dengan bahagia bersama Shan. Bahagiain Shan, jangan buat Shan kecewa dan jangan lakukan hal bodoh lagi"

Raka semakin mengutuk dirinya, pria macam apa dirinya?

Saat itu juga Raka mengambil keputusan untuk menikahi Mila namun sangat ingin menyampaikan keinginannya dokter memanggil mila untuk segera masuk kedalam ruangan.

"Oh ada calon ayahnya? Silahkan masuk" ucap dokter itu.

"Dokter dia bukan..."

"Iyah dokter saya calon ayah dari anak ini" ucap Raka sambil memegang perut Mila.

Dokter itu mengangguk kan kepalanya dan mempersilahkan mereka masuk. Mila berbaring di atas ranjang dan dokter melakukan USG terhadap janin yang ada di dalam kandungan Mila.

Saat proses USG sedang berlangsung dokter itu terlihat sedih.

"Apakah kalian sudah menikah?" Tanya dokter itu.

Tidak ada jawaban sama sekali yang keluar dari mulut mereka, hanya tatapan sendu yang terlihat di wajah mereka.

"Kalian yakin ingin melakukan aborsi?" Tanya dokter itu.

"Yakin" jawab Mila.

"Melakukan aborsi sama hal nya dengan kalian membunuh sebuah nyawa" ucap dokter itu.

"Saya gak perduli" ucap Mila

"Coba kalian lihat monitor"

Mila dan Raka melihat monitor yang menampilkan gambar bayi mereka.

Raka melihatnya dengan sangat teliti, ia lalu tersenyum.

"Lihat ini kepala bayinya, ini tangannya serta kakinya" ucap dokter itu.

Mila memalingkan wajahnya tak mau melihat monitor, hatinya semakin perih dan sakit. Atau ia akan berubah pikiran dengan hasil kesepakatan nya dengan dirinya sendiri.

Sedangkan Raka ia bahkan menangis melihat pertumbuhan bayinya, bahkan ketika dokter menunjukan organ tubuh calon anaknya.

"Organ tubuhnya dalam keadaan baik, janin nya juga sangat aktif" ucap dokter itu.

Raka semakin menggenggam tangan Mila dengan erat, ia meneteskan air matanya.

"Berarti bayi nya sehat ya dok?" Tanya Raka.

"Iyah bayi nya dalam keadaan sehat, sangat sehat" ucap dokter itu.

"Mau coba dengar detak jantungnya?" Tanya dokter itu.

Raka hanya diam tak mampu berkata-kata, atau mungkin ia tidak mendengar pertanyaan dokter itu karena masih melihat bayi nya bergerak di layar monitor itu.

Dokter itu sangat faham, ia lalu memperdengarkan kepada calon orang tua tersebut suara detak jantung bayi mereka.

Suara detak jantung Bayi yang indah, Raka hanya bisa menangis dan berlutut.

"Aku mohon jangan bunuh dia" ucap Raka.

Suara detak jantung itu terus mereka dengar.

"Kapan aborsinya bisa dilakukan dokter?" Tanya Mila.

"Mohon maaf, saya gak bisa melakukan aborsi"

"Kenapa dokter?? Kenapa gak bisa??" Kesal Mila.

"Kondisi janin kamu baik-baik aja, ga ada hal buruk yang mengakibatkan janin harus di gugurkan Bu Mila"

"Saya panggil ibu kesini hanya untuk kembali meyakinkan anda untuk tidak melakukan hal gegabah seperti ini" ucap dokter itu.

Mila hanya diam, Raka masih setia menggenggam tangannya. Bahkan saat Mila menarik tangannya, Raka tidak membiarkan tangan itu hilang dari genggamannya.

Setelah keluar dari rumah sakit, Mila berjalan mendahului Raka.

"Aku antar kamu pulang" ucap Raka

"Gak perlu"

Raka menarik lengan Mila dan berjalan ke hadapan nya.

Raka kembali memeluk Mila dengan penuh kasih sayang, lalu ia mencium kening Mila.

"Jangan kayak gini Raka, ini buat aku semakin sulit buat ikhlasin kamu menikah dengan orang lain"

Tangis Mila pecah begitu saja, Raka tidak bisa berkata apa-apa karena hatinya juga sedang bingung.

***

Hari yang ditunggu-tunggu Shan akhirnya tiba. Hari pernikahannya dengan Raka akhirnya tiba. Shan sudah berdandan dengan sangat cantik, rambutnya ia sanggul dengan indah. Ia mengenakan kebaya berwarna putih untuk acara akad.

Keluarga Anggasta juga telah datang kerumah Shan. Mereka ikut serta menyambut kedatangan tamu.

Raka juga telah datang bersama Tante nya. Ia terlihat gugup memasuki rumah Shan.

"Raka..." Panggil Tari, Tante Shan.

"Iya Tante?"

"Kalau kamu gak yakin, kamu bisa pergi sekarang" ucap tari.

"Aku mencintai Shan Tante, dan aku akan menikahi Shan" ucap Raka.

Tari menepuk bahu Raka, karena ia tahu masalah keponakannya ini.

Raniya menghampiri Raka yang tengah duduk di kursi.

"Kenapa Lo gelisah gitu?" Tanya Raniya.

"Bukan urusan Lo"

"Berhenti memikirkan sesuatu yang gak penting, dia hanya akan jadi penghalang buat hubungan Lo sama Shan" ucap Raniya.

"Lo bisa diam gak?" Raka benar-benar kesal mendengar ocehan Raniya.

"Oke gue diam"

Saat itu juga Raka menerima panggilan telfon, ya... Dan itu dari Mila.

"Congratulations Raka, selamat menempuh hidup baru. Semoga jadi keluarga sakinah mawadah dan warahmah, semoga bisa jadi imam yang baik buat Shan. Berhenti mikirin aku, gak penting... Sekarang kamu hafalin aja tuh ijab kabul nya biar gak lupa"

Raka terdiam tak dapat berkata apa-apa, matanya kembali berkaca-kaca.

"Jangan nangis, aku baik-baik aja kok"

"Oh iya ada satu hal yang ingin aku sampaikan sama kamu, aku cinta sama kamu dan aku akan selalu nunggu kedatangan kamu"

Mila menutup panggilan telfonnya Raka menoleh kebelakang saat semua orang memanggilnya untuk melihat kedatangan Shan. Gadis itu terlihat sangat cantik, didampingi oleh calon ibu mertua dan tantenya. Gadis itu tersenyum bahagia melihat kearah Raka namun Raka malah melihat Mila di hadapannya.

Jean merangkul Raka untuk segera duduk di hadapan Wira dan ayah Shan. Kemudian Shan duduk di sampingnya dengan wajah tersipu malu.

Mereka saling bertatapan satu sama lain, Sanara meletakan kain tudung diatas kepala mereka berdua.

"Sudah bisa dimulai?" Tanya Wira.

"Bagaimana nak Raka? Sudah siap?" Tanya Arya, ayah Shan.

Raka hanya diam.

"Dilanjutkan saja pak" ucap tari.

Ayah Shan mengulurkan tangan kanannya, begitu juga dengan Raka.

Arya menjabat tangan kanan Raka.

"Bismillahirrahmanirrahim... Saya nikahkan engkau Ananda Raka Junawan bin Erwin Wijayanto dengan putri kami Ashana Daryan Fazaira binti Arya Mahendra dengan mas kawin..."

Saat itu juga Raka mengingat suara detak jantung bayi yang ia dengar dirumah sakit beberapa hari yang lalu. Ia teringat bagaimana saat ia menyentuh perut Mila untuk pertama kalinya dan merasakan tendangan calon anak nya, ia mengingat senyuman manis Mila di malam saat mereka melakukan hal itu.

"Dibayar tunai..."

Raka terdiam.

"Saya..."

Raka menarik tangannya, dan membuat semua orang terkejut.

"Maaf aku gak bisa nikah sama kamu Shan" ucap Raka sambil berdiri.

"Maksud kamu apa Raka?? Kamu bercanda kan?" Tanya Shan.

"Kita gak bisa menikah, ini gak bisa terjadi" ucap Raka dengan panik.

"Ada apa ini Raka?" Tanya Wira.

Shan berdiri dan memegang lengan Raka.

"Kamu kenapa Raka? Ada apa?" Tanya Shan.

"Raka kamu jangan main-main" kesal Arya.

"Duduk dan kita ulangi ijab kabul nya" ucap Arya.

"Saya gak bisa nikahi anak om" ucap Raka.

"Apa masalah nya Raka? Kamu jangan main-main sama saya" kesal Arya.

"Raka kamu kenapa?? Kita saling cinta dan memutuskan untuk menikah tapi kenapa sekarang kamu bilang gak bisa nikahi aku?"

"Aku gak cinta sama kamu" ucap Raka.

Shan terasa lemas mendengar perkataan Raka, Sanara dan Amira segera memeluk Shan.

"Kamu bilang apa Raka?"

1 pukulan mendarat di sudut bibir Raka.

"Bilang sekali lagi!!! Teriak Wira.

"Enak banget mulut kamu ngomong gitu ya? Jadi selama ini kamu cuman manfaatin anak saya?" Arya mencengkram erat kerah baju Raka.

"Aku akan kembalikan apa yang udah om Arya dan om Wira kasih ke saya, tapi saya gak bisa menikahi Shan" ucap Raka.

Kini sekarang giliran Arya yang memukul wajah Raka.

"Jangan pukul Raka papa, udah jangan sakiti calon suami aku" teriak Shan.

Shan berlari untuk memisahkan Wira dan Arya dari Raka.

"Jangan sakiti Raka papa, Shan mohon"

"Biar Shan, gak usah belain aku. Ini memang pantas buat aku" ucap Raka.

Raniya yang panik pun datang ke tengah-tengah pertikaian itu.

"Dasar cowo brengsek" ucap Raniya.

"Diammmmmm looo anjing" ucap Raka.

Raka mendorong Raniya dengan keras.

"Sorry banget rahasia Lo gue bongkar" ucap Raka.

Mendegar itu semua orang terkejut dan menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi.

"Sorry ran, gue gak bisa melanjutkan kesepakatan kita" Raka mengeluarkan kertas berupa cek senilai 100 juta dan membuangnya ke hadapan Raniya.

"Apa ini maksudnya?" Tanya Jean.

"Aku minta maaf Shan, aku udah mengkhianati kamu. Kamu tau siapa ayah dari anak yang Mila kandung?? Itu calon anak aku" ucap Raka

Semua orang terkejut mendengarnya. Shan berjalan kearah Raka dengan air mata yang sudah membanjiri wajah cantiknya.

"Katakan semua ini bohong Raka, ini prank kan? Aku gak ulang tahun hari ini" ucap Shan dengan senyum palsu nya.

"Aku serius aku udah hamilin Mila, dan perempuan ini..."

Raka menarik tangan Raniya.

"Kita buat kesepakatan untuk nutupin ini semua dari kalian, Raniya selalu tf Fin Mila uang dengan nominal yang gak ngotak setiap harinya. Aku gak tau dia dapat uang sebanyak itu darimana buat bungkam mulut Mila"

"Dia bohong jangan percaya Je" sanggah Raniya.

"Lo dan ibu Lo yang licik itu datang kerumah mila, buat aborsi paksa. Andai Lo gak lakuin itu mungkin gue udah resmi jadi suami Shan saat ini. Karena kelakuan Lo yang kayak binatang itu, gue sadar ada seseorang yang harus tetap hidup dan harus gue jaga"

"Gue bodoh banget dan gue pengecut harus dengerin setiap omongan Lo" ucap Raka

"Dan ini semua cek yang pernah Raniya kasih ke Mila dan aku, aku kembalikan lagi"

Raniya kesal dan mencoba menampar Raka, namun Raka segera menangkisnya.

"Shan aku bukan laki-laki yang baik buat kamu, dan Raniya bukan perempuan yang baik buat Lo Jean" ucap Raka

"Karena kecintaan Raniya terhadap lo, bahkan dia rela lakuin segala cara supaya bisa bersanding dengan Lo di pelaminan" ucap Raka.

"Aku minta maaf sekali lagi, aku mohon maafin aku Shan. Aku gak bisa menikahi kamu"

Jean sangat kesal dan kembali memukuli Raka. Dan yang dipukuli hanya bisa pasrah.

"Jean udah... Udah jeannnn" ucap Shan.

"Gak bisa" ucap Jean terus mukul Raka.

Arya rasanya lemas sekali, melihat kegagalan pernikahan putrinya. Begitu juga Sanara yang segera menghampiri suaminya untuk menenangkan hati suaminya.

"Lepas Shan, jangan halangi gue" ucap Jean.

Tari, Shan dan Raniya mencoba menghentikan Jean yang semakin brutal menghajar Raka.

"Lepasin gueeee!!!!!" Bentak Jean pada Raniya.

"Dia bohong, jangan percaya. Om Wira,Tante Amira dia ini emang penghianat tapi semua yang dia katakan tentang aku itu bohong"

Raka yang sudah lemas dihajar oleh Jean masih bisa tertawa melihat tingkah Raniya.

"Lo gak mau mukul dia juga? Dia udah banyak nyuri harta keluarga Lo" ucap Raka.

Tari datang dan membantu Raka berdiri.

"Saya meminta maaf atas nama keponakan saya, pernikahan ini tidak bisa dilanjut" ucap tari.

Tari membawa Raka pergi dari tempat itu, dan Shan ingin berlari mengejar Raka namun Jean menarik lengannya.

Shan menangis dan tetap bersikeras ingin berlari mengejar Raka.

"Lepasinnnnnnnn, Raka tunggu aku ikut"

Shan menangis tersedu-sedu, namun Jean menariknya ke pelukannya.

"Jean kenapa Lo pukul Raka???? Dia jadi pergi, kenapa Lo jahat?????? Biarin gue pergi" ucap Shan.

Sanara tidak tahan melihat putrinya menangis seperti itu namun ia juga tidak tahan untuk menghampiri Shan.

Kakinya terasa lemas untuk berjalan.

"Shan udah Shan" ucap Sanara dengan lirih.

"Aku cinta sama Raka, dia gak boleh pergi... Jean kejar Raka gue mohon... Gue mohon Jean"

***

1
Erchapram
Luar biasa
minwoo
Wahhh akhirnya sampai juga ke ending /Sly/ tapi endingnya lucuuuu /Chuckle//Chuckle/ gemes gemes gimana gitu
Moon Syifaardila
Gak nyangka udah ending aja, cepet banget Thor 😭😭😭😭😭😭
Rossa
Hahh demi apa udah ending aja nih??? gak bisa di perpanjang lagi kah thor? hiks mewek ihhh
Nurul Fitria
cepet banget Thor /Cry/
Nurul Fitria
Beneran udah ending nih? /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Sasya
Endingnya sweet banget, bakal ada season 2 kah Thor??
Sasya
yahhhh udah ending 😭😭😭😭😭😭
audyasfiya
Udah ending ajaaa, perasaan baru kemarin publis Thor wkwk, lagi ngejar setoran kah Thor? 😂😂😂
Endingnya kayak terlalu maksa sih Thor, harus nya buat Ampe ratusan episode Thor... sayang banget Thor 😭 bakal kangen Ama jean and Shan huhuhu /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Lorenza82
Tamat sudah ceritanya 😭😭 mantapp Thor 👍 ending nya bikin baper 😘❤️❤️❤️❤️
Lorenza82
Si Sabila nih pick me banget
Rossa
wkwk ada yg panas nihhh
Moon Syifaardila
Yaelah si Jean kayak gak pernah kenal cwek aja luuuu 🤣🤣🤣🤣🤣
Moon Syifaardila
nyinyir banget sih si Ruri, kesel banget sumpah
Rossa
Si Luna gatellllllllllll bangettttttt
Nurul Fitria
lanjut Thor jgn lama-lama /Angry/
Nurul Fitria
Kesel banget kalau punya mertua kayak si Ruri nih
Sasya
kayaknya kalau si Jean nikah sama si Rani bakal hancur banget sih keluarga mereka
audyasfiya
Lanjut thor, semangat 🤭❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Lorenza82
Thor cepetin update nya dong 😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!