NovelToon NovelToon
Obsession (Cinta Dalam Darah)

Obsession (Cinta Dalam Darah)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Romansa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / Fantasi Wanita
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ricca Rosmalinda26

Seorang mafia kejam yang menguasai Italia bertemu dengan seorang wanita yang memiliki sisi gelap serupa dengannya. Mereka saling terobsesi dalam permainan mematikan yang penuh gairah, kekerasan, dan pengkhianatan. Namun, di antara hubungan berbahaya mereka, muncul pertanyaan: siapa yang benar-benar mengendalikan siapa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ricca Rosmalinda26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Roma, Kehidupan yang (Tidak) Normal

Bagi dunia luar, Dante Salvatore adalah seorang pengusaha sukses dengan kerajaan bisnis yang tersebar di seluruh Eropa. Dia menghadiri pertemuan bisnis, makan malam dengan para politikus, dan menjalani kehidupan mewah di vila-vila eksklusifnya.

Valeria, di sisi lain, adalah seorang seniman. Setidaknya, itu yang dunia pikirkan. Dia menghabiskan waktunya di studio pribadinya, melukis dengan ekspresi yang tak bisa dipahami orang biasa. Lukisannya selalu memiliki elemen gelap—bayangan samar, percikan merah yang menyerupai darah, atau mata yang terlihat begitu nyata seakan mengikuti siapa pun yang menatapnya.

Mereka menjalani kehidupan ‘normal’, setidaknya di mata publik.

Tapi di balik semua itu, mereka tetaplah dua monster yang hidup dalam dunia mereka sendiri.

Pagi di Roma

Dante duduk di meja makan besar di vila pribadinya, membaca koran sambil menikmati kopi. Ia mengenakan kemeja putih yang lengannya sedikit digulung, memberikan kesan pria mapan yang baru saja memulai harinya.

Valeria masuk ke ruang makan dengan piyama sutra hitam, rambutnya berantakan setelah tidur semalaman. Ia duduk di kursi di seberang Dante, menyesap espresso tanpa berkata apa pun.

Mereka menikmati keheningan.

Sampai akhirnya Valeria berbicara, suaranya malas tapi penuh makna.

“Kudengar seseorang mencoba mencarimu kemarin.”

Dante melipat korannya, menatap Valeria dengan senyum tipis. “Siapa yang memberitahumu?”

Valeria mengangkat bahu. “Aku punya caraku sendiri.”

Dante menatapnya sejenak sebelum kembali menyesap kopinya. “Aku sudah membereskannya.”

Valeria tersenyum kecil. Tentu saja Dante sudah membereskannya.

Sore Hari, Studio Lukisan Valeria

Di pusat kota Roma, Valeria memiliki sebuah studio kecil yang terlihat biasa saja dari luar. Tapi di dalam, ruangan itu penuh dengan lukisan-lukisan yang mencerminkan isi pikirannya.

Seorang wanita paruh baya masuk ke dalam studio, melihat-lihat karya Valeria dengan penuh kekaguman.

“Lukisan ini begitu… mendalam,” katanya, menunjuk sebuah kanvas besar yang menampilkan sosok pria tanpa wajah yang seolah sedang menjerit di tengah bayangan gelap. “Apa inspirasimu?”

Valeria tersenyum kecil. “Hidup.”

Wanita itu tidak menyadari bahwa lukisan itu terinspirasi dari korban terakhirnya.

Malam di Vila Dante

Saat matahari terbenam, Dante dan Valeria bertemu lagi di vila. Mereka duduk di teras, menikmati anggur merah sambil menatap langit malam Roma.

Tidak ada pembicaraan tentang bisnis mafia, tidak ada darah, tidak ada pembunuhan. Hanya dua orang yang menikmati kebersamaan dalam keheningan.

Tapi mereka tahu—dunia mereka tidak pernah benar-benar normal.

Suatu saat, seseorang akan mencoba mengganggu mereka lagi.

Dan saat itu terjadi, mereka akan menikmati setiap detiknya.

Roma, Damai yang Sementara

Malam di Roma terasa hangat, angin bertiup lembut di teras vila Dante. Valeria duduk di kursi rotan dengan segelas anggur di tangannya, sementara Dante berdiri di dekat pagar, menatap lampu-lampu kota yang berkelip di kejauhan.

Mereka menikmati ketenangan ini.

Setidaknya, untuk sementara waktu.

Hari-Hari Normal yang Penuh Rahasia

Pagi berikutnya, Dante menghadiri pertemuan bisnis di salah satu hotel bintang lima di pusat kota. Orang-orang di sekelilingnya melihatnya sebagai pengusaha sukses—pria tampan, karismatik, dan penuh kendali.

Tidak ada yang tahu bahwa di dalam ruang rapat itu, di balik angka-angka investasi dan strategi ekspansi, ia sedang mengatur pengiriman senjata ke Eropa Timur.

Sementara itu, Valeria mengunjungi galeri seninya yang sedang mengadakan pameran. Para kolektor dan pecinta seni datang, mengagumi karyanya yang misterius dan penuh emosi.

Seorang pria mendekatinya, berpakaian rapi dengan jas abu-abu. “Lukisan Anda selalu memiliki nuansa gelap yang menarik. Saya penasaran, dari mana inspirasi Anda berasal?”

Valeria tersenyum tipis, matanya berbinar dengan cara yang hanya bisa dikenali oleh orang yang cukup peka. “Dari kehidupan.”

Pria itu tidak sadar bahwa beberapa lukisan di ruangan itu adalah rekonstruksi visual dari kematian nyata yang Valeria nikmati.

Malam yang Berubah

Dante dan Valeria bertemu kembali di vila mereka saat matahari tenggelam. Mereka makan malam di balkon, berbincang santai tentang hal-hal sepele—tentang anggur terbaik di Italia, tentang seorang kolektor seni yang mencoba menawar lukisan Valeria dengan harga tak masuk akal.

Namun, ketenangan itu pecah ketika ponsel Dante bergetar.

Ia mengambilnya, membaca pesan singkat yang baru saja masuk.

"Ada seseorang yang mencari Valeria."

Dante mendongak, matanya bertemu dengan Valeria yang masih tenang menyesap anggurnya.

Seolah sudah bisa menebak apa yang terjadi, Valeria hanya tersenyum. “Sepertinya kita punya tamu yang harus disambut.”

Dante menatapnya lama, lalu tertawa pelan.

Ya, damai tidak pernah bertahan lama untuk mereka.

Dan mereka berdua menikmati itu.

1
nurzzz
ceritanya bagus banget semoga bisa rame yah banyak peminatnya
nurzzz
wow keren
nurzzz
wah keren
Naira
seruuu kok ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!