NovelToon NovelToon
Anak Untuk Kakakku

Anak Untuk Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Na_1411

Penikahan yang seharusnya berjalan bahagia dan penuh dengan keharmonisan untuk sepasang suami istri yang baru saja menjalankan pernikahan, tapi berbeda dengan Evan dan dewi. Pernikahan yang baru saja seumur jagung terancam kandas karena adanya kesalah pahaman antara mereka, akankah pernikahan mereka bertahan atau apakah akan berakhir bahagia. Jika penasaran baca kelanjutannya di novel ini ya, jangan lupa tinggalkan komen dan like nya… salam hangat…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa dia…

“Kak ini bagus tidak.”

Dewi menggambil bawahan rok wanita yang terlihat sangat mini, belum juga dewi mencoba memakainya hanya menempelkannya di bagian tengah tubuh dewi sebatas perut sampai paha. Terlihat Evan sudah salah tingkah, tampak wajahnya menjadi merah.

Dewi menatap Evan yang gagal fokus, dengan iseng dewi menggambil bawahan rok yang seukuran tapi berbeda warna dan bentuk.

“Kalau ini bagaimana kak…?” Tanya dewi menggambil rok bawahan span berwarna hitam.

“Apa kamu suka memakai pakaian minim bahan seperti itu wi.” Tanya Evan penasaran dengan model baju yang dewi pakai, selama dua hari ini Evan berada di kediaman om nya. Dia belum pernah melihat dewi memakai pakaian seperti itu, tapi kenyataannya dewi memilih pakaian yang kurang bahan.

“Mm… sebenarnya aku tidak pernah memakai rok mini seperti ini kak, tapi kata temanku, laki laki itu suka dengan wanita yang suka memakai pakaian seksi.”

Terlihat dewi tersenyum setelah mengatakannya, Evan melirik sekilas ke arah dewi. Dia kesal dengan teman dewi yang berbicara sembarangan.

“Menurut kakak, jika wanita memakai baju seperti itu terlihat murahan.”

Evan berlalu dari depan dewi, dia berjalan menuju ke arah pakaian khusus pria. Sedangkan dewi meletakkan kembali bawahan yang tadi akan dia ambil, dia mengejar Evan yang sudha terlihat menjauh.

“Kak Evan mau beli baju juga.” Tanya dewi setelah berada di belakang Evan, diam… itu yang Evan lakukan, dia terlalu fokus dengan apa yang dia kerjakan sekarang. Walau hanya sekedar memilih baju, sedangkan dewi yang kesal karena Evan yang tidak menjawab pertanyaannya sengaja menyenggol lengan Evan.

“Oh… ternyata kamu wi, aku kirain siapa.” Tanya Evan yang memang tidak menyadari jika dewi ada di belakangnya.

“Apa sefokus itu kak Evan nggak tahu jika aku ada di belakang kakak…?”

“Maaf… bagaimana kamu sudah selesai memilih bawahannya…?” Evan melirik dewi yang tidak membawa apapun.

“Aku nggak jadi beli, kata kak Evan tadi jika wanita pakai baju kurang bahan terlihat seperti wanita murahan.” Dewi mengerucutkan bibirnya kesal.

“Emang…” ucap Evan singkat.

Evan berjalan lagi melewati dewi, dia meninggalkan dewi dan beralih ke pakaian wanita. Dia memilih bawahan rok span yang terlihat panjang, Evan segera menyerahkan ke arah dewi.

Sedangkan dewi yang sempat kebingungan karena Evan, memperhatikan rok span yang ada di depannya.

“Ini terlihat sopan dan tidka terlalu vulgar, tinggal kamu ambil kemeja atau apalah yang menurut kamu cocok untuk bawahan ini.”

“Tapi kak ini kepanjangan, dan aku juga tidak pernah memakai bawahan seperti ini.” Gerutu dewi.

“Jika kamu tidak mau pakai aku taruh kembali.” Saat akan menaruh kembali rok yang Evan pegang tadi, dewi segera menghentikannya.

“Jangan kak, iya aku pakai.”

Evan tersenyum melihat dewi, dia segera menuju ke kemeja bagian wanita. Evan mengambil kemeja berwarna peach lengan pendek, Evan menggambil rok span panjang hitam yang dewi pegang. Dia segera menuju kasir dan membayar semuanya, dewi hanya diam melihat tingkah Evan.

“Kenapa Kakak yang bayar, biar aku aja yang bayar kak.”

“Sudahlah, uang buat beli pakaian kamu bisa buat uang saku kamu besok.” Ledek Evan sambil menggambil kantong plastik yang berisi baju milik dewi.

“Ish… memang uang kakak banyak sampai beliin baju buat aku.” Dewi sangat meremehkan kemampuan finansial Evan.

“Jika buat beli sebuah mobil dan mention aku rasa cukup.” Ucap Evan asal, dewi memelototkan matanya mendengar ucapan Evan.

“Benarkah kak… wah.. kakak ngepet ya, sampai punya uang sebanyak itu.” Dewi berjalan di samping Evan yang menenteng tas belanjaan dewi, dia tidak menggubris ucapan dewi yang terdengar berlebihan.

Evan yang menyadari jika ada segerombolan wanita yang melihatnya merasa risih, dia mempercepat gerakkan kakinya sampai dewi yang mengikutinya sampai kewalahan.

“Kak Evan, kenapa cepet bangat sih jalannya.” Tanya dewi heran dengan kelakuan Evan.

“Kamu lapar…? Jika iya, kita makan di dulu.” Evan berjalan ke arah tempat yang menjual mie ramen, dengan segera dewi mengikutinya Evan.

Evan dan dewi duduk setelah masuk ke dalam, seorang pelayan berseragam merah menghampiri mereka dan menanyakan pesanan evan dan dewi.

Satu jam pun berlalu, Evan dan dewi beranjak pergi menuju ke parkiran mobil dimana Evan memarkirkan mobilnya di sana. Tampak raut kebahagiaan terpancar dari wajah cantik dewi, dia sangat senang Evan membelikan baju untuknya.

“Kak, makasih ya kakak sudah membelikan aku baju dan rok bawahan. Setelah di cuci akan aku pakai..” dewi menatap Evan dengan pandangan mata berbinar.

“Ingat wi, jangan sekali kali kamu pakai baju kurang bahan jika kamu ingin berpenampilan mahal di mata laki laki.”

Dewi mengangukan kepalanya, paham akan maksud Evan. Evan melajukan mobilnya ke arah rumah dewi, tampak jalanan sedikit ramai karena semua orang sedang melakukan aktivitasnya masing masing.

Evan menghentikan mobilnya karena melihat lampu trafic light berwarna merah, dengan iseng Evan menolehkan kepalanya melihat samping kanannya.

“Caca…” lirih Evan yang melihat seorang wanita yang sangat dia kenal berada di samping mobilnya, dewi yang samar mendengar ucapan Evan sontak menoleh melihat apa yang di lihat Evan.

Seorang wanita cantik berambut panjang hitam lurus, terlihat tersenyum dengan seorang pria di dalam mobil yang kebetulan kacanya terbuka. Dewi melihat Evan yang tampak murung, dengan rasa penasarannya sengaja dewi memecahkan kesedihan Evan.

“Kak Evan…” Evan masih terdiam tanpa menjawab dewi.

“Kak Evan… kak…” dewi meninggikan sedikit nada suaranya, tampak Evan sudah mulai tersadar dan menoleh ke arah dewi yang menatapnya.

“Eh… oh.. iya, ada apa wi.”

Dengan menautkan kedua alisanya dewi menelisik wajah Evan, dia penasaran dengan apa yang Evan pikirkan.

“Lampu sudah mau hijau kak.” Ucap dewi yang melihat trafic light yang tadinya kuning akan berubah hijau.

“Oh iya…” Evan segera menjalankan mobilnya, pandangan matanya masih melihat mobil yang tadi berada di sampingnya.

Dewi yang menyadari itu dengan penasaran memberanikan diri bertanya, sebenarnya dewi tipikal orang yang tidak mau mengurusi urusan orang lain selain orang tuanya. Tapi berbeda dengan Evan, dewi akan mengorek segala sesuatu tentang Evan.

“Siapa wanita tadi kak…” tanya dewi lirih tapi masih dapat Evan dengar.

“Siapa….?!!”

“Tadi cewek yang kakak lihat waktu di trafic light.” Evan tampak terdiam tak mau menjawab pertanyaan dewi, sengaja Evan lakukan itu karena dia paling tidak suka jika urusan pribadinya di campuri oleh orang lain.

“Kita langsung pulang atau ….” Ucapan Evan terhenti saat mendengar bentakan dari dewi.

“KAK EVAN…” dewi dengan tatapan super tajamnya melirik melihat Evan yang terlihat terdiam tidak meneruskan ucapannya.

“Apa perlu aku jawab pertanyaan kamu.”

“Tentu saja, karena kita akan tinggal satu rumah dan kita adalah keluarga.” Ucap dewi asal.

Evan menghela nafasnya berat, dia sebenarnya sangat malas membicarakan masa lalunya.

1
Rohaniingsun09 Rohaniingsun09
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!