Niat awal ingin berjalan-jalan setelah bekerja namun membuat seorang wanita bernama Rayna harus berurusan dengan seorang pria menakutkan.
Dia melihat sebuah tragedi menakutkan, yaitu sebuah pembunuhan yang di lakukan pria menakutkan tersebut, yang ternyata adalah bos-nya sendiri sekaligus mafia paling menakutkan di bisnis dunia gelap.
Bagaimana nasib Rayna kedepannya? apakah setelah dia melihat hal tersebut dia akan baik-baik saja atau malah sebaliknya???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GTSM BAB 11_Menghadap ke Tuhan
KALAU ADA TYPO LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YA🙏🏻🙏🏻
🥕🥕🥕
Setelah mendapatkan perintah tersebut bi Tati menuju ke kamar utama, beliau seorang diri karena kamar utama sangat privasi bagi tuannya itu dan selama bekerja di sini hanya bi Tati yang boleh masuk, asisten rumah tangga lain tidak boleh, maka dari itu bi Tati tidak mengajak dini untuk membantu Rayna.
TOK TOK TOK
CEKLEK
Pertama kali bi Tati masuk, dia melihat kamar yang sangat berantakan dan juga kondisi nona nya yang sangat mengenaskan.
"Nona, mari saya bersihkan." ujar bi Tati duduk di pinggir ranjang sambil memegang lembut tangan Rayna yang masih berbaring sambil melihat ke atas.
Tes
Tetes air mata Rayna pun keluar tanpa permisi, dia menangis sejadi-jadinya karena apa yang sudah menimpa dirinya.
"Nona." panggil bi Tati tak tega.
"Bi." lirih wanita itu, langsung saja membuat bi Tati ikut prihatin dan langsung memeluk erat tubuh rapuh itu.
Rayna pun menangis sejadi-jadinya, dia merasa ada sosok ibu yang menghangatkan dirinya dari pelukan lembut bi Tati.
Setelah di rasa Rayna sudah cukup tenang bi Tati pun mengajak nona nya itu untuk bersih-bersih diri.
"Mari saya bantu untuk membersihkan diri nona." ucap bi Tati.
Sebelum itu bi Tati mengisi bathtub dengan air hangat agar nanti saat Rayna berendam tubuhnya menjadi rileks.
"Mari nona, air hangat nya sudah saya isi." ajak bi Tati.
Rayna hanya menurut saja dan berjalan pelan karena kakinya terasa sakit.
Rayna berendam dengan kaki kanannya dia tumpangkan di atas agar tidak terkena air.
"Bi saya ingin berendam sebentar boleh?" ijin Rayna yang merasakan tubuhnya kembali rileks karena berendam.
"Boleh nona, kalau begitu saya keluar. Kalau ada apa-apa boleh langsung pencet tombol ini." ucap bi Tati memberitahukan ada tombol di sebuah remot yang nanti langsung terhubung dengan remot di sakunya.
"Iya bi."
Setelah itu bi Tati pun memberikan waktu untuk Rayna memanjakan diri, tubuhnya serasa segar kembali dan capek-capek yang dia hadapi rasanya runtuh.
Sedangkan bi Tati setelah keluar dari sana pun langsung membersihkan kamar yang berantakan itu.
Saat bi Tati menyibakkan selimut dia bisa melihat sebuah noda darah yang mulai mengering di sana, perih rasanya melihat hal tersebut.
"Nona saya tahu anda kuat, tolong jangan tinggalkan tuan Agra karena kejadian ini ya." lirih beliau tanpa bisa di dengar oleh siapapun karena bi Tati tahu bahwa di kamar ada kamera tersembunyi yang hanya tuan nya saja yang tahu dan bisa mengoperasikan nya.
Bi tati langsung membersihkan kamar tersebut hingga bersih seperti semula, hingga tak lama alat di sakunya berbunyi menandakan Rayna memanggilnya.
"Iya nona."
"Bi saya sudah selesai." ucap Rayna.
Bi tati pun membantu wanita tersebut untuk bangun dan membantunya memakaikan pakaian yang baru.
Setelah itu Rayna di dorong di kursi roda menuju ke meja makan.
Di sisi lain, setelah Agra pergi dari mansion dia pun menuju ke markas yang masih berada di area nya.
"Bagaimana?" tanya Agra saat sampai dan di sana sudah ada Rio dan juga David.
"Semuanya sudah siap tuan." ucap David.
Setelah itu dia menuju ke sebuah lapangan yang cukup luas di mana di sana adalah kandang dari Tiger singa peliharaan nya yang terlihat aktif sekali.
"Halo boy, bagaimana kondisi mu?" tanya Agra sambil mengelus kepala singa jantan tersebut.
"TOLONG LEPASKAN!" teriak seseorang yang di seret masuk ke dalam kandang tersebut.
"Akkkkkhhhhh sakit!" ucap tahanan tersebut siapa lagi kalau bukan putri.
Hari ini adalah hari yang sangat bagus untuk mengeksekusi tahanan yang sudah tidak layak untuk hidup, dan Agra akan mempercepat tahanan tersebut untuk bertemu dengan tuhan.
"Agra tolong aku, aku gak mau di sini." ucap putri dengan tangisan yang sudah tidak bisa di bendung.
"Ck kau banyak sekali alasan, aku sudah bilang bukan kalau Tiger sudah tiba maka ajal mu akan semakin dekat, dan sekarang adalah hari di mana ajalmu terakhir ada, ingin menyampaikan sesuatu?" tanya Agra dengan seringai kejam nya, jika seperti ini hawa di sekitar pun mulai semakin mencekam bahkan siapapun tidak angin berada di sana.
"Agra kamu lupa kalau aku pacar kamu, kamu tega?" sahut putri dengan takutnya, karena dia tahu bagaimana nekadnya Agra.
Dia sudah salah mencari perkara kalau seperti ini, andai dulu dia tidak membuat kesalahan mungkin sekarang dia dan Agra akan menjadi keluarga yang bahagia.
"David ikat wanita sialan itu di tiang biarkan Tiger nanti yang mengeksekusi wanita tidak tahu diri itu, aku tidak ingin tangan ku yang berharga ini menyentuh barang yang sangat menjijikkan." ucap Agra kemudian keluar dari kandang tersebut.
"AAKHHH TOLONG LEPASKAN! AGRA TOLONGGGGGG!" teriak putri dengan memberontak di genggaman para anak buahnya.
Agra duduk di balik jeruji kandang yang di sekat di sana, dia bisa melihat bagaimana tatapan lapar dari Tiger saat melihat putri sudah berada di tengah-tengah dengan tali yang mengikat dirinya di tiang tinggi.
Kandang pun sudah steril, Tiger masih berada di kandang dalam di mana ada sekat jeruji besi untuk dirinya agar tidak ke kandang luar.
"Buka." titah Agra.
Dan saat kandang di buka, jangan tanya lagi bagaimana ganasnya Tiger mencakar hingga mencabik-cabik mangsanya, dalam satu hap nyawa putri sudah menghilang dan sudah menghadap ke tuhan.
Tidak ada rasa bersalah melainkan rasa puas, dia memang berengsek tapi jika ada yang main-main dengannya maka jangan salahkan kalau sisi jahatnya datang.
Cukup beberapa saat, sudah tidak tersisa daging pun di sana, Tiger menyantapnya dengan baik sekali.
"Good job sekali peliharaan ku itu kan." ucap Agra membanggakan Tiger kepada Rio, David dan juga anak buah yang lain.
Sedangkan mereka yang mendengar pun merasa ngeri ngeri sedap dengan ucapan tersebut, mereka memang jahat dan mafia tapi tidak sampai tega melihat adegan di depan mereka tadi.
Setelah itu Agra masuk ke dalam ruangan yang bisa dia gunakan untuk berkumpul di sana.
"Bagaimana?" tanya Agra, David yang sudah tahu arah pembicaraannya pun langsung menyampaikan hal tersebut.
"Untuk pengiriman senjata ke Macau semuanya sudah siap dan malam ini sudah di kirim tuan." ucap David.
"Bagus, aku dengar Mr. Jeden dari Singapura juga memesan senjata kita?" tanya Agra lebih ke memastikan lagi.
"Iya tuan, dan rencananya minggu saat beliau berada di Indonesia kita akan mengadakan pertemuan dengan beliau di Bali yang kebetulan tuan juga ada perjalanan bisnis ke sana." ucap David.
Agra pun menganggukkan kepalanya paham, dia suka dengan kerja anak buahnya yang sangat cekatan bahkan sebelum dia suruh.
.
.
Bersambung.....
Mampir ya ke cerita aku di platform sebelah FN semoga kalian juga pada sukaaaa🙏🏻🙏🏻😁😁😁
...🥕🥕🥕...
...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...
...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...