menikah sebab perjodohan orang tua. namun setelah hampir delapan tahun belum di karuniai seorang anak.
hingga akhirnya suatu hari sebuah kenyataan membuat hati seorang istri merasa sangat tersakiti.
di antara percaya atau tidak.
simak cerita selengkapnya di cerita ya gaes
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pengagum Rahasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Raihan menatap tak percaya ke arah lembaran kertas yang baru saja di berikan oleh Boby. Sementara ke empat temannya itu menatap takjub dengan mulut yang sama-sama menganga.
"gilaaa,,,, ini beneran hasil kerja keras si Zaifa?" tanya Dani.
Boby hanya mengangguk kan kepalanya bangga. Bagaimana pun diri nya lah yang menggaet Zaifa untuk andil dalam tim marketing milik nya.
Beda dengan Raihan yang hanya diam-diam tersenyum manis.
***
Sementara di sebuah kamar kost yang lebih sempit dari kamar hotel yang kemarin di tempati Zaifa. Saat ini, wanita yang tengah asyik menonton televisi setelah selesai menyantap mie instan kesukaan nya. Tiba-tiba ingatan nya melayang ke beberapa jam yang lalu.
masih jelas di ingatan para lelaki tampan yang di temui nya tadi menjelang sore. Pria itu adalah Dani, Rama, dan juga Niel. Sahabat dekat dari pria yang bernama Raihan, yang saat ini menjabat CEO dan merupakan mantan kekasih nya. Bukan. Bukan mantan kekasih karena kisah mereka belum usai hingga kini.
Di lantai atas gedung perkantoran Raihan, pria itu sedang menatap foto yang selama ini selalu di simpan nya di laci meja kerja nya. Foto dirinya dengan seorang gadis cantik dan manis. Foto itu di ambil saat dirinya baru saja lulus sekolah SMA.
Hatinya berdenyut nyeri, ketika mengingat masa-masa indah di masa lalu. Saat dulu semua kisah yang di lalui seperti tak kan pernah berakhir. Namun ternyata kini hanya tinggal kenangan indah yang membuat nya bahkan seperti mati rasa.
Bayangan indah saat ia pulang ke kampung halaman untuk menjemput sang kekasih hati karena ia telah sukses dan selesai melakukan pendidikan. Tapi yang menjadi kenyataan adalah ia melihat dengan mata kepala nya sendiri kekasih hatinya telah menikah dengan orang lain.
meskipun dalam tatap mata teduh itu tidak ada kebahagiaan, tetap saja hatinya sedikit kecewa dan marah tentu saja. Namun, setelah ia menyelidiki yang sebenarnya terjadi, ternyata wanita yang sangat di cintai nya itu di jadikan alat penebus hutang oleh keluarga nya sendiri.
Betapa marah nya dia saat itu, namun tak bisa melakukan apapun. Hanya air mata penyesalan mengapa ia terlambat datang. Sejak itu, Raihan yang tadinya ceria menjadi pria dingin yang tak tersentuh. Kegiatan nya hanya bekerja dan bekerja.
Orang tua nya bahkan sedih ketika mengetahui putra semata wayang nya tidak memiliki masa remaja. Sedikit penyesalan karena tidak membiarkan putra nya memilih sendiri jalan hidup nya. Terlalu memaksa dan memisahkan dengan wanita yang di cintai oleh putra nya. Kini perasaan menyesal yang teramat yang di alami oleh orang tua Raihan.
Raihan yang marah kepada orang tua nya memilih membeli apartemen dan jarang pulang ke rumah. Hal itu menjadi pukulan telak untuk kedua orang tua nya.
"maaf kan aku Zai...." gumam Raihan menatap sendu foto yang sedari tadi di genggam nya.
***
Pagi, siang, sore, terlewati begitu saja. Bahkan tanpa terasa dua bulan telah berlalu. Tak terasa hari ini adalah hari yang di tunggu oleh anggota tim Pratama Company, karena hari ini adalah hari dimana produk makanan baru mereka akan launching.
tim marketing sudah hadir sejak pukul enam. begitu pun dengan Zaifa sebagai tim sales yang beberapa bulan selalu terjun di kalangan masyarakat untuk mengenal kan produk baru mereka yaitu mie sehat.
Aula kantor sudah di sulap menjadi aula pertemuan. Kursi-kursi tersusun demikian rapi. Jejeran kursi di bagi menjadi dua sisi di antara kiri dan kanan sementara tengah di biarkan kosong karena di gelari oleh karpet beludru merah. Dimana biasanya karpet itu untuk berjalan para petinggi perusahaan dan juga tamu undangan yang ingin menyampaikan pendapat.
Rangkaian acara demi acara terlewati dengan lancar. Produk mereka di tampil kan dilayar besar yang ada di depan dan bisa di lihat oleh para tamu undangan. Tak hanya produk nya, bahkan cara pembuatan nya pun diperlihatkan.
Tak terasa hari sudah menjelang sore, Acra launching produk sudah selesai dan kini di aula hanya tersisa beberapa orang yang bertugas membersihkan tempat itu. Di ruangan tim marketing sang ketua yaitu Boby tengah membagikan amplop yang bisa di tebak isinya oleh para anggota nya.. Apalagi juga bukan bayaran atas kerja keras mereka beberapa bulan terakhir.
semua anggota di beri tak terkecuali Zaifa. meskipun Zaifa adalah anggota baru namun tentu saja anggota lain sadar bahwa tanpa keterampilan berbicara Zaifa tidak mungkin mereka bisa mendongkrak pendapatan dua kali lipat lebih besar di banding produk sebelum nya.
"terima kasih pak Boby yang tampan" seru seorang karyawan perempuan menggoda Boby.
"sama-sama Vina" sahut Boby sembari melempar kiss jauh kepada Vina dan di tanggapi oleh Vina.
Zaifa yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala.
"Zaifa..." panggil Boby saat Zaifa sudah di ambang pintu hendak keluar.
"ya pak" jawab Zaifa sopan.
Boby tersenyum tipis mendengar Zaifa memanggil nya pak. Padahal sudah berulang kali ia mengatakan tidak mau di panggil pak oleh Zaifa. Karena selisih usia mereka hanya beberapa tahun saja. Namun Zaifa selalu menolak dengan alasan untuk kesopanan.
"kau di panggil oleh bos"
"a-aku?" tanya Zaifa menunjuk dirinya sendiri.
"ya"
"kalau begitu aku pulang dulu. Selamat bernostalgia bersama CEO kita"
Boby langsung berlalu membiarkan Zaifa yang masih bengong meresapi ucapan Boby. Zaifa pun mengangkat bahu nya acuh.
Zaifa kemudian memasuki lift dan memencet tombol dimana ruangan CEO berada. Beberapa saat kemudian pintu lift terbuka dan Zaifa berjalan dengan riang. Bagaimana pun kau bahagia karena mendapat dua amplop sekaligus..
Namun, keceriaan Zaifa lenyap seketika ketika ia sudah sampai di ambang pintu ruangan CEO. Tiba-tiba jantung Zaifa berdetak kencang, mengapa terlupa kan bahwa CEO di perusahaan ini adalah mantan kekasih nya.
Zaifa menoleh ke kanan dan kiri. kosong, tidak ada satu orang pun. Jelas, karena lantai teratas hanya di isi oleh ruangan CEO dan ruangan sang sekretaris, Alex.
Zaifa menelan ludahnya kemudian ragu-ragu ia mengangkat tangan nya hendak mengetuk pintu. Namun, ia urungkan ketika sekelebat bayangan tentang Raihan tiba-tiba menghantui pikiran nya. Zaifa menggeleng kan kepalanya kemudian berbalik.
Ya, kabur adalah pilihan nya. karena sesungguhnya ia belum siap jika berada di ruangan yang sama bersama orang yang dua bulan ini selalu di hindari nya. Bagaimana pun, ada sedikit rasa malu ketika ia bertemu dengan lelaki yang sudah di tinggal kan nya tanpa ucapan perpisahan.
"Zaifa..." seru seseorang menghentikan langkah Zaifa yang baru satu langkah.
Zaifa meringis, matanya terpejam merutuki siapa yang sudah menghentikan langkah nya. Dan mau tidak mau Zaifa pun harus berbalik. Dan saat ia berbalik.
Mata indah nya menatap mata seseorang yang ada di belakang seseorang yang memanggil nama nya...
samawa....
pnysln mmng sllu dtng trlmbat ,hrsnya mnkmti msa tua brsma kluarga mlh hrs hdp d pnjra...
smga pa bewok bnr2 tobat....