remaja cantik namun sederhana yang mencintai seorang murid baru yang sangat tampan. dirinya mencintai dalam diam, karena dirinya yang sadar diri. walaupun begitu, ternyata pria itu merasakan kalau gadis cantik itu menyukainya , dan malang untuk si gadis.karena cintanya tetap tidak terbalaskan. dan semakin tragis buat si gadis, setelah pria itu tahu kalau wanita yang punya rasa padanya itu ternyata adik dari musuhnya .bahkan seakan-akan nasib buruk itu selalu berpihak pada gadis itu. karena pada akhirnya pria itu malah menjadi saudara tirinya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ulah berly
Setelah sang ayah berkata seperti itu pada yelse. ayahnya menjadi sedikit ragu atas diamnya yelse. dan dirinya kembali memutuskan untuk menjalani hubungan pacaran dulu dengan kekasihnya itu. menunggu sampai yelse benar-benar menyetujuinya.
Malam ini yelse sebenarnya sangat merindukan sang kakak. namun dia tidak bisa menghubungi dia. karena kakaknya berpesan agar yelse tidak lagi menghubungi dirinya. karena Calvin yang takut kalau yelse kembali dalam bahaya. Dan terpaksa yelse menahan kerinduannya.
Pagi ini sekolah seperti biasa, dirinya yang selalu ingin di celakai berly , namun nathan juga selalu melindunginya. walaupun begitu yelse masih sangat dingin dan bersikap acuh pada nathan.
Kebencian yelse sebenarnya bukan hanya masalah penyekapan yang di lakukan nathan sehingga membuat hidupnya hancur, namun juga karena dirinya yang masih menyukai nathan, walau dirinya sudah di perlakukan sedemikian rupa.
Yelse benar-benar ingin membenci nathan dengan jiwa dan hatinya. namun selalu saja seolah semua hanya sia-sia. malah semakin hari menjadi semakin menyiksa. antara benci, kecewa, dan cinta benar-benar menyampur jadi satu di hatinya.
Sepulang sekolah nathan kembali ke apartemennya. di sana dia di tunggu oleh sang mama. nathan yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu. nyatanya dia tidak bereaksi sama sekali.
Bagi mamanya, nathan adalah anak yang benar-benar pendiam dan dingin , " mama sudah mengemasi semua barang-barang kamu. dan sudah mama kirimkan ke rumah. sekarang mama sudah ada di sini , kamu harus menemani mama di rumah sekarang! " ucap mamanya.
Nathan melihat ke wajah sang mama. ini adalah pertama kalinya dalam empat tahun kepergian mamanya bekerja di luar negri. namun sama sekali tanpa pelukan atau hanya sekedar tanya kabar.
Nathan menjadi semakin cuek dan dingin namun dirinya menurut. setelah itu dirinya mengikuti mamanya kembali ke rumah mewah dan besarnya.
Sudah sangat lama nathan tidak menginjakkan kakinya di rumah besar itu. walau di sana masih banyak pekerja dan pelayan. namun nathan malah lebih betah di apartemennya yang sempit .
" Kamu harus mempersiapkan dirimu karena besok, kamu akan mama kenalkan ke calon suami mama! " kata mama nathan.
Pria yang sudah remaja itu hanya diam tidak menjawab peringatan sang mama. dia hanya menjalani apa yang harusnya terjadi nanti.
Drrttt...
Ponsel nathan berdering, dia melihat ada nomor asing masuk. satu kali panggilan nathan abaikan. hingga kedua dan ketiga. namun karena nomor itu terlalu sering memanggil, akhirnya nathan terpaksa mengangkatnya.
Nathan masih belum bersuara. dia masih mendengar apa yang sedang terjadi di seberang panggilan.
Hanya suara grasak-grusuk di sana, membuat nathan semakin penasaran dan menajamkan pendengarannya. sampai akhirnya dia mendengar sesuatu.
" Cepat katakan pada nathan, kalau tidak ,,! aku akan benar-benar membunuhmu! cepat bersuara.! " suara yang di sana benar-benar dalam keadaan emosi.
Nathan masih mencerna dan mengingat suara siapa di sana.
" cepat katakan pada nathan, kalau dia harus benar-benar menjauhimu, ,, kalau dia masih saja tidak menghentikannya , maka kamu akan tahu akibatnya! " lanjut yang di sana.
Sekarang nathan tahu siapa pemilik suara itu. ya.. suara itu adalah milik berly. namun siapa yang sedang dia paksa untuk menjauhinya.
Dan ketika nathan mulai menebak, dirinya menjadi semakin kaget. karena yang sedang di tindas itu bersuara .
" bunuh saja aku, setidaknya aku tidak mati dengan cara bunuh diri. gunakanlah tanganmu untuk menjadi perantara kematianku, cepat lakukan! " jawab suara yang lain.
Nathan langsung berdiri dengan suara yang meminta kematiannya. sama seperti dugaannya. kalau suara yang sedang di tindas berly tadi adalah yelse.
Nathan baru saja akan membuka mulutnya untuk memperingatkan berly. namun dia malah semakin panik ketika mendengar erangan kesakitan dari yelse.
" Aakkhhh..! " jerit yelse.
Nathan seketika berdiri dan berlari. sambil melacak keberadaan nomor yang baru saja menghubungi dia. namun dia tidak kunjung menemukan lokasinya.
Sampai-sampai dia menghubungi temannya yang menjadi hacker , dia memberikan nomor panggilan tadi. hingga akhirnya nathan bisa menemukan lokasi di mana yelse di sekap berly.
Nathan berlari kencang ke arah mobilnya. setelah bersiap pergi nathan langsung mengencangkan sabuk pengaman.di jalan dia melajukan mobil sport yang dia bawa bak setan, Steven yang tanpa sengaja melihat itu menjadi bingung.
Mobil terbuka yang menampakkan wajah panik dan serius nathan membuat Steven berpikir untuk mengikuti nathan dengan memakai motornya.
Setelah sampai, nathan langsung berlari kencang masuk ke dalam bangunan itu. dia yang melihat yelse terikat di sebuah tiang, dengan baju yang penuh dengan noda darah itu langsung panik.
Yelse tampak acuh dengan kedatangan nathan. padahal dirinya saat ini benar-benar dalam keadaan sekarat dan dramatis.
Nathan yang melihat wajah dingin seakan tanpa ketakutan itu , hanya bisa menghela nafas berat. namun ketika dirinya mendekat dan langsung ingin melepaskan talinya. seketika dihentikan oleh Steven.
" BERHENTI,,, ITU ADALAH,, BOM ,,, ! " kata Steven dari arah belakan nathan.
Seketika nathan mengamati ke seluruhan dan ternyata itu benar-benar BOM. namun ajaibnya yelse sama sekali tidak takut dan masih berwajah sangat dingin.
Nathan tidak percaya, bahkan ketika dirinya ingin melepaskan tali itu, yelse sama sekali tidak bersuara atau sekedar memperingatkan dirinya. nathan merasa apa memang sebesar itu kebencian yelse padanya.
" Apa kamu tidak waras,, jelas-jelas di sini ada kabel. kenapa kamu tidak mengamatinya dulu! " marah Steven pada nathan, namun mata Steven hanya fokus pada BOM yang ada di tubuh yelse.
Tatapan nathan sama sekali tidak teralihkan dari yelse saat ini. dan tidak menghiraukan Steven yang benar-benar serius dengan karakter BOM tersebut , namun yelse yang di tatap dalam malah memalingkan wajahnya. benar-benar tidak bereaksi tentang apa yang sedang terjadi.
Nathan yang masih terlalu fokus pada yelse. matanya mulai memerah menahan tangis. namun yelse masih tampak sangat biasa.
Steven yang awalnya begitu fokus dengan kabel-kabel di BOM itu akhirnya melihat ke nathan karena dirinya yang tidak merasakan pergerakan kawannya itu.
Namun dirinya malah menjadi shock ketika melihat tatapan mata yang memerah menahan tangis itu. kemudian Steven melihat ke arah wajah yelse yang masih terlihat berpaling dari nathan. sehingga membuat Steven menatap keduanya dengan bergantian. hingga akhirnya dirinya membiarkan dan kembali fokus ke rangkaian BOM tersebut.
" Apa kamu akan mematung di sana sampai BOM ini meledak! " kata Steven yang memudarkan tatapan tajam nathan.
Kemudian nathan menghapus cepat air matanya. kemudian dia ikut fokus pada Steven. selama Steven dan nathan berunding tentang Langkahnya untuk menjinakkan BOM itu , yelse benar-benar diam tidak bersuara sama sekali.
Membuat Steven merasa tidak percaya kalau ada wanita yang benar-benar sesantai itu padahal dirinya sedang berurusan dengan BOM di tubuhnya. Steven menatap wajah yelse. dan seperti dirinya mengingat sesuatu. dan setelah dia sadar dan mengingatnya dia langsung bertanya pada nathan.
" Ah,, bukankah Ini adalah wanita yang kita sekap.? lalu kenapa kamu sekarang malah ingin menyelamatkannya? " tanya Steven yang tidak tahu kebenarannya. " dia adalah kekasih dari musuh kita,, kan?! " sambung Steven dengan sangat menggebu dan marah.
" Sudahlah nathan , lebih baik biarkan dia mati saja. ! " kata Steven seperti orang yang sangat marah.
Namun nathan sama sekali tidak mendengarkan Steven yang sedang berceloteh, dirinya hanya fokus pada BOM saja. sampai akhirnya..
Duaaarrr....