NovelToon NovelToon
Menikahi Pembantuku

Menikahi Pembantuku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Tamat / CEO
Popularitas:272.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Rova Afriza

“Tenanglah! Aku ada di sini untukmu.”


Ana seorang gadis yatim piatu yang asal mulanya tinggal bersama pamannya, Ana masih duduk di bangku SMA usianya baru 18 tahun,
dia terpaksa sekolah sambil bekerja di rumah seorang pria tampan yang tak lain adalah bos di tempat pamannya bekerja. Ana terpaksa melakukannya karena keinginan bibiknya yang tak menyukainya dan hanya akan menambah beban bagi keluarga mereka. Namun siapa sangka kehadirannya di rumah majikannya itu bisa membuat seorang pria tampan sedingin es semacam Haris Mahendra (28 tahun) tanpa sadar sudah jatuh cinta kepadanya. Akankah perjalanan cinta mereka akan berjalan mulus? sementara Aris sendiri sudah memiliki seorang wanita yang sangat di cintainya yaitu Bellena, istri nikah sirinya. Mereka terpaksa menikah siri karena alasan kedua belah pihak keluarga mereka yang tidak menyetujui hubungan mereka.

Penasaran?

Yuk cus langsung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rova Afriza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode sebelas

Prang.....

Aris langsung melemparkan gelas yang ada di hadapannya, saat melihat para karyawannya itu baru tiba di ruangan rapat.

"Apa kalian sudah bosan bekerja di perusahaanku heh! berani-beraninya kalian membuat seorang direktur duduk menunggu

para karyawan seperti kalian di sini eh!" Suara Aris terdengar sangat gusar. Matanya terus menatap tajam ke arah satu persatu semua karyawannya itu.

Sementara itu semua karyawan Aris yang ada di sana, tak ada yang berani membuka mulut seorang pun. Mereka terlalu takut saat melihat kemarahan atasannya itu.

"Permisi, maafkan kami yang baru saja tiba pak!" Ujar Rey, seraya masuk ke dalam ruangan itu. Beserta di belakangnya di ikuti oleh beberapa pegawai lainnya.

"Karena tadinya, kami harus melalui tangga darurat terlebih dahulu," Ujar Rey menjelaskan secepat mungkin, agar tak mendapat amarah dari direkturnya itu.

Brakkk...

Aris spontan langsung menggubrak meja rapat, untuk melampiaskan amarahnya yang kedua kalinya. Dia semakin di buat jengkel dengan ulah sekertarisnya itu, karena baru muncul di hadapannya. Rey bukannya memberi contoh yang baik untuk semua bawahannya, dia sendiri pun justru tak disiplin terhadap peraturan yang Aris tetapkan.

"Bukankah aku sudah memperingatkan kalian, kalau sampai kalian telat sedikit saja dari waktu yang ku berikan, maka semua gaji kalian bulan ini akanku potong sebanyak 50%!" Ujar Aris, seraya melemparkan tatapan yang begitu menusuk ke arah sekertaris dan juga para karyawannya yang baru saja tiba itu.

Rey pun langsung terdiam, dan menundukan kepalanya, saat mendapat makian dari atasannya itu.

"Ma...maaf pak, kami sudah berusaha secepat mungkin untuk segera tiba di Kantor, namun kami harus menunda perjalanan kami terlebih dahulu, karena terjebak macet saat di perjalanan tadi," Ujar salah satunya memberi alasan. Sementara kepalanya tetap tertunduk dalam, karena tak berani menatap wajah direkturnya yang sedang di landa amarah tersebut.

"Heh! berani sekali kau memberi alasan konyol seperti itu, memangnya kau pikir, kau sedang berbicara dengan anak kecil ehh! sehingga dengan mudahnya dapat kau bohongi!?" Kecam Aris.

Memangnya siapa yang akan percaya di hari biasa seperti ini, pagi-pagi jalanan sudah terjebak macet, Aris semakin di buat jengkel dengan alasan yang di berikan oleh karyawannya itu.

Sementara Karyawan yang bersuara tadinya pun sudah semakin tertunduk dalam karena ketakutan, dia justru merutuki dirinya sendiri karena memberikan alasan konyol seperti itu pada direkturnya. Sementara yang lainnya hanya terdiam membisu, mereka tak ada yang berani membuka suara maupun menyangkal lagi.

"Baiklah kali ini aku tak akan memotong gaji kalian sepeserpun!" Ujar Aris lagi seraya langsung berusaha merubah expresi wajahnya yang sangar menjadi seperti biasanya, yaitu berexpresi datar seperti yang orang-orang kenal.

"Bahkan aku akan memberikan kalian bonus dua kali lipat, kalau salah satu dari kalian bisa menyelesaikan misi yang akanku berikan!"

Tambah Aris lagi.

Sambil berusaha berbicara tenang dan juga menurunkan Volume suaranya, namun berbeda sekali dengan darahnya yang saat ini terus-menerus naik sampai ke ubun-ubunnya karena di landa rasa amarah.

"Benarkah pak, terimakasih!" Ujar semua para karyawannya itu, sembari langsung memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya.

Saat mendengar nada bicara Aris yang sudah kembali seperti biasanya. Mereka sudah senang bukan kepalang, karena direkturnya itu sudah bisa meredam amarahnya.

"Bisakah kalian membelikanku petai di pasar tradisional akhir pekan nanti? kalian tahu bukan, konsekuensinya kalau ada yang berani menipuku?" Ujar Aris. Seraya menatap ke arah semua karyawannya itu untuk memancing salah satu dari mereka.

"Barang siapa yang bisa membelikannya untukku, maka, aku akan menghadiahkan bonus dua kali lipat tersebut untuk orang yang mampu menyelesaikan misi yang ku maksudkan?" lanjut Aris lagi seraya tersenyum licik.

Namun semua karyawannya itu tak ada yang bisa menangkap gelagat Aris barusan. Mereka hanya bisa membisu dan juga terus berpikir saat menanggapi ucapan atasannya itu.

Karena selama ini mereka tak pernah sekalipun berbelanja sayuran di pasar Tradisional, mereka lebih menyukai berbelanja sayuran di Supermarket, menurut mereka selain sayurnya yang higienis, kebersihannya pun juga terjaga.

Kalaupun mereka mau melakukan tugas tersebut, mereka juga tak akan sanggup untuk memasuki pasar tradisional, karena tak menyukai aromanya yang khas, maklumlah nama juga pegawai kelas atas. Kalaupun mereka menipu, mereka tahu apa yang akan terjadi kepadanya selanjutnya.

"Kami berdua bisa pak, karena kami terbiasa menghabiskan waktu kami di akhir pekan untuk berbelanja di pasar tradisional," Ujar Wisnu dan Anis berbarengan.

Mereka sudah tak sabaran ingin segera mendapatkan bonus dari direkturnya itu, saat ini di mata mereka hanya ada terbayang tumpukan uang yang akan segera menjadi miliknya.

Akhir-akhir ini, mereka terpaksa harus berbelanja ke pasar tradisional di setiap akhir pekan. Karena alasan, Anis yang saat ini tengah mengandung anak pertama mereka, bahkan usia kandungannya kini sudah memasuki 4 bulanan. Jadi oleh sebab itu mereka terpaksa harus menghemat biaya pengeluaran hidupnya sehari-hari, dengan rela terus berbelanja ke pasar tradisional, karena terkenal dengan harganya yang jauh lebih murah, jika di bandingkan dengan berbelanja di supermarket, yang harganya bisa saja naik sampai 2 kali lipat.

"Baiklah kalau begitu, kalian semua boleh keluar dari sini, tanpa terkecuali Anis dan juga Wisnu!" Perintah Aris.

"Baik pak," Sahut mereka, lalu meninggalkan mereka bertiga di ruangan itu.

1
Ayi lubis
bagus
Heri Wibowo
lanjut thor.
Melina Heri Indarwati
gantung rhor..lanjutt
Nurhasanah Sanadi
biasa
Heri Wibowo
lanjut thor.
Melina Heri Indarwati
mesti ada yg pinter nih utk selidiki ttg si Ariel ini
Heri Wibowo
bukan berakhir bel, tapi diselingkuhin sama selingkuhan papamu.
Rina
Cari tahu kebenarannya tentang kehamilan si Ariel Bel biar papamu gak terus”an di peras sama Ariel dan pacarnya itu 🫢🫢🫢
🍌 ᷢ ͩ Ꮢнιєz
foto bell c ariel n cowok nya.. biar mata papamu melek tuh
Susi Susilawati
Luar biasa
Rina
Semoga armuanya hidup dengan bahagia dan semua permasalahan dapat terselesaikan dengan baik 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
lanjut thor.
Heri Wibowo
lanjut
Ny Rudi Harianto
nikmati lah hasil yg kau tanam selama ini .....
Nana
Anaknya Ana & haris nnti triplet ya thoor cowok 2 + cewek 1 gtu biar raameee... 😅😅😅😅
Esti Wulan
mang enak kau Hanna.... 😁
Rina
Semoga semuanya berbahagia 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Heri Wibowo
ini namanya penyelingkuh diselingkuhin
Rina
Semoga semua permasalahan dapat terselesaikan dengan baik 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!