Istri Kecilku Yang Cantik

Hoammm..

Alina tampak menguap lebar, gadis itu merasa tidur nya sangat nyenyak. Tapi seketika otak kecil nya teringat jika tadi diri nya tak sengaja ketiduran di dalam mobil.

" Apa mas Adi yang membawa ku ke sini? ". Gumam Alina menatap sekitar.

Sebuah kamar yang tampak mewah dengan ranjang ukuran king size yang sangat nyaman dan empuk.

Bahkan kamar tersebut dua kali lebih luas dari kamar nya, dan Alina yakin jika kamar tersebut adalah kamar utama dari apartement yang di katakan sang suami saat perjalanan pulang tadi.

" Astaga,, aku tidur atau mati suri, kenapa selama itu ?! ". Pekik Alina, mata nya melotot saat melihat jam dinding yang menunjukkan angka 5 sore.

Diri nya tidur selama itu dan tidak ada yang membangunkan nya. Rasa nya Alina tak pernah tidur selama itu, karena saat di rumah, pasti ada saja yang harus ia kerjakan.

Gadis itu bangkit dari tidur nya dan memilih membersihkan diri, namun sebelum mencapai kamar mandi. Alina penasaran dengan sebuah pintu yang tertutup rapat. Dan saat di buka, mata nya membola melihat banyak nya koleksi baju yang tertata rapi di sana.

Orang kaya biasa nya akan menyebut ruangan tersebut walk in closed. Tempat untuk menyimpan berbagai jenis pakaian, tas, sepatu dan aksesoris lain nya seperti perhiasan dan jam tangan.

Alina menatap takjub ke arah ruangan tersebut, dan mengambil salah satu baju yang tergantung rapi disana.

" Apa semua ini untuk ku, tapi kapan mas Adi menyiapkan semua nya. Bahkan ini bukan baju yang tadi di beli? ".

" Apa mungkin mas Adi menyiapkan semua ini untuk kak Karin. Karena awal nya mas Adi akan menikahi kak Karin? ". Seketika perasaan Alina jadi tidak nyaman, jika apa yang ia pikirkan benar ada nya.

Kaki nya kembali melangkah, menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Alina sudah tampak lebih segar setelah mandi. Gadis itu memutuskan untuk memakai salah satu baju yang ada di kamar tersebut.

Biarlah jika itu memang bukan untuk nya, Alina akan meminjam satu karena tadi saat pulang ke rumah, suami nya meminta agar tak perlu membawa baju ganti.

Kaki nya mengayun ke arah dapur, perut nya terasa keroncongan karena tadi hanya makan bakso saja.

" Duh, laper banget lagi. Mana gak ada makanan. Apa aku masak aja ya? ". Mata Alina tampak berbinar melihat isi kulkas yang isi nya sangat lengkap, dan semua nya tampak masih fresh dan baru.

Gadis itu memutuskan untuk masak saja. Sembari menunggu sang suami kembali, entah dimana suami nya berada.

Mungkin sedang menyelesaikan pekerjaan.

Alina mencepol rambut nya asal lalu mulai mengeksekusi bahan yang akan ia olah menjadi masakan.

Berada di dapur dan berkutat dengan wajan dan sutil bukan hal baru lagi untuk Alina, karena saat di rumah nya pun gadis itu terbiasa membantu bi Mun masak.

Hal itu bukan karena keinginan nya melainkan sang mama yang meminta nya membantu bi Mun, dengan alasan agar tidak menjadi gadis manja yang apa apa minta di layani.

Meski dulu ucapan mama nya begitu membekas di hati, tapi untuk sekarang Alina merasa bersyukur karena mama nya, diri nya menjadi gadis yang serba bisa. Dan yang paling penting di saat kelaparan seperti ini Alina tidak berpangku tangan dan mengandalkan orang lain, hanya untuk mengisi perut nya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Surya baru tiba di rumah saat jam menunjukan pukul enam sore, kaki nya melangkah lebar. Namun kening nya sedikit mengernyit saat mencium bau harum masakan.

Karena penasaran, Surya memutuskan untuk mengecek dapur, dan di sana tampak istri nya sedang menuangkan masakan di mangkuk besar.

" Kau masak, kenapa tidak pesan saja atau menelfon ku? ". Tanya Surya menatap wajah istri nya yang fokus dengan masakan yang baru matang, bahkan dapat Surya lihat dengan jelas kening gadis itu tampak berkeringat. Mungkin karena sudah sejak tadi Alina berdiri di sana dengan kompor menyala.

" Mas udah pulang, aku sangat lapar dan kalau mau pesan belum tahu alamat apartement ini. Jadi aku memutuskan masak karena melihat banyak bahan makanan di kulkas. Maaf karena gak izin dulu sama kamu! ".

" Kenapa harus izin, lakukan apa yang kamu ingin kan. Lagipula saya memang sengaja mengisi kulkas untuk kamu! ".

Blush

Padahal ucapan suaminya sederhana, tapi entah kenapa membuat suasana hati Alina menghangat.

" Em,,, mas udah makan belum. Kalau belum ayo kita makan sama sama. Kebetulan aku masak banyak?! ".

" Ya,, kau makan duluan saja. Saya ingin mandi terlebih dahulu! ".

" Tidak mas, aku akan menunggu mu selesai mandi! ".

" Hm,,, tunggu sebentar. Saya tidak akan lama! ". Surya berjalan menuju kamar untuk membersihkan diri.

" Apa aku bantu siapin baju ganti ya buat mas Adi, tapi aku malu. Ah, gak usah deh. Lagian mana ada teman nyiapin baju ganti untuk teman nya? ". Batin Alina bingung. Tapi pada akhir nya Alina hanya menunggu sang suami selesai mandi di meja makan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...