NovelToon NovelToon
Transmigrasi Istri Duke Tiran

Transmigrasi Istri Duke Tiran

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Cintamanis / Balas Dendam / Time Travel / Cinta Seiring Waktu / Fantasi Wanita
Popularitas:44.8k
Nilai: 5
Nama Author: hofi03

Aurelia Aureta Jonson pemimpin sebuah organisasi mafia milik keluarga nya, Aurel gadis yang selalu tenang dalam kondisi apapun, seolah dirinya diciptakan tak memiliki emosi.

Dulu Aurel adalah gadis yang ceria, ramah dan baik hati, namun hingga akhirnya kejadian tragis menimpa keluarganya, kedua orang tuanya di bunuh tepat di depan matanya sendiri.

Setelah kejadian itu, Aurel berubah, tidak ada lagi wajah ceria dan senyum manis yang selalu ia tebar pada setiap orang, hidup nya seolah kosong dan hampa.

Aurel mati bunuh diri dengan meledakan bom di markasnya sendiri demi melindungi seluruh anggota nya, namun bukan nya pergi ke akhirat untuk bertemu kedua orang tuanya, Aurel malah terbangun di tubuh perempuan bernama Qiana Evelyn seorang gadis yang menyandang sebagai istri dari Duke tiran.

"Kalau dunia ini kejam, maka kita harus lebih kejam dari dunia"~ Qiana Evelyn (Aurel)

"Kau sangat menarik Dhuces, dan selama nya kau akan selalu menjadi milik ku" ~ Duke Arsenio De Atanius

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HANYA PELAYAN

"AAAKKKKKKHHHH LEPASKAN SAYA!!"

"KALIAN TIDAK BISA MEMPERLAKUKAN SAYA SEPERTI INI!!"

Teriak Marry karena para prajurit itu bukan membawa nya dengan cara di angkat, tapi justru di seret dengan kasar dari ruang kerja Duke Arsenio menuju tempat mereka latihan yang ada di belakang kediaman De Atanius.

Para prajurit itu sengaja melakukan hal itu, karena mereka merasa marah dengan kepala pelayan itu yang ternyata mengambil gaji mereka.

Qiana tidak mempermasalahkan cara prajurit itu ketika menyeret tubuh wanita tua itu, karena menurut nya itu pantas wanita tua itu dapat kan.

"Hah...."

Qiana menghela nafas nya kasar, menetralkan emosi nya yang baru saja kembali meledak-ledak, seperti nya setelah ini Qiana harus terbiasa dengan dirinya nya sendiri, Qiana memijit pelipisnya yang terasa berdenyut, hari pertama menjalankan tugas nya di dunia ini sungguh membuat nya naik darah dan itu semua masih sama dalang nya, wanita tua menyebalkan itu.

Apa perlu dirinya musnahkan wanita tua itu dari dunia ini, pikir Qiana tersenyum licik.

"Yang Mulia, apa Anda baik-baik saja?" tanya Vincent hati-hati takut salah bicara.

"Buruk! Wanita tua tadi benar-benar menyebalkan, ingin sekali saya robek mulut busuk nya itu, bukan hanya mulut nya yang busuk tapi hati nya juga busuk!" jawab Qiana kesal.

Vincent menunduk kan kepala nya, karena benar yang dikatakan oleh Qiana, bahwa kepala pelayan itu sungguh membuat nya geram hari ini.

"Bagaimana bisa manusia seperti dia menjadi pengasuh seorang Duke," ucap Qiana menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kebenaran nya tidak seperti itu Yang Mulia, wanita itu terlalu berlebihan, padahal selama ini Yang Mulia Duke Arsenio tidak pernah mengistimewakan keberadaan nya di kediaman ini, Marry sama seperti pelayan yang lain, dia hanya bekerja di kediaman ini, tidak lebih," ucap Vincent melihat ke arah Qiana.

"Baguslah! Aku benar-benar mual setiap kali wanita tua itu bertingkah sombong hanya karena pernah menjadi pengasuh Yang Mulia Duke," ucap Qiana.

Vincent menggeleng kan kepala nya, Marry baru menjadi orang yang mengasuh Duke Arsenio, saat Yang Mulia Duke Arsenio sudah beranjak remaja, dan sudah tidak membutuhkan seorang pengasuh lagi, dan Marry dulu hanya di tugaskan untuk menyiapkan keperluan Duke Arsenio itu pun hanya bertahan sebentar, karena Duke Arsenio yang tidak terlalu suka, Duke Arsenio lebih memilih menyiapkan kebutuhan nya sendiri.

Dari pada di sebut sebagai pengasuh Duke Arsenio, wanita tua itu lebih cocok dengan sebutan pelayan Duke Arsenio.

"Haruto saya harap kejadian seperti ini tidak terulang lagi!" ucap Qiana tegas.

"Lain kali jangan biarkan wanita tua itu mengambil dana yang seharusnya digunakan untuk keperluan di kediaman ini!" lanjut Qiana penuh peringatan.

"Baik Yang Mulia, Maafkan saya," jawab Haruto merasa bersalah.

"Kalau wanita tua kembali berulah, segera laporkan kepada saya!" ucap Qiana datar.

"Baik," jawab Haruto sopan.

"Ini ambilah, kali ini saya masih mentoleransi kesalahan Anda!" ucap Qiana memberikan sekantong koin emas yang tadi Qiana janjikan.

"T-tidak perlu Yang Mulia," tolak Haruto merasa tidak enak.

"Cepat ambil! Saya tidak menerima penolakan!" ucap Qiana tegas.

"B-baik, terimakasih yang Mulia," jawab Haruto gugup.

Dengan tangan gemeteran Haruto mengambil sekantong koin emas yang di berikan oleh Qiana, dan terus bergumam terimakasih.

"Kau boleh pergi, untuk gaji para pelayan dan para prajurit nanti pelayan pribadi saya yang akan memberinya pada Anda!" ucap Qiana datar.

"Baik Yang Mulia, saya permisi, sekali lagi terimakasih atas kemurahan hati Anda," jawab Haruto menunduk kan kepala nya sopan.

"Hem"

Jawab Qiana mengibaskan tangan nya, menyuruh Haruto untuk segera pergi.

"Ternyata selain tegas, Yang Mulia Duches juga memiliki hati yang sangat baik dan tulus," batin Vincent merasa kagum dengan sifat Qiana.

"Aku harus melapor kan hal ini pada Yang Mulia Duke Arsenio, beliau harus tahu bahwa Duches Qiana sangat luar biasa," batin Vincent semangat.

"Ehem Yang Mulia, Terimakasih," ucap Vincent sopan.

"Untuk?" tanya Qiana menaikan sebelah alisnya.

"Karena Anda sudah bertindak tegas dengan kepala pelayan dan masalah yang terjadi hari ini," jawab Vincent.

Jujur saja Vincent mungkin tidak akan pernah tahu bahwa bulan ini para pelayan dan para prajurit tidak mendapatkan gaji, karena dana yang seharusnya di berikan kepada mereka di ambil oleh kepala pelayan, karena jujur Vincent tidak terlalu memedulikan laporan itu, padahal laporan itu sudah dari kemarin ada di mejanya, Vincent terlalu fokus dan sibuk mengerjakan pekerjaan Duke Arsenio dan laporan yang masuk tentang wilayah Barat.

Vincent sekarang sadar bahwa dirinya kali ini gagal menjalankan tugas nya, mungkin kalau Duke Arsenio tahu, pria itu akan menggorok lehernya.

"Tidak perlu berlebihan, itu sudah tugas saya," jawab Qiana membalik badan nya.

"Saya keluar dulu," ucap Qiana berlalu pergi dari ruangan itu.

"Silahkan Yang Mulia," jawab Vincent melihat kepergian Qiana.

"Hah...."

Vincent menghela nafas nya kasar, dan berjalan ke arah meja kerja nya untuk kembali melanjutkan pekerjaan nya yang sempat tertunda.

    🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰

"HIDUP YANG MULIA DUKE ARSENIO!"

"HIDUP YANG MULIA DUKE ARSENIO!"

"HIDUP!!"

Sorak Sorai dari para prajurit, karena pasukan mereka berhasil memenangkan pertempuran dengan para pemberontak, bahkan saat ini kepala ketua bandit itu sudah ada tangang Jco.

Duke Arsenio berhasil membunuh Samuel Atmaja, dan memenggal kepala nya.

"Kita kembali sekarang!" ucap Duke Arsenio memacu kudanya.

Semua para prajurit dengan senang hati langsung memacu kuda mereka, hari ini juga Duke Arsenio memutuskan untuk langsung kembali, mungkin membutuhkan sekitar tiga hari untuk sampai ke wilayah Barat.

"TUNGGU!!!!"

Teriak seseorang saat seluruh pasukan itu akan pergi meninggalkan tempat itu.

Mendengar teriakan itu mereka terpaksa menghentikan kuda nya, salah satu prajurit melihat ada seorang perempuan yang sedang berlari kearah mereka.

"YANG MULIA ADA SEORANG PEREMPUAN!!"

Lapor prajurit itu dengan suara yang cukup keras karena posisi Duke Arsenio yang ada di barisan paling depan.

Tidak ada jawaban dari Duke Arsenio, pria itu masih tetap duduk tegap di atas kuda nya dengan pandangan lurus kedepan.

"Tolong saya, tolong bawa saya bersama kalian, saya mohon," ucap perempuan itu dengan penampilan menyedihkan.

Para prajurit yang berada di barisan terakhir saling pandang, mereka tidak tahu siapa perempuan yang tiba-tiba datang dan meminta ikut bersama mereka itu.

"JALAN!!"

Perintah Duke Arsenio menjalankan kudanya pergi dari sana.

Para prajurit langsung menjalankan kuda mereka mengikuti Duke Arsenio dari belakang, meninggalkan perempuan tadi di belakang sana.

Duke Arsenio bukan tidak mendengar perkataan perempuan itu yang ingin ikut dengan pasukannya, tapi apa pedulinya, Duke Arsenio merasa tidak memiliki tanggung jawab untuk membawa perempuan tidak jelas itu.

"Sial! Padahal aku sudah berpenampilan se menyedihkan mungkin, tapi mereka tidak ada yang terpengaruh," batin perempuan itu mengepal kan tangan nya kuat.

"dan untuk Anda Duke Arsenio, Anda semakin menarik, aku akan membuat Anda bertekuk lutut pada saya," ucap nya tersenyum licik.

1
Osie
udah diakui istri nih duke..roman romannya bakal bucin akut nih
⚔️⃠🧸🍁𝐘𝐖❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱
Aihhh soo sweet gini ❤️🤗😘
vivi oh vivi
anjayy sudah gilak aku ketawa baca novel
Mursidahamien
so sweet lanjut Thor
Lyvia
suwun thor upnya, matrehat
kaylla salsabella
wuhaaaa aku masih kurang Thor 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Lukman Lukman
semangat kakak 💪👍😘😘😘😘😘 up y
⚔️⃠🧸🍁𝐘𝐖❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱
hi hi kn ini bikin yg baca ikutan tersenyum geli 🤭🤭🤭
Lukman Lukman
cieeee cieeee ada yang mulai perhatian nich sama bini , semangat 💪 semoga mereka saling terbuka makin sayang 😘😘😘
aku
next
aku
kereeeen duchess!!! lope yu
Mineaa
Panik ya.....panik ya ...
ya iyalah panik.....masa ga....
istri tercinta gitu lho.......
( walau entah sadar ataupun tidak....😁)
Lyvia
mulai ada rasa, mulai panik, mulai bucin /Facepalm//Facepalm/
Raka Lestari
cie.. cie... duke
Osie
atmaja cs siap siap menuju neraka yooo
Osie
yaaacckk cari mati nih penyusup..salah lawan ente bro
Mursidahamien
kayaknya kembaran si Kenzo juga nih
R@3f@d lov3😘
tuh...kan bener keluarga Atmaja 😏 dalangnya
kaylla salsabella
wah... Duke mulai bucin nih
R@3f@d lov3😘
minta dihajar dy 🙄 karena berani menyusup paling suruhan keluarga Atmaja 😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!