BENIH TARUHAN

Leka berjalan buru-buru ke arah parkiran dan langsung melajukan mobilnya dengan cepat ke tempat dimana anak kembarnya bersekolah.

"Kenapa asisten Lo?" tanya Nico pada Ricard penasaran dengan sosok Leka.

"Owhhh Leka,biasa mau jem..

"Tuan Ricard maaf ada telpon dari Mr Frans." potong Yana.

"Ahhh..sial kenapa harus begini sih,aku ingin menyapa kamu tapi..aku yakin kamu pasti membenciku Leka atau bahkan sudah melupakan aku." batin Nico

Nico dan Ricard menuju ke ruangan kerja Ricard. Nico benar-benar tidak menyangka jika dia akan bertemu dengan Leka di perusahaan cabang dan saat ini rasanya belum bisa bicara bahkan menyapa pun Nico merasa takut.

Ketakutan Nico bukan tanpa alasan,biar di katakan pecundang atau pengecut namun,saat ini dia belum siap untuk membahas masa lalu mereka yang Nico belum pernah lupakan.

"Nic,gue dapet kabar dari Mr Frans soal projek kita di Amerika masuk dalam jajaran penting dan dia minta perwakilan dari DIPTA Group untuk mengirimkan perwakilannya." ungkap Ricard.

"Gue serahkan dan gue percayakan projects ini sama Lo,jadi..Lo yang harus berangkat." ucap Nico dengan wajah serius.

"Serius,bukan nya Lo mau projek kita ini seperfect mungkin."

"Gue mau santai sebentaran di sini.Gue kuliah tapi..otak gue harus mikir bisnis DIPTA Group, sekali-kali gue nggak terlalu banyak mikir." ungkap Nico.

Nico memang kuliah dan juga menjalankan tugas nya sebagai pewaris tahta Kerajaan DIPTA Group.

"Oke lah kalau gitu,besok gue terangin ke Lo soal apa aja projek kita disini." ucap Ricard.

"Lo punya asisten dong, kalau gitu biar dia yang terangin."

"Lah..Lo kan nyuruh gue ke LN otomatis asisten gue ikut sama gue."

"Nggak usah,Lo bawa siapa tuh namanya.. sekretaris Lo...

"Yana?"

"Iya ,Yana yang ikut Lo,biar Leka handle kerjaan yang ada disini."terang Nico.

Nico berharap jika mereka terlibat satu pekerjaan pastinya akan ada komunikasi antara mereka berdua dan di situlah dia akan menanyakan soal anak yang pernah Leka kandung dulu.

"Lo yakin,Leka baru jadi asisten gue dan sebelumnya dia melamar pekerjaan di sini karena rekomendasi temen gue.Awalnya gue biasa aja dan ternyata setelah gue tahu kalau dia juga salah satu orang yang punya skill yang mumpuni dia gue rekrut jadu anak keuangan tapi dia menolak karena dirinya nggak mau langsung menjabat menjadi orang office.Dia ingin tahu kerja lapangan dan akhirnya dengan perjanjian yang temen gue buat dengan dia kemarin gue paksa dan gue tarik buat jadi PA gue karena memang gue perlu banget."ungkap Ricard panjang lebar.

"Apapun itu alasannya ,biar nanti gue yang dampingi dia." ucap Nico dengan mantap.

"Okelah kalau gitu." jawab Ricard dengan pasrah.

...----------------...

Mobil Leka berhenti tepat di depan pintu pagar sekolah kedua anaknya.Terlihat dua anaknya pun masih duduk dengan security di dalam pos nya.

"Elang,Aura !!" panggil Leka pada anak nya

"Bunda..!!" seru keduanya saat mereka melihat sosok bundanya.

"Alhamdulillah mba Leka sudah datang,sedari tadi mereka nunggu jemputan.Sampai saya telpon mba nya baru mau duduk di pos " ungkap security yang biasa di panggil pakfhe

"Terimakasih pakdhe sudah mau jaga si kembar."ucap Leka dengan sopan.

"Nggak papa ndok' ,anak mu semua baik hati.Apalagi si Abang yang sayang banget sama adeknya." ucap pakdhe yang melihat interaksi kedua anak kembar itu.

Mendengar perkataan Pakdhe pun Leka tersenyum senang,karena putranya selalu membuat dirinya merasa tenang.

Akhirnya Leka pamitan pulang dan mengantarkan kedua anaknya ke rumah.Biasanya mbok Tun atau mang Udin yang menjemput mereka namun,karena keduanya sedang ada keperluan akhirnya Leka yang menjemput kedua anaknya.

"Bunda mau balik ke kantor lagi?" tanya Aura saat mereka sampai rumah.

"Iya ,nggak papa kan..kalian kan sudah ada Tante Fitri dirumah,Abang jagain adek yaa..," ucap Leka dengan perasaan yang begitu bersalah karena tak punya waktu untuk kedua anaknya.

"Kenapa bunda kerja sih,aku lihat bunda temen-temen aku itu semua nya di rumah,kenapa bunda kerja?" pertanyaan yang membuat Leka diam dan bingung bagaimana harus bersikap.

"Adek, kamu harus bersyukur bunda kita hebat.Bunda kayak wonder woman.," ucap Elang mengingatkan sang adik.

Pembelaan putranya membuat hati Leka trenyuh dan sekaligus bahagia karena putranya selalu bisa diandalkan.

"Wonder woman,siapa itu?" tanya Aura dengan polosnya.

"Abang akan jelasin nanti ,sekarang kita ganti baju dan makan siang terus kita bobo sebelum bobo Abang akan jelaskan apa itu wonder woman." ucap Elang

"Baiklah,aku mau kekamar dulu.." ucap Aura dan berlalu pergi meninggalkan bunda dan abangnya yang masih di depan pintu rumah mereka.

"Bunda mau berangkat kerja lagi, nggak papa Bun..abang yang jagain anak.Bunda jangan khawatir." ucapan anak lima tahun yang begitu bijak dan dewasa membuat Leka terharu.

Leka merentangkan kedua tangannya pada putranya.Elang pun memeluk bundanya dan Leka mencium puncak kepala putranya bertubi-tubi.

"Thanks boy,my Hero.." bisik Leka pada Elang.

Leka mengurai pelukannya dan mengecup kening putranya."Bunda berangkat lagi, makan siang sudah di siapin Tante Fitri,dia tadi ijin ke warung sebentar kok.Jaga diri Abang,jaga adek.." ucap Leka mengelus kepala Elang.

"Oke Bun,tapi..bunda harus Ingat,aku nggak mau di perlakukan seperti anak kecil yang manja seperti barusan.Aku mau manja kalau hanya ada aku sama bunda,janji..." ucap Elang mengaitkan kelingking mereka.

"Janji, sekarang Abang masuk .Bunda berangkat.. Assalamualaikum.." pamit Leka pada si sulung.

"Wa'alaikumsalam.." jawab Elang.

Elang yang sebenarnya adalah tipe anak yang sensitif dan perasa jika bersama Leka.Namun,dia berubah jika sudah diantara kedua wanita Kesayangan nya itu.Apalagi di area sekolah,dia adalah pelindung bagi sang adik.Tak di pungkiri jika di sekolah ,mereka sering kena bully karena mereka tidak punya ayah.Namun,dia selalu bilang ke Aura untuk merahasiakan semuanya dari sang bunda.

Karena Elang tahu,kalau bundanya pasti akan sedih jika mendengar pembullyan yang di rasakan kedua anaknya.

Leka memarkirkan mobilnya di parkiran perusahaan.Dia melihat ke arah pergelangan tangannya dan melihat waktu yang menunjukkan pukul satu siang.

Pas dengan selesai nya jam istirahat.Leka langsung menuju ruang kerja nya.

Dia melihat Yana yang terlihat sibuk.

"Yan,kayaknya sibuk banget Lo?" tanya Leka basa basi.

"Hahh.. akhirnya Lo dateng juga Ka,gue punya berita penting,lusa gue berangkat ke Amerika sama boss,dan ini bukan waktu yang sebentar tapi hitungan bulan." ungkap Yana membuat Leka terdiam.

Boss dan Yana akan pergi ke LN ,lalu apa dia akan sendiri diruangan kerja nya itu dalam waktu lama.Rasanya memikirkan semua itu membuat Leka sedih.

Bersambung