Reyhan Anggara seorang staff marketing di PT. DARWIN PROPERTIES perusahaan yang bekerja dibidang properti terbesar di Indonesia.
Bekerja selama 3 tahun diperusahaan itu membuat Reyhan mendapat promosi jabatan menjadi menantu pemilik perusahan dan akan diberi kepercayaan memegang salah satu perusahaan tersebut.
Larissa Darwin, putri tunggal Cristian Darwin terpaksa menikahi staff marketing ayahnya demi mengambil haknya sebagai pewaris tunggal.
"Tidak akan aku biarkan kamu memiliki apa yang seharusnya aku miliki." Larissa.
"Buktikan." Reyhan.
Akan kah pernikahan mereka berjalan sebagai mana mestinya atau kah terjadi konflik perebutan hak waris?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 11 Menjemput Reyhan
Reyhan sedang berada didalam pesawat untuk kembali kekota jakarta.
Reyhan tidak tahu saja bila yang menjemput dirinya itu bukan sopir Cristian melainkan Larissa.
Larissa sudah tiba dibandara sejak pukul 7 lewat 30 menit. Tadinya ia hendak berangkat mepet waktu tetapi Cristian memarahinya terus jadi mau tidak mau Larissa berangkat lebih dulu dan melewatkan makan malam.
"Aduh kenapa si daddy selalu memaksa aku sesuai kehendaknya dan parahnya aku tidak bisa menolak, aku takut ancaman daddy itu sungguhan" keluh Larissa.
Kini ia sedang menunggu dilobi bandara.
"Mana aku lapar lagi" keluh Larissa lagi.
Tidak lama kemudian terdengar pembicaraan orang-orang yang mengatakan bahwa pesawat tujuan Surabaya - Jakarta sudah landing.
Larissa tidak mengindahkan pembicaraan orang- orang itu.
Ia masih bertahan dengan duduk dikursi tunggu sembari menahan lapar dan wajah ditekuk.
Reyhan turun dari pesawat dan bergegas masuk bandara takut sopir Cristian sudah menunggu lama.
Reyhan terus berjalan hingga tiba dilobi kakinya terhenti saat melihat Larissa yang menjemputnya dan gadis itu sedang duduk dengan wajah ditekuk.
Dihampiri nya Larissa yang sedang duduk dikursi tunggu tanpa melihat Reyhan yang sudah berada dilobi.
"Ternyata kamu yang menjemputku" ucap Reyhan.
Larissa yang mendengar suara Reyhan kemudian menoleh.
"Iya memang aku yang menjemputmu tapi itu karena daddy memaksa ku. Kalau bukan karena daddy aku tidak sudi menjemputmu" ucap Larissa ketus.
"Aku tidak perlu dijemput kalau kamu tidak mau" ucap Reyhan kemudian berlalu.
"Hei!" panggil Larissa tertahan karena yang dipanggil sudah berlalu.
Larissa kemudian mengejar Reyhan.
"Hei Reyhan!" panggil Larissa terus berlari mengejar Reyhan.
Larissa berhasil mensejajarkan langkahnya kemudian mencekal lengan Reyhan.
"Apa? Bukananya kamu tidak ingin menjemputku, ya sudah aku bisa pulang sendiri" ucap Reyhan santai.
"Bukan begitu juga. Aku sudah cape-cape menjemputmu kemari dan melewatkan makan malam tapi apa justru ditinggal seperti ini olehmu" ucap Larissa.
"Terus apa mau kamu?" tanya Reyhan.
"Aku mau kamu ikut pulang denganku" jawab Larissa.
"Kalau aku tidak mau?" tanya Reyhan.
"Aku akan memaksamu ikut denganku" jawab Larissa.
"Kalau begitu aku tidak mau" ucap Reyhan kemudian berlalu lagi dan berjalan keluar bandara.
Larissa mengejar lagi.
"Rey kalau kamu tidak ikut denganku maka akan aku paksa" ancam Larissa.
Reyhan tidak menanggapi dan terus berjalan hingga tiba disebelah mobil taksi kemudian membuka pintu mobil taksi.
Larissa yang melihat Reyhan membuka pintu mobil taksi akhirnya panik ia tidak mau gegara gagal menjemput Reyhan dan dia akan dimarahi oleh sang daddy.
Larissa mencekal tangan Reyhan.
"Rey ayo kita pulang!" ucap Larissa.
"Aku akan pulang kekost naik taksi" ucap Reyhan.
"Tidak Rey kamu harus pulang denganku dan pulang kerumahku" ucap Larissa.
"Aku tidak mau" jawab Reyhan santai kemudian hendak masuk kedalam mobil taksi namun secepat mungkin Larissa menarik Reyhan agar tidak jadi masuk mobil taksi.
"Reyhan dengarkan aku! Ayo kita pulang kerumahku" ucap Larissa.
"Bukannya kamu tidak ingin menjemputku ya" ucap Reyhan sembari tersenyum sinis.
"Oke aku minta maaf Rey, aku memang terpaksa menjemputmu karena daddy yang memintanya jadi ayo kita pulang kerumahku" ucap Larissa.
"Baiklah karena kamu sudah meminta maaf maka aku akan ikut denganmu" ucap Reyhan.
Larissa tersenyum ia lega akhirnya tidak akan dimarahi oleh Cristian.
Kedua orang tersebut akhirnya masuk kedalam mobil Lamborgini milik Larissa kemudian melaju.
"Kata kamu tadi lapar, apa tidak sebaiknya kita makan dulu saja" ucap Reyhan.
"Tidak usah kita makan dirumah saja" ucap Larissa sembari fokus menyetir.
"Tapi aku ingin makan mie ayam gimana dong?" tanya Reyhan.
"Makan mie ayamnya besok saja minta dibuatkan bi Lia" jawab Larissa.
"Tidak mau, aku maunya sekarang ayo kita kewarung bakso dan mie ayam mang Agus" ucap Reyhan.
"Aku ingin cepat-cepat sampai dirumah, lagian aku tidak tahu dimana letak warung yang kamu sebutkan itu" ucap Lariss.
"Kalau kamu tidak mau sebaiknya aku saja yang kesana. Ayo turunkan aku disini biar aku naik taksi saja pulangnya" ucap Reyhan.
"Jangan! Baiklah-baiklah, aku akan mengantarmu kesana" ucap Larissa akhirnya mengalah.
Reyhan tersenyum akhirnya ia bisa mengalahkan gadis angkuh itu.
Reyhan menunjukan arah jalan menuju warung mang Agus pada Larissa dan kini mereka telah tiba diwarung tersebut.
Melihat ada mobil mewah terparkir dihalaman warung bakso dan mie ayamnya, mang Agus segera memanggil Rani.
"Ran! Rani!" panggil mang Agus.
Rani yang sedang mengelap mangkuk-mangkuk menjawab.
"Iya pak" jawab Rani.
"Itu loh Ran ada mobil mewah parkir depan warung kita masa sih mau beli bakso dan mie ayam kita" ucap Agus.
"Mungkin saja pak, memang apa salahnya orang kaya pakai mobil mewah makannya diwarung kecil begini" ucap Rani.
Mang Agus belum sempat menjawab Reyhan dan Larissa lebih dulu keluar dari mobil tersebut.
"Eehh Reyhan ternyata" ucap mang Agus.
Rani hanya diam saja ia memperhatikan gadis yang datang bersama Reyhan.
"Iya pak lapar nih, pengen makan mie ayam mang Agus mangkanya kesini" ucap Reyhan.
"Tadi teman-temannya baru makan disini, kata mereka kamu disurabaya tapi kenapa ada disini?" tanya mang Agus.
"Iya bener mang aku dari surabaya dan ini baru saja datang kejakarta dijemput dibandara sama dia" ucap Reyhan.
Mang Agus melihat pada Larissa.
"Eehh eneng cantik ini siapa? Pacar kamu Rey?" tanya mang Agus.
"Dia calon istriku mang" ucap Reyhan.
"Walah walah, tahu-tahu udah punya calon istri aja kamu Rey" canda mang Agus.
Reyhan tidak menanggapi lagi ia bergegas menarik lengan Larissa yang sejak tadi diam saja kemudian duduk lesehan.
'Abang Reyhan ternyata udah punya calon istri. Calon istrinya saja secantik itu mana mau dia ngelirik kamu yang biasa-biasa aja Ran. Pria setampan bang Reyhan jelas saja nyari wanita yang cantik juga sekelas dengan artis-artis' batin Rani.
"Hei Rani jangan melamun, ini anterin kemejanya Reyhan" ucap Agus.
"Iya pak" ucap Rani kemudian mengantarkan pesanan Reyhan.
"Terimakasih Rani" ucap Reyhan sembari tetap fokus pada mie ayamnya.
"Sama-sama bang Reyhan" ucap Rani.
"Rissa ayo dimakan mie ayamnya ini enak loh" ucap Reyhan.
"Kamu saja aku tidak mau" ucap Larissa.
"Yakin tidak mau? Ini enak loh" ucap Reyhan.
Krukk.
Suara perut Larissa berbunyi.
Reyhan pun tersenyum mendengarnya.
"Perutmu itu lapar Rissa, ayo dimakan mie ayamnya" ucap Reyhan.
Larissa mengangguk dan pada akhirnya ia juga memakan mie ayam itu.
Mereka sedang menikmati makan mie ayam bersama diwarung pinggir jalan dan tanpa ia sadari ada seseorang yang mengambil foto mereka kemudian mengirimnya pada seseorang.
...****************...