NovelToon NovelToon
Anak jeniusku mencari ayah

Anak jeniusku mencari ayah

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:392.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Yanti Topato

Aliyha Sutesja, wanita 18 tahun yang hamil di luar nikah, hingga dia usir dari rumahnya. Pria yang menghamilinya hilang bak di telan bumi, Aliyha tak menemukannya lagi.

Sembilan tahun setelah melahirkan seorang anak laki-laki, putranya kini tumbuh dengan IQ di atas rata-rata hingga dalam dua tahun pelajaran kini Darel menduduki kelas 5 Sd.

Di usia yang baru menginjak 9 tahun, Darel sudah mengusai ilmu teknik komputer dan berbagai hal lainnya. Dengan kemampuan yang dimilikinya, Darel berusaha mencari keberadaan ayah kandungnya.

Apakah Darel akan menemukan ayah kandungnya? Apakah Darel akan di terima setelah bertemu dengan ayahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yanti Topato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.11 ~Baby sister

"Ah, syukurlah." ujar Regina seraya mengankat kedua tangannya memanjatkan puji syukur kepada yang maha kuasa.

Beberapa saat menunggu, suster keluar dari ruangan bersalin membawah bayi Aliyha dalam gendongannya. Melihat itu Regina dan Satya segera menghadang suster itu.

"Mau di bawah ke mana, Sus?" tanya Regina penasaran.

"Bayi dan Ibunya akan di pindahkan ke ruangan samping dokter itu," jawab Suster itu.

"Aliyhanya sudah bisa, bertemu?" tanya Satya.

"Nanti, ya Pak! Setelah pindah ke sana," Suster itu melangkah meninggalkan mereka.

Tak lama kemudian, suster itu kembali ke ruangan bersalin, masuk dan keluar membawah Aliyha dengan kursi roda.

"Biar, saya saja Sus." ucap Satya mengambil alih Suster yang mendorong kursi roda Aliyha.

Mereka memasuki ruangan yang sebelumnya di masuki oleh suster itu dan di sana sudah ada bayi Aliyha.

Aliyha memandang putra kecilnya dengan intens, dari mata hidung dan bibir, semuanya mirip dengan Daniel, ayah dari bayinya.

"Gi, bantuin," pinta Satya.

Regina segera mendekati Aliyha, membantu menopang tubuhnya untuk naik ke atas bangsal di ruangan itu.

"Isshh," ringis Aliyha yang merasa sedikit perih di bagian intinya.

"Masih sakit, Al?" tanya Regina.

"Sedikit, Mba." jawab Aliyha seraya naik ke atas bangsalnya.

Satya mendorong box bayi milik Aliyha, mendekatkannya pada sang ibunda.

"Lucu, ya, Al," ujar Regina dengan mengelus pipi bayi kecil itu.

Aliyha mengangguk, saat ini perasaannya tak bisa di gambarkan. Dalam beberapa saat saja, statusnya sudah berubah menjadi seorang ibu, namun tanpa suami.

Entqh Aliyha harus bahagia atau bersedih, anaknya lahir tanpa seorang ayah. Tak terasa airmatanya lolos membasahi pipi yang masih tetlihat sedikit pucat itu.

"Kenapa, Al?" tanya Regina bingung.

"Mba, rasanya aku tidak sanggup. Aku seorang ibu sekarang, namun tanpa suami. Anak itu akan menjadi, olok-olokan orang nanti, bagaimana aku bisa menghadapinya? Bagaimana jika dia bertanya tentang ayahnya? Aku harus jawab apa, Mba?" ujar Aliyha dengan terisak sedih.

Regina meraih kepala Aliyha, menyandarkan di bahunya. Dia membiarkan Aliyha menumpakan segala air matanya.

"Kenapa kamu sedih?" tanya Satya.

"Kamu wanita kuat, dari awalnya kamu berjuang sendiri, untukmu dan dia. Kenapa sekarang harus mencari ayahnya? Yang hidup itu kamu, kamu tidak minta di hidupi orang lain, kan? Jadi jangan dengarkan perkataan orang lain, hidup sesuai dengan hidupmu sebelumnya. Kemarin-kemarin kamu bisa, kenapa sekarang, nggak? Aku yakin, kamu mampu, kok. Dan kamu bisa menjadi ibu dan ayah sekaligus, itu akan jadi kebanggaan tersendiri untukmu. Tidak gampang mengurus seorang anak sendiri, tapi jika kamu mampu, kenapa tidak. Pikirkan saja bagaimana cara kamu dan bayimu menjalani hidup selanjutnya." ucap Satya panjang lebar.

Regina mengangguk menatap Aliyha, dia membemarkan perkataan Satya, agar Aliyha bisa kuat dengan kehidupannya sekarang dan selanjutnya.

"Dan kalau kamu perlu bantuan, aku..., dan juga Regina siap menjadi ayah dari bayimu," lanjut Satya.

"Ya! Kita akan menjaganya bersama-sama." sambung Regina.

Aliyha meraih pundak Satya memberikan pelukan bersamaan juga dengan Regina, mereka bertiga berpelukan, memberikan semangat pada Aliyha.

"Trima kasih, Mas..., Mba. Kalian orang baik, hanya kalian yang mau menerimaku di saat seperti ini, dan kalian juga selalu membantuku. Trima kasih untuk semuanya, untuk dukungan dan bantuan kalian, aku tidak akan melupakannya. Aku janji, apapun yang kalian minta dariku, selagi aku mampu, akan kuberikan," ucap Aliyha sesegukan.

Deg deg deg deg

"Bukan seperti itu Aliyha... Bukan seperti itu yang aku mau. Aku ingin kau tulus, padaku. Mencintaiku, bukan karena balas budi. Aku ingin kau tulus, karena aku juga tulus padamu," batin Satya.

*

*

Tiga hari kemudian, Aliyha kembali ke kontrakannya bersama Regina juga Satya yang selalu menemani mereka.

"Mas," sapa Aliyha saat mereka sedang duduk di ruang tamu kecil itu.

"Ada apa?" tanya Satya.

"Mas, bisa tolong carikan bebysister untuk Darel?" tanya Aliyha.

"Bebysister?" ulang Satya bertanya sambil mengerutkan dahinya.

"Iya. Aku butuh bebysister, jika kembali bekerja nanti." jelas Aliyha.

"Benar, tapi bebysisternya yang paruh baya lebih baik. Mereka sudah tahu cara mengurus anak, kalau yamg masih muda-muda takutnya belum berpengalaman." sambung Regina.

"Oek..." terdengar suara bayi Aliyha yang berada dalam kamar.

"Ya, sudah bangun." ujar Aliyha yang mendengar suara anaknya.

"Sudah, biar mba yang ambil ke sini. Kamu juga nggak bisa terlalu banyak gerak, juga belum pintar menggedong Darel." ucap Regina seraya masuk ke dalam kamar.

"Aku, tau orang yang bisa jadi bebysister," ujar Satya.

"Siapa, Mas?" tanya Aliyha.

"Bibi, yang kerja di rumah aku. Adiknya lagi cari kerjaan, nanti aku hubungi dia." ujar Satya.

"Masih muda?" tanya Regina yang baru keluar dari dalam kamar.

"Nggak, sudah umuran." jawab Satya.

"Owh, boleh kalau begitu. Kapan?" tanya Regina lagi.

"Mana Darel, Mba?" tanya Aliyha.

"Tidur lagi." jawab Regina lalu duduk bersama mereka lagi.

"Aku cari makan malam dulu, udah mau malam," ujar Satya, lalu keluar dengan membawah kunci mobilnya.

*

Selesai makan malam, Satya pamit untuk pulang sedang Aliyha dan Regina segera masuk kamar untuk istirahat.

Aliyha mamandang bayinya, yang berusia baru beberapa hari itu. Dia menatap wajahnya, wajah itu sangat mirip dengan pria yang menjadikannya seorang ibu sekarang. Namun Aliyha sudah sangat membencinya saat ini, untuk itu dia memberi nama putranya dengan Darel Sutesja, agar dia selalu mengingat kebenciannya pada Daniel yang telah meninggalkannya.

"Hai, anak Bunda." sapa Aliyha dengan mengelus pipi Darel lembut.

"Kau tau, kau adalah kenangan antara aku dan pria itu. Tapi bunda janji akan menjadi ibu dan ayah untukmu, agar kau tak menginginkannya lagi." lanjut Aliyha seraya berbaring di kasurnya, samping Darel yang juga ada di sana.

*

*

Beberapa minggu kemudian, bebysister yang di tunjuk oleh Satya sudah mulai bekerja. Hari ini, dia akan mulai bekerja.

"Bi, tolong ya. Jagain Darel, ya!" minta Aliyha.

"Iya, Non. Tenang saja, bibi akan menjaga bayi mungil ini dengan jiwa dan raga bibi." ucapnya dengan tersenyum.

"Makasih, ya, Bi. Aliyha kerja dulu." pamit Aliyha.

"Aliyha..., tunggu aku." pekik Regina yang keluar dari kemarnya dengan kaki telanjang dan sepatu di tangannya.

Aliyha menggelengkan kepalanya, Mba Regina tidak pernah berubah, pikirnya. Masih sama seperti yang dulu.

Tit tit tit tit

Klakson mobil Satya, sudah memanggil mereka di depan rumah kontrakan. Satya bagaikan supir yang bertugas mengantar, jemput mereka saat kerja, namun dia melakukan itu dwngan ikhlas dan tulus.

Satya menurunkan kaca mobilnya, seraya menjulurkqn kepalanya melihat dua wanita di rumah itu.

"Halo, Mas!" sapa Aliyha.

"Ayo!" ajak Satya tanpa turun dari mobil.

"Supir kita datang. Ayo Al," ajak Regina yang telah selesai memakai sepetunya.

"Sayang, bunda. Bunda kerja, ya. Kamu yang jangan rewel sama Bibi." ucap Aliyha berpamitan pada putranya seraya mengecup wajah putranya.

"Aunthi, pergi dulu, Jagoan. By... muach," pamit Regina juga.

"Bi, kami pergi, ya!" ucap Regina.

Aliyha dan Regina masuk ke mobil bagian belakang, sedangkan Satya di depan sendirian.

"Aku, benar-benar seperti supir, kalian!" gerutu Satya, saat tak ada yang menemaninya di kursi depan dan kedua wanita itu hanya cekikikan mendengarnya.

"Siap?" tanya Satya.

"Lets go!!" ucap Aliyha dan Regina bersamaan.

.

.

.

.

Ayo, di Like, ya. Biar author makin semangat.

By... By...😄

1
Cherly_Lenda Akay
Luar biasa
Mazree Gati
sukurlah klo end,,untung aku lihat akhirnya dulu..
Mazree Gati
jangan sampai bertemu tapi nggak mengundurkan diri kan tolol blok
Ririn Nursisminingsih
yg cerdas dong alya..
Ririn Nursisminingsih
hadeh alya mnding mngundurkan diri...yg cerdas dong..
Tria Putri Menti
Lumayan
Andariati Afrida
Luar biasa
NAI.IN
lanjutin seson dua dong kak
Les Tary
kok ceritanya gantung sih Thor gimana endingnya
Les Tary
jgn" Kenan CEO yg lg sedang menyamar😀😀
Ni Ketut Patmiari
Luar biasa
D'mok Pilled
next sis
D'mok Pilled
best.
Suwojo Hadi
ending yg menggantung
Puji Wati
lanjutin dong yang jelas ending nya
Norah Selen
lau gini2 aja ceritanya bagaimna gue beri dokongan engga ada endingnya
Norah Selen
ngapa hnya segini ceritanya thor ngga ada kelanjutanya bikin stress ngabacanya
Mahira Kaylasahra
aku kangen thooor lanjut donk semangt 💪💪
Risti Anggriani
lanjut
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!