Dihadapkan pada kenyataan bahwa lelaki yang dicintai tidak bertanggung jawab, Alana nekat bunuh diri. Namun, ibu Daffa memohon kepada Gafi, anak tertuanya, untuk menikahi Alana menggantikan adiknya, padahal lelaki itu sudah punya kekasih.
Gafi terpaksa setuju demi menyelamatkan aib keluarga dan anak dalam kandungan Alana. Namun, Gafi membuat persyaratan, yaitu keduanya akan bercerai setelah Alana melahirkan.
Sesuai kesepakatan yang telah dibuat, keduanya pun bercerai. Alana membawa anaknya dan hidup bahagia. Namun, kebahagiaan itu tak bertahan lama. Daffa dan Gafi kembali untuk menagih cinta yang dibuang dahulu.
Persaingan cinta antara dua bersaudara, siapakah yang menjadi pilihan Alana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Tiga Puluh Lima
Adele tampak sangat bahagia. Saat ini dia sedang bersenda gurau dengan Gafi. Setiap pertanyaannya di jawab dengan lembut sama pria itu. Bocah cilik itu juga tak berhenti mengecup pipinya sang papi.
"Aku sayang Papi," ucap Adele sambil memeluknya.
"Papi juga sangat menyayangi kamu, Nak," jawab Gafi.
"Kenapa Papi baru datang. Kata Mami, papi pergi jauh dan mungkin tak akan pulang," ucap Adele.
Gafi tersenyum miring mendengar ucapan putrinya. Dia memandangi Alana meminta penjelasannya. Kenapa wanita itu tega mengatakan jika dia tak akan kembali.
"Papi cari uang yang banyak untuk Adele. Mulai saat ini, papi janji tak akan pergi jauh lagi. Besok kita ke tempat Oma. Pasti Oma sangat bahagia melihatmu, Sayang," balas Gafi.
Alana akhirnya setuju ikut Gafi setelah pria itu memaksanya. Dia bahkan mengancam akan membawa Adele saja jika Alana tak mau ikut. Dan Gafi juga tak mengizinkan dia pamit dengan Jason. Itu menjadi urusannya dengan pria itu. Gafi meyakinkan jika dia tak akan mengatakan hal yang buruk.
"Sekarang Adele harus bobok. Besok kita akan menempuh perjalanan jauh. Dengan pesawat. Biar nggak ngantuk," ucap Gafi.
"Aku takut Papi pergi," ucap Adele dengan polosnya.
"Papi janji nggak akan pergi lagi," ucap Gafi. Alana yang mendengar ucapan Adele menarik napas dalam. Apakah serindu itu anaknya dengan sosok seorang ayah, sehingga takut kehilangan, pikir wanita itu.
Gafi menggendong Adele ke ranjang dan menidurkan sambil memeluknya. Bocah itu juga memeluk erat Gafi, seolah jika pelukannya lepas, pria itu akan pergi. Alana masih duduk di sofa. Tak tahu harus tidur di mana.
Pandangan Gafi yang tak sengaja tertuju pada Alana, melihat wanita itu menguap. Dia lalu memanggilnya.
"Lan, sinilah. Ranjang ini gede. Bertiga tak akan sempit," ajak Gafi.
"Aku tidur di sofa ini aja, Mas," balas Alana.
"Atau kamu mau aku gendong juga kayak Adele?" tanya Gafi dengan tersenyum. Alana cemberut mendengar ucapan pria itu.
Gafi lalu berdiri setelah melepaskan pelukan Adele dengan pelan. Dia berjalan mendekati Alana. Wanita itu tampak ketakutan saat tangan Gafi terulur ingin menggendongnya.
"Aku bisa sendiri!" ucap Alana. Dengan terpaksa dia berjalan menuju ranjang dan tidur di samping sang putri. Gafi tersenyum melihat itu.
Gafi ikut naik ke ranjang dan tidur miring dengan memandangi wajah Alana. Tangannya terulur membelai wajah wanita itu. Hal itu membuat sang istri terkejut. Dadanya terasa berdetak lebih cepat.
"Kamu makin cantik, Alana," ucap Gafi dengan tangan yang terus menyentuh wajah wanita itu. Alana hanya diam tanpa suara. Jantungnya terasa ingin copot.
"Alana, besok sebelum kembali ke kota, kamu bisa ambil barang berharga di rumahmu. Barang lainnya biar diurus sama bawahanku. Mengenai Jason kamu hubungi melalui ponsel saja. Biar nanti aku beri penjelasan tambahan," ucap Gafi.
"Mas tak perlu menghubungi Pak Jason, biar aku saja. Aku bisa memberikan alasan yang logis."
"Kamu takut aku mengatakan tentang hubungan kita?" tanya Gafi.
Dia memang ingin mengatakan dengan jujur pada Jason, alasan apa yang membuat Alana harus mengundurkan diri. Dia juga ingin mengatakan jika Alana adalah istrinya agar Jason tak mendekati wanitanya.
"Mas, aku hanya ingin pamit secara langsung. Selama empat tahun ini, aku bekerja dengan Pak Jason walau tidak secara langsung. Dari gaji itu aku bisa hidup dan bertahan hingga hari ini. Aku ingin berterima kasih secara langsung tanpa perantara. Apa itu salah?" tanya Alana.
"Bukan begitu, Alana. Tapi ...." Gafi tak melanjutkan ucapannya. Tak mungkin dia mengatakan jika cemburu.
"Tapi apa, Mas?" tanya Alana.
"Lupakan saja. Suatu hari nanti kita akan menemui Pak Jason secara langsung berdua. Saat ini sebaiknya jangan. Ada Daffa di sana. Aku tak mau bertemu dengannya saat ini. Takut aku tak bisa mengendalikan diri," jawab Gafi.
Alana hanya mengangguk tanda setuju. Saat ini dia juga tak ingin bertemu Daffa. Bisa membuat dirinya emosi.
"Tidurlah, sudah malam," ucap Gafi. Dia begitu bahagia saat ini. Bisa bersama lagi dengan dua wanita yang dia sayangi dalam satu ranjang. Gafi lalu memeluk Adele. Membawanya ke dalam dekapan dada bidangnya.
**
Pagi harinya, Gafi menemani Alana ke rumah wanita itu. Alana membawa surat-surat berharga miliknya. Sementara menunggu wanita itu menyusun barang-barang, dia bermain dengan Adele.
"Apa selama ini ada Oom yang dekat dengan mami?" tanya Gafi dengan suara pelan. Dia takut Alana mendengarnya.
"Nggak ada. Mami hanya di rumah," jawab Adele sambil bermain boneka.
Gafi tersenyum mendengar jawaban dari putrinya itu. Berarti selama empat tahun ini Lana tak pernah menjalin hubungan dengan pria mana pun.
Satu jam kemudian Alana sudah selesai membereskan semua barang bawaannya. Dia menyeret dua kopor berisi pakaiannya dan Adele.
"Apa isi koper yang kamu bawa itu, Alana?" tanya Gafi.
"Pakaianku dan Adele," jawab Alana.
"Tinggalkan saja. Kita beli yang baru saja," balas Gafi.
"Bajunya masih banyak bagus dan kayak pakai. Mubazir jika ditinggalkan!" jawab Alana.
Gafi hanya diam mendengar jawaban dari Alana. Dia tak mau membantah, takut wanita itu berubah pikiran. Untuk saat ini dia akan ikuti saja maunya.
Mereka langsung menuju bandara agar tak telat. Sepanjang perjalanan, Alana hanya diam. Dia tak percaya dengan apa yang dilakukan saat ini. Setelah empat tahun mencoba menjauh dari pria itu, akhirnya dia kembali lagi. Sebenarnya dalam hatinya masih ragu dengan perasaan Gafi. Takut pria itu masih mencintai Naura dan mengharapkan dia kembali hanya karena Adele.
Alana tidak meminta resign dengan Jason, dia hanya minta diberi kesempatan untuk kerja secara online lagi. Alana beralasan ada hal yang harus di urus ke luar kota.
Alana ingin melihat keseriusan Gafi selama satu bulan ini. Dia takut nanti setelah melepaskan pekerjaannya, dan ternyata pria itu masih ada hubungan dengan kekasihnya.
"Apakah aku salah jika masih meragukan Mas Gafi?" tanya Alana dengan diri sendiri.
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Dan Dafa bisa sehat lagi