"Surat nikah mu akan aku tukar dengan sumsum tulang belakangku."
Demi menyelamatkan nama keluarganya, Charllote mengajukan syarat pernikahan sebagai penyelamat Sean Smith yang mengidap penyakit kanker darah, karena Charllote memiliki sumsum tulang yang cocok.
Akankah pernikahan itu akan menjadi cerita bahagia selalu dan selamanya atau sebaliknya, menjadi ajang saling menyakiti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERKILIR
BAB 11
Di rumah utama , Adam mengatakan jika dalang dari semua ini adalah David, adik tiri Charlotte. Tujuannya adalah ingin memeras, meminta imbalan uang jika tidak ingin foto-foto itu tersebar, “Apakah Nyonya Smith ada hubungannya dengan ini?” tanya Sean.
“Mereka berdua bekerja sama,” jawab Adam.
Adam mendapatkan informasi ini berdasarkan pengakuan David yang mengatakan jika Charlotte adalah dalang dari semua ini, Sean pun menyeringai berpikir jika keluarga Brown ini tidak ada yang beres.
Merasa kesal maka Sean mengambil kunci mobil nya, dan bergegas pergi ke rumah yang di diami Charlotte. Begitu sampai dia langsung saja masuk dan menera-bas masuk ke kama istrinya itu.
Pada saat ini Charlotte baru saja selesai mandi, dia sedang mengeringkan rambut basah nya dengan masih menggunakan kimono handuk mandi nya. Sean langsung saja menarik lengan Charlotte hingga membuat tubuhnya dan tubuh istrinya itu menjadi begitu dekat.
Kuping Sean memerah ketika melihat wajah Charlotte yang terlihat kenyal segar, juga ketika indera penciuman nya mencium aroma shampo yang bercampur dengan wangi susu dan Vanila. Kedua mata Sean melihat ke arah leher dan turun kearah tulang selangka Charlotte. Dia pun menelan saliva nya, jantungnya tiba-tiba saja berdetak dengan kencang.
“Tuan Smith, tidak bisakah sopan sedikit?” ujar Marah Charlotte seraya melepaskan diri dari rangkulan tangan Sean.
Charlotte mengetatkan komino handuknya, karena mata Sean masih menatap tulang selangka nya itu, “Tuan Smith, apa kau sedang mabuk? Tiba-tiba ingat untuk datang mengunjungi ku?” ujar sarkas Charlotte.
Sean pun mengembalikan kesadarannya, lalu berkata, “Apa kau sudah tidak punya rasa malu lagi?” tanya sarkas suaminya itu.
“Tuan Smith, bisakah bicara dengan lebih jelas!” ujar Charlotte yang merasa sedikit bingung.
“Wartawan-wartawan itu, kau dan adikmu itu kan yang mengaturnya!” jawab marah Sean.
“Apa, apa katamu?” tanya Charlotte lagi.
“Kau bertemu David?” ujar Charlotte dengan terbata, lalu dia berkata lagi, “Katakan di mana dia!”
Sean merasa jika istrinya itu sedang bersandiwara, lalu dia berkata, “Dengar sekali lagi aku mendapati kau bertingkah seperti ini, maka kau akan menerima konsekuensinya.”
Melihat Sean akan pergi, maka Charlotte langsung saja mengejar dan menghadang Sean, “Aku tidak melakukan apa yang kau tuduhkan itu, sekarang katakan di mana David!”
“Ingin bertemu dengannya, karena takut dia akan membongkar semua topengmu itu?” tanya sarkas Sean.
“Tidak, ini kau salah paham. Aku … aku …” Belum juga selesai menjelaskan Sean sudah mendorong tubuh Charlotte ke tepi.
Sean melangkah cepat, bergegas meninggalkan rumah mereka. Charlotte yang terdorong sampai terjatuh langsung saja mengejar, menuruni anak tangga, karena terlalu cepat berlari, kaki Charlotte terkilir. Namun, tetap memaksakan diri untuk mengejar suaminya itu.
“Sean, katakan kepadaku, di mana David,” teriaknya dengan suara gemetar.
Tapi sean malah melajukan mobilnya, dia sedikit menggelengkan kepalanya, berpikir tentang rasa tertarik yang dia rasakan untuk Charlotte, “Aku pasti sudah gila,” gumamnya dalam hati.
Charlotte berusaha berdiri dengan sambil menahan sakit di kakinya yang terkilir, dia berusaha keras berjalan ke dalam, lalu menghubungi Diana, “Hei, apa bisa ke sini!”
“Kau kenapa?” tanya Diana yang sedikit mendengar suara sengau teman dekatnya itu.
“Tidak apa-apa, hanya terkilir saja,” jawab Charlotte.
Diana yang sedang bersama Abraham langsung saja menariknya untuk pergi ke rumah Charlotte, “Ei, kita mau ke mana?” dokter hewan itu.
“Kaki Charlotte terkilir,” jawab Diana.
Abraham pun menggelengkan kepalanya, merasa heran kepada dua wanita itu, yang selalu menganggap jika dirinya itu dokter umum, padahal dia adalah seorang dokter hewan. Begitu sampai Diana langsung saja masuk, karena memang sengaja tidak mengunci pintu.
Charlotte duduk dengan bersandar dan dengan masih memakai kimono handuk nya, Abraham terbelalak sejenak, karena ini pertama kalinya melihat Charlotte berbalut kimono handuk mandi nya. Mendengar ada yang datang masuk ke rumahnya maka dia pun membuka matanya nya, “Kalian datang bersama?”
“kau bilang kakimu terkilir, karena itu sekalian saja aku ajak dokter yang satu ini,” jawab santai Diana.
Abraham pun bersimpuh dan melihat jika pergelangan kaki Charlotte terlihat bengkak, “Apa kau tadi pakai untuk berjalan?” tanyanya.
Charlotte hanya diam, bukan hanya langsung berjalan tapi juga berlari mengejar Sean. Terkilir terjadi ketika satu atau lebih ligamen di pergelangan kaki tertarik atau robek, sehingga menyebabkan pengidap nya mengalami rasa sakit dan pembengkakan di area cedera.
Selain pembengkakan, terkilir juga menyebabkan area cedera mengalami kemerahan, memar, sensasi rasa hangat, dan terasa sakit saat disentuh. Saat terjadi di area pergelangan kaki, kaki akan sulit untuk digunakan berjalan.
Abraham pun berdiri lalu pergi ke dapur, untuk melihat apakah ada batu es kotakan, setelah melihat ada lalu dia pergi ke kamar mandi yang ada di dapur dan mengambil satu buah handuk. Lalu segera kembali ke ruang tamu.
Dia langsung menebar handuk di atas meja, dan meletakkan beberapa kotak es batu seraya berkata“Ketika terkilir tidak boleh mengompres area yang mengalami keseleo dengan air hangat atau balsem otot selama 24 jam pertama.”
“kenapa?” tanya Diana.
“Kedua hal tersebut akan memicu timbulnya pembengkakan jika dilakukan. Sebaiknya, gunakan kompres dingin yang terbuat dari es batu yang dilapisi oleh kain tipis atau handuk seperti ini. Kompres area yang mengalami cedera selama 15-20 menit,” jelas Abraham seperti sedang memberikan kuliah kesehatan kepada Charlotte dan Diana.
“ulangi sebanyak 3-5 kali dalam satu sesi, agar pembengkakan yang dialami lekas berkurang. Hal yang perlu diperhatikan adalah, jangan menempelkan es batu langsung pada kulit, karena justru berpotensi meningkatkan risiko kemunculan radang dingin,” tambah penjelasan dari Abraham lagi.
Radang dingin atau frostbite terjadi ketika kulit terkena dingin yang ekstrem atau berkepanjangan. Kondisi ini dapat mengakibatkan pembekuan pada kulit, saraf, hingga pembuluh darah. Setelah selesai mengompres maka Abraham pun membalut pergelangan kaki Charlotte yang terkilir.
Abraham membalut bagian yang mengalami terkilir dengan perban elastis untuk membatasi pergerakan pergelangan kaki. Dia membalut perban di antara jari kaki, telapak kaki, dan naik ke arah tumit hingga pergelangan kaki.
Abraham juga memastikan ketika membungkus pergelangan kaki sampai batas beberapa sentimeter di atas bagian yang mengalami cedera. Memastikan tidak membungkus terlalu kencang agar aliran darah tidak terhambat.
“Nah, selesai,” ujar Abraham, lalu dia pun berkata lagi,”Nanti aku akan memberikanmu obat nyeri, dan juga membawakanmu sebuah tongkat.”
“Tongkat?” tanya Charlotte.
“Iya jika kau mau lebih cepat sembuh,” jawab Abraham.
“Tapi …” ujar Charlotte terhenti ketika melihat wajah serius Abraham.
“Jangan menggerakkan bagian kaki yang cedera. Jangan mencoba untuk berjalan. Batasi pergerakan kaki sebisa mungkin selama 24-48 jam pasca cedera. Jika memang harus berpindah posisi, kau bisa meminta bantuan orang lain untuk memapah, atau menggunakan alat bantu seperti kruk atau tongkat,” nasihat Abraham panjang lebar.
hahaha... bcanda y thor???