Dia bukanlah seorang pendekar yang baik hati, akan tetapi dirinya juga selalu melakukan kebaikan.
Dirinya juga bukan pendekar yang berhati jahat, namun jika ada kejahatan didepan matanya, dia akan menjadi sosok yang lebih jahat lagi.
Xue Yunlei, itulah namanya, seorang laki - laki yang menjalani kehidupan dengan penuh penderitaan.
kehilangan demi kehilangan orang - orang yang dikasihinya pun membentuk dirinya sehingga menjadi seorang pendekar yang sangat diperhitungkan dalam dunia ilmu bela diri.
Hal itu pula yang membuat dirinya mulai membalaskan dendam atas kehilangan yang dia alami.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11. Melarikan Diri
Kedekatan Xue Yunlei dan Shang Mingmei semakin membuat Xue Zhao dan Chen Kaibo merasa sangat jengkel.
Namun Xue Bang yang selalu bersama dengan Xue Yunlei membuat keduanya tidak bisa mengganggu Xue Yunlei.
Kini Xue Yunlei sudah berusia 14 tahun, usia yang sama dengan Shang Mingmei.
Sedangkan Xue Bang, Xue Zhao dan Chen Kaibo kini sudah berusia 16 tahun.
Xue Zhao dan Chen Kaibo kini terus mencari kesempatan agar bisa menyingkirkan Xue Yunlei.
Suatu ketika Xue Yunlei sedang mencari kayu bakar di hutan, sekaligus dirinya akan berburu.
Namun Xue Yunlei saat ini bisa merasakan bahwa dirinya sedang diawasi oleh seseorang.
Xue Yunlei mencoba untuk menjebak sosok yang mengikutinya itu.
Dan ternyata dugaannya sangat benar, kini ada tiga sosok yang berdiri mengelilinginya.
"Apa yang kalian lakukan disini? Bukankah saat ini adalah waktu kalian untuk berlatih di akademi?" Tanya Xue Yunlei.
"Aku disini atau pun di akademi, apa untungnya? MenurutKu, yang lebih menguntungkan jika aku bisa secepatnya menyingkirkanMu".
Balas Xue Zhao menanggapi pertanyaan Xue Yunlei.
"Kenapa kamu harus menyingkirkanKu?" Tanya Xue Yunlei lagi.
"Agar tidak ada lagi yang mengganggu nona Mingmei sekalian, aku bisa memiliki nona Shang Mingmei" jawab Xue Zhao.
"Serang dan tangkap dia!" Perintah Xue Zhao.
Kedua rekan yang bersama dengannya pun segera menyerang Xue Yunlei.
Remaja itu kini mulai bergerak untuk melarikan diri.
Karena kedua rekannya kesulitan untuk mengejar Xue Yunlei, Xue Zhao pun ikut bergabung.
Situasi tersebut disaksikan oleh Chen Kaibo dari kejauhan.
"Sepertinya pekerjaanKu akan ada yang membantu untuk mengerjakannya".
"Aku tidak perlu lagi untuk mengotori tanganKu ini". Chen Kaibo terus bergumam dalam hatinya sambil tersenyum menatap upaya yang dilakukan oleh Xue Zhao beserta kedua rekannya.
Keempat remaja itu melakukan kejar - kejaran di hutan tempat yang biasa Xue Yunlei mencari kayu bakar yang juga hutan yang biasa dijadikan tempat untuk berburu.
Tanpa terasa, mereka sudah jauh memasuki kedalaman hutan tersebut dan telah melewati batas hutan yang ditentukan oleh klan untuk mereka masuki.
Chen Kaibo yang mengikuti mereka kini mulai mengurungkan niatnya untuk mengikuti mereka, sebab keadaan hutan itu kini terlihat semakin menakutkan.
Gerakan lincah Xue Yunlei akhirnya tidak bisa untuk terus berlari serta menghindar kejaran tiga orang tersebut.
Xue Yunlei kini mulai melancarkan serangan ke arah ketiga remaja yang mengejarnya dengan senjata rahasia yang dia miliki.
Dua buah senjata jarum dengan ukuran hampir menyamai pisau kecil melesat ke arah kedua rekan Xue Zhao.
Dua remaja itu tidak bisa menghindari serangan kejutan tersebut, sehingga dua jarum itu pun langsung mengenai tubuh keduanya.
Meskipun serangan dua senjata rahasia itu tidak memberikan luka yang serius, namun itu sudah cukup membuat pergerakan keduanya semakin melambat.
Kini tersisa Xue Zhao yang masih tetap mengejarnya.
"Ayo, kejar dia!". Teriak Xue Zhao kepada kedua rekannya.
"Tuan Muda, aku terkena senjata rahasia miliknya".
"Iya, aku juga, Tuan Muda harus berhati - hati dengannya".
Jawab kedua remaja yang menjadi rekan Xue Zhao.
"Si Sampah ini ternyata begitu menyulitkan juga". Gerutu Xue Zhao sambil terus melanjutkan pengejaran.
Karena mereka sudah terlalu jauh meninggalkan wilayah klan dan juga sudah terlalu jauh ke dalam memasuki wilayah hutan terlarang, sehingga Xue Zhao pun mulai mengurungkan niatnya.
"Sepertinya aku harus membiarkan dirinya berada didalam hutan terlarang ini, biarkan hewan buas saja yang membunuhnya". Pikir Xue Zhao sambil berbalik untuk keluar dari dalam wilayah hutan terlarang itu.
Sedangkan Xue Yunlei masih tetap terus berlari memasuki hutan tersebut.
Udara di dalam hutan itu kini terasa semakin lembab serta kabut mulai terlihat hampir diseluruh wilayah hutan itu.
Jarak pandangan mata Xue Yunlei kini mulai terbatas.
Situasi tersebut membuat langkah kakinya terhenti.
"Mengapa hutan ini terasa begitu menyeramkan? Apakah aku sudah terlalu jauh memasuki hutan terlarang ini?". Pikir Xue Yunlei.
Remaja itu kini mulai melangkahkan kakinya perlahan - lahan untuk melanjutkan pelariannya.
"Aku harus mencari jalan keluar dari hutan ini, tetapi aku akan pergi kemana setelah keluar dari hutan ini?".
"Pasti Xue Zhao tidak akan membiarkanKu hidup jika aku kembali ke klan".
Saat Xue Yunlei sedang berpikir, bulu kuduknya itu pun mulai berdiri.
"Ada apa ini? Mengapa bulu kudukKu berdiri seperti ini? Apakah ada sesuatu yang sedang mengintai diriKu?".
Xue Yunlei mulai merasa tidak nyaman, seakan ada sesuatu yang sedang mengintainya.
Dan benar saja, tidak lama kemudian, sosok tubuh yang dipenuhi bulu hitam setinggi empat meter dengan mata yang berwarna merah kini sudah berdiri di hadapan Xue Yunlei.
Remaja itu langsung terdiam mematung saat melihat sosok tersebut.
Di saat dirinya bisa kembali berkonsentrasi, Xue Yunlei pun segera bergegas untuk melarikan diri dari makhluk itu.
Akan tetapi usahanya itu tetap sia - sia, sebab dia tidak bisa mengangkat kakinya untuk melangkah.
Xue Yunlei saat itu seperti sedang dihipnotis sehingga sudah tidak bisa menggerakkan tubuhnya.
"Siapa kamu? Mengapa kamu menghalangi jalanKu?". Kata - kata yang keluar dari mulut Xue Yunlei.
Akan tetapi makhluk itu tidak membalas perkataan Xue Yunlei serta tidak bergerak sedikit pun.
Setelah terdiam beberapa saat, akhirnya makhluk itu menendang tubuh Xue Yunlei.
Tubuh remaja itu langsung terhempas ke samping dan membentur batang pohon yang besar.
"Uhuk...uhuk".
Xue Yunlei langsung terbatuk dan mengeluarkan darah segar dari mulutnya.
Remaja itu perlahan mencoba untuk bangkit dan melarikan diri dari makhluk itu, namun karena tubuhnya yang baru saja menerima pukulan dari makhluk itu, sehingga tidak bisa melarikan diri.
Xue Yunlei akhirnya mengeluarkan senjata rahasia miliknya untuk menyerang makhluk tersebut.
"Ini makhluk apa? Apakah ini nyata? Mengapa aku baru pertama kali ini melihatnya?".
Xue Yunlei menutup matanya dan mulai merapalkan mantra ke senjata rahasia miliknya.
"Jika kau adalah makhluk yang berasal dari alam lain, kau akan mati ditanganKu, tetapi jika kau adalah makhluk sungguhan, mungkin hidupKu akan berakhir ditanganMu".
Kata - kata yang keluar dari mulut Xue Yunlei sebelum dirinya melepaskan senjata rahasia miliknya ke tubuh makhluk yang berada di depannya itu.
Dan benar saja, senjata milik Xue Yunlei mampu menembus kulit makhluk itu.
Teriakan makhluk itu pun langsung bergema di dalam hutan tersebut.
Xue Zhao yang mendengar suara teriakan itu merasa ngeri dan segera menambah kecepatan larinya untuk meninggalkan hutan itu.
Sedangkan makhluk yang diserang oleh Xue Yunlei kini sudah roboh dan perlahan menguap di udara.
Di tempat makhluk itu terbaring, Xue Yunlei melihat sebuah benda yang berbentuk seperti sabuk hitam namun berukuran tidak terlalu panjang.
Dengan perlahan Xue Yunlei pun menyentuh benda tersebut, akan tetapi setelah menyentuhnya, Xue Yunlei tidak merasa ada sesuatu yang aneh dengan benda itu.
Akhirnya remaja itu pun segera mengambil dan menyimpan benda itu, dia berharap benda itu bisa berguna dikemudian hari.
Disaat Xue Yunlei kembali melanjutkan perjalanannya, remaja itu kembali lagi di kejutkan dengan kemunculan makhluk yang berwujud seperti Babi Hutan namun dengan ukuran tubuh yang besar.
Makhluk itu pun langsung menyerang Xue Yunlei dengan menyeruduknya.
Remaja itu segera berlari dan naik keatas pohon saat di terjang oleh makhluk itu.
Situasi itu bukannya tidak ada yang mengawasinya, akan tetapi ada sosok pria tua yang sedang mengawasi kejadian tersebut, dan kedua makhluk itu juga adalah makhluk yang dikirim olehnya untuk menguji kemampuan Xue Yunlei.
Kedua makhluk itu adalah berasal dari dunia lain yang di manipulasi oleh pria tua itu.
Xue Yunlei yang berpikir bahwa kedua makhluk itu berasal dari dunia yang sama, kini kembali lagi mengeluarkan salah satu senjata rahasia miliknya dan kembali merapalkan mantra.
Remaja itu kembali menyerang makhluk tersebut dengan senjata rahasia miliknya.
Dan benar saja, hal yang sama juga di alami oleh makhluk itu saat terkena serangan senjata milik Xue Yunlei.
"Ternyata boleh juga, keberanian bocah ini sangat mengagumkan".
~Bersambung~
